Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X

Vol. 3, No.10, Oktober 2021

 

SISTEM REKOMENDASI JURUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DENGAN ALGORITMA K-MEANS

 

Siska Howay, Rianto

Program Studi Magister Teknologi Informasi, Program Pascasarjana, Universitas Teknologi Yogyakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Sistem Penentuan jurusan di SMK Negeri 02 Moswaren Kabupaten sorong selatan, merupakan hal yang sangat penting, karena di SMK belum ada sistem penetuan jurusan yang baik sehingga siswa seringkali salah dalam memilih jurusan berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu sistem ini dibuat untuk membantu pihak sekolah dalam menentukan jurusan yang sesuai berdasarkan data nilai rapot, minat, dan bakat.data di ambil dari beberapa angkatan mulai dari angkatan 2019 sampai dengan 2021. Atribut yang dipakai meliputi pemilihan jurusan SMK TKJ, TBSM, TPMG, ATPH, APAT nilai mata pelajaran Penddidikan Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, Prakarya, Mulok, Kewiradengan menggunakan dataset 23 data siswa baru.hasil dari pola klasifikasi penentuan jurusan ini dapat digunakan pihak sekolah dalam menentukan kebijakan dalam penentuan jurusan calon siswa pada proses penerimaan peserta didik baru.

 

Kata Kunci: K-Means; rekomendasi; jurusan; SMK

 

Abstract

The system of determining majors in SMK Negeri 02 Moswaren South Sorong Regency, is very important, because in SMK there is no good majoring system so students are often wrong in choosing a major based on their abilities. The purpose of this study is to use the recommendation system of majors in vocational high schools (SMK) using the K-Means Algorithm. The research method conducted is to conduct interviews with the school or those responsible at smk to get the data they need. The results of the classification pattern of major determination can be used by the school in determining policies in determining prospective student majors in the admission process of new learners. After conducting this research, it was found that thesystem had successfully implemented the K-means algorithm to determine the priority of determining vocational expertise programs based on raport junior high school value criteria, interests, student talent.

 

Keywords: K-Means; Recommendation; Department; Vocational High School

 

 

 

 

 

Pendahuluan

Pendidikan yang berkualitas merupakan harapan dan tuntutan seluruh stakeholder pendidikan. Semua orang tentunya akan lebih suka menntut ilmu pada lembaga yang memiliki mutu yang baik. Atas dasar ini maka sekolah/ lembaga pendidikan harus dapat memberikan pelayanan dan mutu yang baik agar tidak ditinggalkan dan mampu bersaing dengan lembaga Pendidikan lainnya (Ramdhani, 2017).

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terbangun dari beberapa komponen pendidikan yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa kegagalan dan keberhasilan yang dialami oleh seseorang tergantung pada apa yang mereka dapatkan melalui persekolahan (Fadhli, 2017).

Lembaga pendidikan selalu mengalami perkembangan di sekolah dapat membawa perubahan dilingkungan sekolah tersebut,salah satu aspek budaya sekolah, iklim sekolah, komunikasi, kinerja guru serta peraturan yang ada di dalam sekolah, perkembangan sekolah hendaknya membawa perubahan yang positif terhadap lingkungan sekolah dalam hal ini guru merasa senang dan nyaman di sekolah karena selalu mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dari setiap aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan mutu pembelajaran di sekolah Gaya kepemimpinan ialah pola- pola perilaku pemimpin yang digunakan untuk mempengaruhi aktivitas orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi organisasinya yang dapat berubah (Azizah, Sulianto, & Cintang, 2018), (Yuningsih & Herawan, 2015), (Yahya & Hakim, 2015).

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan adalah bagian dari pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk bisa bekerja di bidang tertentu dan mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan. Maka pada setiap tahun ajaran baru, setiap siswa yang ingin mendaftar di SMK akan memilih jurusan selama belajar di SMK.Tes yang biasa dilakukan pada saat seleksi siswa baru di SMK melalui Nilai rapot SMP, wawancara, dan beberapa hal lainnya (Winangun, 2017).

