Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No. 6, Juni 2021
KANA PASSAMBE �PRONOMINA� PADA TEKS CERITA RAKYAT MAKASSAR
Riyatni Imas Garina
Universitas Negeri Makassar (UNM) Sulawesi, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
This research is a qualitative research with an analysis of the functions
and roles of kana passambe �pronouns� in the text of
Makassar folklore. The data used is written data. The written data is in the
form of kana passambe which consists of kana passambe kale, panjojjok, and tampak which appears to be taken from a textbook of
Makassar folk tales. Data collection techniques used in written data are
documentation techniques, reading techniques and note taking techniques, then
the data collected is analyzed descriptively qualitatively. The results of the
data analysis show that: first, the function and role of kana passambe kale �personal pronouns� which consist of the
first, second, and third (singular and plural) personal pronouns in the
Makassar folklore text found two functions, namely the function as object and
subject along with three roles, namely the role of sufferer, actor, and
receiver. Second, the function and role of kana passambe
panjojjok �pointer pronoun� in the Makassar folklore
text found three functions, namely the function of the subject attribute, the
function of the object attribute, and the function of description along with
eight roles, namely the role of actor, experience, participant, tool, place,
time, recipients, and sufferers. Third, the function and role of kana passambe tampak is seen as �place
pronoun� in the Makassar folklore text, where only one function is found,
namely the function of information along with two roles, namely the role of
place and existence.
Keywords: pronth word; makassar
folklore
Abstrak
Penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif dengan analisis fungsi dan peran kana passambe �pronomina� pada teks cerita rakyat Makassar. Data yang
digunakan adalah data tertulis. Data tertulis berupa kana passambe yang terdiri atas kana passambe kale, panjojjok, dan tampak yang diambil dari buku teks
cerita rakyat Makassar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
pada data tertulis berupa teknik dokumentasi, teknik baca dan teknik catat, kemudian
data yang dikumpulkan dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: pertama, fungsi dan peran kana passambe kale �pronomina persona� yang terdiri atas pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga (tunggal dan jamak) pada teks cerita rakyat Makassar ditemukan dua fungsi,
yakni fungsi sebagai objek dan subjek beserta tiga peran, yakni
peran penderita, pelaku, dan penerima. Kedua, fungsi dan peran kana passambe panjojjok �pronomina penunjuk� pada teks cerita rakyat Makassar ditemukan tiga fungsi, yakni fungsi
atribut subjek, fungsi atribut objek, dan fungsi keterangan beserta delapan peran, yakni peran pelaku,
pengalam, peserta, alat, tempat, waktu,
penerima, dan penderita.� Ketiga, fungsi dan peran kana passambe tampak �pronomina tempat� pada teks cerita rakyat
Makassar hanya ditemukan satu fungsi, yakni
fungsi keterangan beserta dua peran,
yakni peran tempat dan keberadaan.
Kata Kunci: kana passambe; pronomina; cerita rakyat makassar
Pendahuluan
Secara garis besar, bahasa sebagai alat komunikasi bagi
masyarakat. Melalui bahasa, masyarakat dapat saling berkomunikasi,
berinteraksi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri (Pratama, 2017).
Bahasa
merupakan salah satu ciri yang paling khas dan manusiawi untuk membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi adalah
suatu bagian dari sistem kebudayaan, bahkan merupakan bagian inti kebudayaan.
Bahasa juga terlibat dalam semua aspek kebudayaan (Devianty,
2017).
Pemerolehan bahasa merupakan bagian penting dari kehidupan
seseorang. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi sosial yang harus
dikuasai seseorang sejak dini (Salamah, 2015).
Bahasa memiliki arti yang penting dalam dunia politik.
Bahasa menjadi media yang ampuh untuk menanamkan ideologi, merebut atau
mendapatkan, serta mempertahankan kekuasaan (Asmara, 2016).
Setiap bahasa memiliki kaidah dan karakteristik tersendiri agar dapat dipahami dan digunakan dengan tepat. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam berbahasa adalah penggunaan pronomina atau kata ganti. Pronomina merupakan kata ganti yang berfungsi untuk menggantikan nomina. Pronomina dapat digunakan baik secara lisan maupun tertulis. Secara lisan, pronomina biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari sedangkan secara tertulis, penggunaan pronomina dapat dijumpai dalam berbagai macam teks atau wacana (Sarisati, 2017).
Bahasa daerah merupakan aset berharga suatu bangsa. Akan
tetapi, paradigma masyarakat abad 21 menilai bahwa bahasa asing memiliki
prestise lebih tinggi dibandingkan bahasa nasional dan bahasa daerah (Widianto, 2018).
Bahasa daerah merupakan salah satu aset kebudayaan nasional yang harus dilestarikan dan dikembangkan agar dapat menjalankan fungsinya di tengah-tengah masyarakat pendukung- nya. Salah satu penggunaan pronomina yang menarik dapat ditemukan dalam bahasa Makassar. Bahasa Makassar adalah salah satu bahasa daerah yang dituturkan oleh suku Makassar yang mendiami bagian selatan jazirah Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki wilayah pemakaian terbesar kedua di Sulawesi Selatan setelah bahasa Bugis (Rachman, 2016).
�� Pronomina atau kata ganti dalam bahasa Makassar dikenal dengan istilah kana passambe. Berdasarkan kata yang digantikan, kana passambe dalam bahasa Makassar digolongkan menjadi tiga jenis. Penggolongan tersebut terdiri atas kana passambe kale �pronomina persona�, kana passambe panjojjok �pronomina penunjuk�, dan kana passambe tampak �pronomina tempat�. �
�� Penggunaan kana passambe dalam bahasa Makassar salah satunya dapat ditemukan pada teks, dalam hal ini teks yang dimaksud adalah teks cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan buah pikiran dari warisan leluhur yang mengandung banyak pesan. Sebagai bagian dari kebudayaan yang mengandung berbagai gagasan dan memiliki makna yang bermanfaat, cerita rakyat diwariskan secara turun-temurun dan menjadi milik masyarakat tempat cerita tersebut berasal. Apabila dikaji secara mendalam, cerita rakyat mengandung nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pembelajaran dalam menjalankan kehidupan sehari-hari (Agustina, 2013).
Pada teks, setiap kata pada dasarnya memiliki acuan yang merujuk pada sesuatu yang berfungsi untuk menjelaskan, memberikan makna, ataupun menyatakan sesuatu dalam sebuah topik yang ingin disampaikan. Sebuah teks atau wacana akan selalu ditemukan penggunaan kata ganti. Hal ini disebabkan karena kata ganti memiliki fungsi untuk menerangkan kata sebelumnya dan guna menghindari kata yang berulang dalam sebuah kalimat ataupun paragraf. Berdasarkan uraian tersebut, cukup beralasan untuk dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait kana passambe �pronomina� pada teks cerita rakyat (Badara, 2014).
Beberapa judul penelitian terkait pronomina yang telah dilakukan oleh peneliti dari disiplin ilmu bahasa yang senada dengan penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh (Cipta & Arkanleema, 2013) dengan judul �Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Kedua pada Teks Terjemahan Hadis pada Buku Sahih Buchori Muslim� yang menunjukkan hasil bahwa fungsi yang ditemukan oleh satuan lingual ber-PP2 meliputi fungsi subjek, predikat, objek, atribut subjek, dan keterangan serta peran yang diisi oleh satuan lingual ber-PP2 mengisi peran pelaku, pengalam, perbuatan, perbandingan, kesertaan, cara, dan waktu. Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang pronomina, sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini berfokus pada teks terjemahan hadis pada buku sahih Buchori Muslim sedangkan penulis berfokus pada buku cerita rakyat bahasa Makassar karya Zainuddin Hakim.
�� Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Faizah tahun 2017dengan judul �Pola Penggunaan Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Ketiga pada Teks Terjemahan Al-Quran dan Teks Terjemahan Hadis Riwayat Buchori-Muslim dilihat dari Kategori dan Fungsinya� mengungkap hasil bahwa pola perubahan kategori satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH sebagai berikut: (1) pola kategori nomina menjadi frasa verba ialah PP III + verba = FV; (2) pola kategori nomina menjadi frasa preposisi ialah Preposisi + Nomina + PP 3 = F.Preposisi; (3) pola perubahan nomina menjadi frasa nomina jika N + PP 3 yang berfungsi subjek dan berperan pelaku atau pengalam; (4) pola nomina menjadi frasa atributif terjadi jika F (yang) + nomina ber-PP 3 + verba. Perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penulis meneliti pronomina pada teks cerita rakyat sedangkan Faizah meneliti pronomina persona pada teks terjemahan Al-Quran dan dan teks terjemahan hadis. Kesamaan yang penulis lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faizah adalah sama-sama menelusuri pronominal (Badara, 2014).
�� Penelitian lain juga dilakukan oleh (SW, 2019) dengan judul �Fungsi Pronomina Persona Pertama dalam Bahasa Sasak Dialek Menu-Meni� yang menemukan hasil bahwa pronomina persona dalam bahasa Sasak terdiri atas tiga persona, yakni pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. Ketiga jenis pronomina tersebut memiliki bentuk bebas dan bentuk terikat masing-masing serta memiliki bentuk tunggal dan bentuk jamak. Pronomina persona dalam bahasa Sasak dialek Menu-Meni ditemukan dapat mengalami perubahan bentuk dari bebas menjadi bentuk pronomina persona terikat. Dilihat dari fungsi sintaktis, pronomina persona dalam dialek Menu-Meni dapat menduduki fungsi sintaktis subjek, objek, dan keterangan. Dilihat dari fungsi semantis, pronomina persona bersifat sebagai pengacu anafora dan katafora. Yang terakhir dari segi letak dan pelekatan ditemukan bahwa pronomina persona bebas memiliki distribusi letak yang lebih banyak dibandingkan dengan pronomina persona bentuk terikat. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang aspek pronomina, tetapi penulis meneliti pronomina pada teks cerita rakyat sedangkan perbedaannya adalah objek yang diteliti oleh Wahyuni yaitu bahasa Sasak sedangkan objek yang penulis teliti adalah tentang pronomina pada teks cerita rakyat bahasa Makassar.
�� Adapun penelitian relevan yang berkaitan dengan kana passambe �pronomina� dalam bahasa Makassar sebelumnya telah dilakukan oleh (Daeng, 2016) yang dituliskan dalam bukunya yang berjudul Pappilajarang Basa Siagang Sasetera Mangkasarak Kalasak VII. Buku tersebut telah menyajikan tentang pronomina beserta jenis-jenis pronomina dalam bahasa Makassar
�� Setelah menjabarkan semua hasil penelitian relevan, yang berbeda dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah pronomina yang dikaji merupakan kana passambe �pronomina� dalam bahasa Makassar dilihat berdasarkan fungsi dan perannya pada teks cerita rakyat Makassar.
Metode
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif yang disajikan secara deskriptif dengan tujuan mengungkap kana passambe �pronomina� (fungsi dan
peran) pada teks cerita rakyat Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis kana passambe �pronomina� (fungsi dan
peran) pada teks. Penelitian ini berobjek pada penggunaan kana passambe �pronomina� pada
teks cerita rakyat Makassar, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terikat dengan
tempat.
Penelitian ini difokuskan pada kana passambe �pronomina� bahasa Makassar yang meliputi kana passambe kale �pronomina persona�, kana passambe panjokjok �pronomina
penunjuk�, dan kana passambe tampak
�pronomina tempat� dengan menganalisis fungsi dan peran pada teks cerita rakyat
Makassar.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data tertulis berupa kana
passambe �pronomina� yang terdiri
atas kana passambe kale �pronomina
persona�, kana passambe panjojjok
�pronomina penunjuk�, dan kana passambe
tampak �pronomina tempat� yang
terdapat pada teks cerita rakyat Makassar. Sementara sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah buku karya Zainuddin Hakim yang berjudul Cerita
Rakyat Makassar, yang terdiri dari 130 halaman dengan 16 judul cerita rakyat.
Untuk memperoleh data mengenai kana passambe �pronomina�
(fungsi dan peran) pada teks cerita
rakyat Makassar, digunakan beberapa teknik pengumpulan data yang relevan dengan
tujuan yang ingin dicapai. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, baca, dan catat. Selanjutnya, pemeriksaaan
keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi lalu dianalisis menggunakan model analisis interaktif dengan tiga langkah analisis,
yakni: reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil dan Pembahasan
1.
Deskripsi Fungsi dan Peran Kana Passambe
Kale �Pronomina Persona�
Hasil analisis
fungsi dan peran kana passambe kale �pronomina persona�
pada teks cerita rakyat Makassar adalah sebagai berikut.
Fungsi dan peran pronomina
persona pertama tunggal
pada teks cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1)
�Apa erok kipalak kutaeng
ri nakke daeng?� (cerita
1, paragraf 23)
�Apa gerangan yang kakak ingin minta
dari saya?�
No. Data |
Kalimat |
||||
(1:23) 3 |
Apa |
Erok |
Kipalak |
Kutaeng ri
nakke |
Daeng |
F |
- |
P |
S |
O |
Pel. |
P |
- |
Perbuatan |
Pelaku |
Penderita |
Peserta |
Berdasarkan analisis data di atas,
dinyatakan bahwa nakke merupakan pronomina persona pertama tunggal yang mengisi fungsi objek dan peran penderita.
2)
Appiwalimi angkana, �iyek, I nakke
minne.� (cerita 2, paragraf 10)
�Ia pun menjawab,
�Ya, sayalah orangnya.�
No. Data |
Kalimat |
|
(2:10) 7 |
Appiwalimi
angkana, iyek |
Inakke minne |
F |
P |
P |
P |
Perbuatan |
Perbuatan |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa nakke merupakan pronomina persona pertama tunggal yang mengisi fungsi subjek dan peran pelaku.
3)
I nakke erok tongak ambalasaki. (cerita 7, paragraf
3)
�Saya juga ingin
membalas dia.�
No. Data |
Kalimat |
||
(7:3) 23 |
I nakke |
Erok tongkak ambalasak |
Ki |
F |
S |
P |
O |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Berdasarkan analisis
data tersebut, dinyatakan bahwa nakke merupakan pronomina persona pertama tunggal yang mengisi fungsi subjek dan peran pelaku.
Fungsi dan peran pronomina
persona kedua tunggal honorifik pada teks cerita rakyat Makassar dapat
ditunjukkan oleh data berikut:
4)
I katte rupa taua
tena niakka nakinnganre battu rawa, mingka anngapai nasimata lakbuangang
bulu-bulunna ulua na bulu-bulunna bitisika. (cerita 16, paragraf 8)
�Kita umat manusia tidak pernah makan dari bawah, akan
tetapi mengapa selalu rambut kepala lebih panjang daripada bulu-bulu betis.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(16:8) 2 |
I katte rupataua |
Tena niakka
nakinnganre |
Batuu rawa
mingka anngapai nasimata lakbuangang |
Bulu-bulunnaulua
na bulu-bulunna bitisika |
F |
S |
P |
Ket. |
O |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Sebab |
Hasil |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa katte merupakan pronomina persona kedua tunggal honorifik yang mengisi fungsi subjek dan peran pelaku.
Fungsi dan peran pronomina persona kedua tunggal familiar
pada teks cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1)
Appiwalimi ammakna
angkana, �I kau anakku kaminang toaya la kusaremako paarengang.� (cerita 1,
paragraf 5)
�Menyahutlah ibunya, �Engkau anakku yang sulung, saya akan memberimu
nama.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:5) 15 |
Appiwalimi |
Ammakna angkana |
I kau anakku |
Kaminang toaya
la kusaremako paarengang |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penerima |
Pemerolehan |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi objek dan peran penerima.
2)
Akkanami ammakna
angkana, �I kau toaya kuarengko Puttiri Lila Sari.� (cerita 1, paragraf 5)
�Menjawablah ibunya, �Engkau yang sulung kuberi nama Putri Lila Sari.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:5) 17 |
Akkanami |
ammakna angkana |
I kau toaya |
Kuarengko Puttiri
Lila Sari |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penerima |
Hasil |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi objek dan peran penerima.
3)
Akkanami ammakna
angkana, �I kau antu kuareng Puttiri Lamba Sari.� (cerita 1, paragraf 5)
�Menjawablah ibunya,
�Engkau kuberi nama Putri Lamba Sari.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:5) 19 |
Akkanami |
ammakna angkana |
I kau antu |
Kuareng Puttiri
Lamba Sari |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penerima |
Hasil |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi objek dan peran penerima.
4) Nakanamo ammakna, �I kaumi antu anak kuareng Puttiri Bida Sari.� (cerita 1, paragraf 5)
�Menjawablah ibunya, �Engkaulah yang kuberi nama Putri Bida Sari.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:5) 22 |
Nakanamo |
Ammakna |
I kau antu anak |
Kuareng Puttiri
Bida Sari |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penerima |
Hasil |
Berdasarkan analisis data tersebut,
dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi objek dan peran penerima.
5)
�I kau antu padanggang niaka atturungang ri bawana Gowa?� (cerita
2, paragraf 10)
�Engkaukah
pedagang yang sementara berlabuh di muara Gowa?�
No. Data |
Kalimat |
||
(2:10) 6 |
I kau antu padanggang |
Niaka atturungang |
Ri bawana Gowa |
F |
S |
P |
Ket. |
P |
Pelaku |
Keadaan |
Tempat |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi subjek dan peran pelaku.
6) Nakanamo Karaeng Sombaya, �anne asea sannging I kau patanna, niakpa lakbinnu nanggappa pajama baraka.� (cerita 2, paragraf 14)
�Berkatalah Sombaya, �Padi ini adalah milikmu dan
ambillah semuanya, nanti kalau ada sisamu barulah para pekerja itu mendapatkan
bagian.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(2:14) 3 |
Nakanamo |
Karaeng Sombaya |
Anne asea
sannging I kau patanna |
Niakpa lakbinnu
nanggappa pajama Baraka |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penerima |
Pemerolehan |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi objek dan peran penerima.
7)
�Antu I kau erokko nasambeang bainennu sarikbattang
toanu.� (cerita 2, paragraf 19)
�Sebenarnya kakakmu itu berniat merampas istrimu.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(2:19) 6 |
Antu I kau |
Erokko nasambeang |
Bainennu |
Sarikbattang toanu |
F |
S |
P |
O |
Pel. |
P |
Penderita |
Perbuatan |
Penerima |
Pelaku |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi subjek dan peran penderita.
8)
Teako akkana-kanai, I kau
tonji anne kupauang. (cerita 7, paragraf 2)
�Jangan sampaikan
kepada saudaramu yang lain, hanya engkau saja yang kuberitahukan.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(7:2) 13 |
Teako akkana-kanai |
I kau tonji anne |
Ku |
Pauang |
F |
P |
S |
O |
Pel. |
P |
Perbuatan |
Penderita |
Pelaka |
Peserta |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa kau merupakan pronomina persona kedua tunggal familiar yang mengisi fungsi subjek dan peran penderita.
a.
Fungsi dan Peran Pronomina Persona Ketiga Tunggal: Ia
Fungsi dan peran pronomina persona ketiga tunggal pada teks
cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1)
Baklalo ammentemmi ia la naung anngallei cincinna. (cerita 5,
paragraf 8)
�Ketika ia berdiri hendak mengambil cincin itu.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(5:8) 5 |
Baklalo
ammentemmi |
Ia |
La naung
anngallei |
Cincinnal |
F |
P |
S |
Ket. |
O |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Pengalam |
Alat |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa ia merupakan pronomina
persona ketiga tunggal yang mengisi fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
2)
Niakmo sekre wattu
naccarik-carita ia rua ri birinna
binangaya. (cerita 11, paragraf 2)
�Pada suatu ketika kedua binatang itu sedang bercerita di
tepi sungai.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(11:2) 1 |
Niakmo sekre
wattu |
Naccarik-carita |
Ia rua |
Ri birinna
binangaya |
F |
Ket. |
P |
S |
Ket. |
P |
Waktu |
Perbuatan |
Pelaku |
Tempat |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa ia merupakan pronomina
persona ketiga tunggal yang mengisi fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
3)
Apaji na nitarimami ia, battuang kana niangkakmi akjari julu tulisikna karaenga. (cerita 12,
paragraf 11)
�Akhirnya ia diterima menjadi juru tulis raja.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(12:11) 9 |
Apaji na nitarimami |
ia |
Battuang kana
niangkakmi akjari julu tulisikna |
Karaenga |
F |
P |
S |
Ket. |
O |
P |
Hasil |
Penerima |
Pengalam |
Pelaku |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa ia merupakan pronomina
persona ketiga tunggal yang mengisi fungsi subjek dan mengisi peran penerima.
4)
Niakmo sekre wattu
nakbicak-bicara ia rua ri wattu
ammotereknamo mange ri ballakna ri labunamo matanna alloa. (cerita 13,
paragraf 1)
�Pada suatu hari mereka berdua berbincang-bincang, tatkala
mereka kembali ke rumah pada sore harinya.
No. Data |
Kalimat |
|||
(13:1) 4 |
Niakmo sekrewattu |
Nakbicak-bicara |
Ia rua |
Ri wattu
ammotereknamo mange ri ballakna ri labunamo matanna alloa |
F |
Ket. |
P |
S |
Ket. |
P |
Waktu |
Perbuatan |
Pelaku |
Tempat |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa ia merupakan pronomina
persona ketiga tunggal yang mengisi fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
1. Deskripsi Fungsi dan Peran Kana Passambe Panjojjok �Pronomina Penunjuk�
Hasil analisis
fungsi dan peran kana passambe panjojjok �pronomina
penunjuk� pada teks cerita rakyat Makassar adalah sebagai berikut.
a.
Fungsi dan Peran Pronomina Penunjuk: Anne
Fungsi dan peran
pronomina penunjuk anne pada teks
cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1) �Anne tedong niaka annganrei rukuk i lalang ri romanga. (cerita 1, paragraf 3)
�Kerbau ini sementara makan rumput di dalam hutan.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:3) 1 |
Anne tedong |
Niaka anggganrei |
Rukuk |
I Lalang ri
romanga |
F |
S |
P |
O |
ket. |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Tempat |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa anne merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
2) Nakanamo anne anak karaeng tallua, �niak anakna Pung Tedong�. (cerita 1, paragraf 10)
�Berkatalah ketiga putra raja ini, �Rupanya kerbau itu mempunyai anak.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:10) 12 |
Nakanamo |
Anne anak karaeng tallua |
Niak anakna |
Pung tedong |
F |
P |
S |
O |
Pel. |
P |
Perbuatan |
Peluka |
Penderita |
Peserta |
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
3) Naatorokmi anne anak karaeng tallua. (cerita 1, paragraf 10)
�Demikianlah cara ketiga putra raja ini mengaturnya.�
No. Data |
Kalimat |
||
(1:10) 25 |
Naatorokmi |
Anne anak karaeng |
Tallua |
F |
P |
S |
Pel. |
P |
Perbuatan |
Peluka |
Jumlah |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
4) Anne padangganga akrupa-rupai nadanggangang, kammayami: sissik, bulaeng, siagang berasak. (cerita 2, paragraf 1)
�Pedagang ini menjual bermacam-macam barang dagangan, seperti: sisik, emas, dan beras.�
No. Data |
Kalimat |
||
(2:1) 1 |
Anne padangganga |
Akrupa-rupai nadanggangang |
Kammayami:
sisik, bulaeng, siagang berasak |
F |
S |
P |
Ket. |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Alat |
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan pronomina penunjuk yang menunjang
fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
5) Lussakmi anne I Samindara Baine i rate ri ballaka. (cerita 4, paragraf 7)
�Gelisahlah Samindara Baine ini di atas rumah.�
No. Data |
Kalimat |
||
(4:7) 10 |
Lussakmi |
Anne I samindara baine |
I rate ri
ballaka |
F |
P |
S |
Ket. |
P |
Keadaan |
Pengalam |
Tempat |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pengalam.
6) Anne I Samindara Baine amminawang tongi ri boko. (cerita 4, paragraf 9)
�I Samindara Baine ini mengikut dari belakang.�
No. Data |
Kalimat |
||
(4:9) 8 |
Anne I samindara baine |
Amminawang tongi |
Ri boko |
F |
S |
P |
Ket. |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Tempat |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa �anne� merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
7) Na anne karaenga tuli naparipakmaiki bainenna I Baso. (cerita 5, paragraf 3)
�Akan tetapi raja ini selalu menaruh hati kepada istri I Baso.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(5:3) 9 |
Na anne
karaeng |
Tuli naparipakmaiki |
Bainenna |
I Baso |
F |
S |
P |
O |
Pel. |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Peserta |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
8) Na anne I Baso lintakmi ammoterek ri ballakna na napauang bainenna. (cerita 5, paragraf 4)
�Setelah ini, pulanglah I Baso ke rumahnya kemudian hal itu disampaikannya kepada istrinya.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(5:4) 6 |
Na anne I
Baso |
Lintakmi ammoterek |
Ri ballakna |
Na napauang
bainenna |
F |
S |
P |
Ket. |
O |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Tempat |
Penerima |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
9) Kipinawang tongi sedeng anne pattujungku. (cerita 5, paragraf 4)
�Aku harap kakanda sudi mengikuti keinginanku ini.�
No. Data |
Kalimat |
||
(5:4) 8 |
Ki |
Pinawang tongi |
Anne pattujungku |
F |
S |
P |
O |
P |
Pengalam |
Perbuatan |
Peserta |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi objek dan mengisi peran peserta.
10) Na anne karaenga natayammi Tuang Kadi kabattuanna anngerang kabarak ka singarakmi alloa. (cerita 5, paragraf 7)
�Sang raja ini sudah gelisah menunggu kedatangan Tuan Kadi membawa berita karena hari sudah terang.
No. Data |
Kalimat |
|||
(5:7) 12 |
Na anne
karaenga |
Natayammi |
Tuang kadi |
Kabattuanna
anngerang kabarak ka singarakmialoa |
F |
S |
P |
O |
Ket. |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Waktu |
Berdasarkan analisis data
di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan pronomina penunjuk yang menunjang
fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
11) Anne lapong tau toa mange
ammalli gumbang batu. (cerita 7, paragraf 2)
�Pergilah orang tua ini membeli gumbang.�
No. Data |
Kalimat |
||
(7:2) 3 |
anne lapong tau toa |
Mange ammalli |
Gumbang batu |
F |
S |
P |
O |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Alat |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
12) Jari, anne patti kupisanga doek bonena la kupaballi panngassengang. (cerita 12, paragraf 2)
�Jadi, peti yang saya bawa ini berisi uang, hendak kutukar dengan ilmu pengetahuan.�
No. Data |
Kalimat |
||||
(12:2) 10 |
Jari, anne
patti |
Ku |
pisanga |
Doek bonena |
La kupaballi
panngassengang |
F |
O |
S |
P |
Pel. |
Ket. |
P |
Alat |
Pelaku |
Perbuatan |
Alat |
Pemerolehan |
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi objek dan mengisi peran alat.
13) Nakanamo lapong Pesok, �bajikang punna anne bulaenga nierangi ammoterek ri pakrasanganta sikira-kira akkullea todong nierang. (cerita 13, paragraf 12)
�Berkatalah si Lumpuh, �baiklah kita bawa emas-emas ini semampu yang kita bawa.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(13:12) 1 |
Nakanamo |
Lapong pesok |
Bajikangpunna anne
bulaenga |
Nierangi ammoterek
ripakrasanganta sikira-kira akkullea todong nierang |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Alat |
Tempat |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa anne merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi objek dan mengisi peran alat.
b.
Fungsi dan Peran Pronomina Penunjuk: Anjo
Fungsi dan peran pronomina penunjuk anjo pada teks cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data
berikut:
1)
I lalanna anjo romanga niak todong sikayu tedong
annganre rukuk. (cerita 1, paragraf 1)
�Adapun kerbau yang sementara makan rumput di dalam hutan itu.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:1) 2 |
I lalanna anjo
romanga |
Niak todong siyaku tedong |
Angganre |
Rukuk |
F |
Ket. |
S |
P |
O |
P |
Tempat |
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi keterangan dan mengisi peran tempat.
2)
Ri rampikna anjo romanga niak todong sekre karaeng
ammantang. (cerita 1, paragraf 2)
�Di dekat hutan itu tinggal pula seorang raja.�
No. Data |
Kalimat |
||
(1:2) 2 |
Ri rampikna anjo
romanga |
niak todong sekre karaeng |
ammantang |
F |
Ket. |
S |
P |
P |
Tempat |
Pelaku |
Perbuatan |
Berdasarkan
analisis data tersebut, dinyatakan bahwa anjo merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi keterangan dan mengisi peran tempat.
3) Anjo karaenga niak tallu anakna sannging burakne. (cerita 1, paragraf 2)
�Raja itu mempunyai tiga orang anak, semuanya laki-laki.�
No. Data |
Kalimat |
||
(1:2) 2 |
Anjo karaenga |
Niak tallu anakna |
Sannging burakne |
F |
S |
O |
Ket. |
P |
Pelaku |
Terjumlah |
Pengenal |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
4) Na anjo anak karaeng tallua sisarikbattang ammempo-mempoi accokko ri bokona ballakna anakna Pung Tedong. (cerita 1, paragraf 10)
�Ketiga putra raja itu sedang duduk-duduk sambil bersembunyi di belakang rumah putri kerbau.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(1:10) 8 |
Na Anjo anak
karaeng tallua sisarikbattang |
Ammempo-mempoiaccokko |
Ri bokona
ballakna |
Anaknapung tedong |
F |
S |
P |
Ket. |
O |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Tempat |
Penderita |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
5) Apaji nalarimo anjo Pung Tedong, ammakna I Puttiri Lila Sari. (cerita 1, paragraf 17)
�Kerbau itu pun berlari, ibu Si Putri Lila Sari.�
No. Data |
Kalimat |
||
(1:17) 1 |
Apajinalarimo |
Anjo pung tedong, ammakna |
I Puttiri Lila
Sari |
F |
P |
S |
O |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penderita |
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
6) Anjo wattua manna ballak takkekbuk ngaseng. (cerita 2, paragraf 1)
�Saat itu semua pintu rumah tertutup rapat.�
No. Data |
Kalimat |
||
(2:1) 7 |
Anjo wattua |
Manna ballak |
Takkekbuk ngaseng |
F |
Ket. |
S |
P |
P |
Waktu |
Tempat |
Keadaan |
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi keterangan dan mengisi peran waktu.
7) Nakanamo anjo taua, �asea ri Lonjok Boko garringi.� (cerita 2, paragraf 2)
�Menyahutlah orang itu, �Karena padi di Lonjok Boko rusak.�
No. Data |
Kalimat |
||||
(2:2) 4 |
Nakanamo |
Anjo taua |
Asea |
Ri lonjok boko |
Garringi |
F |
P |
S |
O |
Ket. |
Pel. |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penderita |
Tempat |
Keadaan |
Berdasarkan analisis data tersebut, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
8) Anjo Adang Daeng Makleok sikali nabukubuk kabusuki selekna. (cerita 2, paragraf 23)
�Adapun Adam Daeng Makleok itu langsung melepaskan atau mencabut seluruh kerisnya dari sarungnya.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(2:23) 1 |
Anjo adang daeng makleok |
Sikali nabukbuk kabusuki |
Selekna |
|
F |
P |
S |
O |
|
P |
Perbuatan |
Pelaku |
Penderita |
|
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
9) Na anjo lapong tukalumannyang niak anakna sitau burakne nikana I Makuraga. (cerita 3, paragraf 2)
�Orang kaya itu mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama I Makuraga.�
No. Data |
Kalimat |
||||
(3:2) 1 |
Na anjo lapong
tukalumannyang |
Niak |
anakna |
Sitau burakne
nikana I makuraga |
|
F |
S |
P |
O |
Ket. |
|
P |
Pelaku |
Keadaan |
Pengalam |
Pengenal |
|
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
10) Na anjo bainenna akkoko tonji. (cerita 3, paragraf 2)
�Adapun istrinya itu hanya bekerja di kebun.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(3:2) 10 |
Na anjo
baine |
Na |
Akkoko tonji |
|
F |
S |
O |
P |
|
P |
Pengalam |
Peserta |
Keadaan |
|
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pengalam.
11) Anjo karaenga niak anakna sitau burakne. (cerita 4, paragraf 1)
�Raja itu mempunyai seorang anak laki-laki.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(4:1) 2 |
Anjo karaenga |
Niak |
anakna |
Sitau burakne |
F |
S |
P |
O |
Ket. |
P |
Pelaku |
Keadaan |
Pengalam |
Pengenal |
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
12) Anjo anakna niarengi nikana I Taruk Mallintotokeng. (cerita 4, paragraf 1)
�Anak itu diberi nama I Taruk Mallintotokeng.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(4:1) 3 |
Anjo anak |
Na |
Niarengi nikana |
I taruk
mallintotokeng |
F |
S |
O |
p |
Ket. |
P |
Penerima |
Pelaku |
Perbuatan |
Pengenal |
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran penerima.
13) Anjo anak bainea nikana iareka naarengi I Samindara Baine. (cerita 4, paragraf 1)
�Anak perempuan itu diberi nama I Samindara Baine.�
No. Data |
Kalimat |
|
|||
(4:1) 5 |
Anjo anak bainea |
Nikanaiareka |
Na |
Arengi I samindara
baine |
|
F |
S |
P |
O |
Ket. |
|
P |
Penerima |
Perbuatan |
Pelaku |
Pengenal |
|
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran penerima.
14) Apaji na naallemo I Baso anjo kurungang tallumbatua naerang ammoterek mange ri ballakna. (cerita 5, paragraf 5)
�Diambillah ketiga buah kurungan besi itu lalu dibawanya pulang ke rumahnya.�
Kalimat |
||||
(5:) 8 |
Apaji na naallemo |
I Baso |
Anjo kurungana |
Naerang ammoterek Mange ri ballakna |
F |
P |
S |
Tallumbatua |
Ket |
P |
Perbuatan |
Pelaku |
O |
Tempat |
|
|
|
Penderita |
|
Berdasarkan analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo merupakan
pronomina penunjuk yang menunjang fungsi objek dan mengisi peran penderita.
15) Na anjo koncina kamaraka kuboliki i lalanna pattia. (cerita 12, paragraf 18)
�Sedang kunci kamar itu saya simpan di dalam peti.�
No Data |
Kalimat |
|||
(5:) 8 |
na anjo koncina
kamarak |
ku |
Boliki |
I lalanna
pattia |
F |
O |
S |
P |
Ket |
P |
Alat |
Pelaku |
Perbuatan |
Keberadaan |
|
|
|
|
|
Berdasarkan
analisis data di atas, dinyatakan bahwa anjo
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi objek dan mengisi peran alat.
c.
Fungsi dan Peran Pronomina Penunjuk Bentuk Lain: Antu
Fungsi dan peran pronomina
penunjuk antu pada teks cerita rakyat
Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1)
Ammakku antu, manna tedong, manna olok-olok
ka iami ampakniaki liserek matangku. (cerita 1, paragraf 18)
�Ibuku itu, biarpun kerbau, biarpun ia binatang tetapi dialah
yang menyebabkan kelahiranku.�
No Data |
Kalimat |
||
(1:18) 13 |
Ammakku antu,
manna tedong manna olok-olok |
Ka iami
ampakniki |
Liserek matangku |
F |
S |
P |
O |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Dikenal |
|
|
|
|
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa antu
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi subjek dan mengisi peran pelaku.
2)
�Punna nutakbangi antu buloa taena nakkulle nubesok naung,
passanngalinna nubesok naikpi ri cappakna.�
(cerita 2, paragraf 18)
�Kalau engkau telah menebang kayu bambu itu, janganlah engkau
tarik melalui pangkalnya melainkan tariklah melalui ujungnya.�
No. Data |
Kalimat |
||||
(2:18) 3 |
punna |
nu |
takbangi |
Antu buloa |
Taena nakkulle
nubesok naung,passangalinna nubesok naikpi ri cappakna |
F |
- |
S |
P |
O |
Ket. |
P |
- |
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Cara |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa antu
merupakan pronomina penunjuk yang menunjang fungsi objek dan mengisi peran penderita.
2. Deskripsi Fungsi dan Peran Kana Passambe Tampak �Pronomina Tempat�
Hasil analisis fungsi
dan peran kana passambe tampak
�pronomina tempat� pada teks cerita rakyat Makassar adalah sebagai berikut.
a.
Fungsi dan Peran Pronomina Tempat: Anjoreng
Fungsi dan peran
pronomina tempat anjoreng pada teks
cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1)
�Tuli i lalanna anjoreng anjo
tedonga ammantang. �(cerita 1, paragraf 1)
�Kerbau itu selalu
tinggal di dalam hutan tadi.�
No. Data |
Kalimat |
||
(1:1) 3 |
Tuli I lalanna anjoreng |
Anjo tedonga |
Ammantang |
F |
Ket.Tempat |
S |
P |
P |
Tempat |
Pelaku |
Perbuatan |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa anjoreng
merupakan pronomina tempat yang mengisi fungsi keterangan tempat dan peran tempat.
2)
Tasallo-salloai anjoreng niak tommi battu pung Tedong, ka battumi seng napakboyang kanre siagang
jeknek inung anakna. �(cerita 1, paragraf 10)
�Setelah beberapa lama berada di situ tiba-tiba datanglah
kerbau itu, ia baru saja kembali mencari makanan dan minuman untuk
anak-anaknya.�
No. Data |
Kalimat |
||||
(1:10) 5 |
Tasallo-salloai
nujerong niak tommi battu |
Pung Tedong |
Ka battumi seng
napakboyang |
Kanre siagang
jeknek inung |
anakna |
F |
Ket.Tempat |
S |
P |
O |
Pel |
P |
Tempat |
Pelaku |
Perbuatan |
Pengalam |
Penerima |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa anjoreng
merupakan pronomina tempat yang mengisi fungsi keterangan tempat dan peran tempat.
b.
Fungsi dan Peran Pronomina Tempat: Anrinni
Fungsi dan peran pronomina tempat anrinni pada teks cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh
data berikut:
1)
��E, I Taruk Mallintotokeng
mae-mae saiko anrinni ri ampikku,
niak erok kupauangko.� (cerita 4,
paragraf 2)
�Kemarilah
engkau bersama dengan suamimu, saya ingin menyampaikan sesuatu padamu dan
suamimu.�
No.Data |
kalimat |
||||
(4:2) 5 |
E.T Taruk Mallintotokeng |
Mae-mae Saiko |
Anrinni ri Ampik |
Ku |
Niak erok kupauangko |
F |
S |
P |
Ket. Tempat |
O |
Ket. |
P |
Penerima |
Perbuatan |
Keberadaan |
Pelaku |
Peserta |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa anrinni
merupakan pronomina tempat yang mengisi fungsi keterangan tempat dan peran keberadaan.
2)
��Naung mako pale mae anrinni
ri birinna binangaya.� (cerita 6, paragraf 2)
�Turunlah kamu di sini ke tepi sungai.�
No.Data |
Kalimat |
|
|||
(2:18) 3 |
punna |
nu |
takbangi |
antu buloa |
Taena nakkulle nu besok
naung, passangalinna nubesok naikpi ri caappakna |
F |
|
S |
P |
O |
Ket |
P |
|
Pelaku |
Perbuatan |
Penderita |
Cara |
Berdasarkan analisis
data di atas, dinyatakan bahwa anrinni
merupakan pronomina tempat yang mengisi fungsi keterangan tempat dan mengisi peran keberadaan.
3)
Niakkak anrinni mae. (cerita 14, paragraf 10)
�Saya sudah ada di sini.�
No. Data |
Kalimat |
||
(14:10) 4 |
niak |
ak |
Anrinni mae |
F |
P |
S |
Ket. Tempat |
P |
Keadaan |
Pelaku |
Keberadaan |
Berdasarkan analisis
data tersebut, dinyatakan bahwa anrinni
merupakan pronomina tempat yang mengisi fungsi keterangan tempat dan mengisi peran keberadaan.
c.
Fungsi dan Peran Pronomina Tempat Bentuk Lain: Antureng
Fungsi dan peran pronomina tempat antureng
pada teks cerita rakyat Makassar dapat ditunjukkan oleh data berikut:
1)
��Apa antu nugaukang i rawa antureng
sarikbattang?.� (cerita 6, paragraf 10)
�Apa
gerangan yang kamu tunggu di dalam jurang itu.�
No. Data |
Kalimat |
|||
(6:10) 1 |
apa antu nu |
Gaukang |
I rawa antureng |
Sarikbattang |
F |
S |
P |
Ket.Tempat |
Pel. |
P |
Pelaku |
Perbuatan |
Keberadaan |
Peserta |
Berdasarkan analisis data
di atas, dinyatakan bahwa antureng
merupakan pronomina tempat yang mengisi fungsi keterangan tempat dan peran keberadaan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tiga simpulan: (1.) Fungsi dan peran kana passambe kale
�pronomina persona� yang terdiri atas pronomina persona pertama, kedua, dan
ketiga (tunggal dan jamak) pada teks cerita rakyat Makassar ditemukan dua
fungsi, yakni fungsi sebagai objek dan subjek beserta tiga peran, yakni peran
penderita, pelaku, dan penerima. Lebih lanjut, fungsi dan peran tersebut dirincikan
sebagai berikut: mengisi fungsi objek dan peran penderita, fungsi subjek dan
peran pelaku, fungsi objek dan peran penerima, fungsi subjek dan peran penderita,
serta fungsi subjek dan peran penerima. (2.) Fungsi dan peran kana passambe panjojjok
�pronomina penunjuk� pada teks cerita rakyat Makassar ditemukan tiga fungsi,
yakni fungsi atribut subjek, fungsi atribut objek, dan fungsi keterangan
beserta delapan peran, yakni peran pelaku, pengalam, peserta, alat, tempat,
waktu, penerima, dan penderita. Yang membedakan kana passambe kale �pronomina
persona� dengan kana passambe panjojjok �pronomina penunjuk� adalah pronomina penunjuk
hanya berfungsi sebagai atribut dari fungsi utama. Dalam artian, walaupun
pronomina penunjuk tersebut tidak ada atau dihilangkan, fungsi utama dari kata
yang ditunjang dapat tetap berdiri sebagai satu kesatuan yang utuh. Lebih
lanjut, fungsi dan peran tersebut dirincikan sebagai berikut: fungsi atribut
subjek dan peran pelaku, fungsi atribut subjek dan peran pengalam, fungsi
atribut objek dan peran peserta, fungsi atribut objek dan peran alat, fungsi
keterangan dan peran tempat, fungsi keterangan dan peran waktu, fungsi atribut
subjek dan peran penerima, serta fungsi atribut objek dan peran penderita. (3.) Fungsi dan peran kana passambe tampak
�pronomina tempat� pada teks cerita rakyat Makassar hanya ditemukan satu
fungsi, yakni fungsi keterangan beserta dua peran, yakni peran tempat dan
keberadaan. Lebih lanjut, fungsi dan peran tersebut dirincikan sebagai berikut:
mengisi fungsi keterangan dan peran tempat serta mengisi fungsi keterangan dan
peran keberadaan.
Agustina, Diah. (2013). Aspek
Budaya Dan Religi Dalam Cerita Rakyat Candi Cetho Di Kecamatan Jenawi Kabupaten
Karanganyar Dan Fungsinya Bagi Masyarakat: Tinjauan Resepsi Sastra Dan
Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Google Scholar
Asmara, Rangga. (2016). Strategi kebahasaan Presiden Jokowi
dalam menanamkan ideologi dan manifesto pemerintahan. LITERA, 15(2),
379�388. Google Scholar
Badara, Aris. (2014). Analisis wacana: Teori, metode, dan
penerapannya pada wacana media. Prenada Media. Google Scholar
Cipta, Rineka, & Arkanleema, P. T. Sygma Examedia.
(2013). Achmad, dan Alek Abdullah. 2013. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.
Annisaa Fuadillah Ramadhana. 2014.�Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina
Persona Ketiga pada TTA yang Mengandung Etika Berbahasa�. Tesis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Asyari &. Journal. Universiti Utara Malaysia,
95, 104. Google Scholar
Daeng, Kembong. (2016). Pappilajarang Basa siagang Sasetera
Mangkasarak SMP/MTS VII. Makassar. UD. Google Scholar
Devianty, Rina. (2017). Bahasa sebagai cermin kebudayaan. Jurnal
Tarbiyah, 24(2). Google Scholar
Pratama, Rafhiqi. (2017). Analisis Pemakaian Bentuk-Bentuk
Pronomina Persona Dalam Novel Tahajud Cinta Di Kota New York Karya Arumi E. Aksara:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 33�42. Google Scholar
Rachman, Abdul. (2016). Pola Iringan Engkel Instrumen Cak Dan
Cuk Dalam Lagu Langgam Jawa Pada Orkes Keroncong Sekar Domas Di Semarang. Jurnal
Konferensi Internasional VI Bahasa, Sastra Dan Budaya Daerah Indonesia, 7(9),
1�7. Google Scholar
Salamah, Siti. (2015). Studi Ringkas Pemerolehan Bahasa Pada Anak. PBSI
FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Bahastra, 33(2), 73�82. Google Scholar
Sarisati, Sekar Puspa. (2017). Pembelajaran Memproduksi
Teks Drama Dengan Menggunakan Model Experiental Learning Pada Siswa Kelas Xi
Sman 20 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017. Fkip Unpas.
Google Scholar
Sw, Siti Wahyuni. (2019). Pronomina Persona Dalam Bahasa
Sasak Dialek Menu-Meni. Universitas Gadjah Mada. Google Scholar
Widianto, Eko. (2018). Pemertahanan Bahasa Daerah melalui
Pembelajaran dan Kegiatan di Sekolah. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra,
1(2), 1�13. Google Scholar
Riyatni Imas
Garina (2021) |
First publication right : |
This article is licensed under: |