Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 2, No. 2 Februari 2020
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL SIMULASI DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN:
LITERATURE REVIEW
Dadan Bardah dan Hanny Handiyani
Universitas Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang
karena adanya interaksi antara individu dan lingkungan. Kegiatan belajar akan menjadi lebih
efektif jika dilakukan dengan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu inovasi terbaru yang dinilai efektif dan efisien dalam metode
pembelajaran adalah penggunaan virtual learning. Tujuan
dari penulisan adalah untuk memberikan
informasi tentang teknologi simulasi virtual sebagai suatu metode
dalam melakukan pendidikan keperawatan baik di lingkungan pendidikan maupun rumah sakit dan pengaruhnya terhadap tingakat pengetahuan perawat maupun mahasiswa keperawatan. Metode yang digunakan dalam kajian literatur
adalah meggunakan PRISMA, dengan pencarian artikel melalui Ebscoohost, Proquest, Sciendirect, dan Scopus. Penulis menggunakan kata kunci �virtual
simulation in nuring� dalam
pencaraian artikel dan didapat 15 artikel yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Hasil
kajian ditemukan bahwa penggunaan metode simulasi virtual dinilai efektif diterapkan dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai post-tes pada setiap kelompok yang menerima intervensi metode pembelajaran simulasi virtual.
Kata kunci: Virtual Simulation, Nursing Education.
Pendahuluan
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku karena adanya
interaksi antara individu dengan individu serta individu dengan lingkungan. Seseorang yang telah mengalami proses belajar, maka akan
mengalami perubahan pada tingkah laku. Baik
dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Oleh karena itu, proses belajar dapat berjalan
dengan baik dan efektif apabila� penyelenggara kegiatan belajar mampu mengembangkan metode pembelajaran, menyediakan sarana pembelajaran dan sumber daya manusia yang memadai (Huriah, Kep, & Kom, 2018). Motivasi adalah daya dorong yang dimiliki seseorang untuk mencapai
dan/atau melakukan apa yang ingin dia lakukan. Apabila dikaitkan dengan
belajar, maka motivasi belajar dapat diartikan sebagai suatu dorongan dan/atau
upaya yang dilakukan seseorang untuk belajar dengan lebih baik dibanding tidak
memiliki motivasi (Gani, 2018).
Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar salah satunya terjadi di lingkup keperawatan sudah mulai menerapkan metode pembelajaran student center learning (SCL) sebagai
salah satu cara metode yang efektif dan efisien dalam pembelajaran.
Dalam metode ini, mahasiswa dijadikan sebagai pusat dalam proses pembelajaran dan mahasisa ditunut untuk mengerti
dan mampu mengembangkan ilmu tersebut (Huriah et al., 2018). Namun,
menurut (Choi, He, Chiang, & Deng, 2015), kenyataan
saat ini, mahasiswa kurang memiliki pengalaman dalam merawat pasien.
Oleh itu, diperlukan suatu inovasi baru
dalam metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan (Choi et al., 2015).
Virtual learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang dinilai efektif dan efisien dalam meningkatkan
soft skill mahasiswa (Choi et al., 2015). Konsep
dasar dari metode ini adalah
penggunaan komputer yang dirancang sedemikian rupa seperti kondisi
nyata dengan cakupan lingkungan, situasi, dan manusia. Pada penelitian terdahulu, metode penggunaan simulasi virtual sudah mulai diteliti kefektifannya terhadap peningkatan pengetahuan di bidang keperawatan. Namun, hasil yang di peroleh masih bervariasi.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji tentang efektifitas penggunaan metode simulasi virtual dalam pendidikan keperawatan.
Tujuan dari penulisan kajian literature ini adalah untuk memberikan
informasi tentang teknologi simulasi virtual sebagai suatu metode
dalam melakukan pendidikan keperawatan baik di lingkungan pendidikan maupun rumah sakit dan pengaruhnya terhadap tingakat pengetahuan perawat maupun mahasiswa keperawatan.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam kajian literatur ini adalah
PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses).
Kajian literatur dengan menggunkan PRISMA dilakukan melalui lima tahapan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam melakukan kajian literatur berdasarkan
metode prisma:
1.
Kriteria Kelayakan
Penentuan kriteria kelayakan kajian penulisan ini ditentukan dengan
penetapan kriteria inklusi, dimana kriteria tersebut meliputi:
a.
Artikel merupakan riset asli yang telah dikaji dan ditulis
dalam Bahasa inggris
b.
Artikel meneliti tentang efektifitas penggunaan simulasi
virtual dalam pendidikan keperawatan
c.
Artikel penelitian terbit diantara tahun 2015-2019
2.
