Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No. 8, Agustus 2021
PENGARUH RETURN ON EQUITY DUPONT SYSTEM TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN BATU BARA YANG TERDAFTAR DI INDONESIA STOCK
EXCHANGE (IDX)
Adriana Rahmawati, Evi Martaseli
Universitas
Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Pasar merupakan tempat berkumpulnya sejumlah pembeli dan sejumlah penjual di mana terjadi transaksi jual-beli barang-barang yang ada di sana. Menurut cara transaksinya pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat secara parsial antara return on equity dupont terhadap return saham. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan uji statistik. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan batu bara yang terdaftar di Indonesia stock exchange periode 2014-2019 sebanyak 23 perusahaan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut: (1) Perusahaan batu bara yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun 2014-2019 (2) Perusahaan batu bara yang menerbitkan laporan keuangan lengkap selama tahun 2014-2019 (3) Perusahaan batu bara yang tidak melakukan stock split. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis linier berganda yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independem terhadap variabel dependen. Hasil uji menunjukam hipotesis menunjukan net profit margin dan total asset turnover tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham, sedangkan equity multiplier dan return on equity-dupont berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil uji f menunjukan net profit margin, total asset turnover, equity multiplier dan return on equity-dupont berpengaruh secara simultan terhadap return saham.
Kata Kunci: margin laba
bersih; total perputaran aset; pengganda ekuitas; pengembalian sistem
ekuitas-dupont; return saham�
Abstract �
The market is a gathering place for a
number of buyers and a number of sellers where there is a transaction to buy
and sell goods that are there. According to the way the market is transactioned
the market is distinguished into a traditional market and a modern market. The
study aims to see if there is a partial return on equity to the return on
equity of the stock. This research is a quantitative study with statistical
tests. The population used in this study is all coal companies listed on the
Indonesia stock exchange for the period 2014-2019 as many as 23 companies. The
technique used in this study is to use purposive sampling, with the criteria
used as follows: (1) Coal companies registered on the Indonesia Stock Exchange (IDX)
in 2014-2019 (2) Coal companies that issued complete financial statements
during 2014-2019 (3) Coal companies that did not do stock splits. The data
analysis technique used in this study is a multiple linear analysis used to find
out if there is an influence between independem variables on dependent
variables. The test results point to the hypothesis that net profit margin and total
asset turnover have no partial effect on stock returns, while equity multiplier
and return on equity-dupont significantly affect stock returns. While the
results of the f test showed net profit margin, total asset turnover, equity
multiplier and return on equity-dupont affect simultaneously on stock returns. �
Keywords: net profit margin; total asset turnover; equity multiplier; return on
equity-dupont system; return saham
Pendahuluan
Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian suatu negara sebab melaksanakan dua fungsi, sebagai sarana pendanaan usaha atau sarana bagi perusahaan untuk menerima dana dari masarakat (investor). Fungsi lain dari pasar modal yakni sebagai sarana bagi masyarakat untuk beinvestasi dengan tujuan mendapatkan profit melalui intrumen keuangan beupa saham, obligasi, reksadana, waran, dan lain-lain sesuai dengan keistimewaan dan resiko dari masing-masing instrumen keuangan (Irham, 2012).
Tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan return atau dividen yang dibagikan perusahaan. Return adalah pengembalian saham atau profit yang diberikan terhadap pemberi modal (investor) yang telah menjalankan investasi pada suatu perusahaan, namun setiap investasi dalam saham mengandung resiko (Suteja, Jaja. Gunardi, 2016).
Salah satu cara investor dalam memprediksi resiko serta return yang akan diterima, yaitu dengan melakukan analisis fundamental, analisis ini digunakan untuk melihat kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan, merupakan dasar untuk mengevaluasi efesiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba. Untuk menganalisis laporan keuangan tersebut, peneliti menggunakan Metode Du Pont Sysem.
Metode DuPont system merupakan analisa bersifat menyeluruh, karena bukan hanya menilai tingkat keuntungan atas laba bersih yang dihasilkan perusahaan, namun mencangkup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan perusahaan. Metode DuPont System menguaraikan kembali rasio Return On Equity menjadi rasio yang lebih spesifik yang dhitung menggunakan tiga indicator, diantaranya;
Net profit margin merupakan rasio yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penjualan bersihnya (Hery, 2016)
Total asset turnover merupakan rasio yang menggambarkan efisiensi perputaran aktiva yang dilihat dari volume penjualan (Izuddin, 2018).
Multiplier equity merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola ekuitasnya jika dibandingkan dengan aktiva yang terdapat pada perusahaan (Damayanti, Yudhawati, & Prasetyowati, 2017).
Dengan menggunakan DuPont System, investor dapat menilai kinerja keuangan dengan melihat efektivitas penggunaan aktiva dalam memperoleh laba, sehingga pada akhirnya investor dapat menentukan pilihan perusahaan yang tepat ketika akan menanamkan modalnya.
Penelitian mengenai return saham telah banyak dilakukan, mengingat meningkatnya jumlah investor setiap tahunnya. Analisis fundamental merupakan faktor penting agar investor mendapatkan return saham yang sesuai dengan harapan investor. Salah satunya oleh (Sunardi, 2019) pada penelitian yang dilakukan oleh Nardi Sunardi menunjukan hasil Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Total Asset Turnover (TATO)� mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Multiplier Equity Ratio (MER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Return Equity Ratio-Du Pond (ROE-DP) berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Net Pofit Margin berpengaruh positif terhadap Return Saham. Multiplier Equity Ratio (EMR) berpengaruh positif terhadap Return Saham. Return On equity Du Pont (ROE-DU) berpengaruh terhadap Return Saham.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji statistik. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Variabel dependen pada penelitian ini diantaranya; net profit margin, total asset turnover,
equity multiplier dan return on
equity dupont, dan variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham. Data kuantitatif pada
penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan batubara periode 2014-2019
yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX). Sumber data yang digunakan
pada penelitian ini diperoleh dengan mendownload laporan keuangan dari situs IDX.
Populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan batu bara yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) periode
2014-2019 sebanyak 23 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan merupakan
teknik purposive sampling. Teknik
yang digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan menentukan kriteria sebagai
berikut:
1. Perusahaan
batu bara yang terdaftar di Indonesia Stock
Exchange (IDX) tahun 2014-2019;
2. Perusahaan
batu bara yang menerbitkan laporan keuangan lengkap selama tahun 2014-2019; dan
3. Perusahaan
batu bara yang tidak melakukan stock
split.
Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel� 1
Kriteria Sampel Penelitian
No |
Deskripsi/Kriteria |
Jumlah Perusahaan |
1 |
Perusahaan batu bara yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun 2014-2019. |
23 |
2 |
Perusahaan batu bara yang menerbitkan laporan keuangan lengkap selama tahun 2014-2019.� |
(2) |
3 |
Perusahaan batu bara yang tidak melakukan stock split. |
(6) |
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel |
15 |
Sumber: www.idx.co.id yang diolah
Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen yang ada pada penelitian. Pada penelitian ini software yang digunakan adalah SPSS
versi 23.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
a.
Uji
Asumsi Klasik
�Tujuan dari uji asumsi klasik merupakan untuk memberikan jawaban bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Uji asumsi klasik pada penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
b.
Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan pengujian asumsi untuk mengetahui data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas terpenuhi apabila sampel yang digunakan lebih dari 30, untuk mengetahui normalitas distribusi data dapat dilakukan menggunakan analisis statistik, yaitu Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2018). Dengan pengambilan keputusan dengan menggunakan Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov sebagai berikut: (1) Jika sig ≥ 0,05 berarti data sampel yang diambil terdistribusi normal. (2) Jika sig ≤ 0,05 berarti data sampel yang diambil terdistribusi tidak normal.
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
90 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
94,66441477 |
|
Most Extreme
Differences |
Absolute |
,237 |
Positive |
,237 |
|
Negative |
-,148 |
|
Test Statistic |
,237 |
|
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
,000c |
|
a. Test
distribution is Normal. |
||
b. Calculated from
data. |
||
c. Lilliefors
Significance Correction. |
Berdasarkan hasil uji normalitas
diatas diketahui nilai Asymp Sig sebesar 0,000 < 0,05 ini dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu peneliti melakukan
outlier data dengan nmenghilangkan data dengan nilai ekstrim. Setelah dilakukan
outlier data terdapat 54 data yang memiliki nilai ekstrim dan tersisa 36 data.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Data Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
36 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
6,97888032 |
|
Most Extreme
Differences |
Absolute |
,139 |
Positive |
,139 |
|
Negative |
-,112 |
|
Test Statistic |
,139 |
|
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
,076c |
|
a. Test
distribution is Normal. |
||
b. Calculated from
data. |
||
c. Lilliefors
Significance Correction. |
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui nilai Asymp. Sig sebesar 0,76> 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi residual berdistribusi normal terpenuhi.
