Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No. 7, Juli 2021
PENERAPAN MEDIA WHATSAPP GROUP DAN LINOIT DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PENGELOLAAN KAS
�
Sri Kartini
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Singkep, Kepulauan
Riau, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom action Research) yang dilakukan
untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas di masa pandemic Covid-19. Penelitian
ini terdiri atas kajian teoritis
yaitu kajian literatur dari suatu studi eksperimen
yang berupaya menerapkan
strategi pembelajaran berbasis
Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan (PAIKEM) di
era pandemic Covid-19. Kegiatan pembelajaran
dalam penelitian ini difokuskan pencatatan dana kas kecil yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik kelas
XI Perbankan dalam pengelolaan kas dengan menggunakan kolaborasi penerapan WhatsApp group dan Linoit.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini,
peneliti melaksanakan pembelajaran, observasi dan hasil pembelajaran daring. Kemudian melaksanakan pembelajaran yang dirancang oleh peneliti sendiri dan bertanggung jawab penuh atas Penelitian
Tindakan Kelas ini.�
Dari hasil penelitian
yang dilaksanakan dalam
masa pandemi Covid-19, penerapan
media WhatsApp dan Linoit dapat
meningkatkan ��hasil belajar siswa,
Hal ini dapat dilihat dari nilai
masing-masing individu. Rata-rata setiap
siklus I adalah 64,95 dan meningkat menjadi 82,81 pada siklus II dan terdapat 19 siswa nilainya meningkat, 2 siswa dengan nilai tidak
tuntas. Dari hasil tersebut diperoleh ketuntasan belajar 90,5%.
Kata Kunci: whatshapp; linoit; hasil belajar
Abstract
This study is a Classroom action research
conducted for classroom learning problems during the Covid-19 pandemic. This
research consists of a study of the literature from the study that seeks to
learn strategies to learn Creative Active Learning Fun Effective (PAIKEM) in
the era of the Covid-19 pandemic. Otorah activities
in this study fortitude of small cash funds that can be combined and the skills
of students of class XI Banking in cash management by means of collaboration collaboration of WhatsApp and Linoit
groups. In this Class Step Study, idiul researchers
transported, observations and results of bold studies. Then do the yellowing
conducted by researchers by researchers and responsible for the Research
Results Of this Class.� From the results
of the study which during the Covid-19 pandemic, WhatsApp and Linoit application media can improve students' learning
outcomes, this can be seen from the values of each individual. The average of
each end is I 64.95 and increases to 82.81 at the end of II and there are 19
students whose grades increase, 2 students with incomplete grades. From the
results, the completion of learning was 90.5%.
Keywords: whatshapp; linoit;
learning outcomes
Pendahuluan
Pembelajaran secara daring atau online
learning merupakan pembelajaran
jarak jauh dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling berhubungan di mana guru dan peserta
didik berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi. Pembelajaran ini sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet yang menghubungkan
antar perangkat guru dan
para peserta didik. Pembelajaran daring ini sangat membantu dunia pendidikan kita di saat pandemi ini.
Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran daring seperti Whatsapp Group, Google Classroom, Linoit, Edmodo, Quizzi, Zoom
Cloud, Jitsi, dan lain-lain (Musfah, 2018).
Kendala di
lapangan saat ini dalam melakukan
pembelajaran online, antara
lain: 1) Infrastruktur atau
perangkat seperti komputer atau gadget. 2) Sebagian
pendidik dan peserta didik masih belum
memiliki dan terbiasa menggunakan dan mengoperasikan
computer atau gadget terutama
di daerah pedesaan. 3) Kurangnya jaringan signal yang kuat. 4) Kebiasaan cara belajar mengajar
peserta didik dan guru yang
sudah terbiasa belajar secara konvensional. 5) Guru masih belum terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks
yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses dan dipahami oleh peserta didik, sedangkan peserta didik sangat
membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar mengikuti pembelajaran memalui komputer atau gadget. 6) Masih rendahnya literasi peserta didik. 7) Tidak semua orang tua mempuanyai kemampuan untuk mendampingi anak baik dari
segi waktu maupun pengetahuan. 8) Terjadinya miskonsepsi bawa pembelajatran jarak jauh hanya
pembelajaran daring saja.
9) Banyak guru yang terlalu memaksakan
sebuah aplikasi yang ditenggarai kekinian, namun tidak sesuai
dengan tujuan awal dari sebuah
pembelajaran daring, yang hasilnya
bukan membantu meringankan beban psikis, namun malah
membuat peserta didik menjadi stress ditambah lagi dengan
banyaknya penugasan yang tidak terukur oleh gurunya (Purandina, 2020).
Sedangkan belajar di rumah ataupun belajar di sekolah, tetap harus berpihak pada siswa. Guru dan orang tua harus menciptakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa. Diperlukan kolaborasi orang tua, guru dan siswa untuk berdaya belajar
dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus corona. Memastikan anak mendapatkan personalisasi pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan anak. Praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru murid dan orang tua (Badaruddin, 2015).
Untuk itu diperlukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orang tua dalam mendampingi
peserta didik dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Faktor yang setidaknya perlu dipertimbangkan adalah akses orang tua terhadap teknologi,
pola kerja orang tua dan tingkat pendidikan orang tua. Sediakan waktu berbincang dengan orang tua murid untuk mendapatkan gambaran kondisi yang mereka alami. Hal ini dilakukan agar dapat membangun kepercayaan diri murid dan orang tua, menghadirkan dukungan, pendorong semangat dan bantuan professional (Purba, Asnewastri, Hutauruk, Ginting, & Resmi, 2021).
Dalam pembelajaran jarak jauh harus memperkirakan
durasi pengerjaan tugas yang akan diberikan. Pastikan durasinya maksimal 80% dari belajar normal untuk menyediakan waktu belajar tidak
terstruktur. Durasi ini bisa disesuaikan
melalui koordinasi dengan guru yang mengajar pada kelas yang sama dan dengan murid / orangtua. Adanya kesepakatan dengan orang tua terkait cara
pengerjaan tugas murid, jadwal dan durasi. Menyiapkan aktivitas dan tugas belajar yang memadukan tujuan kurikulum, minat dan isu hangat dibicarakan.
Guru harus menghindari membuat aturan dan tugas yang tidak memahami kondisi murid dan orang tua. Hindari memaksakan
tugas harus dikerjakan dengan kriteria dan durasi kecepatan yang sama untuk semua murid (Santoso, 2010).
Akhirnya
guru dituntut untuk mampu merancang atau mendesain pembelajaran jarak jauh baik daring, luring maupun terpadu yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media yang t.zepat dan sesuai
dengan materi yang diajarkan. Guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi apa yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan untuk mempermudah peserta didik mendapat pembelajaran atau pendidikan dalam situasi pandemi covid-19 ini.
Dalam pembelajaran perbankan yang merupakan pelajaran yang membutuhkan ketelitihan, ketrampilan dan latihan yang berulang-ulang diperlukan pembelajaran jarak jauh daring, luring dan terpadu.
Bagi peserta didik yang mempunyai fasilitas yang mendukung dan mereka menyukai menggunakan pembelajaran daring. Peserta didik yang tidak mempunyai fasilitas daring menggunakan pembelajaran luring.
Dan untuk mengatasi kekurangan pembelajaran daring
dan luring kita menggunakan
pembelajaran terpadu (Naila, 2021).
Dengan�
kenyataan yang dihadapi diatas, guru mencoba berusaha� bagaimana meningkatakan kembali hasil
belajarnya seperti sebelum terjadi pandemic covid19� sehingga tidak menghambat ketuntasan dari
kompetensi kejuruan yang telah diprogramkan. Peneliti mencoba menerapkan
pembelajaran menggunakan media Whatsapp Group dan
Linoit. Alasan menggunakan Whatsapp Group, karena pengoperasiannya sangat simple, mudah diakses, penggunaan paket internet yang murah dan waktu pengiriman tugas dan hasilnya bisa lebih
fleksibel, serta bisa melakukan video call pada saat diskusi, sedangkan
dengan aplikasi Linoit dengan penggunaan
canvas yang berwarna warni akan membuat peserta
didik lebih berminat untuk belajar dan materi diskusi daring bisa dibuka dimana saja
sehingga dapat� memotivasi peserta didiknya untuk tetap semangat
dalam belajar secara online dan tidak menjadi beban psikis.
Kedua aplikasi tersebut bisa dilakukan
dengan kelompok kecil terutama yang rumahnya berdekatan dan anggotanya ada yang tidak punya HP.
�Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah adalah
�Penerapan media WhatsApp Group Dan Linoit Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Pengelolaan Kas Kelas XI Perbankan SMK NEGERI 1 Singkep Di Masa Pandemic
covid19�.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang relevan yang
dilakukan oleh Risha rafika, yang berjudul: Penerapan Model Cooperative Learning Menggunakan Whatsapp
Group Pada Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj) Di Masa Pandemi Covid-19. Melalui Penerapan metode ini
menunjukkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar.
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan media
WhatsApp group dan linoit dapat meningkatkan hasil belajar pengelolaan kas
kelas XI perbankan SMK Negeri 1 Singkep di masa pandemic covid19? Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pengelolaan kas kelas XI perbankan SMK Negeri 1 Singkep di masa
pandemic covid19 melalui penerapan media whatsapp group dan linoit.
Metode Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMK Negeri 1
Singkep Jalan Gergas Batu Berdaun. Pelaksanaan dimulai September 2020 sampai
dengan November 2020. Pelaksanaan ini dimaksudkan mulai dari mengidentifikasi
masalah, merencanakan pembelajaran, melaksanakan
tindakan, mengobservasi dan melakukan refleksi dari siklus I dan siklus II
sampai dengan pelaporan. Subyek dari penelitian ini
adalah peserta didik kelas XI Perbankan SMK Negeri 1 Singkep, yang terdiri dari
21 peserta didik semester ganjil tahun pelajaran 2020 / 2021.
Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action Research) yang dilakukan
untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini terdiri atas kajian
teoritis yaitu kajian literatur dari suatu studi eksperimen yang berupaya
menerapkan strategi pembelajaran berbasis Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif Menyenangkan (PAIKEM) di masa pandemic Covid-19. Langkah-langkah
penelitian Sebelum Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Pra PTK) (Miaz, 2014).
1)
Refleksi Awal.
Berdasarkan refleksi dari angket dan pre test, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran
Pengelolaan Kas selama ini kurang memuaskan.
Karena nilai peserta didik banyak di bawah kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran yang dilakukan selama ini yaitu� melalui daring dan� tatap muka dengan waktu yang relaif singkat
dikarenakan masih dalam kondisi pandemic covid19 .
2)
Observasi untuk
Mengidentifikasi Permasalahan di Kelas
Kegiatan ini dilaksanakan melalui analisis kegiatan pembelajaran di masa pandemic covid19 covid 19 pada peserta didik kelas XI Perbankan� Semester Ganjil SMK Negeri 1 Singkep tahun pelajaran 2020/2021 sebelum dilaksanakan PTK, yang
berisi hal-hal berkaitan dengan menurunnya hasil belajar peserta didik. Pelitian ini dilaksanakan dalam� dua siklus.
Persiapan dimulai pada bulan pertengahan Agustus, pelaksanaan pada bulan September, Oktober,
November dan laporan dimulai bulan pertengahan Nopember. Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan
dalam menentukan perbaikan tindakan pada siklus II. Sedangkan hasil refleksi
siklus I nantinya digunakan sebagai acuan untuk rencana tindak lanjut pada
pembelajaran selanjutnya.
Rincian Prosedur PTK: Adapun desain penelitian tindakan
kelas yang akan dilaksanakan Penelitian Tindakan diadaptasi dari (Wardhani & Muid, 2017)
Pada tahp ini hal-hal yang dilaksanakan peneliti adalah menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan strategi
pembelajaran observasi dengan kegiatan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Menyusun rencana kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang didalamnya memuat skenario pembelajaran sesuai dengan strategi
yang dipilih
b)
Menyusun instrumen pengumpul data yang berbentuk tugas
c)
Menyusun lembar observasi untuk peserta didik
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama PTK berlangsung, disertai dengan pedoman observasi.
d)
Menyusun lembar observasi kinerja guru untuk
setiap pertemuan. Lembar observasi ini digunakan sebagai
pedoman penilaian oleh observer tehadap
aktifitas peserta didik dalam pembelajaran
e)
Mengisi jurnal kegiatan pembelajaran berupa catatan tentang berbagai hal yang muncul saat tindakan pembelajaran
berlangsung bagi aktivitas peserta didik maupun aktivitas
guru.
f)
Menyusun data data hasil belajar
sebelum pelaksanaan tindakan siklus I dan postes dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan siklus I.
3)
Tahap Pelaksanaan
Tindakan
Pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan Rencana pelaksanaan pembelajaran.
Instrumen penelitian
yang digunakan dalam PTK ini adalah: Soal
pretes dan postes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
didik. Analisis data
peneliti lakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi
terhadap proses dan hasil belajar peserta didik , pengakuan peserta didik dalam
pembelajaran dan� studi
dokumentasi hasil kerja peserta didik. Selanjutnya menetapkan pedoman
peningkatan� hasil belajar kelas XI Perbankan� Semester Ganjil SMK Negeri 1 Singkep �tahun pelajaran
2020/2021� dengan indikator
sebagai berikut: Hasil belajar meningkat jika skor postes siklus I meningkat
dari pretes dan skor postes siklus II meningkat dari postes siklus I, dengan
standar ketuntasan� belajar secara
individu sebesar � 75.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 2
a.
Hasil Penelitian Siklus 2
Hasil belajar dari tindakan
siklus II diperoleh data sebagaimana terdapat pada tabel berikut:
Tabel 1
Data Nilai Evaluasi Pengelolaan Kas Kelas
XI PKM Siklus II
No |
Nama peserta didik |
Jenis Kelamin |
Nilai Siklus II |
Keterangan |
1 |
ADINDA
JULIA ZAHRA |
P |
100 |
Tuntas |
2 |
ANANDA
NEW ZEFIT |
L |
60 |
Tidak
Tuntas |
3 |
DINI
PUTRI HERNI |
P |
75 |
Tidak
Tuntas |
4 |
ELVI |
P |
100 |
Tuntas |
5 |
FIRANDA |
P |
75 |
Tuntas |
6 |
HUDILA |
P |
100 |
Tuntas |
7 |
MEGA
JULIANTI |
P |
90 |
Tuntas |
8 |
MIRA
AGUSTIN |
P |
75 |
Tuntas |
9 |
M
INDRA WAHYUDI |
L |
92 |
Tuntas |
10 |
NADIA |
P |
79 |
Tuntas |
11 |
NOVITA
NURUL AULIA |
P |
40 |
�Tidak Tuntas |
12 |
NOPI
AFRIA |
P |
90 |
Tuntas |
13 |
NOVI
SAPUTRA |
L |
96 |
Tuntas |
14 |
PAHARI
AGUSTIAN |
L |
80 |
Tuntas |
15 |
RAHMADA
FITRI YANI |
P |
80 |
Tuntas |
16 |
RANI
INDRIYANTI |
P |
90 |
Tuntas |
17 |
RENATA |
L |
80 |
Tuntas |
18 |
SINTA
BELA |
P |
75 |
Tuntas |
19 |
TASYA
DARASISTA |
P |
87 |
�Tuntas |
20 |
WILLY
YANI PUTRI |
P |
90 |
Tuntas |
21 |
ZAKIA
AZZAHARA |
P |
75 |
�tuntas |
|
Tuntas�������� ����� : 19= 90,5% Tidak Tuntas��� : 2 = 9,5% Nilai Tertingi������� ; 100 Nilai Terendah����� : 40 |
|
1739=82,81 |
|
|
|
|
|
Setelah dilakukan analisis data hasil tes
siklus 2 dengan metode pencatatan dana kas kecil, diperoleh nilai
rata-rata� peserta didik sebesar 82,81.�� Peserta�
didik� yang tuntas sebanyak 19
anak (90,5%),� peserta didik yang tidak
tuntas sebanyak 2 anak (9,5%) dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah. Siklus 2 merupakan pembelajaran dengan materi laporan mutasi
kas kecil yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Hasil penelitian siklus 2 terdapat
peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari tabel 4.3 diperoleh rata-rata hasil
tes yang diberikan kepada� peserta didik
pada siklus 2 adalah sebesar 82,81. Ketuntasan belajar secara klasikal sebesar
90,5% atau sebanyak 19 peserta didik memperoleh
nilai ��75 . Dengan demikian hasil belajar pada
siklus 2 ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan,
sehingga tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya (Marina, Wahjono, & Suarni, 2018).
Kenaikan hasil belajar pada siklus 2� tidak lepas dari adanya peningkatan
aktivitas� peserta didik dibandingkan
dengan siklus 1. Hal ini menunjukkan peserta didik dalam
melakukan aktivitas yang diharapkan lebih banyak dibandingkan dengan siklius 1.
Ini berarti� peserta didik lebih terarah
pada kerjasama kelompok, meningkatnya diskusi dan tanya jawab dalam kelompok
serta lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya, ditandai dengan adanya� peserta didik yang bertanya serta menjawab
pertanyaan.� peserta didik juga telah
bekerja sama dengan kelompoknya secara baik, walaupun dalam menggunakan alat
peraga dan mengisi lembar kerja masih didominasi peserta didik yang
rajin. Tetapi� peserta didik yang
rajin� di sini sudah mulai menularkan
idenya kepada� peserta didik lain yang
masih kurang, sehingga semua anggota kelompok memahami diskusi. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat (Lie, 2012) yang
menyatakan bahwa pembagian kelompok secara heterogen memberikan kesempatan
untuk saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi serta memudahkan
pengelolaan kelas, karena dengan adanya�
peserta didik yang berkemampuan akademis yang tinggi guru mendapatkan
asisten untuk kelompok. Oleh karena itu belajar kelompok sangat diperlukan agar
diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Hal ini sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan WhatsApp group� dan linoit bahwa� peserta didik menyatukan pendapatnya terhadap
jawaban pertanyaan / tugas dari guru dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya
mengetahui jawaban itu.
Tabel� 2
Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
No |
Nama peserta didik |
Nilai Siklus I |
Nilai Siklus II |
Keterangan |
1 |
ADINDA
JULIA ZAHRA |
90 |
100 |
Meningkat |
2 |
ANANDA
NEW ZEFIT |
60 |
60 |
Tetap |
3 |
DINI
PUTRI HERNI |
65 |
75 |
Meningkat |
4 |
ELVI |
90 |
100 |
Meningkat |
5 |
FIRANDA |
60 |
75 |
Meningkat |
6 |
HUDILA |
85 |
100 |
Meningkat |
7 |
MEGA
JULIANTI |
75 |
90 |
Meningkat |
8 |
MIRA
AGUSTIN |
60 |
75 |
Meningkat |
9 |
M
INDRA WAHYUDI |
80 |
92 |
Meningkat |
10 |
NADIA |
75 |
79 |
Meningkat |
11 |
NOVITA
NURUL AULIA |
40 |
40 |
�Tetap |
12 |
NOPI
AFRIA |
65 |
90 |
Meningkat |
13 |
NOVI
SAPUTRA |
85 |
96 |
Meningkat |
14 |
PAHARI
AGUSTIAN |
60 |
80 |
Meningkat |
15 |
RAHMADA
FITRI YANI |
65 |
80 |
Meningkat |
16 |
RANI
INDRIYANTI |
80 |
90 |
Meningkat |
17 |
RENATA |
80 |
80 |
Tetap |
18 |
SINTA
BELA |
40 |
75 |
Meningkat |
19 |
TASYA
DARASISTA |
75 |
87 |
Meningkat |
20 |
WILLY
YANI PUTRI |
60 |
90 |
Meningkat |
21 |
ZAKIA
AZZAHARA |
50 |
75 |
Meningkat |
|
|
1363=64,95 |
1739=82,81 |
|
Dari tabel� 2,
bahwa dengan kolaborasi Penerapan media WhatsApp dan
Linoit�� hasil belajar yang didapat oleh
siswa ada peningkatan nilai yang cukup besar. Itu bisa dilihat dari nilai
masing-masing individu yang terdapat pada tabel �di atas. Bukan itu saja nilai rata-rata setiap
siklus I sampai II juga mengalami peningkatan dalam pembelajaran yaitu
rata-rata 64,95 pada siklus I dan meningkat menjadi 82,81 pada siklus 2. �Hal ini sesuai dengan pendapat Trisnani,
bahwa� media WhatsApp (WA) telah
dimanfaatkan oleh siswa untuk berkomunikasi dalam menyampaikan pesan kepada
sasarannya. guru memanfaatkan WA sebagai media komunikasi dalam menyampaikan
pesan, informasi yang disampaikan lebih efektif dan merupakan kepuasan
tersendiri karena menggunakan teknologi informasi (WA) pesan lebih cepat
diterima oleh sasaran siswa. Selain itu sesuai juga apa
yang dikatakan� (Jumiatmoko, 2016), bahwa� WhatsApp merupakan aplikasi berbasis internet
yang memungkinkan setiap penggunanya dapat saling berbagi berbagai macam konten
sesuai dengan fitur pendukungnya.WhatsApp juga memiliki berbagai fitur yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan bantuan layanan internet.
B. Pembahasan
1. Paparan Data Pra
Tindakan
Sebelum penelitian
dilaksanakan, peneliti mengadakan pembelajaran daring yang dimulai pada
pertengahan Maret 2020 sampai Juni 2020 karena adanya covid 19.
Pada saat memasuki tahun ajaran baru ternyata pandemic covid 19
covid 19 belum juga berlalu, pemerintah menganjurkan tetap
melakukan pembelajaran dari rumah. Sehingga awal tahun ajaran baru pertengahan
bulan Juli 2020 dilakukan� pembelajaran
kombinasi daring dan luring jadi pilihan, namun hasilnya masih belum memuaskan
karena masih banyak peserta didik yang tidak aktif dalam pembelajaran dan tidak
mengumpulkan tugas dengan alasan sinyal, paket internet, tidak punya HP dan
sebagainya (Adawiyah & Kadir, 2020).
Dengan alasan di
atas, bulan Agustus� peneliti mulai
merencanakan melakukan penelitian Tindakan dengan konsultasi dengan rekan kerja
sekaligus waka kurikulum yang ternyata juga menghadapi hal yang sama dalam
pembelajarannya. Peserta didik yang bermasalah dalam pembelajaran ternyata
punya kesamaan dan dengan alasan yang sama.�
Kemudian� peneliti mengadakan
pertemuan dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum dan
bermaksud untuk mengadakan penelitian di SMK Negeri 1 Singkep.� Kepala Sekolah menyambut baik keinginan
peneliti dan memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. Selanjutnya Kepala
Sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada Waka Kurikulum untuk merencanakan rencana
selanjutnya.
Peneliti mencari
tahu keadaan peserta didik yang sebenarnya selama pembelajaran daring,� hasil yang diperoleh adalah selama
pembelajaran daring peserta didik kurang berminat membaca materi yang dikirim
oleh guru karena dia lebih tertarik membuka HP itu untuk bermain game dan media
social dan orang tua hanya tahu mereka memakai HP untuk belajar karena mereka
tidak mengerti, peserta didik merasa tidak ada beban dalam belajar karena tidak
langsung dipantau guru, tidak semua orang tua mau memantau peserta didiknya
untuk belajar. Berikut Nilai Peserta Didik Pada Saat Pembelajaran
Daring Bulan Juli.
Tabel 3
Nilai Peserta Didik Pada
Saat Pembelajaran Daring Bulan Juli
Nama Peserta Didik |
Jenis Kelamin |
Nilai Pra Siklus |
Keterangan |
|
1 |
Adinda Julia Zahra |
P |
80 |
Tuntas |
2 |
Ananda New Zefit |
L |
20 |
Tidak Tuntas |
3 |
Dini Putri Herni |
P |
45 |
Tidak Tuntas |
4 |
Elvi |
P |
80 |
Tuntas |
5 |
Firanda |
P |
40 |
Tidak Tuntas |
6 |
Hudila |
P |
75 |
Tuntas |
7 |
Mega Julianti |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
8 |
Mira Agustin |
P |
60 |
Tidak Tuntas |
9 |
M Indra Wahyudi |
L |
70 |
Tidak Tuntas |
10 |
Nadia |
P |
70 |
Tidak Tuntas |
11 |
Novita Nurul Aulia |
P |
40 |
Tidak Tuntas |
12 |
Nopi Afria |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
13 |
Novi Saputra |
L |
80 |
Tuntas |
14 |
Pahari Agustian |
L |
60 |
Tidak Tuntas |
15 |
Rahmada Fitri Yani |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
16 |
Rani Indriyanti |
P |
80 |
Tuntas |
17 |
Renata |
L |
80 |
Tuntas |
18 |
Sinta Bela |
P |
40 |
Tidak Tuntas |
19 |
Tasya Darasista |
P |
45 |
Tidak� Tuntas |
20 |
Willy Yani Putri |
P |
40 |
Tidak Tuntas |
21 |
Zakia Azzahara |
P |
30 |
Tidak Tuntas |
|
|
|
1230=58,57 |
|
2.
Penelitian�
Siklus I
Tabel 4
Tahapan Pelaksanaan
Penelitian Siklus I
Dari
pelaksanaan siklus 1, diperoleh berbagai data yaitu data hasil belajar peserta
didik dan data hasil observasi aktivitas peserta didik terhadap pembelajaran.
3.
Hasil
Belajar Peserta didik
Hasil belajar dari
tindakan siklus 1 diperoleh data sebagaimana terdapat pada tabel� berikut:
Tabel 5
Tabel Data Nilai Evaluasi Pengelolaan Kas Kelas XI PKM SMK Negeri 1 Singkep
Siklus Pertama
Nama
peserta didik |
Jenis
Kelamin |
Nilai Siklus
I |
Keterangan |
|
1 |
ADINDA JULIA ZAHRA |
P |
90 |
Tuntas |
2 |
ANANDA NEW ZEFIT |
L |
60 |
Tidak Tuntas |
3 |
DINI PUTRI HERNI |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
4 |
ELVI |
P |
90 |
Tuntas |
5 |
FIRANDA |
P |
60 |
Tidak Tuntas |
6 |
HUDILA |
P |
85 |
Tuntas |
7 |
MEGA JULIANTI |
P |
75 |
Tuntas |
8 |
MIRA AGUSTIN |
P |
60 |
Tidak Tuntas |
9 |
M INDRA WAHYUDI |
L |
80 |
Tuntas |
10 |
NADIA |
P |
75 |
Tuntas |
11 |
NOVITA NURUL AULIA |
P |
40 |
Tidak Tuntas |
12 |
NOPI AFRIA |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
13 |
NOVI SAPUTRA |
L |
85 |
Tuntas |
14 |
PAHARI AGUSTIAN |
L |
60 |
Tidak Tuntas |
15 |
RAHMADA FITRI YANI |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
16 |
RANI INDRIYANTI |
P |
80 |
Tuntas |
17 |
RENATA |
L |
80 |
Tuntas |
18 |
SINTA BELA |
P |
40 |
Tidak Tuntas |
19 |
TASYA DARASISTA |
P |
75 |
�Tuntas |
20 |
WILLY YANI PUTRI |
P |
60 |
Tidak Tuntas |
21 |
ZAKIA AZZAHARA |
P |
50 |
Tidak tuntas |
|
|
|
1363=64,95 |
|
|
Tuntas�������� ������� : 10 = 48% Tidak Tuntas�������� :
11� = 52% Nilai Tertingi������� : 100 Nilai Terendah����� : 40 |
|
|
|
Setelah
dilakukan analisis data hasil tes siklus 1 dengan sub pokok bahasan pencatatan
dana kas kecil diperoleh nilai rata-rata peserta didik sebesar 64,95, peserta
didik yang tuntas sebanyak 10 anak (48%), peserta didik yang tidak tuntas.
4.
Pembahasan�
dan Refleksi Siklus 1
Siklus 1
merupakan pembelajaran dengan materi�
pencatatan buku dana kas kecil yang dilakukan dalam tiga� kali pertemuan. Hasil penelitian pada siklus
1 dapat dijelaskan diperoleh data hasil belajar, dimana ketuntasan belajar
klasikal sebesar 48 % atau sebanyak 10 anak tuntas belajar dengan mendapatkan
nilai ≥ 75. Hal ini dikarenakan sudah adanya keterlibatan peserta didik selama proses pembelajaran
terutama dalam mengaktifkan HP saat jam belajar, melakukan diskusi untuk
mengerjakan tugas dengan kelompoknya,��
karena� pembelajaran akan berkesan
bila peserta didik terlibat langsung didalamnya (pembelajaran dilaksanakan
dengan tatap muka dengan jam lebih pendek dari biasanya dan juga dilakukan
daring melalui WhatsApp group� group) (Kusumaningrum, 2012).
Pada
siklus 1, dari setiap pertemuan maupun diskusi lewat WhatsApp group�� menunjukkan peningkatan aktifitas belajar
peserta didik dibandingkan sebelum dilakukan siklus. Seperti meningkatnya
antusias dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, karena
dorongan dan pemberian motivasi oleh guru. Untuk kerja kelompokpun menunjukkan
aktivitas, seperti meningkatnya diskusi dan tanya jawab antar teman dalam kelompok,
serta memberi pendapat tentang hasil yang dipresentasikan. Selain itu dalam
mengkaji ulang/melakukan evaluasi dan membuat kesimpulan juga semakin meningkat
meskipun masih kurangnya penguasaan materi peserta didik dengan pembelajaran�
kolaborasi penerapan WhatsApp group�
dan linoit. Karena� masih banyak
yang belum mendapatkan nilai tuntas atau�
masih ada� peserta didik lain� belum menunjukkan aktivitas yang� optimal sesuai yang diharapkan sehingga perlu
ditingkatkan (Kurniati & Nuroso, 2020).
Kekurangan
dalam pembelajaran tersebut perlu adanya perbaikan dengan memberikan dorongan
motivasi kepada peserta didik untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
, menyatukan pendapat, tidak boleh mengganggu teman serta melakukan diskusi
secara aktif dan memberi pujian bagi peserta didik yang bertanya dan menjawab
pertanyaan. Guru harus mampu memberi perhatian serta motivasi terhadap kegiatan
peserta didik dalam kelompoknya. Hal ini didukung pernyataan yang dikemukakan
oleh Hamalik tahun 2011, bahwa motivasi menentukan tingkat keberhasilan
dan kegagalan dalam belajar Permasalahan ini akan diupayakan perbaikan pada
siklus 2 dengan memotivasi pada peserta didik untuk lebih aktif dalam
pembelajaran.
5.
Penelitian�
Siklus II
Tabel 6
Tahapan Prosedur
Penelitian Siklus II
Tahapan
Penelitian |
|
Keterangan |
Perencanaan (Planning) |
|
|
Pra-Tindakan (Pre-Action) |
|
|
Tindakan (Action) |
Apersepsi, motivasi,
penyampaian tujuan
|
|
|
Menyajikan informasi
|
|
|
Mengorganisasikan peserta
didik
|
WA Group/kelompok� yang dibuat anggotanya lebih sedikit dari
sebelumnya. WhatsApp group� group untuk share materi dan diskusi Linoit digunakan untuk share
jawaban yang benar agar tersimpan dan bisa dibuka kapanpun. Guru selalu menanyakan anggota
group yang belum aktif komentar, bertanya, atau belum mengumpulkan tugas.
Presentasi bisa melalui WA group, linoit atau langsung saat tatap muka |
|
. Evaluasi
|
|
Pengamatan (Observation) |
|
|
-Refleksi (Reflexy) |
Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah
selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan pada siklus selanjutnya.
Data hasil observasi dan hasil belajar peserta didik (pre-test dan post-test)
kemudian dianalisis sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga
dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari kolaborasi penerapan
WhatsApp group� dan linoit |
|
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut. Penerapan media WhatsApp dan Linoit
dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
Hal ini dapat dilihat dari nilai
masing-masing individu. Rata-rata setiap
siklus I adalah 64,95 dan meningkat menjadi 82,81 pada siklus II dan terdapat 19 siswa nilainya meningkat, 2 siswa dengan nilai tidak
tuntas. Dari hasil tersebut diperoleh ketuntasan belajar 90,5%.
BIBLIOGRAFI
Adawiyah, Dwi Putri
Robiatul, & Kadir, Nurhaya. (2020). Analisis Peran Media dalam Upaya
Pencegahan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Jurnal
Mediakita: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4(1).Google Scholar
Badaruddin, Achmad.
(2015). Peningkatan motivasi belajar siswa melalui konseling klasikal.
CV Abe Kreatifindo. Google Scholar
Jumiatmoko, Mr.
(2016). Whatsapp messenger dalam tinjauan manfaat dan adab. Wahana
Akademika: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 3(1), 51�66. Google Scholar
Kurniati, Ika, &
Nuroso, Harto. (2020). Peningkatan hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran tematik kelas 1 tema 4 sub tema 2 melalui pembelajaran zoom dengan
menggunakan media power point sekolah dasar negeri 01 lambur kecamatan
kandangserang kabupaten pekalongan tahun pelajaran 2020/2021. JP3 (Jurnal
Pendidikan Dan Profesi Pendidik), 6(1). Google Scholar
Kusumaningrum,
Putri. (2012). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) Dengan Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Pada Siswa Kelas X. 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Google Scholar
Lie, Anita. (2012). Cooperative
Learning. Jakarta: PT Gramedia.
Marina, Anna,
Wahjono, Sentot Imam, & Suarni, Agusdiwana. (2018). Sistem informasi akuntansi:
teori dan praktikal. UMSurabaya Publishing.
Miaz, Yalvema.
(2014). Penelitian tindakan kelas bagi guru dan dosen. Google Scholar
Musfah, Jejen.
(2018). Manajemen pendidikan aplikasi, strategi, dan inovasi. Prenada
Media. Google Scholar
Naila, Rahma
Jamilah. (2021). Pembelajaran Matematika Semester Ganjil Selama Pandemi
Covid-19 Di Mts Al-Hidayah Purwokerto Utara. Iain Purwokerto. Google Scholar
Purandina, I. Putu
Yoga. (2020). �Plus-Minus�pembelajaran Daring Bahasa Inggris Selama Pandemi
Covid-19. Pengalaman Pembelajaran Bahasa Inggris Daring Di Perguruan Tinggi
Pada Masa Pandemi Covid-19, 18. Google Scholar
Purba, Ridwin,
Asnewastri, Asnewastri, Hutauruk, Ahmad Fakhri, Ginting, Andres M., &
Resmi, Resmi. (2021). Pelatihan Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19
Bagi Guru-Guru Anggota Kn-Lwf Pematangsiantar. Community Development
Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 359�368. Google Scholar
Santoso, Budi.
(2010). Skema dan mekanisme pelatihan: panduan penyelenggaraan pelatihan.
Yayasan Terumbu Karang Indonesia. Google Scholar
Wardhani, Rizky Amalia,
& Muid, Dul. (2017). Pengaruh Agresivitas Pajak, Ukuran Perusahaan Dan
Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2015). Diponegoro
Journal of Accounting, 6(3), 752�761. Google Scholar
Sri Kartini (2021) |
First publication right : |
This article is licensed under: |