Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No. 6, Juni 2021
PENGARUH PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA GURU DENGAN PRODUKTIVITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
SEKOLAH XXX
Yani, Amri Darwis, Yulina Eva Riany
Universitas
Terbuka (UT) Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstract
The performance of human resources owned by the
organization is a useful asset for the organization to achieve the goal.
Quality and high-performance human resources are the expectations of every
organization or company to improve the performance of its company. High human
resource performance can benefit organizations with greaterprofitability.
The purpose of this study is (1.) Analyzing the influence of technological
control on productivity in xxx schools. (2.) analyze the influence of work
discipline on productivity in xxx schools. (3.) analyze the influence of
technological mastery on employee performance in xxx schools. (4.) analyze the
effect of work discipline on employee performance in xxx school. (5.) analyze
the effect of productivity on employee performance in xxx schools. The research
method used is descriptive quantitative method. Descriptive methods are used to
learn aspects of who, what, when and how of suatu
topic. A simple descriptive concerns a univariate
question or hypothesis regarding, or expresses something about, the magnitude,
shape, distribution, or existence of a variable. The results showed that there
is a significant and positive influence of technological mastery on employee
performance. The coefficient of determination is 0.653 which means that the
amount of technological mastery influence on employee performance is 65.3% and
the remaining 34.7% is another factor that is not studied. There is an
influence of technological mastery on productivity in xxx schools. This result
explains that teachers who can master and use technology-based work equipment
well will have good productivity.
Keywords: technology master; discipline; productivity; employee performance
Abstrak
Kinerja sumber daya manusia yang dimiliki organisasi merupakan aset yang berguna bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berkinerja tinggi menjadi harapan setiap organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya. Kinerja sumber daya manusia yang tinggi dapat menguntungkan organisasi dengan perolehan keuntungan yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah Pertama, Menganalisis pengaruh penguasan teknologi terhadap produktivitas di sekolah xxx. Kedua, menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas di sekolah xxx. Ketiga, menganalisis pengaruh penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan di sekolah xxx. Keempat, menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di sekolah xxx. Kelima, menganalisis pengaruh produktivitas terhadap kinerja karyawan di sekolah xxx. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif� kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana dan bagaimana dari suatu topik. Deskriptif sederhana menyangkut suatu pertanyaan atau hipotesis univariat mengenai, atau menyatakan sesuatu mengenai, besar, bentuk, distribusi, atau keberadaan suatu variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan. Koefisien determinasinya adalah 0,653 yang berarti besarnya pengaruh penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 65,3% dan sisanya sebesar 34,7% adalah faktor lain yang tidak diteliti.Terdapat pengaruh penguasaan teknologi terhadap produktivitas di sekolah xxx. Hasil ini menjelaskan bahwa guru yang dapat mengusai dan menggunakan peralatan kerja berbasis teknologi dengan baik maka akan memiliki produktivitas yang juga baik.
Kata Kunci: penguasaan
teknologi; disiplin kerja; produktivitas; kinerja karyawan
Pendahuluan
Kinerja
sumber daya manusia yang dimiliki organisasi merupakan aset yang berguna bagi
organisasi untuk mencapai tujuan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan
berkinerja tinggi menjadi harapan setiap organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan
kinerja perusahaannya. Kinerja sumber daya manusia yang tinggi dapat
menguntungkan organisasi dengan perolehan keuntungan yang lebih besar.
Kinerja adalah nilai serangkaian
perilaku pekerja yang memberikan kontribusi, baik secara positif
maupun negatif untuk mencapai tujuan organisasi (Colquitt, J. A., Jweffery A. L, 2011). Tercapainya tujuan suatu organisasi atau lembaga pendidikan
hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi atau lembaga pendidikan tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja
perorangan dengan kinerja lembaga pendidikan atau kinerja organisasi. Dengan kata lain bila kinerja karyawan tinggi, maka kemungkinan
besar kinerja perusahaan juga tinggi.
Guru yang bekerja di sekolah xxx tempat penelitan ini diselenggarakan harus ditingkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dengan sekolah lain. Sekolah yang bermutu dan baik mencerminkan kinerja guru. Sekolah yang bermutu dan baik akan menarik
banyak jumlah siswa, begitu pun sebaliknya.
Hal ini dapat
dilihat dari laporan penelitian yang dilakukan oleh (Kholidia Masitah, 2017) yang mengungkapkan bahwa jumlah peserta didik di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya terus mengalami peningkatan. Pada tahun ajaran 2013/2014 terdapat 12 rombel
(rombongan belajar, tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 13 rombel, tahun ajaran
2015/2016 dan� 2016/2017 sebanyak 14
rombel, dan pada tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini dijelaskan juga
bahwa peningkatan jumlah siswa tidak terlepas dari strategi manajemen yang
berusaha memberikan kesan yang baik SMP Muhammadiyah 1 Surabaya kepada
masyarakat. Tenaga pendidik di sekolah ini selalu melaksanakan tugas pokok
sesuai fungsinya dengan baik dan bertanggung jawab. Di sekolah ini pembelajaran
telah disampaikan dengan berbasis IT yang didukung oleh komputerisasi dan LCD.
