Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 3, No. 5, Mei 2021
PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
MELALUI KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM PELAYANAN EKSPOR DAN IMPOR
Wanda Ginanjar Kartasasmita, Anita
Maharani dan Mery Noviyanti
Universitas Terbuka dan Universitas Bina
Nusantara Jakarta,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected] dan
Abstract
This study aims to analyze the effect of competence and compensation on
employee performance, as well as to analyze moderate compensation between
competence and employee performance. This type of quantitative research uses a
case study method, a population of 102 employees with a total sampling
technique so that the sample size is 102 employees. Data processing techniques
using smart PLS. Research has shown that competence has an impact on employee
performance. Employee performance can also be influenced by compensation and
compensation can moderate competence with employee performance, performance can
be supported by good compensation, it will improve performance.
Keywords: competencies; performance; employees; influence
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk
menganalisis dinamika yang terjadi
antara kompetensi, kompensasi dan kinerja pegawai. Selain itu penelitian ini juga melakukan penggalian tentang sejauhmana kompensasi dapat berperan
sebagai pemoderasi antara kompetensi terhadap kinerja pegawai. Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan sejumlah literatur, antara lainnya adalah tentang kompetensi, kinerja dan kompensasi sehingga membentuk dinamika yang kemudian dibuatkan dalam model penelitian. Untuk metode penelitian,
jenis penelitian ini adalah dengan
pendekatan kuantitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini mengikutsertakan seluruh pegawai di Bea Cukai di Merak, dengan jumlah populasi
102 pegawai dengan teknik pengambilan sampel total sampling sehingga jumlah
sampel 102 pegawai, teknik pengolahan data menggunakan smart
PLS. Peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang model penelitian ini berdasarkan boostraping sebanyak 5000 dan sebelumnya menempuh uji reliabilitas dan validitas serta melihat kelayakan model melalui R2. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa bahwa
kompetensi memiliki dampak pada kinerja pegawai. Selain itu
kinerja pegawai
juga dapat di pengaruhi oleh adanya kompensasi serta kompensasi dapat
memoderasi kompetensi dengan kinerja pegawai, kinerja dapat didukung dengan
kompensasi yang baik maka akan meningkatkan kinerja.
Kata Kunci: kompetensi; kinerja; kompensasi; pegawai; pengaruh
Pendahuluan
Peran manusia dalam institusi baik itu sesama
karyawan atau atasan dan hubungan atasan dengan dengan bawahan merupakan
manajemen dalam institusi itu sendiri, efisiensi dalam mengelola manusia perlu
di laksanakan untuk mengelola organisasi yang mana hal ini dapat menjadi tujuan
untuk menyediakan kefektifan dalam suatu unit organisasi. Organisasi atau badan
akan berhasil dalam pencapaian tujuan perusahaan yang akan berkaitan dengan
berbagai perilaku elemen sumber daya manusia dalam tatanan perusahaan atau
organisasi dalam pencapaian visi misinya.
Perkembangan zaman semakin pesat mengakibatkan organisasi perlu untuk memaksimalkan kinerja pegawainya, sehingga organisasi dapat memiliki daya saing dengan
organisasi satu sama lain yang akan
mempunyai hasil yang berbeda mengenai produk yang dihasilkan dengan organisasi tersebut. Untuk melihat iklim
persaingan yang semakin
ketat, perusahaan perlu meningkatkan lebih lanjut dengan memaksimalkan
unsur yang ada dalam organisasi. Perusahaan harus dapat menghadapi segala masalah yang ada pada perusahaan perusahaan agar perusahaan lebih maju dan dapat bersaing derngan perusahaan lain. Organisasi perusahaan sangat butuh dalam peningkatan
kinerja, dengan
kinerja yang baik maka organisasi usaha dapat memperoleh
keuntungan dari peningkatan kinerja pegawai yaitu berupa
peningkatan produksi atau jasa yang dihasilkan dan akan berdampak pada pendapatan organisasi usaha, sebagaimana temuan Satria dan
Setiawati (2018) yang menemukan bahwa
kinerja karyawan berbanding lurus dengan keutungan perusahaan.
