Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No. 7, Juli 2021
ANALISIS PENGARUH
EKONOMI MAKRO DAN INDEKS BURSA DUNIA TERHADAP INDEKS HARGA
SAHAM GABUNGAN (IHSG)
Farhan Hardianto Putra, Marseto, Sishadiyati
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) bisa dibilang sebagai pandangan pergerakan saham dikarenakan
indeks ini mencakup seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh nilai tukar rupiah terhadap US Dollar,BI Rate, Indeks Dow Jones, dan
Indeks Nikkei 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2017-2019 dalam periode bulanan. Data sekunder
yang digunakan oleh peneliti diperoleh melalui Website Bank Indonesia (BI),
Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Investing.com. Metode Penelitian kuantitatif
dipakai dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan model Ordinary
Least Square (OLS). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja yang
mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena IHSG juga termasuk
pandangan perekonomian Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar tidak berpengaruh secara signifikan dikarenakan dilihat dari
nilai signifikansinya yaitu 0,079. Variabel BI Rate juga belum bisa mempengaruhi
IHSG karena mempunayi nilai signifikansi sebesar 0,541. Indeks Nikkei 225 tidak
berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dikarenakan
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,550. Sedangkan Indeks Dow Jones
berperngaruh signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 dan menjadi satu-satunya variabel yang berpengaruh
terhadap IHSG.
Kata Kunci: �indeks harga saham gabungan; nilai tukar; bi rate; indeks dow jones; indeks nikkei 22
Abstract
Indonesian Composite Index (ICI) can be considered as a view of stock movements
because this index covers all stocks listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX). The Composite Stock Price Index (JCI) is influenced by several factors,
namely internal and external factors. This study aims to determine the effect
of the rupiah exchange rate on the US Dollar, BI Rate, Dow Jones Index, and
Nikkei 225 Index on the Indonesian Composite Index (ICI) on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) in the 2017-2019 period in a monthly period. The secondary data
used by the researcher was obtained through the Website of Bank Indonesia (BI),
the Indonesia Stock Exchange (IDX), and Investing.com. Quantitative research
method is used by using Multiple Linear Regression Analysis with Ordinary Least
Square (OLS) model. The
purpose of this study is to find out what influences the Indonesian Composite
Index (ICI) because the ICI also includes the view of the Indonesian economy. It
can be concluded that the exchange rate of the Rupiah against the US Dollar has
no significant effect because it is seen from the significance value of 0.079.
The BI Rate variable also has not been able to influence the ICI because it has
a significance value of 0.541. The Nikkei 225 index has no significant effect
on the Indonesian Composite Index (ICI)because it has a significance value of
0.550. Meanwhile, the Dow Jones Index has a significant effect on Indonesian Composite
Index (ICI) with a significance value of 0.000 and is the only variable that
has an effect on the ICI.
Keywords: composite
stock price index; exchange rate; bi rate; dow jones index; nikkei index 22
Pendahuluan
Perekonomian dunia dipengaruhi oleh perkembangan
ekonomi negara lain maupun kerja sama ekonomi antar negara seperti menanam
investasi di negara lain. Investasi keuangan bisa diaplikasikan ke pasar modal
dan mempunyai pengaruh terhadap perekonomian keselurahan suatu negara
dikarenakan meningkatnya output nasional (Utama & Artini, 2015). Instrumen pasar
modal menjadi salah satu instrumen investasi yang sering dipakai oleh investor.
Di zaman sekarang mencari informasi yang lebih lengkap bagi para investor
tentang perkembangan bursa sangatlah gampang karena Bursa Efek Indonesia menyediakan
data-data pergerakan harga saham melalui media cetak maupun elektronik. Pasar
modal di Indonesia yang dibawahi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berperan
sebagai perantara investor dengan perusahaan emiten. Indeks yang dipakai oleh
BEI yaitu Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Investor selalu memperhatikan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk memantau pergerakan saham dikarenakan
indeks ini mencakup seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Ernayani, 2015).
Pergerakan iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG) idipengaruhi ioleh ibeberapa ifaktor, ifaktornya ibisa idibagi imenjadi idua iyaitu ifaktor ieksternal idan iinternal (Wibowo, Arifati, & Raharjo, 2016). iFaktor ieksternal iyang idigunakan iadalah iIndeks iDow iJones idan iIndeks iNikkei i225. Indeks Dow Jones adalah
sebuah indeks harga saham yang dipakai oleh Amerika Serikat sebagai acuan untuk
melihat performa perusahaan di pasar modal (Agus, Utama, Gede, & Artini, 2015). iIndeks iDow iJones imemberikan ipengaruh idikarenakan iAmerika iSerikat itermasuk isalah isatu inegara iyang itergolong imaju. iPertumbuhan inegara imaju ipada idasarnya imempunyai ihubungan idengan inegara iberkembang (Yusnita Jayanti, 2014). Indeks Dow Jones mampu
menggambarkan kondisi perekonomian yang sedang terjadi di Amerika (Bodie, Kane, & Marcus, 2014). Pada isaat iIndeks iDow iJones imengalami ipeningkatan imaka iperekonomian iAmerika iSerikat isedang imembaik. iHubungannya idengan iIndeks iHarga iSaham iGabungan (IHSG) iadalah iAmerika iSerikat imerupakan itujuan iekspor ibagi inegara iIndonesia ijadi ijika ipertumbuhan iekonomi iAmerika iSerikat imengalami ipeningkatan imaka ifaktor iitu ibisa imendorong ipertumbuhan iekonomi iIndonesia imelalu ikegiatan iekspor i,investasi ilangsung,maupun imelalui iinvestasi ipada ipasar imodal isehingga iIndeks iHarga iSaham iGabungan (IHSG) imengalami ipeningkatan (Yusnita Jayanti, 2014). iFaktor ieksternal iyang ikedua iyaitu iIndeks iNikkei i225. iJepang iadalah isalah isatu inegara iyang itergolong imaju idan ibisanya inegara imaju ibisa imempengaruhi inegara iberkembang imaka idari iitu iJepang iadalah isalah isatu inegara itujuan iekspor iIndonesia. iPeningkatan ikinerja iperekonomian iJepang iSebagai isalah isatu inegara itujuan iekspor iIndonesia, ipertumbuhan iekonomi iJepang idapat imendorong ipertumbuhan iekonomi iIndonesia imelalui ikegiatan iekspor imaupun ialiran imodal imasuk ibaik iinvestasi ilangsung imaupun imelalui ipasar imodal (Yusnita Jayanti, 2014). Setiap iperistiwa iyang iterjadi idi iTSE i(Tokyo iStock iExchange) imemberikan idampak iatas iperhitungan iindeks idan ibilangan ipembaginya iatau idivisor i idan iiuntuk iMetode iperhitungannya imenggunakan iperhitungan iharga irata-rata i(unit idalam yen), idan ikomponennya iditinjau ulang setahun sekali (Bagus Setiawan, 2014).
Permasalahan ifaktor-faktor iyang imempengaruhi iIndeks iHarga iSaham iGabungan iadalah imasalah iutama ibagi ipara iinvestor idan ijuga iperekonomian inegara iyang iseharusnya ibisa idiminimalisir iuntuk ikesejahteraan ipara iinvestor idan iekonomi isuatu inegara. iOleh ikarena iitu ipeneliti imengambil ipermasalahan iini iguna iuntuk imengetahui iapa isaja ifaktor-faktor iyang imempengaruhi iIndeks iHarga iSaham iGabungan (IHSG) idari ifaktor iinternal idan ieksternal.
Dua ifaktor iinternal idalam ipenelitian iini ibisa imempengaruhi iIndeks iHarga iSaham iGabungan (IHSG) iyaitu iBI iRate idan inilai itukar ikurs idimana iBI iRate isebagai ivariabel idalam ipenelitian iini iBI imempunyai ipengaruh ikondisi iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG) idi iBEI idengan iBI iRate iyang itinggi imampu imendorong iinvestor iuntuk imemindahkan idananya idari isaham ike iinstrumen iyaitu idalam ibentuk itabungan iatau ideposito (Wibowo et al., 2016). Peningkatan Suku
Bunga SBI mempunyai pengaruh terhadap suku bunga simpanan yang juga mengalami
peningkatan membuat investor mempunyai ketertarikan berinvestasi di pasar uang
dari pada berinvestasi di pasar saham (Amin, 2012). iKondisi iBI iRate iyang itinggi iakan imemicu ipenurunan iterhadap ipergerakan inilai iIHSG idi ibursa isaham (Wibowo et al., 2016). iSebaliknya iapabila iBI iRate imengalami ipenurunan imaka iinvestor akan ikembali iberinvestasi ipada ipasar imodal, ikarena iposisi iIHSG imengalami ipeningkatan (Wibowo et al., 2016). iFaktor iselanjutnya iyaitu inlai itukar idimana inilai itukar iRupiah iterdepresiasi idalam imata iuang iasing, isehingga iberpengaruh iterhadap perusahaan iyang imelakukan iekspor idan iimpor (Hasyim, 2019). iKebanyakan iperusahaan idi iIndonesia imenggunakan ibahan ipokok iproduksi imengambil idari inegara ilain isehingga imenyebabkan imeningkatnya ibiaya iproduksi iperusahaan (Nurhayati, Mardani, & Mustapita, 2020). iPeningkatan ibiaya iproduksi idapat imenyebabkan ipengurangan ilaba isuatu iperusahaan. iMenurunnya ilaba iperusahaan iakan iberpengaruh ipada ilaporan ikeuangan, isehingga iminat iinvestor iuntuk iberinvestasi idi iperusahaan itersebut iakan imenurun idan iberpengaruh iburuk iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan (IHSG) (Nurhayati et al., 2020).
Variabel iekonomi isuatu inegara iyang imengalami iperubahan idan iperkembangan iakan isangat iberpengaruh idalam ikegiatan idi ibidang ipasar imodal. iBuruknya ikinerja ivariabel iekonomi imakro iakan iberdampak inegatif ijuga idi idunia ipasar imodal. iSebaliknya ijika ivariabel iekonomi imakro ikinerjanya ibaik imaka idunia ipasar imodal ijuga iakan ibaik ibagi ipara iinvestor, ijadi ibisa idibilang ikinerja iekonomi imakro iakan iberpengaruh isama idengan ipasar imodal. iIHSG itidak ihanya iberhubungan iperistiwa iekonomi, itetapi ilebih ijauh ilagi ijuga imenampung iperistiwa isosial
(Wibowo et al., 2016).
Penelitian terdahulu ibertujuan iuntuk imengetahui ibahan idan iacuan iyang ipada idasarnya iuntuk imenghindari ipersamaan idengan ipenelitian iyang ilain iseperti idalam ipenelitian (Y. Jayanti, 2014) iyang imenjelaskan ibahwa iBI iRate idan inilai itukar irupiah imempunyai ipengaruh inegatif idan isignifikan, isedangkan iIndeks iDow iJones imempunyai ipengaruh ipositif iterhadap iIHSG. iPenelitian idari (Ernayani, 2015)
iyang idalam
ipenelitiannya imempunyai ihasil iuntuk ivariabel iKurs iDollar itidak imempunyai ipengaruh iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan, isedangkan iIndeks iDow iJones imempunyai ipengaruh ipositif ibagi iIndeks iHarga iSaham iGabungan (IHSG). iSuku iBunga iSBI isendiri imempunyai ipengaruh inegatif iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja
yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena IHSG juga termasuk
pandangan perekonomian Indonesia sehingga kita harus tau solusi untuk menghindari
dari faktor-faktor negatif.
Metode
Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang
diperoleh dengan cara mengambil data dari catatan yang dilakukan secara
sistematis terhadap fenomena tertentu dari suatu objek yang diteliti, atau
disebut data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari website
resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id)
meliputi data tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar Rupiah, dan
website www.investing.com yang meliputi data indeks Dow Jones, indeks Nikkei
225 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Data yang sudah dikumpulkan dianalisis dengan metode
analisis linier berganda dengan model Ordinary Least Square (OLS). Analisis
Regresi Linier Berganda bisa digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat positif atau negatif (Sudarsana & Candraningrat, 2014). Bentuk umum model
regresi linier berganda untuk populasi dapat ditunjukkan sebagi berikut (Nachrowi & Usman, 2005):
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan:
Y= Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
α= Konstanta
β1- β4� = Koefisien
regresi berganda
X1= Nilai tukar kurs
X2= Suku bunga SBI
X3= Indeks Dow Jones
X4= Indeks Nikkei 225
Hasil
dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Data
�
Data Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) mempunyai kegunaan untuk menghitung rata-rata semua saham yang berada di
Bursa Efek Indonesia (BEI) (Arifin, 2014). Berdasarkan igambar idi iatas ipada isaat imendekati itahun ibaru iyang itepatnya ipada ibulan iDesember ike iJanuari isering iterjadi ikenaikan iseperti ipada itahun i2018 idan i2019. iFenomena ikenaikan iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG) ipada ibulan iDesember ibisa idisebut isebagai iistilah iSanta iClaus iRally iyang iberarti isebuah ifenomena iyang iterjadi idikarenakan imeningkatnya ipembelian isaham ipada idua iminggu iterakhir idi ibulan iDesember iatau ilebih itepatnya ipada isaat iperayaan ihari inatal. iFenomena iini iada idikarenakan iakan iterjadi iJanuary ieffect idimana iinvestor ibanyak iyang imenjual isaham isehingga idapat imenaikkan iharga isaham iyang irendah.
Setelah iSanta iClaus iEffect iselanjutnya iada ifenomena iberikutnya iyaitu iJanuary iEffect. iJanuary iEffect iterjadi ikarena iadanya ipola ikondisi ipasar imodal iyang idimana iharga isaham imeningkat ipada idua iminggu ipertama idi ibulan iJanuari. iFenomena iini ijuga ibisa idisebabkan ioleh iperilaku ipara iinvestor iyang ipada iumumnya idikarenakan imasalah ipajak isehingga imenjual isaham-saham iyang imerugi iatau iyang ikurang imenguntungkan ipada iakhir itahun ikemudian imembelinya ikembali ipada iawal ibulan iJanuari.
Gambar 1
Data iNilai iTukar iRupiah iTerhadap iUS iDollar
Berdasarkan igambar idiatas ipada itahun i2018 iRupiah iberada idisekitar iRp13.413-Rp15.227 iper iDollar iAS idengan ifluktuatif idan icenderung imelemah idi isepanjang itahun i2018 isehingga iakan imemperburuk ikeadaan iperekonomian idi iIndonesia. iPenguatan iRupiah idi iawal-awal itahun i2018 idi idorong ioleh ialiran imodal iasing iyang imasuk idan isejalan idengan ipersepsi ipositif iinvestor iterhadap iperekonomian idomestik. iPenurunan inilai iRupiah iterus iberjalan ihingga iakhir itahun idikarenakan idata iekonomi iAS iyang imemperkuat iassesment ibank isentral iAS idimana ipasar itenaga ikerja iyang inaik iserta imeningkatnya iinvestasi.
Gambar 2
Data iBI iRate
Pada
itahun i2018
iBank iIndonesia i(BI) imenaikkan iBI i7-day iReverse iReport iRate isebesar i25 ibasis ipoin i(0,25%). iArtinya isaat iini isuku ibunga iacuan iBI iadalah isebesar i6,00%. iKenaikan isuku ibunga itersebut idilakukan isebagai ilangkah ilanjutan iBank iIndonesia iuntuk imemperkuat iupaya imenurunkan idefisit itransaksi iberjalan i(curent iaccount idefisit/CAD) ike idalam ibatas iaman. iMaka idari iitu ipada itahun i2018 iBi iRate imeningkat imencapai i6,00%.
Gambar 3
Data iIndeks iDow iJones
Indeks iDow iJones ijuga idigunakan isebagai isalah isatu ifaktor idari ikinerja iperekonomian iAmerika iSerikat (Ernayani, 2015). iIndeks iDow
iJones imengalami ipeningkatan imaka iperekonomian iAmerika iSerikat isedang imembaik. iSejak iMei i2018 iIndeks iDow iJones imencatatkan ikenaikan iterpanjangnya idalam i13 ibulan isetelah ipemerintah iAS imembatalkan irencana iuntuk imengenakan itarif ipada ibarang-barang iMeksiko. iPada iperiode i2017-2019 ibisa idilihat ibahwa igrafiknya iselalu imeningkat.
Gambar 4
Data iIndeks iNikkei i225
Nikkei iadalah iindeks iharga itertimbang; isaham iyang idiperdagangkan idengan iharga i$50 iakan imenghasilkan i5 ikali ilebih ibanyak idari itotal isaham iyang idiperdagangkan idengan iharga i$10 i. iIni imembuat iperusahaan-perusahaan ibesar ilebih iberpengaruh ipada ipergerakan iindeks. iIndeks iNikkei i225 itelah imenguat ilebih idari i6% itahun iini, ididorong ioleh ipenguatan iprodusen iobat, iperitel idan isaham idefensif ilainnya. idengan iperusahaan iseperti iFamily iMart iUNY iHolding dan iEisai iCo (Indexes.nikkei.co.jp, n.d.). iMaka idari iitu ipada itahun i2018 inikkei imengalami ipeningkatan i24.120,04 ipada ibulan iSeptember i2018.
2.
Hasil Uji Asumsi Klasik (BLUE / Best Linear
Unbiased Estimator)
a. Uji Normalitas
Tabel 1
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
36 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
196.69435314 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.108 |
Positive |
.108 |
|
Negative |
-.096 |
|
Test Statistic |
.108 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
�Uji Normalitas digunakan untuk
menguji
apakah variabel dependen dan independen dalam penelitian ini layak untuk
dipakai atau normal� menggunakan One
Sample Solgomorov Sminov Test (Ghozali, 2016). Dasar
pengembalian keputusan adalah jika Sig 2-tailed > 0,05, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya.
Nilai signifikan residual
yaitu 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara
normal. Selain itu grafik uji P-P Plot dapat dilihat dibawah ini.
Gambar
5
Uji P-P Plot
Pengujian P-P Plot diatas
sebaran data (titik) pada grafik diagonal tersebar di sekeliling garis diagonal
atau histogramnya, yang berarti menjelaskan pola sebaran normal.
b. Uji Autokorelasi
Penelitian ini dilakukan uji
autokorelasi dan didapat nilai uji DW sebesar 0,589. Dari kurva diatas dapat dijelaskan
bahwa nilai DW test berada sebelum di titik dL yang berarti data yang digunakan
terjadi autokorelasi positif maka dari itu untuk memastikan lagi bahwa data
dalam penelitian ini terkena auto korelasi atau tidak makan akan dilakukannya
uji run test. Uji run test menunjukkan
nilai signifikan sebesar 0,063 > 0,05 sehingga bisa disimpulkan dari hasil
uji run test bahwa data tidak terjadi autokorelasi.
c. Uji
Multikolinieritas
Maka hasil yang diperoleh
setelah diadakan pengujian analisis regresi linier berganda diketahui bahwa
dari keempat variabel independen Nilai tukar (4,088), BI Rate (4,307),Indeks
Dow Jones (5,463), dan Indeks NIkkei 225 (6,235) dalam pengujian nilai Indeks
Harga Saham Gabungan, dimana nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga dalam model
regresi ini tidak terjadi multikolinieritas.
d. Uji Heterokedastisitas
Diperoleh tingkat
signifikansi koefisien korelasi Rank Spearman untuk variabel terikat IHSG,
keseluruhan residualnya lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan) yaitu X1
(0,444), X2 (0,708), X3 (0,216), dan X4 (0,756). Hal tersebut menunjukkan bahwa
antara nilai residual dengan variabel yang menjelaskan tidak mempunyai korelasi
yang berarti. Jadi dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi
heterokedastisitas.
e. Uji Koefisien Determinasi
(R2)
Hasil pengolahan data
tersebut diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,629 artinya
62,9% dari seluruh pengamatan menunjukkan variabel bebas nilai tukar (X1), BI
Rate (X2), Indeks Dow Jones (X3), dan Indeks Nikkei 225 (X4) mampu menjelaskan
variasi variabel terikatnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (Y), sisanya
37,1% dipengaruhi faktor lain diluar model.
f.
Uji F
Diperoleh nilai F hitung
sebesar 13.148 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000b dengan taraf
signifikasi 5% atau (α = 0,05) maka nilai sig 0,000 < 0,05. Sedangkan
nilai F tabel dengan degree of freedom (df1) adalah 4 (jumlah variabel bebas/k)
dan df2 31 (n-k-1) diperoleh nilai F tabel sebesar 2,679. Dari hasil tersebut
diketahui bahwa nilai F hitung 13,148 ≥ F tabel 2,679 sehingga H0 ditolak
dan Hi diterima, Maka dapat disimpulkan secara bersama-sama Nilai tukar, BI
Rate, Indeks Dow Jones, dan Indeks Nikkei 225 berpengaruh positif terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
g. Uji T
Uji T digunakan untuk
melihat pengaruh variabel X1 (Nilai Tukar), X2 (BI Rate), X3 (Indeks Dow
Jones), dan X4 (Indeks Nikkei 225) terhadap variabel Y (Indeks Harga Saham
Gabungan) secara parsial dengan nilai signifikan sebesar 0,05.
Dari perhitungan secara
parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -1,815sedangkan nilai sig (α/2=
0,025) dengan degree of freedom (df) 31 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar
1,695. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai t hitung -1,815 ≤ t
tabel 1,695 maka H0 diterima dan Hi ditolak, dengan nilai signifikansi 0,079
> 0,05.
Dari perhitungan secara
parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 0,617 sedangkan nilai sig (α/2=
0,025) dengan degree of freedom (df) 31 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar
1,695. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai t hitung 0,617 ≤ t tabel
1,695 maka H0 diterima dan Hi ditolak, dengan nilai signifikansi 0,541 >
0,05. kurva Uji t diatas berada pada daerah penerimaan H0 maka dapat
disimpulkan secara parsial variabel BI Rate tidak berpengaruh signifikan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dari perhitungan secara
parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 4.169 sedangkan nilai sig (α/2=
0,025) dengan degree of freedom (df) 31 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar
1,695. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai t hitung 4.169 > t tabel
1,695 maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan nilai signifikansi 0,000 <
0,05. kurva Uji t diatas berada pada daerah penerimaan H0 maka dapat
disimpulkan secara parsial variabel Indeks Dow Jones berpengaruh signifikan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dari perhitungan secara
parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -.0605sedangkan nilai sig (α/2=
0,025) dengan degree of freedom (df) 31 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar
1,695. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai t hitung -0,605 < t tabel
1,695 maka H0 diterima dan H1 ditolak, dengan nilai signifikansi 0,550 >
0,05. kurva Uji t diatas berada pada daerah penerimaan H0 maka dapat
disimpulkan secara parsial variabel indeks Nikkei 225 tidak berpengaruh
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
B. Pembahasan
1.
Pengaruh Nilai tukar terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan
Variabel inilai itukar isecara iparsial itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG) ipada iperiode i2017-2019. iHasil ipenelitian iini isejalan idengan ipenelitian iyang itelah idilakukan ioleh i(Marhen & Yusra, 2019)
iyang imenjelaskan ibahwa ivariabel inilai itukar itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG). iNamun ikoefisien iregresi iNilai iTukar iRupiah ibertanda inegatif imenunjukkan iNiai iTukar irupiah iberpengaruh inegatif iterhadap iIndeks iHarga iSaham igabungan i(IHSG).
Apabila inilai itukar irupiah iterhadap idolar imengalami ikenaikan imaka iIHSG iakan imengalami ipenurunan, isebaliknya ijika iNilai iTukar iRupiah iterhadap idollar imengalami ipenurunan imaka iIHSG iakan imengalami ipeningkatan, itetapi idalam ipenelitian iini iNilai iTukar iRupiah itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIHSG iyang idisebabkan iinvestor itidak imenganggap ivariabel iNilai iTukar iRupiah isebagai ifaktor iyang imempengaruhi iIHSG. ipenyebab ilainnya inilai itukar irupiah itidak isignifikan idikarenakan idaya ibeli imasyarakat iyang imasih iterjaga, iSelain idaya ibeli imasyarakat iyang imasih ibagus, ijuga idisebabkan ioleh igaya ihidup imasyarakat imenengah ike iatas iyang iterus imeningkat. ioleh ikarena iitu, idaya ibeli imasyarakat idan ipertumbuhan iekonomi iyang imasih istabil ibisa imengimbangi ifluktuasi ikurs i(Marhen & Yusra, 2019).
2.
Pengaruh iBI iRate iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan
Variabel iBI iRate isecara iparsial itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG) ipada iperiode i2017-2019. iHasil iPenelitian iini isejalan idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh i(Wibowo et al., 2016). iyang imenjelaskan ibahwa ivariabel iBI iRate itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndek iHarga iSaham iGabungan. i
Dalam
idunia usaha,
ikendati idana
ikredit iperbankan itersedia ibeban ibunga iyang iharus imereka itanggung ilebih itinggi isehingga idunia iusaha icenderung imencari ialternatif ipendanaan iyang ilebih imurah i(Pohan, 2008). iHasil iyang itidak isignifikan idisebabkan ikarena itipe iinvestor idi iIndonesia imerupakan iinvestor iyang isenang imelakukan itransaksi isaham idalam ijangka ipendek i(trader/spekulan), isehingga iinvestor icenderung imelakukan iaksi iprofit itaking idengan iharapan imemperoleh icapital igain iyang icukup itinggi idi ipasar imodal idibandingkan iberinvestasi idi iSBI i(Manullang, 2008).
3.
Pengaruh iIndeks iDow iJones iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan
Variabel iIndeks iDow iJones iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan. iHasil ipenelitian iini isejalan idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh i(Sudarsana &
Candraningrat, 2014), i(Yusnita Jayanti, 2014), i(Wibowo et al., 2016)
i(Deitiana & Stella, 2009) iyang imenjelaskan ibahwa iIndeks iDow iJones iBerpengaruh ipostif idan isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG). iPengaruh ipositif iindeks iDow iJones iterhadap iIHSG imengindikasikan itelah iterintegrasinya ipasar imodal iIndonesia idengan ipasar imodal iAmerika iSerikat. iSelain iitu ikarena iAmerika iSerikat imerupakan isalah isatu inegara itujuan iekspor iterbesar idi iIndonesia iseperti iekspor inon imigas. iMembaiknya iperekonomian iAmerika iSerikat iakan imempengaruhi iperekonomian idi iIndonesia iyang ijuga iakan iikut imembaik.
4.
Pengaruh iIndeks iNikkei i225 iTerhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan
Variabel iIndeks iNikkei i225 itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG). iHal iini imembuahkan ihasil iyang isama iseperti ihasil ipenelitian idari i(Wibowo et al., 2016)
iyang imenunjukkan ibahwa ivariabel iIndeks iNikkei i225 itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan. iPasar imodal iIndonesia isudah iterintegrasi idengan ipasar imodal idunia. iHal iini imenimbulkan ikonsekuensi ibahwa ipergerakan ipasar imodal iIndonesia iakan idipengaruhi ioleh ipergerakan ipasar imodal idunia ibaik isecara ilangsung imaupun itidak ilangsung i(Samsul, 2006). iPerusahaan iyang itercatat idi iIndeks iNikkei i225 imerupakan iperusahaan ibesar iyang itelah iberoperasi isecara iglobal, itermasuk idi iIndonesia. iDengan inaiknya iIndeks iNikkei i225 iini iberarti ikinerja iperekonomian iJepang iikut imembaik. iSebagai isalah isatu inegara itujuan iekspor iIndonesia, ipertumbuhan iekonomi iJepang idapat imendorong ipertumbuhan iekonomi iIndonesia imelalui ikegiatan iekspor imaupun ialiran imodal imasuk ibaik iinvestasi ilangsung imaupun imelalui ipasar imodal. iEkspor iIndonesia iyang iternyata ilagi itumbuh iberbanding iterbalik isama ijepang iyang iternyata iekspor ijepang isedang iturun ipada itahun i2019 imaka idari iitu iIndeks iNikkei i225 itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG).
Kesimpulan
Seperti idengan irumusan imasalah idan itujuan idari ipenelitian iini iserta ihasil ianalisis iyang itelah idijabarkan ipada ibab iIV, imaka idiperoleh ikesimpulan isebagai i ibahwa
iVariabel inilai itukar iyang imempunyai ipengaruh iterhadap iaktivitas idi ipasar isaham imaupun idi ipasar iuang ikarena iinvestor iakan iberhati-hati iuntuk imelakukan iinvestasi iportofolio isecara istatistika iternyata inilai itukar itidak iberkontribusi iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG). iHal iini idisebabkan ikarna idaya ibeli imasyarakat iyang imasih iterjaga, iSelain idaya ibeli imasyarakat iyang imasih ibagus, ijuga idisebabkan ioleh igaya ihidup imasyarakat imenengah ike iatas iyang iterus imeningkat. ioleh ikarena iitu, idaya ibeli imasyarakat idan ipertumbuhan iekonomi iyang imasih istabil ibisa imengimbangi ifluktuasi ikurs.
Variabel iBI iRate idalam ipenelitian iini isecara istatistika iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG) itidak iterpengaruh ioleh iBI iRate. iHasil iyang itidak isignifikan idisebabkan ikarena itipe iinvestor idi iIndonesia imerupakan iinvestor iyang isenang imelakukan itransaksi isaham idalam ijangka ipendek i(trader/spekulan), isehingga iinvestor icenderung imelakukan iaksi iprofit itaking idengan iharapan imemperoleh icapital igain iyang icukup itinggi idi ipasar imodal idibandingkan iberinvestasi idi iSBI
Variabel iIndeks iDow iJones idalam ipenelitian iini isecara istatistika iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG). iPengaruh ipositif iIndeks iDow iJones iterhadap iIHSG imengindikasikan itelah iterintegrasinya ipasar imodal iIndonesia idengan ipasar imodal iAmerika iSerikat. iAmerika iSerikat iyang
imerupakan isalah isatu inegara itujuan iekspor iterbesar idi iIndonesia iseperti iekspor inon imigas. iMembaiknya iperekonomian iAmerika iSerikat iakan imempengaruhi iperekonomian idi iIndonesia iyang ijuga iakan iikut imembaik.
Variabel iIndeks iNikkei i225 idalam ipenelitian iini isecara istatistika itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan i(IHSG). iIndeks iNikkei i225 itidak iberpengaruh iterhadap iIndeks iHarga iSaham iGabungan idikarenakan iekspor iJepang iyang imenurun isehigga ipertumbuhan iekonomi iJepang iikut imenurun iberbalik iarah idengan ipertumbuhan iekonomi iIndonesia iyang isedang inaik. iDengan ipertumbuhan iekonomi iJepang iturun imaka iIndeks iNikkei i225 ijuga iikut iturun.
Agus, I. Wayan,
Utama, Budi, Gede, Luh, & Artini, Sri. (2015). Pengaruh Indeks Bursa Dunia
Pada Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen,
Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 9(1), 65�73.Google Scholar
Amin, M. (2012). Pengaruh
Tingkat Inflasi,Suku Bunga SBI,Nilai krs Dolar dan Indeks dow Jones Terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.
Arifin, Tri Moch.
(2014). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Sbi, Perubahan Kurs, Dan Standard &
Poor�s 500 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg). Universitas Negeri
Yogyakarta. Google Scholar
Bagus Setiawan,
Yudhi. (2014). Analisis Integrasi Pasar Saham Amerika ( Djia), Jepang
(Nikkei 225), Singapura (Sti), Malaysia (Klse), Thailand (Set) Dan Filipina
(Pse) Terhadap Pasar Saham Indonesia. (Nikkei 225). Google Scholar
Bodie, Kane, &
Marcus. (2014). Investment. Tenth Edition. New York: McGraw-Hill
Education.
Deitiana, Tita,
& Stella, Stella. (2009). engaruh Indeks Dow Jones, Nikkei 225, Kospi, dan
Shanghai Composite Index terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2004-2008. The Winners, 10(1), 22�30. Google Scholar
Ernayani, Rihfenti.
(2015). Pengaruh Kurs Dolar, Indeks Dow Jones Dan Tingkat Suku Bunga SBI
Terhadap IHSG (Periode Januari 2005 � Januari 2015). JST (Jurnal Sains
Terapan), 1(2), 108�115. Google Scholar
Ghozali, Imam.
(2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8).
Cetakan ke VIII. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Google Scholar
Hasyim, Hariza Riza.
(2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar di Indonesia
Tahun 2006-2018. Jurnal Al-Iqtishad, 15(1), 1. Google Scholar
Jayanti, Y. (2014). Pengaruh
Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga Sbi, Nilai Tukar Rupiah, Indeks Dow Jones,
Dan Indeks Klse Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Studi Pada Bursa
Efek Indonesia Periode Januari 2010 � Desember 2013. Jurnal Administrasi
Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 11(1), 82780.Google Scholar
Jayanti, Yusnita.
(2014). Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah,
Indeks Dow Jones, Dan Indeks Klse Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg)
Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2010�Desember 2013. Jurnal
Administrasi Bisnis, 11(1).Google Scholar
Manullang. (2008). Dasar-Dasar
Manajemen. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.
Marhen, Apub, & Yusra,
Irdha. (2019). Pengaruh Tingkat Inflasi,Tingkat Suku Bunga, Dan Nilai Tukar
Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia. Manajemen
Bisnis, 6(2), 1�10. Google Scholar
Nachrowi, D. N.,
& Usman, Hardius. (2005). Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan,
Jakarta: LPFEUL. Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Google Scholar
Nurhayati, Sri
Puspa, Mardani, Ronny Malavia, & Mustapita, Arini Fitria. (2020). Pengaruh
Kurs Dollar, Indeks Dow Jones dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) Terhadap Indeks Harga Saham gabungan (IHSG)(Periode 2016-2018). Jurnal
Ilmiah Riset Manajemen, 9(05). Google Scholar
Pohan, Aulia.
(2008). Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi 1. Cetakan kesepuluh.
Yogyakarta: BPFE UGM.Google
Scholar
Samsul, Mohamad.
(2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlangga. Google Scholar
Sudarsana, NMAD,
& Candraningrat, Ica Rika. (2014). Pengaruh Suku Bunga SBI, Nilai Tukar,
Inflasi Dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di BEI. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, 3(11), 3291�3308. Google Scholar
Utama, IWAB, &
Artini, Luh Gede Sri. (2015). Pengaruh Indeks Bursa Dunia pada Indeks Harga
Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan
Kewirausahaan, 9(1), 65�73. Google Scholar
Wibowo, Feri,
Arifati, Rina, & Raharjo, Kharis. (2016). Analisis Pengaruh Tingkat
Inflasi, Suku Bunga Sbi, Nilai Tukar Us Dollar Pada Rupiah, Jumlah Uang Beredar,
Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225, Dan Indeks Hangseng Terhadap Pergerakan
Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) Periode Tahun 2010-2014. Journal Of
Accounting, 2(2). Google Scholar
Farhan Hardianto
Putra, Marseto, Sishadiyati (2021) |
First publication right : |
This article is licensed under: |