Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853e-ISSN : 2684-883X�����

Vol. 1, No. 9 Januari 2020

 


MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES RELOKASI DATACENTER & DISASTER RECOVERY CENTER

 

Furqoni, Deni Setia Budi dan Eko Supriyanto

Universitas Budiluhur

Email: furqonimkp@gmail.com, [email protected] dan [email protected]

 

Abstrak

Perusahaan PT. Collega Inti Pratama merupakan perusahan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dengan spesialisasi layanan pada Core Banking System & Data Center. Pada saat pelaksanaan proyek, perusahaan PT. Collega Inti Pratama sering menemui permasalahan yang menyebabkan waktu selesai proyek menjadi lebih lama dari seharusnya. Permasalahan tersebut dari internal dan eksternal. Misalnya, proses Business Requirement Document lambat diterima tim proyek dan pengembangan, ketersediaan perangkat yang belum ada dari pihak eksternal, perubahan pengembangan dan infrastruktur hardwaredan lain-lain. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan panduan manajemen risiko. Informasi untuk mendukung proses pengerjaan proyek pada perusahaan PT. Collega Inti Pratama. Acuan yang digunakan adalah POJK, SEOJK dan PMBOK. PMBOK memiliki keunggulan dalam menginisiasi setiap fase dalam proyek, karena merupakan standar internasional yang telah teruji dalam beberapa industry secara umum dan khusus yang dapat digunakan pada manajemen risiko. Dengan hasil berupa panduan manajemen risiko maka dari kombinasi ketiganya setelah disurvei mengenai kemudahan penggunaan dan penerapannya di PT. Collega Inti Pratama. Berdasarkan hasil survei 50% responden menyatakan setuju bahwa panduan tersebut mudah dipahami dan diterapkan. Dan dari penerapan panduan yang dihasilkan diperoleh 39 macam risiko yang berhasil diidentifikasi beserta level risikonya.

 

Kata kunci: Manajemen Risiko, Proses Relokasi, POJK, SEOJK

 

Pendahuluan

PT. Collega Inti Pratama saat ini telah memiliki12 Clientyang semuanya bergerak diindustri perbankan, dari 12 Bank mayoritas adalah Bank Daerah. Dalam pengelolaan Data Center yang saat ini dimiliki PT Collega Inti Pratama memiliki kendala terhadap keterbatasan resource hal ini karena:

1.        Lokasi DC bersifat sewa

2.        Keterbatasan keterdiaan ruangan bila ingin melakukan penambahan perangkat

3.        Pengelolaan sumber energi

4.        Gedung bersama-sama dengan tenan lain.

5.        Biaya sewa yang selalu mengalami kenaikan

6.        Penambahan jaringan

Maka berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk membuat panduan manajemen risiko teknologi informasi berdasarkan PMBOK (Project Management Body of Knowledge). Manajemen risiko teknologi informasi diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan yang bisa berupa, dampak terhadap finansial, menurunnya reputasi yang disebabkan oleh sistem yang tidak aman, terhentinya operasi bisnis, kegagalan aset yang dapat dinilai (sistem dan data) dan penundaan proses pengambilan keputusan (Maulana & Supangkat, 2006). Peraturan Otoritas Jasa KeuanganNomor 38/POJK.03/2016 (POJK) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/SEOJK.03/2017 (SEOJK) (Chrisnamurty & Setyaningsih, 2019). PMBOK adalah standar yang digunakan atau banyak dipakai dalam manajemen proyek dan telah berhasil diimplementasikan dibanyak perusahaan (Supriyanti, Thoyib, & El Unas, 2011), serdangkan POJK dan SEOJK adalah regulasi yang menjadi dasar pedoman dalam operasional Bank. 2 (dua) pedoman ini sengaja dipilih sebagai bahan referensi karena perusahaan tersebut bergerak sebagai penyedia layanan Manage Service Data Center untuk industri perbankan, dan diharapkan juga dapat membantu dalam proyek yang sedang berlangsung. Perkembangan teknologi dan informasi, khususnya yang terjadi di indonesia terjadi sangat dinamis. Perkembangan tersebut tentu saja berdampak pada segala bidang (Cholik, 2017).

 

Metode Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti (Cooper & Emory, 1995).

Dalam proses penulisan ilmiah ini memiliki metodologi, adapun metodologi penelitiandibagi menjadi 3 (tiga) tahap an sebagai berikut :

1.    Pendahuluan

Sebagai awalan dalam proses penelitian diperlukan beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai dasar dari penelitian. Dengan disesuaikan pada studi yang akan dilakukan dilingkungan perusahaan.

2.    Pemodelan Framework

Pada tahapan ini dilakukan pemodelan sesuai dengan yang telah kami sebutkan diatas dengan menggunakan PMBOK, POJK & SEOJK. berdasarkan kerangka PMBOK dipadu padankan dengan POJK dan SEOJK mengingat Peraturan dan Surat Edaran ini menjadi pijakan regulasi dalam industri perbankkan di Indonesia (lex specialis). Bukan maksud untuk tidak menggunakan beberapa best practice yang ada di dunia Internasional seperti COBIT, ISO, ITIL.