Proses penentuan jurusan di SMK merupakan hal yang sangat penting, karena nantinya siswa dibekali pembelajaran sesuai dengan jurusan yang telah dipilih secara lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Maka dari itu pihak sekolah perlu mengetahui pola minat siswa yang sesuai jurusan yang tersedia untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan jurusan. Pola tersebut juga nantinya memudahkan pihak sekolah untuk menentukan jurusan mana yang tepat untuk calon siswa tersebut (Apriliani, 2019).

Sistem rekomendasi adalah suatu sistem yang menyarankan informasi yang berguna atau menduga apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuannya, misalnya seperti memilih jurusan tertentu. Sehingga siswa memilih jurusan dapat lebih efektif dalam menentukan jurusan yang diinginkannya. Metode yang digunakan dalam penelitina ini adalah K-Means (Pradana, 2019).

Proses klasifikasi jurusan sebelumya masi secara manual yaitu menggunakan nilai rapot siswa dan wawancara. Algoritma K-Means dapat membantu untuk menyelesaikan sistem penentuan jurusan maka dengan mudah menetukan jurusan yang sesuai kemampuan dari siswa tersebut. hasil klasifikasi dari algoritma K-means memiliki nilai akurasi yang cukup tinggi. Maka dari itu untuk mengetahui pola minat dari siswa-siswi dalam menentukan jurusan yang nantinya akan mereka ambil di SMK digunakan algoritma K-Means (Firza & Sarjono, 2020).

Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu pihak sekolah dalam menentukan jurusan yang sesuai berdasarkan data nilai rapot, minat, dan bakat.data di ambil dari beberapa angkatan mulai dari angkatan 2019 sampai dengan 2021.

 

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan 6 tahapan, yaitu: Ada 6 Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: (1.) tahap business understanding, tahapan awal adalah melakukan wawancara dengan pihak sekolah atau yang bertanggung awab di SMK untuk mendapatkan data yang dipeerlukan. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan dalam penentuan jurusan, sehingan pihak sekolah masi sulit untuk menetukan jurusan yang cocok untuk calon siswa-siswi di SMK (Rohmad, 2021). (2.) tahap data understanding, data diperoleh dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan data yang di ambil dari beberapa Angkatan angkatan mulai dari 2019 sampai dengan 2021. Atribut yang dipakai meliputi pilihan jurusan I, pilihan jurusan II, jurusan III, jurusan IV, jurusan V, nilai mata pelajaran Penddidikan Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, Prakarya, Mulok, Kewira (Handyani, Usmar, & Walid, 2021). (3.) tahap data preparation, setelah proses pengumpulan data, data ini akan di masukan ke dalam sistem lalu diproses. (4.) tahap modellin, computing approach pada penelitian ini dipilih berdasarkan studi litelatur tentang�� algoritma K-Means yang mampu mengklasifikasikan pola penjurusan SMK (Irawan, 2017). (5.) analisa dan evaluation pattern, algoritma yang akan diterapkan pada data penjurusan siswa SMK melalui modl simulasi. Dilakukan evaluasi untuk mengamati hasil klasifikasi dari penerapan algoritma K-Means (Hadi, 2019). (6.) Deployment phase. Dari keputusan dihasilkan kemudian diajukan bagi pihak sekolah lalu diterapkan

 

Hasil dan Pembahasan

1.    K-Means

Beberapa teknik klastering yang paling sederhana dan umum adalah klastering K-means. Secara detail teknik ini menggunakan ukuran ketidakmiripan untuk mengelompokan obyek. Ketidakmiripan dapat diterjemahkan dalam konsep jarak. Dua obyek dikatakan mirip jika jarak dua objek tersebut dekat. Semakin tinggi nilai jarak, semakin tinggi nilai ketidakmiripannya. Algoritma klastering K-means dapat diringkas sebagai berikut

1)      Pilih jumlah klister

2)      Inisialisasi k pusat klaster (diberi nilai-nilai random)

3)      Tempatkan setiap data/obyek ke klaster terdekat. Kedekatan dua obyek ditentukan bersarkan jarak kedua obyek tersebut. Jarak paling dekat antara satu data dengan satu klaster tertentu akan menentukan suatu data masuk dalam klaster mana.

4)      Hitung kembali pusat klaster dengan anggota klaster yang sekarang. Pusat klaster adalah rata- rata semua data/obyek dalam klister

5)      Tugaskan lagi setiap obyek memakai pusat klaster yang baru. Jika pusat Klaster sudah tidak berubah lagi, maka proses pengklasteran selesai.