c. Uji
Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk
mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel independen lainnya
dengan menggunakan regresi tersebut. Model regresi dikatakan baik jika tidak
terjadi korelasi antara variabel independen. Pengujian Multikolinearitas
menggunakan Variance Inflationfactor (VIF) dengan kriteria model regresi bebas,
multikolinearitas mempunyai angka tolerance mendekati 1. Batas VIF adalah 10,
jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali,
2018).
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
Net Profit Margin |
,418 |
2,390 |
Total Asset Turnover |
,968 |
1,033 |
|
Equity Multiplier |
,664 |
1,506 |
|
Return On Equity-Du Pont System |
,313 |
3,199 |
|
a. Dependent Variable: Return Saham |
Berdasarkan hasil uji pada tabel 4 dapat
dilihat nilai tolerance Net Profit Margin 0,418 > 0,1 dan nilai VIF sebesar
2,390 < 10, nilai tolerance Total Asset Turnover 0,968 > 0,1 dan nilai
VIF sebesar 1,033 < 10, nilai tolerance Equity Muliplier 0,664 > 0,1 dan
nilai VIF sebesar 1,506 dan nilai tolerance Return on Equity-DuPont System
0,313 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 3,199.
Berdasarkan hasil uji diatas dapat
disimpulakn bahwa, variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10 maka, dapat disimpulkan data tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
d. Uji
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidak samaan varians dari residual
atas satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas
dalam penelitian ini menggunakan grafik scatterplot. Apabila titik-titik
menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada suatu titik maka disimpulkan
bahwa data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).
Grafik 1
Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik 1 dapat dilihat
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola yang jelas dan menyebar
dibawah dan diatas atau disekitar angka 0. Dapat disimpulkan bahwa model regresi
terjadi heteroskeditas dan tidak terjadi gejala heteroskeditas. Sehingga
persamaan regresi yang diuji telah memenuhi asumsi heteroskeditas.
e. Uji
Autokorelasi
Auto korelasi merupakan keadaan
dimana pada model regresi terdapat korelasi residual pada periode t dengan residual
sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik yaitu tidak terdapat masalah
autokorelasi. Autokorelasi bisa terjadi karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan dengan satu dan lainnya (Ghozali, 2018). Untuk
mendeteksi terdapat autokorelasi atau tidak ada autokorelasi pada penelitian
ini dilakukan uji durbin Watson (uji DW) dengan pengambilan keputusan sebagai
berikut:
Du < dw < 4-du, maka
"H" _"0"�
diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi.
Dw < dl atau dw >
4-dl, maka "H" _"0"� ditolak, artinya terjadi autokorelasi.
Dl < dw < du atau
4du < dw < 4dl, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.
Tabel 6
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.733a |
.537 |
.477 |
7.41547 |
1.892 |
a. Predictors: (Constant), Return On Asset-Du Pont System, Total Asset Turnover, Equity Multiplier, Net Profit Margin |
|||||
b. Dependent Variable: Return Saham |
Berdasarkan hasil uji
autokorelasi pada tabel 6, nilai durbit Watson sebesar 1,892. Dengan nilai du
1,7245 < dw 1,892 < 4 � du sebesar 2,2755 yang artinya
f. Uji
Hipotesis
Pengujian hipotesisis berkaitan dengan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun uji hipotesisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:� analisis regresi linier berganda, uji t, uji f dan koefesien determinasi.
g. Analisis
Regresi Linear Berganda
tabel 7
Hasil Uji Analisis Regresi
Linear Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-1,416 |
1,486 |
|
-,953 |
,348 |
Net Profit Margin |
,017 |
,029 |
,109 |
,575 |
,569 |
|
Total Asset Turnover |
-1,018 |
,417 |
-,303 |
-2,440 |
,021 |
|
Equity Multiplier |
,521 |
,274 |
,285 |
1,897 |
,067 |
|
Return On Asset-Du Pont System |
,078 |
,023 |
,738 |
3,376 |
,002 |
|
a.