Apa
yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya
tidak terjadi di sekolah
xxx tempat peneliti menyelenggarakan penelitian. Sebaliknya, jumlah siswa di sekolah ini terus mengalami
penurunan. Hal ini menunjukan kinerja guru masih masih belum
optimal. Kurang optimalnya kinerja guru atau karyawan dapat dilihat dari jumlah
siswa dari tahun 2015-2019 tidak bertambah secara signifikan. Data jumlah siswa
dapat disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Data Jumlah Siswa xxx 2015-2019
Unit |
2015 |
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
TK |
261 |
276 |
295 |
284 |
277 |
SD |
462 |
470 |
482 |
491 |
523 |
SMP |
187 |
201 |
196 |
192 |
189 |
SMA |
164 |
160 |
183 |
156 |
142 |
SMK |
92 |
85 |
83 |
74 |
82 |
Jumlah |
Sumber: Sekolah
xxx, 2019
Berdasarkan Tabel 1 dapat
dilihat bahwa jumlah siswa dari
tahun 2015-2019 mengalami penurunan terutama untuk unit SMP/SMA/SMK dan secara
keseluruhan tidak ada penambahan jumlah murid yang signifikan, hal ini menunjukkan
bahwa kinerja guru di sekolah xxx masih kurang optimal. Unit TK dan SD dari
tahun 2015-2019 jumlah siswa bertambah cukup signifikan, untuk TK bertambah 16 siswa sedangkan SD bertambah 61 siswa.
Berdasarkan data tersebut,
peneliti kemudian melakukan survey pendahuluan terhadap 30 guru di sekolah xxx mengenai kinerja guru, produktivitas, penguasaan teknologi, dan disiplin kerja. Hasil penelitian dapat dilihat pada Table 2, 3, 4
dan 5.
Tabel 2
Survey
Pendahuluan Kinerja Karyawan
No |
Item pertanyaan |
Jawaban |
Jumlah |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Dapat menyelesaikan tugas
pekerjaan tepat waktu |
18 (60%) |
12 (40%) |
30 (100%) |
2 |
Memiliki keterampilan yang
tinggi dalam melaksanakan tugas pekerjaan |
19 (63%) |
11 (37%) |
30 (100%) |
3 |
Dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar sekolah |
17 (57%) |
13 (43%) |
30 (100%) |
4 |
Taat
mengikuti prosedur yang diberikan oleh pihak Sekolah |
18 (60%) |
12 (40%) |
30 (100%) |
5 |
Dapat
melakukan pekerjaan dengan seksama |
19 (63%) |
11 (37%) |
30 (100%) |
6 |
Dapat
menyelesaikan sejumlah pekerjaan sesuai dengan target |
16 (53%) |
14 (47%) |
30 (100%) |
Sumber: Survey Pendahuluan,
diolah (2019)
Tabel �3
Survey
Pendahuluan Produktivitas
No |
Item
pertanyaan |
Jawaban |
Jumlah |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Memiliki kemampuan kerja di
sekolah |
18 (58%) |
12 (42%) |
30 (100%) |
2 |
Memiliki peningkatan kerja
yang sesuai dengan kebutuhan di sekolah |
17 (57%) |
13 (43%) |
30 (100%) |
3 |
Dapat bekerja keras untuk
kepentingan karir di Sekolah |
19 (63%) |
11 (37%) |
30 (100%) |
4 |
Dapat menyelesaikan pekerjaan
yang menantang di Sekolah |
16 (53%) |
14 (47%) |
30 (100%) |
5 |
Memiliki tanggung jawab
terhadap pekerjaan di sekolah |
20 (67%) |
10 (33%) |
30 (100%) |
6 |
Dapat bekerja sama dengan
rekan kerja di sekolah |
17 (57%) |
13 (43%) |
30 (100%) |
Sumber: Survey Pendahuluan,
diolah (2019)
Tabel 4
Survey
Pendahuluan Penguasaan Teknologi
No |
Item pertanyaan |
Jawaban |
Jumlah |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Dapat mempermudah dalam proses
kegiatan belajar mengajar pada sekolah�
|
18 (60%) |
12 (40%) |
30 (100%) |
2 |
Dapat membantu menyelesaikan
tugas pekerjaan |
16 (53%) |
14 (47%) |
30 (100%) |
3 |
Dapat meningkatkan kemampuan yang
lebih baik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah |
18 (60%) |
12 (40%) |
30 (100%) |
4 |
Dapat mempertinggi motivasi
dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah |
20 (67%) |
10 (33%) |
30 (100%) |
5 |
Dapat mempertinggi hasrat
untuk bekerja di Sekolah |
20 (67%) |
10 (33%) |
30 (100%) |
6 |
Dapat meningkatkan komitmen
kerja dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah |
17 (57%) |
13 (43%) |
30 (100%) |
Sumber: Survey Pendahuluan,
diolah (2019)
Tabel 5
Survey Pendahuluan
Disiplin Kerja
No |
Item
pertanyaan |
Jawaban |
Jumlah |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Pekerjaan yang dibebankan
harus sesuai dengan kemampuan guru atau karyawan. |
20 (67%) |
10 (33%) |
30 (100%) |
2 |
Kepala Sekolah harus menjadi
panutan guru atau karyawan |
18 (60%) |
12 (40%) |
30 (100%) |
3 |
Guru atau karyawan memperoleh
pelatihan, bimbingan, arahan dan pengawasan dari Kepala Sekolah. |
17 (57%) |
13 (43%) |
30 (100%) |
4 |
Guru atau karyawan memperoleh
sanksi yang keras jika melanggar peraturan |
20 (67%) |
10 (33%) |
30 (100%) |
5 |
Dapat
menciptakan hubungan harmonis antar semua guru atau karyawan |