Berikut rumus pengukuran jarak :

�������

Keterangan :

����� d = titik dokumen; x = data record; y = data centroid

 

2.    Implementasi K-Means

Ada beberpa tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan keputusan, dalam tahapan ini digunakan algoritma K-Means. Untuk menentukan jurusan yang tepat bagi siswa-siswi di SMK data yang diambil meliputi nilai rapot yang terdiri dari nilai mata pelajaran Penddidikan Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, Prakarya, Mulok, Kewira, Minat,Bakat dan Tes Kesehatan dan Tes Olahraga. Sistem dapat melakukan perhitungan nilai siswa agar dapat menentukan program keahlian yang sesuai dengan hasil nilai yang diperoleh (Anita, 2019). Sistem dapat melakukan beberapa pelaporan Laporan siswa yang masuk program keahlian TKJ, TBSM, TPMG, ATPH, APAT. Ada 23 data yang dijdikan sempel data untuk dilakukan proses K-Menas.

Tabel 1

Nilai rapot 23 siswa

No

Nama

Pa

Pkn

Bhsindo

Mtk

Ipa

Ips

Penjas

Prakarya

Usaha

1

Aguino

80

75

80

85

80

78

80

75

76

2

Andreas

70

78

78

80

78

75

78

78

78

3

MERSI

80

75

80

85

75

78

77

79

80

4

RILLA

78

79

80

80

78

78

75

80

78

5

ZULFA

85

78

85

85

78

76

78

77

78

6

ANDRE

75

77

80

75

76

75

85

76

75

7

FANO

85

85

80

85

75

74

85

75

80

8

HELIO

75

77

80

75

74

75

70

69

85

9

ENJEL

80

75

80

85

75

75

75

70

80

10

EKA

85

75

80

80

75

75

75

70

85

11

DIAN

80

75

85

80

75

77

70

70

75

12

IMERTA

80

80

85

77

79

75

75

76

75

13

YULI

80

78

80

75

80

78

85

75

85

14

MARTA

85

85

85

78

77

85

80

74

80

15

JOSUA

80

75

75

85

76

85

75

75

80

16

NOVALIN

80

85

85

85

75

70

85

75

77

17

JEFRY

80

75

75

70

69

75

75

75

75

18

BAYU

80

80

85

75

70

75

85

79

78

19

ELSARIO

80

85

80

75

70

70

75

80

85

20

YANSEN

85

80

80

70

70

80

75

77

85

21

TIKA

80

75

75

80

80

78

85

76

70

22

KARISA

78

70

80

78

78

76

78

75

75

23

IMERTA

75

77

80

75

76

75

85

76

75

 

3.    Perhitungan K-Means

Proses perhitungan K-Means melibatkan tabel 1. Berdasarkan tabel tersebut, akan diambil nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran, yang kemudian akan ditentukan secara acak untuk menentukan pusat cluster (centroid) awal. Berikut adalah Tabel nilai rata-rata Data nilai rata-rata cluster (centroid).

 

Tabel 2

Perhitungan K-Means

MATPEL

Cluste (0)

Clust (1)

Cluste (2)

Cluste (3)

Cluste (4)

PA

79.308

80.0

82.5

80.0

81.667

PPKN

75.385

76.0

83.75

80.0

80.0

BHSINDO

79.846

80.0

82.5

82.5

78.333

MTK

82.538

77.5

82.5

76.25

71.667

IPA

76.846

74.5

73.75

78.0

69.667

IPS

77.538

75.0

73.25

78.25

75.0

BHS ING

78.692

85.0

76.25

77.75

69. 667

SENBU

73.308

80.0

81.25

79.25

81.667

PENJAS

76.231

72.5

85.0

81.25

75.0

PRAKARYA

74.615

69.5

76.0

75.25

77.333

MULOK

79.923

75.0

85.0

76.25

76.667

KEWIRA

77.308

85.0

78.75

78.75

81.667

 