Peningkatan kinerja menjadi masalah yang paling
utama dalam sebuah perusahaan. (Rismawati, 2018)
mengartikan kinerja dapat dikatakan secara pribadi dibentuk oleh sekelompok
orang, bertindak sesuai dengan prestasi mereka yang sah, bertujuan, tanpa
adanya pelanggaran hukum, dan gigih. Kinerja karyawan yang tinggi dan rendah
terkait dengan sistem remunerasi yang diterapkan oleh perusahaan. Remunerasi
yang tidak tepat mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja karyawan juga terkait dengan hasil kinerja seseorang, (Prihantoro, 2015) menemukan kinerja
merupakan kinerja terbaru pada waktu tertentu dan kinerja dalam berbagai opsi seperti pilihan, standar, target atau kriteria, sedangkan indikator kinerja didasarkan pada kinerja karyawan. jumlah pekerjaan dan kontribusi karyawan dalam organisasi. Harus memiliki kemauan dan kemampuan tertentu untuk melakukan tugas atau pekerjaan seseorang. Kinerja karyawan adalah sesuatu yang paling penting untuk
mencapai yang diharapkan dalam visi dan misi institusi.
Pegawai sangat berperan dalam mewujudkan tujuan dalam sebuah organisasi atau institusi. Komponen yang salah satunya berperan dalam peningkatan kinerja pegawai adalah kompetensi. Sholehatusya�diyah (2107) menyebutkan
bahwa kompetensi dapat memepengaruhi kinerja karyawan, dimana kompetensi diartikan dalam kemampuan dari karakteristik individu karyawan meliputi adanya pengetahuan, perilaku individu serta
ketrampilan individu dalam melaksanakan kewajiban dan untuk menjalankan tugasnya dan akan berdampak pada pelaksanaan tugasnya secara profesional, efisien dan efektif. (Yuningsih, 2019) mengemukakan bahwa ada bebebrapa komponen yang mempengaruhi kinerja yakni kompetensi dari
karyawan, kompetensi menjadi kekuatan untuk melakukan pekerjaan, dan kegiatan berdasarkan keterampilan dan tugas yang sesuai, termasuk sesuai dengan langkah-langkah yang diperlukan dan mendorong standar tenaga kerja. Kompetensi pegawai adalah dasar yang menjadi pijakan untuk mendukung kineja individu. Di sisi lain, dalam peraturan Undang-undang No. 7 tahun 2013 tentang penyusunan
kompetensi yang diartikan bahwa kemampuan atau karakteristik individu yang mana
menunjukan keseriusan� pegawai dalam
bekerja meliputi semua aspek yang dimiliki individu yakni adanya pengetahuan
sikap serta kemampuan skill �yang dimiliki individu sesuai fungsi jabatan. (Pramularso, 2018) menyebutkan kompetensi seseorang di tempat kerja atau dalam
pembenarannya, individu memiliki hubungan sebab akibat atau
hubungan sebab akibat dengan kriteria
yang, jika perlu, berfungsi sebagai referensi, layanan yang efektif atau berfungsi. Kompetensi adalah dasar untuk bagaimana
pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka yang terlibat biasanya dilakukan dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan permasalahan yang dapat ditemukan di bea cukai yang dijadikan obyek penelitin, yakni adanya keterlambatan
dalam penerimaan dokumen ekspor yang dialami oleh pengusaha. Keterlambatan ini membuat adanya waktu tunggu bagi
pengusaha untuk mengekspor barang. Selain itu, masalah lainya
dalam pengurusan dokumen yang bermasalah dimana adanya keterlambatan
penanganan masalah berkaitan dengan dokumen tersebut, dikarenakan terbatasnya kemampuan pegawai dalam berkomunikasi dengan pengusaha atau terbatasnya pegawai dalam berkonsultasi
dengan atasanya atau sesama pegawai.
Pada observasi awal yang dilakukan terdapat pegawai yang kurang serius bekerja yakni keterlambatan pegawai masuk kantor
khususnya pelayanan setelah jam istirahat siang, biasanya jam kantor untuk istirahat
siang dimulai jam 13.00, akan tetapi pelayananya
dimulai sekitar jam 13.30.