Dependent Variable: Return
Saham |
Sumber: Data diolah SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresi liniear
berganda yaitu:
Y = -1,416 + 0,017"X" _"1" � 1,018"X"
_"2" + 0,521"X" _"3"�� + 0,078"X" _"4"��
Berdasarkan persamaan diatas dapat
dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar � 1,416 menyatakan bahwa nilai Net
Profit Margin, Total Asset Turnover, Equity Multiplier dan Return on Equity-Dupont
sama dengan nol maka return menurun -1,416. Jika variabel Net Profit Margin
meningkat 1, maka akan menurunkan return sebesar 0,017, jika Total Asset
Turnover menurun 1, maka akan menurunkan return sebesar � 1,018, jika Equity
Multiplier meningkat 1, maka akan menurunkan return sebesar 0,521 dan jika
Return on Equity-DuPont System meningkat 1, maka akan menurunkan return sebesar
0,078 dengan asumsi nilai koefesien regresi variabel konstan.
h. Uji t
Berdasarkan tabel 7 hasil dari uji t dengan
ketentuan yang digunakan adalah pengujian taraf signifikan α = 0,05,
dengan df = n-k-1, dimana df = 36-4-1 = 31 sampel dalam penelitian setelah jumlah
keselurhan 36 dikurangi menggunakan rumus df = n-k-1, diperoleh "t"
_"tabel" 1,695.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan
"t" _"hitung" dengan "t" _"tabel"
sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Apabila "t"
_"hitung" < "t" _"tabel" maka, "H"
_"o" diterima "H" _"a" ditolak;
2. Apabila "t"
_"hitung" > "t" _"tabel" maka, "H"
_"a" diterima "H" _"o" ditolak.
Tabel 7 menunjukan nilai "t"
_"hitung" dari variabel Net Profit Margin 〖"(X" 〗_"1"
) sebesar 0,575 < "t" _"tabel"� 1,695 dapat disimpulkan 〖"Ho" 〗_"1"� diterima 〖"Ha" 〗_"1"� ditolak. Maka dapat disimpulkan, Net Profit
Margin tidak berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,569
> 0,05 menunjukan tidak berpengaruh secara signifikan. Maka dapat
disimpulkan, Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham pada Perusahaan Baru Bara periode 2014-2019 yang terdaftar di Indonesia
Stock Exchange (IDX).
Pada variabel Total Asset Turnover 〖"(X" 〗_"2") menunjukan
"t" _"hitung" sebesar -2,440 < "t"
_"tabel" 1,695 maka dapat disimpulkan, 〖"Ho" 〗_"2" diterima 〖"Ha" 〗_"2"� ditolak. Maka dapat disimpulkan, Total
Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap return saham dengan signifikansi 0,21
< 0,05 menunjukan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Maka
dapat disimpulkan, Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap return saham
Perusahaan Batu Bara periode 2014-2019 yang terdaftar di Indonesia Stock
Exchange (IDX).
Pada variabel Equity Multiplier 〖"(X" 〗_"3") menunjukan nilai
"t" _"hitung" sebesar 1,897 > "t"
_"tabel" 1,695 dapat disimpulkan 〖"Ha" 〗_"3" diterima 〖"Ho" 〗_"3" ditolak. Maka
dapat disimpulkan, Equity Multiplier berpengaruh terhadap return saham dengan
nilai signifikansi 0,067 > 0,05 menunjukan berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Maka dapat disimpulkan Equity Multiplier berpengaruh signifikan
terhadap return saham Perusahaan Batu Bara periode 2014-2019 yang terdaftar di
Indonesia Stock Exchange (IDX).