16 (53%) |
14 (47%) |
30 (100%) |
6 |
Kepala Sekolah harus bersikap
berani dan tegas kepada guru atau karyawan |
19 (63%) |
11 (37%) |
30 (100%) |
Sumber: Survey Pendahuluan,
diolah (2019)
Hasil survey pendahuluan pada Tabel 3 menunjukan
kemampuan kerja, kerja sama antar rekan masih kurang
maksimal. Manajemen perusahaan harus berusaha untuk lebih meningkatkan kemampuan
kerja, tingkat kerjasama dan lain-lain agar kinerja karyawan meningkat sehingga
kinerja perusahaan juga mengalami peningkatan. Produktivitas kerja yang dimiliki guru seperti kemampuan kerja, tanggung jawab, bekerja sama dan lain-lain menjadikan karyawan memiliki terampil dalam bekerja, lebih semangat, mencapai tujuan secara bersama, lebih mudah memahami
pekerjaan sehingga hal ini dapat
mempengaruhi kinerja karyawan menjadi meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Bahri, 2016)
yang menyatakan bahwa produktivas kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Penguasaan teknologi oleh guru
di sekolah xxx masih kurang maksimal, sesuai hasil survey pendahuluan pada Tabel 4 Manajemen
perusahaan harus berusaha untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi yang lebih baik kepada
guru agar produktivitas dan kinerja
guru meningkat sehingga kinerja sekolah xxx juga mengalami peningkatan. Peneliti melakukan observasi pada laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja guru. (Karim, 2016)
dalam penelitiannya melaporkan bahwa penguasaan teknologi informasi, pendidikan dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan bank, (Mutuku & Nyaribo, 2015).
Berdasarkan hasil survey pendahuluan disiplin
kerja pada Tabel 5, terlihat �bahwa disiplin kerja yang dimiliki
guru masih kurang maksimal. Untuk itu manajemen sekolah harus dapat memberikan
dorongan dan rangsangan kepada guru agar memiliki disiplin yang tinggi. Dengan
disiplin kerja yang tinggi maka guru dapat bekerja dengan penuh semangat dan
dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target, sehingga kinerja guru akan
mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan beberapa laporan penelitian terdahulu. (Suyono, 2014) melaporkan bahwa disiplin mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, (Noel, Lapian, & Pandowo, 2017)
dan (Jeffrey & Soleman, 2017).
Dalam mengatasi
permasalahan yang ada di
unit SMP, SMA dan SMK serta menjaga
agar tidak terjadi pada
unit TK dan SD maka perlu dilakukan upaya dengan jalan meningkatkan
kinerja guru. Peningkatan kinerja guru ini diharapkan agar untuk tahun berikutnya dapat menambah jumlah siswa secara
signifikan mulai dari unit TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru salah satunya adalah produktivitas. Laporan penelitian yang dilakukan oleh (Bahri, 2016)
menyatakan bahwa produktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Bahri, 2016)
variabel-variabel yang memengaruhi
produktivitas adalah pengembangan karir dan kompetensi kerja. (Sridaryono, 2019) melaporkan bahwa produktivitas kerja secara langsung
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Variabel yang mempengaruhi produktivitas dalam penelitian ini adalah kompetensi
dan kompensasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja guru di sekolah xxx sehingga manajemen dapat meningkatkan kinerja guru serta mempertahankan bahkan menarik jumlah siswa lebih
banyak. Setelah membaca laporan penelitian terdahulu dan mempertimbangkan keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka penelitian ini hanya meneliti penguasaan teknologi, disiplin kerja dan produktivitas yang diduga mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru di sekolah xxx.
Metode penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
sekolah xxx yang terletak
di daerah Jakarta Barat dengan
jumlah populasi sebanyak 119 guru dan menggunakan
metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan
kausal. Jumlah sampel ini melebihi
jumlah sampel yang disarankan oleh Krejcie dan Morgan tahun 1970, dimana ukuran sampel untuk populasi
sebesar 120 orang adalah 92 responden. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh
dari sekolah dan data sekunder diperoleh dari kuesioner. Kuesioner diberikan kepada 119 guru melalui aplikasi Google form. Data yang diperoleh
dari kuesioner kemudian diolah menggunakan program SEM PLS.
Hasil dan pembahasan
A.
Karakteristik responden
Karakteristik 119 guru yang merupakan sampel
dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 6.
Tabel
6
Karakteristik
Responden
Karakteristik |
Kategori |
Frekuensi |
Persentase |
Status |
Menikah Belum menikah |
58 61 |
48,7% 51, 3% |
Jumlah |
119 |
100 |
|
Jenis Kelamin |
Laki-laki Perempuan |
29 90 |
24,4% 75,6% |
Jumlah |
119 |
100 |
|
Usia |
< 20 tahun > 20 � 30
tahun > 30 � 40 tahun > 40 � 50
tahun Di atas 50
tahun |
2 44 54 12 7 |
1,7% 37% 45,4% 10,1% 5,9% |
Jumlah |
119 |
100 |
|
Masa Kerja |
< 5 tahun > 5 � 10
tahun > 10 � 15 tahun Di atas 15
tahun |
60 44 15 0 |
50,4% 37% 12,6% 0% |
Jumlah |
119 |
100 |
|
Pendidikan |
Diploma S1 S2 S3 |
4 112 3 0 |
3,4% 94,1% 2,5% 0% |
Jumlah |
119 |
100 |
Sumber: Olahan Peneliti
2020
Responden
berdasarkan status sesuai
data pada Tabel 6 yang paling dominan adalah berstatus
belum menikah sebesar 51,
3% diikuti dengan responden berstatus menikah sebesar 48,7%. Mayoritas responden
berusia antara lebih dari 30 tahun sampai dengan 40 tahun, yaitu sebanyak 54
responden. Jumlah responden terbanyak kedua berusia antara lebih dari 20 tahun
sampai dengan 30 tahun, yaitu sebanyak 44 reponden. Sebanyak 60 guru berkerja
selama kurang dari 5 tahun. Sebanyak 44 guru telah bekerja selama lebih dari
lima tahun sampai sepuluh tahun. Mayoritas responden atau guru di sekolah xxx
pendidikan terakhirnya adalah Strata 1. Hanya dua guru yang melanjutkan
pendidikan sampai jenjang Strata 2. Sebanyak 112 reponden mempengaruhi hasil
penelitian ini yang semuanya menyelesaikan pendidikan sampai jenjang Strata 1.
a) Model Partial
Least Square (PLS)
Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS) dengan program smartPLS 3.0. Model pengukuran untuk uji validitas dan reabilitas, koefisien determinasi model dan koefisien jalur untuk model persamaan, dapat dilihat dari hasil penelitian pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1
�Outer Model
Gambar 2
Inner Model
1. Evaluasi Outer
Model
a. Convergent Validity
Untuk menguji convergent
validity digunakan nilai outer loading atau loading factor seperti yang terlihat pada gambar 1.
Suatu indikator dinyatakan memenuhi convergent validity dalam kategori
baik apabila nilai outer loading > 0,7. Berikut adalah nilai outer
loading dari masing-masing indikator pada variabel penelitian yang
disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7
Outer Loading
Variabel |
Indikator |
Outer Loading |
Penguasaan
Teknologi (X1) |
PT1 |
0,726 |
PT2 |
0,726 |
|
PT3 |
0,703 |
|
PT4 |
0,714 |
|
PT5 |
0,746 |
|
PT6 |
0,742 |
|
Disiplin
Kerja (X2) |
DK1 |
0,762 |
DK2 |
0,725 |
|
DK3 |
0,763 |
|
DK4 |
0,704 |
|
DK5 |
0,751 |
|
DK6 |
0,749 |
|
Produktivitas
(Z) |
PD1 |
0,712 |
PD2 |
0,712 |
|
PD3 |
0,786 |
|
PD4 |
0,764 |
|
PD5 |
0,732 |
|
PD6 |
0,747 |
|
Kinerja
Karyawan (Y) |
KK1 |
0,714 |
KK2 |
0,701 |
|
KK3 |
0,728 |
|
KK4 |
0,717 |
|
KK5 |
0,704 |
|
KK6 |
0,713 |
Sumber: Hasil Pengolahan PLS, 2020
Berdasarkan data pada Tabel
7 terlihat bahwa masing-masing indikator variabel penelitian secara keseluruhan
memiliki nilai outer loading > 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
indikator variabel yang nilai outer loading-nya di bawah 0,5, sehingga semua
indikator dinyatakan layak atau valid untuk digunakan penelitian dan dapat
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
b. Discriminant
Validity
Pada bagian ini akan
diuraikan hasil uji discriminant validity. Uji discriminant validity dilakukan
dengan melihat nilai average variant extracted (AVE) untuk masing-masing indikator
dipersyaratkan nilainya harus > 0,5 untuk model yang baik. Berikut disajikan
hasil uji discriminant validity pada Tabel 8.