Berdasarkan acuan penilaian kinerja pegawai yang
digunakan sebagai standar pengukuran kinerja pegawai KPPBC Balikpapan berupa
penilaian komunikasi dan pendidikan, patuh tidaknya dalam membuat laporan,
mengelola semberdaya pegawai pada pekerjaan. Permasalahan yang telah dikemukakan dapat memungkinkan akan berdampak pada kinerja pegawai yang disebabkan oleh kompetensi pegawai dimana adanya pegawai
yang hanya untuk berbincang santai dengan temanya padahal sudah banyak
yang akan mengurus perizinan, dengan kondisi hal ini
akan membuat keterlambatan dalam pelayanan pegawai terhadap konsumen yang akan mengurus dokumen
pada lembaga tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti, kompetensi pegawai dalam pengurusan
dokumen oleh pegawai menjadi syarat mutlak yang perlu di kuasai sehingga akan mempercepat proses penanganan masalah berkaitan dengan dokumen yang diminta oleh pengguna layanan sehingga akan dapat
memacu kinerja pegawai itu sendiri.
Kompetensi dapat berdampak pada kinerja karyawan
yang mana hal ini sudah dilakukan oleh (Kurniawan, 2018)
yang
menyatakan adanya variabel kompetensi yang mempengaruhi variabel kinerja karyawan indikator yang paling dominan dalam pengaruhnya yakni pada indicator kemampuan
dan pengetahuan karyawan mengenai bidang pekerjaanya sehingga dengan kompetensi yang dimiliki memungkinkan untuk adanya
kinerja yang baik. Peneliti lain (Sujiati, Ma�arif, & Najib, 2017) yang mengungkapkan adanya kinerja yang dapat
dipengaruhi oleh �kompetensi, yang mana kinerja dapat ditopang dengan meningkatkan kompetensi melalui
peningkatan keahlian karyawan dibidangnya masing-masing (Martini, Rahyuda, Sintaasih, & Piartrini, 2018)
menemukan hasil penelitian yang sama, yakni adanya peningkatan kinerja akan
mempu meningkatkan kompetensi pada karyawan. Penelitian pendahuluan telah meneliti mengenai kompensasi sebagai variabel
moderasi antara kompetensi kerja terhadap kinerja karyawan seperti (Aji, Suddin, & Suseno, 2017)
yang mengemukakan bahwa kompensasi memoderasi antara kompetensi terhadap
kinerja, yang mana apabila kompetensi pegawai disertai dengan kompensasi yang
memadai maka kinerja karyawan akan meningkat. Kompetensi pegawai yang
bagus dapat menjadi output kinerja yang bagus, disisi lain yang mempengaruhi
kinerja adalah kompensasi. (Kurniawan, 2018)
menyebutkan kompetensi yang tinggi pada karyawan akan berdampak pada kinerja dimana
jika kompensasi yang didapatkan oleh pegawai tinggi maka akan memicu pegawai
dalam peningkatan kemampuan bekerja sehingga akan berdampak pada kinerja. Kompensasi memiliki dua unsur
finansial dan non finansial, bentuk kompensasi berupa finansial dapat berupa
bonus atas pencapaian hasil pegawai sedangkan kompensasi non finansial dapat
berupa pujian dan pemberian fasilitas kepada pegawai.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang sudah dilakukan, penelitian akan membahas berhubungan tentang pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai dengan moderasi kompensasi dalam pelayanan ekspor dan impor (studi kasus pada KPPBC Balikpapan).
Metode Penelitian
Studi kasus menjadi metode dalam penelitian.
Kuantitatif menjadi jenis dalam penelitian karena perolehan hasil penelitian
berupa angka. populasi penelitian yakni pegawai kantor pengawasan dan pelayanan Bea cukai tipe Madya Pabean B Balikpapan
dan berjumlah 102 orang. Teknik pengambilan sampel
adalah penelitian sensus yakni pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua
populasi menjadi sampel dan didapatkan 102 responden. Alat pengumpulan data
berupa kuesioner dengan variabel kompetensi pegawai, kompensasi dan kinerja
pegawai. Analisa data menggunakan uji moderasi dengan bantuan software smart PLS.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi identitas responden
yang bersedia untuk mengisi angket penelitian sebagian besar berjenis kelamin
laki-laki yakni dengan jumlah 80 responden (78,43%). Identitas responden
sebagian berumur lebih tua dari 35 tahun, dengan total 53 responden (51.96%). Identitas
dilihat dari pendidikan sebagian besar
responden berpendidikan sarjana yakni 70 responden (68,63%). Berdasarkan masa
kerja identitas responden dengan masa kerja 6 hingga 10 tahun dengan jumlah 60
responden (58,82%). Model persamaan struktural dalam penelitian ini dengan
variabel independen kompetensi pegawai, variabel dependen yakni kinerja pegawai
dan variabel moderasi yakni kompensasi maka dapat digambarkan dalam gambar
persamaan struktural berikut.
Gambar 1
Model Persamaan Struktural Penelitian
Hasil
evaluasi model persamaan struktural penelitian menggunakan konvergen dalam
validitas pada model struktural dengan loading
factor yakni outer loadings PLS Alghoritm. Nilai loading factor dengan kriteria berbeda-beda menurut para ahli, (Ghozali, 2018)
menyebutkan bahwa kriteria outer loading
factor dengan nilai > 0,7. Gamabr 1 didapatkan masih ada outer loading di
bawah 0,7, namun nilai tersebut bisa diterima
dengan mempertimbangkan nilai uji reliabilitas tiap variabel yakni dapat
dideskripsikan pada tabel 2 berikut.
Tabel 1
Uji Reliabilitas
Alpha |
|
Kinerja_ |
0,931 |
Kompensasi |
0,850 |
Kompetensi |
0,918 |
Hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha, �yang mana Ghozali (2018) sebuah instrumen
dikatakan reliabel apabila memilikinilai �alpha > 0,7. Hasil analisis pada tabel
4.6 dengan hasil bahwa variabel kinerja karyawan memiliki nilai 0,931 > 0,7,
variabel kompensasi 0,850 > 0,7, dan variabel kompetensi dengan nilai 0,918
> 0,7. Sehingga disimpulkan dalam penelitian nilai alpha pada masing-masing
variabel lebih dari 0,70. Hasil pengujian juga mempertimbangkan hal lainya
yakni pada uji koefisien determinasi antara variabel bebas dengan variabel
terikat yang dapat dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 2
Hasil uji Koefisien Determinasi
R Square |
R Square Adjusted |
|
Kinerja_ |
0,916 |
0,914 |
Berdasarkan tabel 2 didapatkan nilai pada uji
determinasi yang ditunjukan pada skor adjusted
r square. Menurut (Ghozali, 2018)
nilai koefisien determinasi lebih dari 0,5 dapat dikatakan antara variabel
bebas dapat memiliki penggambaran pada variabel terikat. Hasil penelitian
didapatkan nilai adjusted r square bernilai
0,914 memiliki arti variabel bebas menggambarkan variabel terikat dengan nilai
91,4% serta memiliki sisa 8,6% yang artinya sisa tersebut dijelaskan olah lain
variabel diluar penelitian, nilai tersebut 0,914> 0,5. Berdasarkan hasil
analisi yang telah dikemukakan maka, kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompetensi dan kompensasi. Dengan demikian pengujian dilanjutkan peneliti ke tahapan pengujian
model structural.
Tabel 3
Pengujian Hipotesis Model Persamaan
Structural
�t
hitung� |
�P Values� |
|
Kompensasi
-> Kinerja_ |
5,142 |
0,000 |
Kompetensi
-> Kinerja_ |
10,432 |
0,000 |
Moderating
Effect 1 -> Kinerja |
4,147 |
0,000 |
Hasil
pengujian hipotesis model persamaan structural diperoleh dengan penjelasan hasil yakni kompensasi
yang dapat mempengaruhi kinerja, mendapatkan t hitung 5,142 dan P value 0,000
<0,05.� Untuk nilai kepercayaan 5% dan
degree of freedom (df = 102-2-1 = 99)
didapatkan skor� t tabel =1,984, sehingga
perbandingan antara t hitung dan t tabel lebih besar t hitung, hipotesis
penelitian pertama di terima sehingga kompensasi mampu mempengarauhi kinerja.
Hasil penelitian terbatas pada karakteristik responden dengan� mayoritas pegawai memiliki masa kerja 6 tahun
hingga 10 tahun dan rentang umur responden sebagian besar lebih dari 35 tahun,
artinya penelitian ini dapat menggambarkan kompetensi yang dimiliki oleh
pegawai dengan karakteristik tersebut. (Pramularso, 2018)
menyebutkan bahwa kompetensi pegawai�
memiliki pengaruh terhadap kinerja, kompetensi dapat berupa pegawai
memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pekerjaan, memahami tugas dan
tanggung jawab yang diberikan, serta pegawai dengan masa kerja lebih lama akan
memiliki pengalam dan kompetensi yang memadai sehingga akan mempengaruhi
kinerja pegawai.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Kurniawan, 2018)
yang mengungkapkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada indikator kemampuan dan pengetahuan mengenai bidang pekerjaanya sehingga dengan kompetensi yang dimiliki dapat meningkatkan kinerja karyawan. Peneliti lain yang memiliki hasil
sama (Sujiati et al., 2017)
yang mengungkapkan kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan yakni kinerja karyawan dapat ditingkatkan melalui peningkatan kemampuan dan ketrampilan karyawan. (Martini et al., 2018)
juga mengungkapkan hasil serupa dimana
kompetensi berpengaruh terhadap kinerja.
Kinerja
pegawai yang baik dapat dicapai melalui kompetensi pegawai,
sehingga akan berguna bagi pegawai dalam memahami wewenang dan tanggung
jawabnya dalam pekerjaan sehingga akan dapat mencapai tujuan organisasi. Kompetensi mencakup karakteristik
perilaku yang dapat menunjukkan perbedaan antara pegawai satu dengan pegawai lainya yang memiliki
kinerja tinggi, kompetensi pegawai yang tinggi juga akan mendapat peluang dalam
memperoleh pretasi serta kinerja yang tinggi pula (Pribadiyono & Hendarto, 2019).
Kompensasi
dapat mempengaruhi kinerja pegawai didapatkan nilai t hitung
10,432 dan p value 0,000 < 0,05. Dengan jumlah sampel 102 maka derajat �kebebasan
(dk = 102-2-1 = 99), t table = 1,984, t hitung
(10,432) > t tabel (1,984), sehingga hipotesis di terima. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompensasi
berpengaruh terhadap kinerja, hasil penelitian ini terbukti pada sebagian besar
responden dengan karakteristik pendidikan sarjana, responden dengan masa kerja
6 tahun sampai dengan 10 tahun, dan umur responden lebih dari 35 tahun.
Kompensasi dalam hal ini merupakan balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawainya, baik
yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Kompensasi penting bagi pegawai
sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran pengahargaan dari hasil kerja yang dilakukan (Anthonia, 2019).
Kinerja dapat diartikan sebagai proses yang
dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan pegawai dalam bekerja, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai, hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaji yang sesuai dengan bidang pekerjaan, kepuasan
tunjangan dan kepuasan fasilitas yang dipberikan oleh organisasi (Aisyah, 2019). Hasil temuan penelitian sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Nugraha, 2017)
yang mengungkapkan bahwa kompensasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai
yakni kompensasi secara langsung berupa unsentif dan bonus kerja dan tidak
langsung berupa kenaikan gaji berdasarkan prestasi kerja yang dimiliki.
Penelitian lain juga menemukan hal yangs ama yakni (Mundakir, 2018)
yang mengemukakan bahwa kompensasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai,
kompensasi yang dapat meningkatkan kinerja yakni adanya yang mana apabila
kompetensi pegawai disertai dengan kompensasi yang memadai maka kinerja
karyawan akan meningkat.
Kinerja
pegawai akan meningkat apabila pada suatu kondisi yang dapat diketahui tingkat pencapaian hasil dari pegawai sesuai
dengan harapan dalam pencapaian kinerja yang diperoleh (Pianda, 2018). Temuan hasil penelitian didapatkan kinerja
dapat ditingkatkan dari kompensasi yakni berupa gaji
yang di terima sesuai dengan waktu dan tenaga yang di keluarkan, puas dengan gaji yang diberikan, perbedaan gaji antar bagian dalam organisasi sudah sesuai dengan harapan, fasilitas
yang di berikan sudah memadai (Anthonia, 2019).
Moderasi
kompensasi antara kompetensi yang berdamopak pada kinerja didapatkan t hitung = 4,147 dan p value 0,000 < 0,05. Derajat kebebasan yakni dk = 102-2-1 = 99 diperoleh t tabel
= 1,984;
t hitung (4,147) > t tabel (1,984). Hasil penelitian membuktikan
bahwa kompensasi dapat memoderasi kompetensi terhadap kinerja pegawai.
Kompetensi dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai dengan di dukung
oleh adanya kompensasi. Mengingat sebagian besar responden penelitian berumur
lebih dari 35 tahun, pendidikan sarjana dan memiliki masa kerja antara 6 tahun
hingga 10 tahun, hal ini akan membantu pegawai dalam mencapai kinerja yang
maksimal dikarenakan dengan masa kerja lebih dari 6 tahun dan berumur lebih
dari 35 tahun� maka pegawai akan lebih
paham mengenai tugas pokok dan fungsi dalam jabatanya dan tidak menutup kemungkinan
memiliki kompetensi dan kompensasi yang baik pula, selain itu mayoritas pegawai
berpendidikan minimal sarjana hal ini akan memberikan kompetensi yang sangat
baik pada pegawai.
Hasil penelitian
sejalan dengan penelitian (Aji
et al., 2017) yang mengemukakan bahwa kompensasi memoderasi antara
kompetensi terhadap kinerja, yang mana apabila kompetensi pegawai disertai
dengan kompensasi yang memadai maka kinerja akan meningkat. Kompensasi
mencerminkan balas jasa terhadap hasil kerja pegawai dan kompetensi
mencerminkan dari pengetahuan, kemampuan dan sikap pegawai terhadap bidang
pekerjaanya dan apabila kompetensi pegawai disertai dengan kompensasi maka
kinerja pegawai akan dapat ditingkatkan (Sarboini, Rizal, Surya, & Yusuf, 2018). Pegawai dapat memiliki kinerja yang baik maka pegawai
perlu �diberikan
kompensasi yang memadai, baik itu kompensasi langsung berupa pemberian
bonus pada pegawai yang memiliki kinerja yang baik dan kompensasi tidak langsung dapat diberikan
berupa pemberian fasilitas kepada pegawai dalam menunjang pekerjaan misalnya
laptop, sedangkan komptensi yang diberikan kepada pegawai agar kinerja pegawai
dapat meningkat dapat diberikan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai yang belum
memenuhi angka kredit kinerja (Pramularso, 2018).
Kompetensi dapat sebagai karakteristik yang
mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab
akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan. Kompetensi mempengaruhi kinerja pegawai dimana kinerja dapat
berupa kemampuan yang dilakukan
untuk mencapai hasil kerja yang diharapkan bersama kearah tercapainya tujuan lembaga atau peusahaan (Renyut, Modding, & Bima, 2017).
Kesimpulan
Simpulan penelitian yakni dugaan
mengenai pengaruh kompetensi terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Balikpapan terbukti dengan
karakteristik responden sebagian besar pendidikan sarjana, berumur lebih dari
35 tahun, dan masa kerja antara 6 tahun hingga 10 tahun serta penelitian
terdahulu relevan dengan hasil penelitian, dugaan mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Balikpapan
terbukti dengan karakteristik responden sebagian besar pendidikan sarjana,
berumur lebih dari 35 tahun, dan masa kerja antara 6 tahun hingga 10 tahun
serta penelitian terdahulu relevan dengan hasil penelitian, dugaan mengenai
kompensasi dapat memoderasi pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Balikpapan terbukti dengan karakteristik responden sebagian
besar pendidikan sarjana, berumur lebih dari 35 tahun, dan masa kerja antara 6
tahun hingga 10 tahun serta penelitian terdahulu relevan dengan hasil
penelitian.
Saran bagi organisasi untuk melaksanakan
program promosi jabatan bagi pegawai yang telah mencapai angka kredit tertentu,
menambah program diklat bagi pegawai yang belum mencapai kinerja sesuai dengan
angka kredit yang ditetapkan oleh organisasi, penelitian selanjutnya
disarankan dapat menambah variable penelitian yang mempengaruhi kinerja selain kompensasi dan kompetensi pegawai misalnya
gaya kepemimpinan.
Aji, Sunu Waskito,
Suddin, Alwi, & Suseno, Y. Djoko. (2017). Analisis Pengaruh Kepemimpinan
Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Melalui Kompensasi Sebagai Variabel Intervening
(Survei Pada Karyawan PT Wahana Sun Solo). Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia, 11(2). Google Scholar
Anthonia. (2019).
Compensation Management and Employee Performance in Nigeria. IJAR Journal,
9(2), 384�398.
Ghozali, Imam.
(2018). Aplikasi analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23. Google Scholar
Kurniawan, D. A.
(2018). The Effect Of Competence And Motivation On Employee Performance
Through Employees Capabilitieson (pp. 48�61). pp. 48�61. PT. Binasinar
Amity. IJSRSM.
Martini, Ida Ayu
Oka, Rahyuda, I. Ketut, Sintaasih, Desak Ketut, & Piartrini, P. S. (2018).
The influence of competency on employee performance through organizational
commitment dimension. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM),
20(2), 29�37. Google Scholar
Mundakir, Zainuri.
(2018). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Business Management
Analysis Journal 2 (BMAJ), 1, 37�48. Google Scholar
Nugraha. (2017).
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal RisetBisnis Dan
Investasi, 3(3), 24�33. Google Scholar
Pianda, Didi.
(2018). Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan kepemimpinan
kepala sekolah. CV Jejak (Jejak Publisher). Google Scholar
Pramularso, Eigis
Yani. (2018). Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan CV Inaura
Anugerah Jakarta. Google Scholar
Pribadiyono, Ir,
& Hendarto, Willy. (2019). Kompetensi Kerja Perusahaan Perkapalan.
Jakad Media Publishing. Google Scholar
Prihantoro, Agung.
(2015). Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin,
Lingkungan Kerja, Dan Komitmen. Deepublish. Google Scholar
Renyut, Bernard C.,
Modding, H. Basri, & Bima, Jobhar. (2017). The effect of organizational
commitment, competence on Job satisfaction and employees performance in Maluku
Governor�s Office. Google Scholar
Rismawati. (2018). Evaluasi
Kinerja. Jakarta: Celebes media Pekasa.
Sarboini, Sarboini,
Rizal, Syamsul, Surya, Jen, & Yusuf, Zulfan. (2018). The effect of
leadership, compensation and competency on employee performance. Jurnal
Ilmiah Peuradeun, 6(2), 215�234. Google Scholar
Satria, Budi &
Setiawati, Nur. (2018). Employee performance analysis to increase
profitability; Case study at PT XYZ, BEKASI-WEST JAVA. Journal of Economic
Development, Environment and People. 7. 24. 10.26458/jedep.v7i4.594. Google Scholar
Sujiati, Ma�arif, M.
Syamsul, & Najib, Mukhamad. (2017). The Effect Of Motivation And Competence
On Employee Performance In Satellite Technology Center-National Institute
Aeronautics And Space. Jurnal Aplikasi Manajemen, 15(2), 229�237. Google Scholar
Yuningsih, Erni.
(2019). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT XXX. Jurnal
Visionida, 5(1), 32�45. Google Scholar
Wanda Ginanjar
Kartasasmita, Anita Maharani dan Mery Noviyanti (2021) |
First publication right: Journal Syntax Idea |
This article is licensed under: |