Pada variabel Return On Equity-DuPont System
〖"(X" 〗_"4") menunjukan nilai
"t" _"hitung" 3,376 > "t" _"tabel"
1,695 dapat disimpulkan 〖"Ha" 〗_"4" diterima 〖"Ho" 〗_"4"� ditolak. Maka dapat disimpulkan,
Return on Equity-DuPont System berpengaruh terhadap return saham dengan nilai
signifikansi 0,002 < 0,05 menunjukan berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Maka dapat disimpulkan Return on Equity-DuPont System berpengaruh
signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Batu Bara periode 2014-2019
yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX).
i. Koefesien Determinasi
Tabel
9
Hasil
Uji Koefesien Determinasi
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error
of the Estimate |
1 |
,733a |
,537 |
,477 |
7,41547 |
a. Predictors: (Constant), Return On Asset-Du Pont System, Total Asset Turnover, Equity Multiplier,
Net Profit Margin |
Sumber: Data diolah SPSS
Berdasarkan tabel 9dapat diketahui nilai
koefesien determinasi (Kd) sebesar 0,733 atau 53,7%, ini sama dengan hasil
menggunakan rumus Kd =
B. Pembahasan
1.
Pengaruh Net Profit Margin
(NPM) Terhadap Return Saham
Perusahaan Batu Bara Periode 2014-2019 yang Terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX)
Tabel 1 menunjukan nilai
2.
Pengaruh Total Asset Turnover
(TATO) Terhadap Return Saham
Perusahaan Batu Bara periode 2014-2019 yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange
Pada variabel Total Asset Turnover
3.
Pengaruh Equity Multiplier
Terhadap Return Saham Perusahaan Batu
Bara Periode 2014-2019 di Indonesia Stock
Exchange (IDX)
Pada variabel Equity Multiplier
4.
Pengaruh Return on
Equity-DuPont System Terhadap Return
Saham Perusahaan Batu Bara Periode 2014-2019 di Indonesia Stock Exchange (IDX)
Pada variabel Return on
Equity-DuPont System
Kesimpulan
Pada penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hasil: Pertama, Net
Profit Margin tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham; Kedua, Total Asset Trunover tidak berpengaruh secara parsial terhadap return
saham; Ketiga, Equity Multiplier
bepengaruh secara parsial terhadap return saham; dan Keempat, Return On Equity-DuPont System berpengaruh secara parsial terhadap
return saham.
BIBLIOGRAFI
Agung, Sultan, Hutasoit, Yuni Rezki, Siahaan,
Yansen, Putri, Debi Eka, & Grace, Ernest. (2019). Financial :
Jurnal Akuntansi Analisis Du Pont System Dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan Pada Pt Fast Food Indonesia , Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Du Pont Analysis System For Measuring The Financial Performance
Company At Pt Fast Foo. 5, 40�49.Google Scholar
Damayanti, Lusi, Yudhawati, Diah, &
Prasetyowati, Riris Aishah. (2017). Analisis Du Pont Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Managemen. Google Scholar
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Universitas Diponogoro.Google Scholar
Hakim, Mohamad Zulman. Abbas Dirvi. (2017).
Pengaruh Price Earning Ratio, Earning Per Share, Return On Equity, Debt To
Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham (Pada Sektor Property And
Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017). Jurnal
Akuntansi 11(1), 92�105.Google Scholar
Halim, Abdul. (2019). Analisis Investasi
dan Aplikasinya (kedua). Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan. (2017). Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Google Scholar
Hery. (2016). Analisa laporan Keuangan.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Irham, Fahmi. (2012). Pengantar Pasar
Modal. Bandung: Alfabeta.Google Scholar
Izuddin, Moch. (2018). Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental Terhadap. 3, 1�12.Google Scholar
Kasmir. (2017). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Google Scholar
Kasmir. (2019). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Munawir. (2019). Analisa Laporan
Keuangan (Keempat). Yogyakarta: Liberty.
Puspitasari, Putrilia Dwi, Herawati, Nyoman
Trisna, & Sulindawati, Ni Luh Gede Erni. (2017). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Total Asset Turnover, Return On Asset, Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Syariah Pada
Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di Indonesia Sharia Stock
Index (IS. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1), 7(1),
1�13.Google Scholar
Sudana, I. Made. (2011). Manajemen Keuangan
Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Google Scholar
Sunardi, Nardi. (2019). Kinerja Perusahan
Pendekatan Du Pont System Terhadap Harga Dan Return Saham (Perusahaan yang
tergabung dalam Industri Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011- 2017). Jimf (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), 1(3),
15�32. Google Scholar
Suteja, Jaja. Gunardi, Ardi. (2016). Manajemen
Investasi Dan Protofolio. Bandung: PT Refika Aditama.Google Scholar
Zalmi, Zubir. (2013). Manajemen Portofolio
Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.Google Scholar
Adriana Rahmawati, Evi Martaseli (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |