Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853e-ISSN : 2684-883X�����

Vol. 2, No. 2 Februari 2020

 


PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN ANAK BERPERILAKU KARAKTER MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BOALEMO PROVINSI GORONTALO

 

Muzakir Husain

Universitas Negeri Gorontalo

Email: [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat penilaian anak berperilaku karakter di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Boalemo Provinsi Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan milik Sugiyono yang terdiri dari 10 langkah, yakni Potensi dan Masalah, Pengumpulan Data,Deasin Produk, Validasi Desain, Revisi Desain, Uji Coba Produk, Revisi Produk, Uji Coba Pemakaian, Revisi Produk, dan Produk Massal/Akhir. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik wawancara, observasi, studi dokumen, dan angket. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Alat Penilaian Anak Berperilaku Karakter layak digunakan berdasarkan validasi ahli dan praktisi pendidikan dengan persentase kelayakan sebesar 78,75% atau berkategori layak. Selain itu, tingkat keterbacaan alat penilaian perilaku siswa juga berkategori tinggi yakni sebesar 81,35%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadiangket tersebut mudah dipahami oleh siswa sebagai responden; disamping itu, terdapat pula data tentang validitas tiap item alat penilaian perilaku yang menunjukkan bahwa item dalam penilaian perilaku siswa berkategori valid, sehingga alat penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan.

.

Kata kunci: Alat Penilaian, Karakter Siswa, Layak dan Valid

 

Pendahuluan

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan guru-guru di MIN 1 Boalemo diketahui bahwa guru-guru tersebut telah berusaha melakukan penilaian hasil belajar siswa dalam domain sikap khususnya karakter sesuai dengan amanat Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Permendikbud, 2016). Untuk mendesain kelas dengan baik, seorang guru harus mampu memahami karakteristik kelas, terutama karakteristik siswa. Keberagaman yang terdapat pada siswa dapat dijadikan sebagai landasan untuk memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat (Fatah, 2017). Dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, penilaian hasil belajar siswa mencakup domain sikap baik spiritual maupun sosial, domain pengetahuan, dan domain keterampilan serta dilakukan secara terencana dan sistematis (Permendikbud, 2016). Pada penilaian sikap dalam hal ini dikhususkan pada karakter siswa, Guru guru MIN 1 Boalemo telah melakukan penilaian autentik menggunakan beragam teknik penilaian. Teknik penilaian yang digunakan antara lain penilaian berdasarkan pengamatan(observasi),penilaiandiri,penilaianantarteman,dan jurnal.

Dari keempatteknikpenilaianyangada,penilaianberdasarkanobservasi merupakan teknik penilaian yang paling sering digunakan oleh guru di MIN 1 Boalemo untuk menilaikaraktersiswa. Adapun karakteryang sudahpernahdiukurselama prosespembelajaranantara lain karakterkerjasama,berpikirkritis,bertanggung jawab,pedulilingkungan, dan teliti. Selama proses pembelajaran di Kelas VI MIN 1 Boalemopenilaiankaraktersiswaselanjutnya dikembangkansehinggapenilaian karakterpada prosespembelajarantersebutmencakuplebihbanyakatribut karakter, diantaranya karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri. Instrumen penilaian karakter di MIN 1 Boalemo khususnya dalam proses pembelajaran sebelumnya menggunakan instrumen penilaian dengan teknik observasi. Teknik observasimerupakanteknikyang sesuaidigunakanuntuk mengukurkaraktersiswa (Anderson, 1981). Asumsiini didasarkanpadakaraktermenentukankecenderungan untukberbuat(Lickona, 2009) serta dapat termanifestasikan dalam bentuk perilaku yang dapat diobservasi (Azwar, n.d.).

Lembarobservasiyangdigunakantelahsesuaidenganformatyangada dalamPermendikbud No.104 Tahun2014tentangPenilaian Hasil Belajaroleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Permendikbud, 2016). Dengan mencermati format penilaian karakter tersebut diketahui bahwa sebuah atribut karakter diukur berdasarkan sebuah indikator keperilakuan yang ditetapkan secara mandiri oleh guru yang bersangkutan.Sebuah rumusan indikator keperilakuan dari atribut karakter yang merupakan sistem kompleks tidak cukup untuk mengungkap karakter individu dengan tepat.Halinidisebabkanperilakuyangditampakkan individutidak serta merta mewakili karakter sebenarnya dariindividuitu sendiri (Azwar, n.d.). Untuk itu diperlukan himpunan indikator keperilakuan yang sesuai dengan definisi atribut karakter yang hendak diukur guna mendapatkan hasil observasi yang lebih mencerminkan karakter sebenarnya seorang individu.

Untuk melengkapi kekurangan dari teknik penilaian observasi ini, guru menyatakan bahwa diperlukan instrumen penilaian lain dengan teknik berbeda agar penilaian karakter di MIN 1 Boalemo lebih mampu mengungkap karakter siswa yang sebenarnya. Berdasarkan Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah terdapat 4 macam teknik penilaian karakter yang dapat digunakan guru, yaitu (1) penilaian observasi, (2) penilaian diri, (3) penilaian antar teman, dan (4) jurnal.Anderson (1981)juga mengungkapkanbahwapenilaianranahafektifbaikdilakukandengan teknik penilaianobservasidanpenilaiandiri (Permendikbud, 2016).

Sebelumnya guru di MIN 1 Boalemo telah menggunakan teknik penilaian diri untuk mengukur karakter siswa pada proses pembelajaran.Namun bentuk instrumen penilaian yang digunakan tidak berbeda dengan instrumen penilaian observasi, yaitu lembar observasi atribut karakter tertentu dilengkapi dengan sebuah indikator keperilakuan dan opsiresponberjenjangdari1-4dengankriteria mulaidari kurang sampai pada sangat baik. Dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah instrumen penilaian diri berupa skala penilaian dengan opsi respon dimulai dengan opsi yang menyukai stimulus sampai pada yang tidak menyukai stimulus maupun sebaliknya. Selain skala penilaian,gurujugadapatmenggunakandaftarcek maupun lembar pertanyaan terbuka yang diberikan pada siswa (Qomari, 2008).

Instrumen penilaian karakter yang telah digunakan di MIN 1 Boalemo diketahui belum melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas penting dilakukan sebelum instrumen nontes digunakan untuk memenuhi prinsip penilaian sahih dan objektif.Tidak diketahuinya validitas dan reliabilitas instrumen penilaian akan menimbulkan pertanyaan seberapa baik instrumen tersebut dalam mengungkap karakter siswa secara tepat. Qomari menyatakan bahwa untuk memperoleh deskripsi objekpengukuran(karakter) yang tepat perlu menggunakan alat pengumpul data yang valid (Sugiyono, 2012)

Dari pemaparan di atas, penulis ingin meneliti lebih lanjut permasalahan yang ada dengan formulasi judul�Pengembangan Alat Penilaian Anak Berperilaku Karakter Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Boalemo Provinsi Gorontalo�.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini dirancang dengan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/RnD) untuk menghasilkan instrumen penilaian karakter khususnya nilai-nilai karakter jujur, disiplin, kerja keras dan mandiri dalam pembelajaran pembelajaran PKn melalui temaMenghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Menunjukkan perilaku patuh terhadap kebiasaan, tata tertib, dan tradisi dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk siswa kelasVIMIN 1 Boalemo. Secara garis besar, rancangan penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono yang termodifikasi (Sugiyono, 2012). Data mengenai model instrumen penilaian karakter yang digunakan di MIN 1 Boalemo dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam menggunakan lembar panduan wawancara.Data mengenai kualitas instrumen penilaian karakter berdasarkan data rasional (penilaian validator) diambil menggunakan lembar validasi yang diisi oleh ahli bidang penilaian pendidikan, dan penyusunan skala psikologi. Lembar validasi ahli tersebut terdiri dari empat skor jawaban yaitu 1, 2, 3, dan 4. Jumlah butir pertanyaan sebanyak 20 butir sehingga rentang skor yang diperoleh yaitu antara 20-80.

 

Hasil dan Pembahasan

Dengan data hasil validitas di atas, rerata persentase validitas untuk alat penilaian karakter yang dikembangkan adalah sebesar 63,5%. Hal tersebut diketahuidari itemvalidberjumlah 4 item dalam skala penilaian karakterSpiritual,atau sekitar 80% dari keseluruhan item dalam skala penilaian karakter tersebut.

 

 

Gambar 1

Grafik Persentase Validitas Setiap Item Penilaian Karakter

Dari data yang peroleh, diketahui item valid dalam skala penilaian karakter disiplin berjumlah 5 item, atau keseluruhan item dalam skala penilaian karaktertersebut. Kemudian, dalam data diketahui bahwaitemvalidberjumlah6item,atausekitar75% darikeseluruhanitem dalam skala penilaian karakter disiplin. Skala penilaian karakter Tanggung Jawab juga diketahuimemilikiitemvalidberjumlah5 item,ataukeseluruhanitemdalamskalapenilaiankarakter tanggung jawab ini.

Kemudian Skala penilaian karakter Toleransi juga diketahuimemilikiitemvalidberjumlah4 item,atau sekitar80%darikeseluruhanitemdalamskalapenilaiankarakter toleransi; Skala penilaian karakter Gotong royong juga diketahuimemilikiitemvalidberjumlah4 item,atau keseluruhanitemdalamskalapenilaiankarakter gotong royong; kemuadian Skala penilaian karakter Santun juga diketahuimemilikiitemvalidberjumlah4 item,atausekitar80%darikeseluruhanitemdalamskalapenilaiankarakter Santun; dan terakhir diketauhi bahwa Skala penilaian karakter Percaya diri juga diketahuimemilikiitemvalidberjumlah3 item,atau sekitar60%darikeseluruhanitemdalamskalapenilaiankarakter toleransi.

 

Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandananalisisdata,diperolehsimpulansebagai berikut :(1) Instrumenpenilaiankarakteryangdigunakanuntuk menilaikaraktersiswa di MIN 1 Boalemo masih sederhana dan memuatsatuindikatorkeperilakuanuntuksetiapatributkarakteryang diukur. (2) Instrumen penilaian karakter yang dikembangkan berisi 8 Penilaian Karakter, yaitu skalapenilaiankarakterspiritual,skalapenilaiankarakterjujur,skala penilaian karakter disiplin, skala penilaian karakter Tanggung jawab, skala penilaian karakter toleransi, skala penilaian karakter Gotong-royong, skala penilaian karakter Santun, dan skala penilaian karakter Percaya Diri. Seluruh skala penilaian karakter yang dikembangkan memiliki karakteristik berbentuk skalaLikert,dengan4opsirespon.Tiapatributkarakterdijabarkandalam himpunan indikator keperilakuan operasional. (3) Instrumenpenilaiankarakteryangdikembangkandinyatakanlayak oleh ahli dengan rerata Persentase hasil validasi sebesar 78,75%. (4) Hasil Persentase keterbacaan bersdasarkan hasil uji coba terbatas memdapat rerata sebesar 81,35% atau berkategori keterbacaan tinggi; sedangkan rerata hasil validitassetiap item penilain karakter sebesar 63,5%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Anderson. (1981). Efficient Reading: A Practical Guide. Sidney: McGraw-Hill Book Company.

 

Azwar, Saifuddin. (n.d.). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. 2013. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

Fatah, Abdul. (2017). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Number Head Together. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(11), 1�15.

 

Lickona, Thomas. (2009). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. Bantam.

 

Permendikbud, Nomor. (2016). 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

 

Qomari, Rohmad. (2008). Pengembangan instrumen evaluasi domain afektif. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 13(1), 87�109.

 

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.