Tabel 8
Average Variant Extracted
(AVE)
Variabel |
AVE |
Penguasaan Teknologi |
0,528 |
Disiplin Kerja |
0,552 |
Produktivitas Kerja |
0,551 |
Kinerja Karyawan |
0,508 |
Penguasaan Teknologi |
0,528 |
Sumber: Hasil Pengolahan PLS, 2020
Berdasarkan Tabel 8 terlihat
bahwa nilai AVE untuk semua variabel penelitian memiliki nilai > 0,5. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa setiap variabel penelitian telah memiliki discriminant
validity yang baik.
c. Composite
Reliability
Composite Reliability merupakan
bagian yang digunakan untuk menguji nilai reliabilitas indikator-indikator pada
suatu variabel. Suatu variabel dapat dinyatakan memenuhi composite reliability apabila
memiliki nilai composite reliability > 0,6. Pada Tabel 9 disajikan nilai composite
reliability dari masing-masing variabel penelitian.
Tabel 9
Composite Reliablity
Variabel |
Composite
Reliablity |
Penguasaan
Teknologi |
0,870 |
Disiplin
Kerja |
0,881 |
Produktivitas
Kerja |
0,880 |
Kinerja
Karyawan |
0,861 |
Penguasaan
Teknologi |
0,870 |
Sumber: Hasil Pengolahan PLS, 2020
Berdasarkan Tabel 9 terlihat
bahwa nilai composite reliability semua variabel penelitian > 0,6. Hal ini
menunjukkan bahwa masing-masing variabel telah memenuhi composite realibility sehingga
dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel memiliki tingkat realibilitas yang
tinggi.
d. Cronbach Alpha
Uji realibilitas dengan composite
reability di atas dapat diperkuat dengan menggunakan nilai cronbach alpha.
Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel atau memenuhi cronbach alpha apabila
memiliki nilai cronbach alpha > 0,75. Tabel 10 menunjukkan nilai cronbach alpha
dari masing-masing variabel.
Tabel 10
Cronbach Alpha
Variabel |
Cronbach Alpha |
Penguasaan
Teknologi |
0,821 |
Disiplin
Kerja |
0,837 |
Produktivitas
Kerja |
0,837 |
Kinerja
Karyawan |
0,807 |
Penguasaan
Teknologi |
0,821 |
Sumber: Hasil Pengolahan PLS, 2020
Berdasarkan Tabel 10
terlihat bahwa nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel
penelitian > 0,7. Dengan demikian hasil ini menunjukkan bahwa masing-masing
variabel penelitian telah memenuhi persyaratan nilai cronbach alpha, sehingga
dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi.
B.
Hasil uji hipotesis
1. Pengaruh Langsung
Pendekatan
analisis structural Equation Model
(SEM) dengan menggunakan Partial Least
Square (PLS) digunakan untuk menguji hipotesis karena tidak memerlukan sampel
besar. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 119 yang semuanya dijadikan sampel.
Kuesioner disebarkan menggunakan Google Formulir. Link dikirimkan melalui
aplikasi whatsapp untuk diisi oleh guru mulai tanggal 24 Juni sampai 26 Juni
2020. Pengujian pertama dilakukan untuk mengetahui hubungan dari penguasaan
teknologi, disiplin kerja dan produktivitas secara lansung terhadap variabel dependent kinerja karyawan. Berdasarkan
olah data yang telah dilakukan, hasilnya dapat digunakan untuk menjawab hipotesis
pada penelitian ini. Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan melihat
nilai T-Statistics dan nilai P-Values. Hipotesis penelitian dapat
dinyatakan diterima apabila nilai P-Values < 0,05. Hasil uji hipotesis
pengaruh langsung yang diperoleh dalam penelitian ini melalui inner model
disajikan pada Tabel 11.
Tabel
11
Pengaruh
Langsung
Hipotesis |
Pengaruh |
T-Statistik |
|
P-Values |
Hasil |
H1 |
Penguasaan
Teknologi => Produktivitas |
4,929 |
|
0,000 |
Diterima |
H2 |
Disiplin
Kerja => Produktivitas |
2,243 |
|
0,025 |
Diterima |
H3 |
Penguasaan
Teknologi => Kinerja Guru |
3,054 |
|
0,002 |
Diterima |
H4 |
Disiplin
Kerja => Kinerja Guru |
4,525 |
|
0000 |
Diterima |
H5 |
Produktivitas
=> Kinerja Guru |
6,142 |
|
0,000 |
Diterima |
Sumber:
Hasil Pengalahan PLS, 2020
a. Pengaruh Tidak Langsung
Dilakukan pengujian pada H6 dan H7 untuk
mengetahui pengaruh tidak langsung variabel independent
terhadap variabel dependent melalui
peran variabel mediator produktivitas. Pengaruh secara tidak langsung
penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan melalui produktivitas dan
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan melalui produktivitas dapat dilihat
dari total indirect effect yang disajikan
pada Tabel 12.
Tabel 12
Pengaruh Tidak Langsung
Hipotesis |
Pengaruh |
T-Statistik |
P-Values |
Hasil |
H6 |
Penguasaan
Tekonolgi => Kinerja Karyawan melalui Produktivitas |
3,443 |
0,001 |
Diterima |
H7 |
Disiplin
Kerja => Kinerja Karyawan melalui Produktivitas |
2,166 |
0,031 |
Diterima |
Sumber: Hasil Pengalahan PLS, 202
2. Pengaruh penguasaan teknologi
terhadap produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-value 4,929 > 1,96 artinya ada pengaruh yang signifikan dan positif penguasaan teknologi terhadap produktivitas. Koefisien determinasinya adalah 0,653 yang berarti besarnya pengaruh penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 65,3% dan sisanya sebesar 34,7% adalah faktor lain yang tidak diteliti.
Penguasaan teknologi merupakan seperangkat keterampilan dan pemahaman yang dibutuhkan oleh individu sehingga memungkinkan penggunaan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka (Oliver & Towers, 2000). Penguasaan teknologi informasi yang dimiliki oleh karyawan atau guru dapat membuat suatu pekerjaan lebih mudah dikerjakan. Karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan mudah dengan adanya peralatan komputer dan dukungan teknologi internet sehingga informasi yang disampaikan ke atasan lebih cepat dan akurat. Sebagai guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih mudah dan cepat dipahami oleh peserta didik karena menggunakan teknologi informasi seperti persentasi dengan komputer, animasi bergerak dan lain sebagainya. Penguasaan teknologi informasi ini dapat mempengaruhi produktivitas kerja guru atau karyawan.
Hasil penelitian in mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Wardoyo, 2016), (Karim, 2016), (Mutuku & Nyaribo, 2015) yang menyatakan bahwa penguasaan teknologi informasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Pengaruh disiplin kerja
terhadap produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-value 2,243 > 1,96 artinya ada pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas. Koefisien determinasinya adalah 0,653 yang berarti besarnya pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas adalah sebesar 65,3% dan sisanya sebesar 34,7% adalah faktor lain yang tidak diteliti.
Disiplin kerja disiplin merupakan suatu bentuk pelatihan yang menegakkan aturan organisasi (Mathis, 2011). Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan demikian bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan diabaikan, atau sering dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin yang buruk. Sebaliknya bila karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik.
Disiplin kerja yang baik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti besar kecilnya kompensasi, keteladanan kepemimpinan, aturan pasti dan keberanian pemimpin. Untuk itu perusahaan atau organisasi harus memperhatikan tingkat disiplin kerja karyawan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Disiplin kerja yang tinggi dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Wardoyo, 2016), (Zainal, 2017), (Saleh & Utomo, 2018), (Karim, 2016) yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
4. Pengaruh penguasaan teknologi
terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-value 3,054 > 1,96 artinya ada pengaruh positif dan signifikan penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan. Koefisien determinasinya adalah 0,821 yang berarti besarnya pengaruh penguasaan teknologi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 82,1% dan sisanya sebesar 17,9% adalah faktor lain yang tidak diteliti.
Penguasaan teknologi informasi yang dimiliki oleh guru dapat membuat suatu pekerjaan lebih mudah dikerjakan. Guru dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan mudah dengan adanya peralatan komputer dan dukungan teknologi internet sehingga informasi yang disampaikan ke atasan lebih cepat dan akurat. Sebagai guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih mudah dan cepat dipahami oleh peserta didik karena menggunakan teknologi informasi seperti persentasi dengan komputer, animasi bergerak dan lain sebagainya. Penguasaan teknologi informasi ini dapat mempengaruhi kinerja guru atau karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Saha, A., & Majumder, 2017), (Oguche, 2017), (Yuvaraj & Nadheya, 2018), (Nuskiya, 2018), (Muzakki, M. H., Susilo, H., & Yuniarto, 2016) yang menyatakan babwa penguasaan teknologi informasi dapat berpengaruh terhadap kinerja guru atau karyawan.
5. Pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t-value 4,525 > 1,96 artinya ada pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Koefisien determinasinya adalah 0,821 yang berarti besarnya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 82,1% dan sisanya sebesar 17,9% adalah faktor lain yang tidak diteliti.
Disipilin merupakan suatu bentuk pelatihan yang menegakkan aturan organisasi (Mathis, 2011). Dengan demikian bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan diabaikan, atau sering dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin yang buruk. Sebaliknya bila karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik.
Disiplin kerja yang baik dapat berdampak pada pekerjaan lebih maksimal, lebih fokus, lebih cermat dan dapat mencapai target sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja guru atau karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Noel et al., 2017), (Suyono, 2014), (Jeffrey & Soleman, 2017) yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
6. Pengaruh Produktivitas
terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-value 6,142 > 1,96 artinya ada pengaruh positif dan signifkan produktivitas terhadap kinerja karyawan. Koefisien determinasinya adalah 0,821 yang berarti besarnya pengaruh produktivitas terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 82,1% dan sisanya sebesar 17,9% adalah faktor lain yang tidak diteliti.
Produktivitas adalah sikap karyawan terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman-pengalaman menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dan berbagai harapan mengenai pengalaman-pengalaman di masa depan (Wexley & Yukl, 1977). Produktivitas kerja yang dimiliki karyawan atau guru seperti kemampuan kerja, tanggung jawab, bekerja sama dan lain-lain menjadikan karyawan memiliki terampil dalam bekerja, lebih semangat, mencapai tujuan secara bersama, lebih mudah memahami pekerjaan sehingga hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan menjadi meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Bahri, 2016), (Sridaryono, 2019) yang menyatakan bahwa produktivas kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hasil
uji hipotesis pengaruh langsung yang diperoleh melalui inner model ditampilkan
pada gambar 3.
Gambar 3
Hasil Nilai t-value dan Koofisien
Jalur pada Model Penelitian
7. Pengaruh Penguasaan Teknologi
terhadap Kinerja Karyawan melalui Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-value 3,443 > 1,96 artinya produktivitas kerja dapat memediasi pengaruh antara penguasaan teknologi dengan kinerja karyawan. Penguasaan teknologi yang dimiliki oleh karyawan atau guru dapat memudahkan pekerjaannya, sehingga dapat memicu produktivitas kerja guru atau karyawan. Sehingga dengan adanya penguasaan teknologi ini akan meningkatkan produktivitas dan sekaligus dapat meningkatkan kinerja karyawan.
8. Pengaruh Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan melalui Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-value 2,166 > 1,96 artinya produktivitas kerja dapat memediasi pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan. Disiplin kerja tinggi yang dimiliki oleh guru atau karyawan dapat berdampak pada ketepatan jadwal penyelesaian pekerjaan atau sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dapat bekerja lebih fokus. Sehingga dengan disiplin kerja yang tinggi dapat berpengaruh terhadap meningkatknya produktivitas kerja dan sekaligus dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Pembahasan
Dalam era industri 4.0 menuntut setiap individu agar dapat berjalan beriringan dengan teknologi yang telah berkembang sangat cepat. Hampir setiap pekerjaan dapat dibantu atau akan lebih mudah dikerjakan dan berhasil lebih baik bila dikerjakan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Sehingga pemanfaatan teknologi dalam melakukan pekerjaan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja.
Produktivitas dan kinerja yang meningkat ini secara otomatis dapat mempertahankan daya saing dengan perusahaan sejenis. Sekolah xxx saat ini mengalami masalah mempertahankan daya saing. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan jumlah murid yang terus menurun dalam tiga (3) tahun ajaran terakhir terutama pada divisi SMP, SMK dan SMK.
Keluaran (output) dari guru adalah tersampaikannya materi dengan baik kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi puas. Jumlah peserta didik yang terus menurun tersebut dapat menjadi cermin bagi manajemen bahwa peserta didik tingkat SMP, SMK dan SMA tidak puas belajar di sekolah xxx. Manajemen sekolah sudah menyediakan berbagai perangkat pendukung agar guru dapat lebih mudah dalam menyampaiakan materi pelajaran, seperti tersedianya proyektor di setiap ruang kelas dan dua (2) laboratorium komputer selain komputer yang tersedia di setiap ruang guru. Manajemen juga menyelenggarakan pelatihan agar guru dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dalam bekerja. Hal ini dilakukan karena pihak manajemen menyadari betul bahwa peserta didik pada era sekarang ini sudah sangat akrab dengan teknologi, sehingga dalam penyampaian materi pelajaran sebisa mungkin harus memanfatkan teknologi agar lebih akrab dan dapat diterima oleh peserta didik dan bukan lagi menyampaiakan materi seratus persen secara konvensional. Sehingga dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan diharapkan guru dapat meningkatkan produktivitas dan kinerjanya.
Hasil penelitian ini menunjukan produktivitas dan kinerja guru masih rendah, belum mencapai angka 90%. Presentase besarnya produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh penguasaan teknologi dan disiplin kerja sebesar 65,3% dan kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh penguasaan teknologi, disiplin kerja dan produktivitas kerja sebesar 82,1%. Kinerja guru dapat ditingkatkan melalui produktivitas. Manajemen harus memperhatikan penguasaan teknologi karena mempunyai kontribusi yang lebih besar terhadap produktivitas, namun demikian manajemen tidak boleh mengabaikan disiplin kerja para guru.
Kesimpulan
Kinerja
karyawan adalah nilai serangkaian perilaku pekerja yang memberikan kontribusi,
baik secara positif maupun negatif untuk mencapai tujuan organisasi Colquitt et
al, 2015. Pengusaan teknologi, disiplin dan produktivitas memberikan kontribusi
terhadap kinerja guru di sekolah xxx. Hasil ini menjelaskan bahwa guru yang
dapat mengusai dan menggunakan peralatan kerja berbasis teknologi dengan baik
maka akan memiliki produktivitas yang juga baik. Seperti yang dijelaskan oleh Oliver dan Towers tahun 2000, bahwa penguasaan
teknologi merupakan seperangkat ketrampilan dan pemahaman yang dibutuhkan oleh
individu sehingga memungkinkan penggunaan teknologi informasi yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Guru agar dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik memerlukan ketrampilan dan pemahaman tentang
teknologi informasi.
Mathis tahun 2011 memberi penjelasan
mengenai disiplin, yaitu suatu bentuk pelatihan yang menegakkan aturan organisasi.
Guru yang bermasalah seringkali memengaruhi sistem disiplin. Guru yang tingkat
disiplinnya rendah cenderung menunjukkan produktivitas dan kinerja yang rendah
pula. Guru yang tingkat disiplinnya rendah, dalam melaksanakan pekerjaan kurang
mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh manajemen.
Bahri, Samsul.
(2016). Pengaruh pengembangan karier dan kompetensi terhadap produktivitas
kerja serta implikasinya pada kinerja pegawai dinas pu bina marga wilayah kerja
Sumatera Selatan. Jurnal Ecoment Global: Kajian Bisnis Dan Manajemen, 1(1),
21�50.Google Scholar
Colquitt, J. A.,
Jweffery A. L, and Michael J. W. (2011). Organizational Behavior,
McGraw-Hill, New York.
Ferreira, A., &
Du Plessis, T. (2009). Effect of online social networking on employee
productivity. South African Journal of Information Management, 11(1),
1�11. Google Scholar
Jeffrey, Ignatius,
& Soleman, Mahmud. (2017). The effect of work discipline, achievement
motivation and career path toward employee performance of The National
Resilience Institute of The Republic of Indonesia. International Journal of
Application or Innovation in Engineering & Management (IJAIEM), 6(8). Google Scholar
Karim, Farashintha
Julhija. (2016). Pengaruh Penguasaan Teknologi Informasi, Pendidikan Dan
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Bps Provinsi Jawa Timur. E-Journal
Manajemen" Branchmarck", 2(4). Google Scholar
Kholidia Masitah, Fariani.
(2017). Strategi Pencitraan dan Komunikasi dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Siswa (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya). Inspirasi Manajemen
Pendidikan, 5(1). Google Scholar
Mathis, R. L. &.
Jackson. J. H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi 9. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Mutuku, Mirriam N.,
& Nyaribo, Wycliffe Misuko. (2015). Effect of Information Technology on
Employee Productivity in Selected Banks in Kenya. Review of Contemporary
Business Research, 4(1), 49�57. Google Scholar
Muzakki, M. H.,
Susilo, H., & Yuniarto, S. R. (2016). Pengaruh penggunaan teknologi informasi
terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan PT. Telkom Pusat Divisi Regional
V Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis, 39(2), 169-175.
Noel, Flavia Reva,
Lapian, SLHV Joyce, & Pandowo, Merinda. (2017). The affect of work
discipline and competence on employee performance (Case Study At Balai Kesehatan
Mata Masyarakat Sulawesi Utara). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(3). Google Scholar
Nuskiya, Aliyar
Fathima. (2018). The Effect of Information Technology on Employees� Performance
in the Banking Industry in Sri Lanka. Empirical Study Based on the Banks in
Ampara District. European Journal of Business and Management. ISSN,
1905�2222. Google Scholar
Oguche, D. (2017). Impact of Information and Communication Technology (ICT) Literacy competence on Job Performance of Librarians in Federal University Libraries in Nigeria. The Information Technologist, 13(1). Google Scholar
Oliver, Ron, &
Towers, Stephen. (2000). Benchmarking ICT literacy in tertiary learning
settings. Learning to Choose: Choosing to Learn. Proceedings of the 17th Annual
ASCILITE Conference, 381�390. Google Scholar
Saha, A., &
Majumder, S. (2017). Impact of information technology on performance
appraisal. International Research Journal of Human Resources and Social Sciences
(IRJHRSS). 81-89.
Saleh, Abdul
Rachman, & Utomo, Hardi. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja,
Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian
Produksi di PT. Inko Java Semarang. Among Makarti, 11(1). Google Scholar
Sridaryono, Aguk.
(2019). Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil Melalui Produktivitas Kerja Sebagai Variabel Intervening di Politeknik Angkatan
Darat Malang. SKETSA BISNIS, 6(2), 99�111. Google Scholar
Sutrisno, Sugeng.
(2013). Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
negeri sipil (studi di kantor dinas sosial provinsi jawa tengah). Jurnal
Ilmiah Dinamika Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 25040. Google Scholar
Suyono, Wahyu Galih
Pramudito. (2014). Pengaruh Motivasi, Kemampuan dan Disiplin terhadap Kinerja
Karyawan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro, 1�9. Google Scholar
Wardoyo, Dewi Tri
Wijayati. (2016). The Influence of the Discipline and Compensation against Work
Productivity (Study on the Security Services Company, PT Garuda Milky Artha
Surabaya). International Journal of Business and Management, 11(1),
64. Google Scholar
Wexley, Kenneth N.,
& Yukl, G. A. (1977). Organizational Behavior and Personal Psychology,
Richard D. Irwin Inc., Homewood, Illinois. Google Scholar
Williams, Brian K.,
Sawyer, Stacey C., & Hutchinson, Sarah E. (1999). Using information technology:
A practical introduction to computers & communications. ERIC. Google Scholar
Yuvaraj, S., &
Nadheya, R. (2018). A study on the role of technology on employee behaviour and
their performance. Int. J. Mech. Eng. Technol, 9(7), 244�251. Google Scholar
Zainal, Henni. (2017). Influence
of Work Motivation and Discipline on Work Productivity. 2nd International
Conference on Education, Science, and Technology (ICEST 2017). Atlantis
Press.
Yani, Amri Darwis
dan Yulina Eva Riany (2021) |
First publication right : |
This article is licensed under: |