Sumber Informasi
Penulis mencari bahan kajian literature melalui beberapa sumber infrmasi
dengan beberapa proses pencarian. Hal tersebut bertujuan agar penulis dapat
memperoleh artikel yang sesuai dengan tujuan pada kajian literatur ini, yaitu
mencari artikel terkait efektifitas simulasi virtual terhadap pendidikan
keperawatan. Pencarian literatur dilakuakan pada database online yang
memiliki repositori besar untuk studi akademis. Penulis memperoleh sumber
informasi dari Ebschoohost, Proquest, Sciencedirect, dan Scopus. Penulusuran
literatur dilanjutkan dengan memasukan kriteria inklusi yang telah ditetapkan
penulis pada sumber-sumber informasi tersebut.
3.
Pemilihan Literatur
Penulis mengidentifikasi dan menganalisis literatur dengan menentukan
kata kunci. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian adalah �virtual
simulation in nursing�. Selanjutnya penulis mengeksplorasi judul, absrak, dan
kata kunci berdasarkan kriteria kelayakan diatas. Hasil artikel yang telah
diperoleh penulis kemudian di baca secara menyeluruh atau sebagian untuk
menentukan adanya keterkaitan antara artikel dengan tujuan penulisan.
Artikel-artikel yang telah lolos seleksi kemudian dikumpulkan dan akan dikaji
lebih dalam lagi untuk di bahas dalam penulisan kajian literatur.
4.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membuat lembar analisis data
secara manual dalam bentuk tabel. Lembaran analisis data tersebut berisi
tentang:
a.
Nomor
b.
Nama jurnal
c.
Nama penulis
d.
Waktu dan tempat penelitian
e.
Latar belakang
f.
Metodologi
g.
Hasi dan kesimpulan
5.
Pemilihan item data
Item data yang diperoleh dari artikel yang terpilih, diantaranya adalah:
a.
Demografi artikel
Penelitian tentang efektifitas penggunaan simulasi virtual dibidang
pendidikan kesehatan telah dilakukan oleh beberapa tempat diantaranya adalah
Kanada, UK, Norway, Sweden, dan Singapura. metode yang digunakan dari setiap
artikel memiliki perbedaan, ada yang menggunakan metode eksperimen semu, eksperimental,
control study.
b.
Pengaruh adanya virtual simulasi
Dari beberapa artikel yang
terpilih, terlihat bahwa adanya virtual simulasi ini berpengaruh pada
peningkatan self efikasi,
pengetahuan, dan kinerja mahasiswa.
Hasil
dan Pembahasan
A. Hasil
1. Perkembangan Metode
Pembelajaran Simulasi Virtual
Metode pembelajaran
saat ini mulai mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu
perkembangan teknologi dalam metode pembelajaran di keperawatan adalah
penggunaan metode virtual simulasi (Guise & Wiig, 2016). Metode virtual
simulasi merupakan salah satu metode virtual learning yang dianggap efektif
dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik keperawatan (Huriah et al., 2018).
Metode simulasi
virtual memiliki keberagaman dalam penerapannya. Beberapa penelitian
menggunakan metode simuasi virtual ini dengan model yang berbeda-beda, seperti
metode virtual gaming simuation, sinchronous virtual debrief, virtual patient
simulation, dan sebagainya.
Metode pembelajaran
dengan virtual gaming simuation (VGS) adalah metode pembelajaran yang
menarik, menstimulasi, dan mudah untuk diakses. VGS ini menyediakan pengalaman
belajar yang memudahkan mahasiswa untuk belajar dan praktik keperawatan dalam
bentuk permainan yang bisa diakses melalui komputer (Verkuyl, Romaniuk, Atack, & Mastrilli, 2017).
Metode Sinchronous
virtual debrief adalah salah satu metode pembeajaran� menggunakan platform virtual web conferencing
yang disebut sebagai Zoom. Zoom menyediakan fasilitas komunikasi, sehingga
peserta dapat mendengarkan percakapan peserta lain selama pembekalan
berlangsung. peserta sudah mendapatkan pelatihan cara menggunakan zoom sebelum
penelitian dimulai. Metode ini dapat digunakann di rumah atau di sekolah (Verkuyl et al., 2018).
Virtual patient
simulation merupakan metode yang digunakan dalam metode pembelajaran dengan cara
melibatkan mahasiswa secara langsung. Mahasiswa berperan dalam pembelajaran
tersebut sebagai pasien, dokter, dan tenaga medis lainnya sesuai dengan kasus.
Setelah masing-masing mendapatkan peran, mahasiswa menjalankan perannya sesuai
dengan kasus untuk menyelesaikan masalah yang ada pada kasus tersebut. Hasil
dari simulasi ini terbukti efektif dalam pembelajaran karena mahasiswa secara
langsung terlibat dan meningkatkan pengalaman pembelajaran (Courteille et al., 2018).
2. Efektifitas Metode
Pembelajaran Simulasi Virtual terhadap pendidikan keperawatan
Berdasarkan hasil
kajian literatur, sebagian besar artikel menyimpulkan bahwa penggunan metode
simulasi virtual efektif mempengaruhi pendidikan keperawatan. Dari beberapa
penelitian tersebut disebutkan bahwa pengunaan metode ini mampu meninkatkan,
self efficacyi, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar mahasiswa,
serta meningkatkan kinerja siswa. Peningkatan hasil ini dibandingkan dengan
hasil pretest sebelum dilakukannya penelitian (Reierson, Solli, & Bj�rk, 2015).
B. Pembahasan
Sebanyak 15 artikel
terpilih yang telah dipelajari, sebagian besar menyimpulkan bahwa penggunaan
metode simulasi virtual dapat memberikan dampak positif terhadap pendidikan
keperawatan. Dampak tersebut terlihat dengan adanya peningkatan nilai post test
pada kelompok kontrol yang menunjukan adanya peningkatan self efficacy,
peningkatan kinerja mahasiswa, dan peningkatan pengetahuan dari peserta didik
tersebut (Choi et al., 2015; Verkuyl et al., 2018; Zarifsanaiey, Amini, &
Saadat, 2016) Hal tersebut menjunjukan
bahwa penggunaan metode simulasi virtual, secara efektif dapat digunakan dalam
pembelajaran di keperawatan (Zarifsanaiey et al., 2016).
Pembelajaran virtual
simulasi ini dapat dijadikan sebagai kegiatan belajar bengajar yang cocok dan
dapat ditawarkan kepada mahasiswa (Verkuyl et al., 2017). Penggunaan metode virtual
efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa setelah
dilakukannya penelitian (Agrawal et al., 2016). Dengan pembelajaran secara
simulasi, mahasiswa dapat merasakan secara
langsung pembelajaran yang sedang diikuti sehingga dengan pengalaman tersebut,
mahasiswa lebih mengingat tentang apa yg mereka pelajari bersama (Verkuyl et al., 2018).
Kesimpulan
Penggunaan metode pembelajaran dengan virtual simulasi
terbukti efektik dalam pendidikan keperawatan. Virtual simulasi dapat
meningkatkan self efikasi,
pengetahuan, pengalaman dan kinerja perawat. Penerapan penggunaan metode ini
akan lebih efektif apabila didukung dengan fasilitas dan fasilitator yang
memadai.
BIBLIOGRAFI
Agrawal, Neeraj,
Kumar, Somesh, Balasubramaniam, Sudharsanam Manni, Bhargava, Saurabh, Sinha,
Pallavi, Bakshi, Bhawna, & Sood, Bulbul. (2016). Effectiveness of virtual
classroom training in improving the knowledge and key maternal neonatal health
skills of general nurse midwifery students in Bihar, India: A pre-and
post-intervention study. Nurse Education Today, 36, 293�297.
Choi,
Kup Sze, He, Xuejian, Chiang, Vico Chung Lim, & Deng, Zhaohong. (2015). A
virtual reality based simulator for learning nasogastric tube placement. Computers
in Biology and Medicine, 57, 103�115.
Courteille,
Olivier, Fahlstedt, Madelen, Ho, Johnson, Hedman, Leif, Fors, Uno, Von Holst,
Hans, Fell�nder-Tsai, Li, & M�ller, Hans. (2018). Learning through a
virtual patient vs. recorded lecture: a comparison of knowledge retention in a
trauma case. International Journal of Medical Education, 9, 86.
Gani,
Mumuh Abdul. (2018). Pengaruh Disiplin Diri Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 3(2), 82�93.
Guise,
Veslem�y, & Wiig, Siri. (2016). Preparing for organizational change in home
health care with simulation-based training. Clinical Simulation in Nursing,
12(11), 496�503.
Huriah,
Titih, Kep, M., & Kom, Sp Kep. (2018). Metode student center Learning:
Aplikasi pada pendidikan Keperawatan. Kencana.
Reierson,
Inger �se, Solli, Hilde, & Bj�rk, Ida Torunn. (2015). Nursing students�
perspectives on telenursing in patient care after simulation. Clinical
Simulation in Nursing, 11(4), 244�250.
Verkuyl,
Margaret, Atack, Lynda, McCulloch, Tara, Liu, Linda, Betts, Lorraine, Lapum,
Jennifer L., Hughes, Michelle, Mastrilli, Paula, & Romaniuk, Daria. (2018).
Comparison of debriefing methods after a virtual simulation: an experiment. Clinical
Simulation in Nursing, 19, 1�7.
Verkuyl,
Margaret, Romaniuk, Daria, Atack, Lynda, & Mastrilli, Paula. (2017).
Virtual gaming simulation for nursing education: An experiment. Clinical
Simulation in Nursing, 13(5), 238�244.
Zarifsanaiey,
Nahid, Amini, Mitra, & Saadat, Farideh. (2016). A comparison of educational
strategies for the acquisition of nursing student�s performance and critical
thinking: simulation-based training vs. integrated training (simulation and
critical thinking strategies). BMC Medical Education, 16(1), 294.