Pada kesempatan ini POJK Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan SEOJK Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

 

 

 

3.    Tahap penerapan & Evaluasi

Tahap ini merupakan penerapan / implementasi manajemen risiko yang telah dibuat. Pada proses relokasi DC, data yang digunakan akan diambil dari survei kejadian yang sedang berlangsung di proyek dan juga catatan sejarah (history) pada proyek-proyek sebelumnya. Kendala-kendala yang berada di wilayah teknologi informasi baik yang sudah terjadi atau sedang terjadi dideskripsikan dan ditulis. Kemungkinan kendala yang terjadi di masa depan juga dicatat untuk mencegah atau mengurangi dampak buruknya terhadap kelangsungan proyek perusahaan. Risiko-risiko yang mungkin belum tercatat bisa digali lebih banyak melalui wawancara dengan manajer tim TI.

Wawancara ini berguna untuk melengkapi risik-risiko krusial yang berkaitan dengan TI pada proyek relokasi DCPT. Collega Inti Pratama. Wawancara ini juga berguna untuk menilai apakah suatu risiko memiliki tingkat risiko tinggi, sedang, atau rendah. Pada saat penerapan atau implementasi ini akan dilakukan evaluasi yang berupa penilaian apakah panduan manajemen risiko teknologi informasi yang telah dibuat mudah dimengerti dan mudah diterapkan oleh tim relokasi DCPT. Collega Inti Pratama.

Penilaiannya dilakukan melalui pembagian kuesioner kepada tim relokasi DC yang berisi pertanyaan mengenai kemudahan penerapan/penggunaan pedoman manajemen risiko teknologi informasi yang telah dibuat tersebut.

 

Hasil dan Pembahasan

Pada tahap tahap perencanaan dihasilkan definisi dari level risiko, level kemungkinan (probability), level dampak (impact), dan ruang lingkup risiko. Dari proses perencanaan danidentifikasi risiko diperoleh 38 macam risiko yang ada pada saat pelaksanaan proyek relokasi DC PT. Collega Inti Pratamatahun 2019. Dari hasil identifikasi risiko ini kemudian dilakukan penilaian/analisa untuk mengetahui level/risk rating (tabel 1). Tabel 2 menunjukkan hasil risk profile dari identifikasi yang telah dilakukan.

Tabel 1 Risk Rating

Risk Rating Scale

Probability x Impact

Score

Insignificant

8-14

Minor

15-20

Moderate

21-26

Major

27-32

Catastrophic

33-40

 

 

 

 

 

 

 

 

����������� Tabel 2 Risk Profile

Catastrophic

0

0

0

0

0

Major

1

8

5

0

0

Moderate

0

3

0

0

0

Minor

0

5

0

0

0

Insignificant

4

5

0

0

0

 

None or Rare

Unlikely

Possible

Likely

Almost Certain

 

Dari hasil risk profile pada tabel 2 di atas, diperoleh hasil bahwa risiko yang telah diidentifikasi terdapat sembilan macam risiko Insignificant, sembilan macam dengan risiko minor,delapan macam dengan risiko moderate dan lima macam dengan risiko major.

Setelah dilakukan proses penilaian risiko terhadap proses relokasi DC , Hal ini menyiratkan bahwa penerapa manajemen risiko pada proses relokasi DCyang dibuat bernilai manfaat dalam membantu keberlangsungan proyek relokasi dan beberapa proyek perusahaan.

 

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang didapatkanantara lain:

1.    Melalui metode kombinasi PMBOK, POJK dan SEOJK dapat menghasilkan panduan manajemen risiko TI yang bisa digunakan untuk mengelola risiko TI dan membantu kelancaran berjalannya proyek relokasi DC PT. Collega Inti Pratama.

2.    Dari hasil identifikasi risiko diperoleh sebanyak 38 macam risiko TI yang berkaitan dengan proyek relokasi DC lama ke DC baru.

3.    Risiko yang telah teridentifikasi diketahui tingkatan atau level risiko IT. Dua macam risiko berada di tingkat rendah, tujuh belas macam risiko berada di tingkat sedang, dan lima macam risiko berada di tingkat tinggi. Belum ada risiko yang berada di tingkat ekstrim.

4.    Dari hasil kuesioner terhadap terhadap tim relokasi DC diketahui bahwa panduan manajemen risiko TI yang dibuat dinilai bermanfaat dalam mendukung kelancaran proyek relokasi DC & beberapa proyek perusahaaan.

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Cholik, Cecep Abdul. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Pendidikan Di IndonesiA. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(6), 21�30.

 

Chrisnamurty, Devinta Chrisnamurty Pramesti, & Setyaningsih, Setyaningsih Setyaningsih. (2019). Tanggung Jawab Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Jakarta Pusat Terhadap Penyalahgunaan Data Nasabah Oleh Pihak Ketiga Di Luar Bank Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Perbankan. Reformasi Hukum Trisakti, 1(1).

 

Cooper, Donald R., & Emory, C. William. (1995). Business Research Methods. Richard D. Irwin. Inc., Chicago.

 

Maulana, Muhammad Mahreza, & Supangkat, Suhono Harso. (2006). Pemodelan Framework Manajemen Risiko Teknologi Informasi untuk Perusahaan di Negara Berkembang. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Untuk Indonesia, 121�126.

 

Supriyanti, Dipa, Thoyib, Armanu, & El Unas, Saifoe. (2011). Relevansi PMBOK 2008 Terhadap Materi Bidang Manajemen Konstruksi Universitas Brawijaya. Rekayasa Sipil, 5(3), 201�212.