4.    Jumlah Cluster yang dihasilkan

Merujuk pada persamaan (1), kemudian dilakukan secara berulang sampai hasil keluaran iterasi menjadi ideal antara cluster0 (c0), cluster1 (c1), cluster2 (c2), cluster3 (c3), cluster4 (c4).Dari hasil keluaran cluster0 adalah jurusan TKJ, cluster1 TBSM, cluster2 TPMG, cluster3 ATPH, cluster4 APAT. Maka jumlah siswa dicluster0 jurusan TKJ6 orang, cluster1 TBSM 4 siswa, cluster2TPMG 4 siswa, cluster3 ATPH 7 siswa, cluster4 APAT 2 siswa. Tabel cluster dapat dilihat dibawah ini:

 

 

 

Tabel 3

Jumlah Cluster dari penelitian

Cluster 0

6 items

Cluster 1

4 items

Cluster 2

4 items

Cluster 3

7 items

Cluster 4

2 items

Total items: 23

 

Kesimpulan

Hasil pengujian terhadap �Sistem Rekmendasi penentuan jurusan� ini menunjukkan bahwa sistem telah berhasil mengimplementasikan algoritma K-means untuk menentukan prioritas penentuan program keahlian SMK berdasarkan kriteria nilai Raport SMP, Minat, Bakat Siswa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Anita, Anita. (2019). Pengaruh Facebook Terhadap Prestasi Belajar Siswa Smp Negeri 1 Kikim Tengah Kabupaten Lahat. Uin Raden Fatah Palembang.Google Scholar

 

Apriliani, Nurul. (2019). Evaluasi Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK Komputama Jeruklegi Kabupaten Cilacap. IAIN Purwokerto. Google Scholar

 

Azizah, Mira, Sulianto, Joko, & Cintang, Nyai. (2018). Analisis keterampilan berpikir kritis Siswa sekolah dasar pada pembelajaran matematika kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Pendidikan, 35(1), 61�70. Google Scholar

 

Fadhli, Muhammad. (2017). Manajemen peningkatan mutu pendidikan. Tadbir: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 1(2), 215�240. Google Scholar

 

Firza, Firza, & Sarjono, Sarjono. (2020). Penerapan Algoritma K-Means Dalam Metode Clustering Untuk Peminatan Jurusan Bagi Siswa Swasta Pelita Raya Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 5(3), 371�382. Google Scholar

 

Hadi, Fakhri. (2019). Penerapan Algoritma Cart Dan C4. 5 Untuk Penentuan Jurusan Siswa Baru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Google Scholar

 

Handyani, Yeni, Usmar, Ali, & Walid, Abul. (2021). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Gender Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Tadris Matematika Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Angkatan 2017. Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Google Scholar

 

Irawan, Bei Harira. (2017). Prediksi Kelulusan Tepat Waktu Pada Kampus Stmik Mic Cikarang Dengan Algoritma K-Means Clustering. Jurnal Sigma, 5(1), 10�22. Google Scholar

 

Pradana, Ferdiansyah Setya. (2019). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Industri Menggunakan AHP. JUST IT: Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi Dan Komputer, 10(1), 72�77. Google Scholar

 

Ramdhani, Muhammad Ali. (2017). Lingkungan pendidikan dalam implementasi pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan UNIGA, 8(1), 28�37. Google Scholar

 

Rohmad, Rohmad. (2021). (Lengkapi Lembar Pengesahan Dengan Stempel, Gunakan Ttd Asli Pada Lembar Persetujuan Publikasi, Upload Ulang)... Implementasi Hidden Curriculum Pesantren Untuk Mengembangkan Karakter Religius Siswa Di Smk Sunan Kalijaga Sampung Ponorogo. Iain Ponorogo.

 

Winangun, Kuntang. (2017). Pendidikan Vokasi Sebagai pondasi bangsa menghadapi globalisasi. Jurnal Taman Vokasi, 5(1), 72�78. Google Scholar

 

Yahya, Muhammad, & Hakim, Arif Rahman. (2015). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus di SMA PPMI ASSALAM Surakarta). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24(1), 67�77. Google Scholar

 

Yuningsih, Eri, & Herawan, Endang. (2015). Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada sd negeri di purwakarta. Jurnal Administrasi Pendidikan, 22(2). Google Scholar

 

Copyright holder:

Siska Howay, Rianto (2021)

 

First publication right:

Syntax Idea

 

This article is licensed under: