Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No. 7, Juli 2021
PENGARUH KEMISKINAN, PENGANGGURAN, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN BELANJA
MODAL TERHADAP IPM DI KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2010-2019
�
Andhita Astriani, Muchtolifah, Sishadiyati
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
Abstrak
Pembangunan yaitu termasuk dalam alat yang
digunakan sebagai meraih kesuksesan dalam membangun �bangsa. Pembangunan manusia dapat diketahui
dari tingkat kualitas hidup manusia yang ada disuatu daerah dengan ukuran yang
bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia. Tujuan dari
diadakannya penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh antara Kemiskinan, Pengangguran,
Pertumbuhan Ekonomi, Dan Belanja Modal Berpengaruh Terhadap Indeks Pembangunan
Manusia Di Kabupaten Nganjuk tahun 2010-2019. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Kabupaten Nganjuk pada tahun 2010-2019. Data penelitian
yang digunakan yaitu data sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Timur dan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan. Berdasarkan
hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemiskinan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap IPM. 2) Pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap
IPM. 3) Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM. 4)
Belanja Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM.
Kata Kunci: kemiskinan; pengangguran; pertumbuhan ekonomi; belanja modal; IPM
Abstract
Development is included in the tools
used to achieve success in building the nation. Human development can be seen
from the level of quality of human life in an area with a size that can be seen
from the human development index. The
purpose of this research is to test the influence between Youth, Youth,
Economy, and Clear Capital Expenditure Human Development Index in Nganjuk
District in 2010-2019. Which method in this study quantitative method with
samples in this study is Nganjuk Regency in 2010-2019. Research data which data
at that time data from the Central Bureau of Statistics East Java Province and
directorate general of financial balance. In the result of the creation, it is
concluded that: 1) Districts are high and flat against IPM. 2) No government is
not beber against IPM. 3) Economy Is Not High On IMP. 4) Capital Expenditure is
not good timing outside the HDI.
Keywords: poverty;
unemployment; economic growth; capital expenditure; IPM
��������������������������������������������������������������������������������������
Pendahuluan
Salah satu alat yaitu pembangunan untuk mencapai
tujuan yang di inginkan suatu bangsa dan negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan
indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan disuatu negara sehingga
menjadi sasaran utama untuk bagi Negara-negara berkembang dalam melakukan
pembangunan (Zakaria, 2018). Pertumbuhan
ekonomi bisa diukur melalui pembangunan manusia yang dilihat dari tingkat
kualitas hidup setiap manusia. ada beberapa tolak ukur yang digunakan dalam
dalam melihat kualitas hidup manusia yaitu indeks pembangunan manusia yang bisa
di ukur dari kualitas pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan serta ekonomi.
Adanya keberagaman individu, letak geografis dan kondisi social masyarat yang
tidak sama sehingga adanya penyebab tingkat pendapatan tidak lagi menjadi tolak
ukur utama dalam keberhasilan pembangunan di suatu negara� (Denni Sulistio Mirza, 2012).
Kemiskinan yaitu pendapatan tiap individu pertahun
tidak bisa memenuhi kebutuhan yang bersifat pokok atau pun wajib sehingga dapat
digolongkan sebagai masyarakat miskin yang hidup tidak layak atau dibawah
standard hidup. Kemiskinan merupakan faktor penghambat pembangunan nasional di suatu
Negara. Dengan naiknya penduduk miskin di suatu Negara bahwa pemerintah belum
secara maksimal meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar terciptanya
kemakmuran Pengangguran terbuka yaitu angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan yang sesuai dengan skill dan pengetahuan yang dimiliki tiap
individu.Tingkat pengangguran bisa dilihat dari�
persentase jumlah pengangguran terbuka terhadap jumlah angkatan kerja
sehingga tingkat pengangguran ini bisa mempengaruhi nilai IPM di suatu daerah (Bappeda, 2020a).
Pertumbuhan ekonomi adalah tolak ukur yang bisa
dipakai untuk meningkatkan pembangunan suatu daerah dari beberapa macam sektor
ekonomi sehingga semakin banyak barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen
maka kesejahteraan akan meningkat dan kualitas sumber daya manusia ikut
meningkat pula (Bappeda, 2020b).
Besarnya Belanja Modal pemerintah daerah selama ini
sangat ditentukan oleh faktor Dana Alokasi Umum. Hasil ini mendukung penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh (Prakosa, 2004),
dan hal ini juga dikemukakan oleh (Adi, 2006)
yang menyatakan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap Belanja
Modal.
Pemerintah melakukan suatu usaha untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat agar semakin baik lagi kedepannya dan pemerintah
membuat kebijakan dengan mengalokasikan sebagian dana yang ada dalam bentuk
belanja modal. Sehingga belanja modal dapat membantu untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi masyarakat sekitar yang memerlukan pelayanan publik yang
lebih baik. Berikut merupakan perkembangan Nilai IPM di Kabupaten Nganjuk Tahun
2010-2019.
Grafik 1
Nilai IPM di Kabupaten
Nganjuk Tahun 2010-2019
Sumber:Badan
Pusat Statistik Nganjuk, 2020
Perkembangan pembangunan manusia di Kabupaten Nganjuk
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pencapaian IPM yang akan terus
meningkatidari tahun ke tahun ini, menjadi tanda bahwa kualitas pembangunan
manusia di Kabupaten Nganjuk yang bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu
kesehatan, pendidikan, serta ekonomi juga semakin membaik. Untuk Indeks
Pembangunan manusia di Kabupaten Nganjuk terus mengalami kemajuan.
Grafik i2
Kemiskinan idi iKabupaten iNganjuk iTahun i2010-2019
Sumber: iBadan iPusat iStatistik iNganjuk, i2020
Kemiskinan idi iKabupaten iNganjuk imenurut idata iBadan iPusat iStatistik i(BPS) Nganjuk idari itahun ike itahun imengalami ipenurunan icukup isignifikan, ipada tahun i2012 i imenurun isebesar i136.1. iHasil iperhitungan iini imenggunakan ikonsep kemampuan ikebutuhan idasar, iuntuk imelalui ipendekatan ikemiskinan idilihat idari ketidak imampuan isesorang idi isisi iekonomi iuntuk imemenuhi ikebutuhan idasar makanan. iDengan idemikian, iKabupaten iNganjuk ipada itingkat ikemiskinan mengalami ipenurunan isetiap itahunnya.
Berdasakan iuraian itersebut imaka irumusan imasalah iyang idigunakan idalam ipenelitian iini iyaitu iapakah iKemiskinan, iPengangguran, iPertumbuhan iEkonomi, idan iBelanja iModal iberpengaruh iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(IPM) idi iKabupaten iNganjuk. iAda ipula itujuan idari idilaksanakannya ipenelitian iini iyaitu iuntuk imengetahui ipengaruh iKemiskinan, Pengangguran, iPertumbuhan iEkonomi idan iBelanja iModal iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(IPM) idi ikabupaten iNganjuk. Ada pula manfaat dariidilakukan penelitian ini yaitu agar mendapat wawasan
serta tambahan
informasi ilmu ipengetahuan yang
memberi manfaat untuk pembaca dan menjadi sebuah referensi bagi bidang keilmuan yang membutuhkan
Metode
Penelitian
Dalam penelitian ini menganalisis secara
kuantitatif. Untuk jenis data yang digunakan merupakaniku wes �jenis data sekunder dengan sumber data diperoleh dari di BPS (Badan Pusat
Statistik) Kabupaten Nganjuk dan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan. Populasi
yang ada dalam penelitian ini yaitu seluruh data
Kemiskinan,Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Belanja Modal Dan Indeks
Pembangunan Manusia di Kabupaten Nganjuk. Data diperoleh dengan teknik analisis regresi linier berganda.
Hasil
dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Hasil iUji iAsumsi iKlasik
a. Uji iAutokorelasi
Berdasarkan ihasil idari inilai iDurbin iWatson isebesar i1,588 idan itaraf isignifikan i0,05. iUntuk inilai idL isebesar i3,760 ilalu inilai idU isebesar i2,4137. Nilai idari iDurbin iWatsln ites imemperoleh i inilai i4-dU i= i1,5863 idan ii4-dL = i3,624 iyang iberarti iberada idi idaerah ikeragu-raguan idi ikedua isisi isehingga idiperlukan iuji iRun iTest idengan inilai iAsymp. iSig. i(2-tailed) isebesar i0,737 i> idari i0,05 iyang iberarti isignifikan, ibahwa imodel itersebut itidak imengalami igejala iautokorelasi. i
b. Uji iMultikolinieritas
Tabel i1 i
Uji iMultikolinieritas
No |
Variabel |
VIF |
Keterangan |
1 |
Kemiskinan |
1.426 |
Tidak iada iMultikolinieritas |
2 |
Pengangguran |
1.971 |
Tidak iada iMultikolinieritas |
3 |
Pertumbuhan iEkonomi |
1.674 |
Tidak iada iMultikolinieritas |
4 |
Belanja iModal |
1.085 |
Tidak iada iMultikolinieritas |
Sumber: iHasil iOutput iSPSS
Bisa
idilihat idari
itabel i1 iMenunjukan ibahwa isemua ivariabel iindependen idari iNilai iVIF ilebih ibesar idari i10 isehingga idisumpulkan iterbebas idari imasalah imultikolinier isecara ikeseluruhan. i
c. Uji iHeteroskedastisitas
Berdasarkan ihasil iuji iSpearman�s ibahwa itingkat isignifikan idari ivariabel iKemiskinan isebesar i1,000, ivariabel ipengangguran isebesar i0.947, ivariabel ipertumbuhan iekonomi isebesar i0.973 idan ivariabel ibelanja imodal isebesar i0.627 iterhadap iresidual ilebih ibesar idari i0,05 isehingga apat disimpulkanibahwa ipersamaan iini iterbebas idari iheteroskedastisitas.
d. Hasil iUji iKoefisien iDeterminasi iR2
Dari iHasil inilai iR2 isebesar i0,921 idapat idisimpulkan ibahwa ivariabel ibebas idapat imempengaruhi ivariabel iterikat isebesar i92,1%. iYang iberarti iIndeks iPembangunan iManusia i(Y) idapat idijelaskan ioleh ivariabel iKemiskinan, iPengangguran, iPertumbuhan iEkonomi,Belanja iModal isebesar i92,1%. iSedangkan i7,9% idapat imenjelaskan ivariabel ilain idiluar imodel ipersamaan.
e. Hasil iAnalisis iRegresi iLinear iBerganda
Tabel i2
Hasil iPerhitungan iUji iRegresi iLinier iBerganda
Model |
Unstandardized iCoefficients |
Standardized iCoefficients |
|
B |
Std. iError |
Beta |
|
1 i(Constant) X1= iKemiskinan X2=Pengangguran X3= iPertumbuhan iEkonomi X4= iBelanja
iModal |
6.299 -0.341 -0.003 -0.189 0.003 |
0.378 0.063 0.016 0.112 0.004 |
-0.816 -0.036 -0.275 -0.091 |
Sumber: iHasil iOutput iSPSS
Berdasarkan ihasil ioutput ipada itabel i2 idiperoleh iBentuk i ipersamaan regresi iyang idigunakan idalam ipenelitian i isebagai iberikut i:
IPM = i6,299 i� i0,341Kemiskinan- i0,003Pengangguran- i0,189 i-Pertumbuhan iEkonomi- i0,003Belanja iModal
Berdasarkan ipersamaan idiatas imaka idapat idiketahui ibahwa: i
1. Nilai ikoefisien iregresi iKemiskinan isebesar i-0,341 iartinya ijika iKemiskinan inaik i1 ipersen imaka i iIndeks iPembangunan iManusia iakan iturun isebesar i0,341% idengan iasumsi ivariabel ibebas iyang ilain iberada idi ikonstan iatau i isama idengan i0. i
2. Nilai ikoefisien iregresi iPengangguran isebesar i-0,003artinya ijika iPengangguran inaik i1 ipersen imaka i iIndeks iPembangunan iManusia iakan iturun isebesar i0,003% idengan iasumsi ivariabel ibebas iyang ilain iberada idi ikonstan iatau iartinya isama idengan i0. i
3. Nilai ikoefisien iregresi iPertumbuhan iEkonomi isebesar i-0.189 iartinya ijika iPertumbuhan iEkonomi inaik i1 ipersen imaka i iIndeks iPembangunan iManusia iakan iturun i0.189% idengan iasumsi ivariabel ibebas iyang ilain iberada idi ikonstan iatau iartinya isama idengan i0.
4. Nilai ikoefisien iregresi iBelanja iModal isebesar i-0,003 iartinya ijika iBelanja iModal inaik i1 ipersen imaka i iIndeks iPembangunan iManusia iakan iturun i0,003 imilyar irupiah idengan iasumsi ivariabel ibebas iyang ilain iberada idi ikonstan iatau iartinya isama idengan i0.
f.
Uji iF
Untuk imengetahui ibesarnya ipengaruh idari iseluruh ivariabel ibebas isecara ibersama isama idengan ivariabel iterikat (Sri Desmiarti, 2019). iBerikut iini ihasil ipengujian iUji iF idalam ipenelitian iini isebagai iberikut:
Tabel i3
Hasil iANOVA
Model |
Sum iof iSquares |
df |
Mean iSquare |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
0.008 |
4 |
0.002 |
14.505 |
0.006b |
|
Residual |
0.001 |
5 |
0.000 |
|
|
|
Total |
0.008 |
9 |
|
|
|
Sumber: iHasil iOutput iSPSS
Berdasarkan tabel 3 mengenai uji F yang ibertujuan iuntuk imengetahui isecara simultan imengenai ipengaruh kemiskinan,pengangguran,belanja imodal. Pada iuji iF idiatas imenunjukan i iFhitung isebesar i14.505 idan iFtabel isebesar i5,19. Dengan idemikian iFhitung i> iFtabel idan isignifikan isebesar i0.006 i< i0,05. iMaka idapat idisimpulkan ibahwa iKemiskinan, iPengangguran, iPertumbuhan Ekonomi, Belanja imodal, imemiliki ipengaruh isignifikan isecara isimultan iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(IPM).
g. Uji it
Uji T
digunakan untuk mengetahui besar tidaknya signifikan suatu variabel independent
terhadap variabel dependent
secara individu dan variabel lain bersifat konstanta (RAHAYU, 2019). iBerikut iini ihasil idari iuji it isebagai iberikut.
Tabel i4
Hasil iUji it
Model |
Unstandardized iCoefficients |
Standardized iCoefficients |
t |
Sig. |
|||
B |
Std. iError |
Beta |
|||||
1 |
(Constant) |
6.299 |
.378 |
|
16.645 |
.000 |
|
Kemiskinan |
-.341 |
.063 |
-.816 |
-5.423 |
.003 |
||
Pengangguran |
-.003 |
.016 |
-.036 |
-.204 |
.847 |
||
Pertumbuhan iEkonomi |
-.189 |
.112 |
-.275 |
-1.686 |
.153 |
||
Belanja iModal |
-.003 |
.004 |
-.091 |
-.695 |
.518 |
||
Sumber: iHasil iOutput iSPSS
���������
Berdasarkan itabel i3 iPengujian iini imenggunakan iuji idua isisi idan itingkat isignifikan isebesar i0,05. iBerikut iini ihasil ipengujian iUji it idengan ibantuan iprogram iSPSS iantara ilain:
1)
Pada ivariabel iX1 iKemiskinan idiperoleh ithitung i-5,423 i> ittabel i i2,57058 iyang iartinya iH0 iditolak idan iH1 iditerima. iIni iberarti isecara iparsial iKemiskinan i(X1) iberpengaruh i isignifikan idan iberhubungan inegatif iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(Y). i
2)
Pada ivariabel iX2 iPengangguran idiperoleh ithitung i-0,204 i< ittabel i2,57058 iyang iartinya iH0 iditerima idan iH1 iditolak. iIni iberarti isecara iparsial iPengangguran i(X2) itidak iberpengaruh isignifikan idan iberhubungan inegatif iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(Y).
3)
Pada ivariabel iX3 iPertumbuhan iEkonomi idiperoleh ithitung i-1,686 i< ittabel i2,57058 iyang iartinya iH0 iditerima idan iH1 iditolak. iIni iberarti isecara iparsial iPertumbuhan iEkonomi i(X3) i itidak iberpengaruh isignifikan idan iberhubungan inegatif iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(Y).
4)
Pada ivariabel iX4 iBelanja iModal idiperoleh ithitung i-0,695 i< ittabel i2,57058 iyang iartinya iH0 iditerima idan iH1 iditolak. iIni iberarti isecara iparsial iBelanja iModal i(X4) itidak iberpengaruh i isignifikan idan iberhubungan inegatif iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia i(Y).
B. Pembahasan
1.
Pengaruh iKemiskinan iTerhadap iIndeks iPembangunan iManusia i
Berdasarkan ihasil ianalisis iyang isudah idilakukan imenunjukkan ibahwa ikemiskinan iberpengaruh i inegative idan isignifikan iterhadap iindeks ipembangunan imanusia idi iKabupaten iNganjuk. iHal iini iartinya ibahwa isemakin ibanyak imasyarakat iyang isadar ipentingnya ikualitas ipendidikan isehingga imeningkatnya ikualitas isumber idaya imanusia imaka iproduktivitas itenaga ikerja ijuga iakan inaik idan ipendapatan iikut inaik ipula ilalu itingkat ikemiskinan iakan iturun. iHal iini isesuai idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh i(Mirza, i2012) imenyatakan ibahwa ikemiskinan imemiliki ipengaruh isignifikan iterhadap iindeks ipembangunan imanusia.
2.
Pengaruh iPengangguran iTerhadap iIndeks iPembangunan iManusia
Berdasarkan ihasil ianalisis iyang isudah idilakukan imenunjukkan ibahwa pengangguran itidak imemiliki ipengaruh i iterhadap iindeks ipembangunan imanusia idi iKabupaten iNganjuk. iHal iini idisebabkan ioleh ibanyaknya ipengangguran iyang imerupakan igolongan iangkatan ikerja iyang imerasa itidak isesuai idengan i ipekerjaan iyang itelah idijalani isehingga imencari ipekerjaan iyang ilebih ibaik, isesuai iskill isehingga itingkat ipengangguran iturun idan iterjadi ipemerataan ipendapatan iyang imendorong imeningkatnya iindeks ipembangunan imanusia. iHasil iini ibertentangan idengan ipenelitian iyang idilakukan ioleh (Baeti,2013)
ibahwa ipengangguran itidak iberpengaruh inegatif idan isignifikan iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia idi iProvinsi iJawa iTengah.
3.
Pertumbuhan iEkonomi
iTerhadap iIndeks iPembangunan iManusia
Berdasarkan ihasil ianalisis iyang isudah idilakukan imenunjukkan ibahwa ipertumbuhan iekonomi itidak iberpengaruh iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia idi iKabupaten iNganjuk. iHal iini imenujukkan ijika ipertumbuhan iekonomi imenurun isehingga iproduksi ibarang idan ijasa iikut iturun ilalu iprodusen itidak ibisa imenghasilkan ibarang iyang imurah isehingga imenurunkan ikualitas istandart ihidup imanusia iyang imengakibatkan ikesejahteraan imasyarakat iikut iturun imenyebabkan iIPM imengalami ipenurunan ipula (Dewi, Yusuf, & Iyan, 2016). iHasil ipenelitian iini tidakisesuai idengan ipenelitian iyang idilakukan (Salem, 2018) iyang imenyatakan ibahwa adanya ipengaruh iantara ipertumbuhan iekonomi iterhadap iIPM idi iProvinsi iNTT.
4.
Pengaruh iBelanja iModal iTerhadap iIndeks iPembangunan iManusia
Berdasarkan ihasil ianalisis iyang isudah idilakukan imenunjukkan ibahwa belanja imodal itidak iberpengaruh iterhadap iindeks ipembangunan imanusia idi Kabupaten iNganjuk. iUntuk inilai ibelanja idi iKabupaten iNganjuk iini memiliki itrend iyang itidak istabil isetiap itahunnya. iMenurut i(Komariah iet ial., i2019) iHal iini imelihatkan ikondisi iyang ifluktuasi isehingga ihal iini berdampak iterhadap imenurunnya ikualitas iketersediaan ipelayanan ipublik terutama ipada isektor ipendidikan, ikesehatan iserta iekonomi iagar ipemerintah dapat imeningkatkan ipencapaian ipembangunan imanusia. iHasil iini itidak sejalan idengan ipenelitian idari i(Zakaria, 2018) imenyatakan ibahwa ibelanja modal iberpengaruh isignifikan iterhadap iIPM idi iProvinsi iJawa iTengah.
Kesimpulan
Dari ihasil ipengujian ihipotesa idengan imenggunakan ianalisis iregresi ilinier berganda, imaka ibisa idiambil ikesimpulan isebagai iberikut: Pertama, Variabel Kemiskinan iberpengaruh inegative isecara isignifikan iterhadap iIndeks iPembangunan Manusia idi iKabupaten iNganjuk. Kedua, Variabel iPengangguran itidak iberpengaruh secara isignifikan iterhadap iIndeks iPembangunan iManusia idi iKabupaten iNganjuk. Ketiga, Variabel iPertumbuhan iEkonomi itidak iberpengaruh isecara isignifikan terhadap iIndeks iPembangunan iManusia idi iKabupaten iNganjuk. Keempat, Variabel Belanja iModal itidak iberpengaruh isecara isignifikan iterhadap Indeks iPembangunan Manusia idi iKabupaten iNganjuk.
Adi, Priyo Hari.
(2006). Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah, belanja pembangunan dan pendapatan
asli daerah. Simposium Nasional Akuntansi IX, 23�26.Google Scholar
Badan Pusat
Statistik Nganjuk. (2020a). Data Kemiskinan Tahun 2010-2019.
Badan Pusat
Statistik Nganjuk. (2020b). Nilai IPM tahun 2010-2019.
Baeti, Nur. (2013).
Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2011. Economics
Development Analysis Journal, 2(3), 85�98.
Bappeda. (2020a). Pengertian
Pengangguran. Retrieved from https://bappeda.nganjukkab.go.id/
Bappeda. (2020b). Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi. Retrieved from https://bappeda.nganjukkab.go.id/
Dewi, N., Yusuf, Y.,
& Iyan, R. (2016). Pengaruh Kemiskinan Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 870�882.Google Scholar
Komariah, Diah,
Yogiantoro, Mukhammad, & Hukom, Alexandra. (2019). Penagaruh Belanja Modal dan
Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Jurnal Riset
Manajemen Dan Bisnis Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(S1), 523�532. Google Scholar
Mirza, Deni Susilo.
(2012). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap IPM. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 1(1), 8.
Mirza, Denni
Sulistio. (2012). Pengaruh kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan belanja modal
terhadap indeks pembangunan manusia di Jawa Tengah tahun 2006-2009. Economics
Development Analysis Journal, 1(2). Google Scholar
Prakosa, Kesit
Bambang. (2004). Analisis pengaruh dana alokasi umum (DAU) dan pendapatan asli
daerah (PAD) terhadap prediksi belanja daerah (studi empirik di wilayah
propinsi Jawa Tengah dan DIY). Jurnal Akuntansi Dan Auditing Indonesia, 8(2).
Rahayu, Nia Aditia.
(2019). Pengaruh Kemiskinan Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan
Manusia (Ipm) Dalam Persepektif Ekonomi Islam Di Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2010-2017 (Vol. 8). Google Scholar
Salem, Thomas Aquinas. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Daerah , Dan Tingkat Kemiskinan Terhadap Indeks Pmebangunan Manusia (IPM) Di Provinsi NTT Periode 2001-2016.
Sri Desmiarti. (2019).
Pengaruh Pdrb Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Indeks Pembangunan
Manusia Di Kabupaten Langkat. Google Scholar
Zakaria, Rizaldi.
(2018). Pengaruh Tingkat Jumlah Penduduk, Pengangguran, Kemiskinan, Pertumbuhan
Ekonomi Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2010-2016. Dspace UII. Google Scholar
Andhita Astriani,
Muchtolifah, Sishadiyati (2021) |
First publication right : |
This article is licensed under: |