Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 5, Mei 2021
PENGARUH GAYA HIDUP DAN LOKASI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI OKUI KOPI 3.0 SURABAYA
Rr. Nivita Attyla Putri
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstract
The purpose of the research for indicate the
impact of the lifestyles and location on the buying decision in OKUI Kopi 3.0
Surabaya. This type of quantitative research by
distributing questionnaires using purposive sampling technique to 63
respondents. The data analysis
used the Structural Equation Modelling (SEM) method based on the component
which uses the Partial Least Square (PLS) technique. The result of this
research reveal that the lifestyles and location variables take a positive
effect on buying decision of OKUI Kopi 3.0 Surabaya. With
a high lifestyle of the customer and a location or place to comply this
lifestyle that is easily accessible to consumers, it will increase consumer
decisions to make purchases.
Keywords: buying decision; lifestyles; and location
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh gaya hidup dan lokasi terhadap keputusan pembelian di OKUI Kopi
3.0 Surabaya. Jenis penelitian kuantitatif
dengan menyebarkan kuesioner menggunakan teknik Purposive Sampling kepada
63 responden. Analisis data
menggunakan metode Structural
Equation Modeling (SEM) berdasarkan komponen yang menggunakan teknik Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya hidup dan lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian OKUI Kopi 3.0
Surabaya. Dengan gaya hidup konsumen yang tinggi dan lokasi atau tempat untuk
memenuhi gaya hidup tersebut mudah dijangkau konsumen akan meningkatkan
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.
Kata Kunci: keputusan pembelian;
gaya hidup; dan lokasi
Pendahuluan
Pergerakan bisnis di Indonesia semakin
dinamis, persaingan bisnis semakin ketat. Melihat kondisi ini, para pelaku usaha dari
setiap kategori bisnis berupaya untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Saat ini mengkonsumsi kopi sedang diminati oleh masyarakat, hal ini ditandai dengan
konsumsi kopi di Indonesia meningkat
drastis. Berdasarkan data International
Coffee Organization (ICO), tingkat konsumsi di Indonesia tumbuh 44% atau per kapitanya dapat mengkonsumsi kopi sebanyak 1,13kg/tahun pada periode Oktober 2018 � September 2019 (Investor.id, 2020).
Didukung dengan potensi bahan baku,
Indonesia adalah negara produsen
biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia dengan produksi rata-rata 700 ribu ton per tahun atau sekitar 9% dari produksi kopi dunia (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, 2019). Dengan produksi kopi yang tinggi membuat para pelaku usaha beralih
untuk menjual minuman berbahan dasar kopi, sehingga konsumsi kopi di Indonesia menjadi
salah satu terbesar di
dunia (Nurikhsan, Indrianie, & Safitri, 2019).
Melihat permintaan pasar yang besar
dan bahan baku yang berpotensi membuat bisnis coffee shop berkembang pesat di Indonesia khususnya di
Kota Surabaya. Coffee shop di Surabaya bukan hanya dari segmen
atas tetapi juga segmen menengah kebawah, sehingga tren pertumbuhan kafe berbasis kopi meningkat 16% - 18% seiring dengan pertumbuhan gaya hidup masyarakat
perkotaan (Bisnis.com, 2019). Budaya mengkonsumsi kopi merupakan tren baru yang muncul di kalangan masyarakat, munculnya banyak brand coffee
shop dengan pangsa pasar yang
berbeda � beda yaitu dengan adannya
caf� dan juga kedai atau warung kopi (Ardietya Kurniawan & Ridlo, 2017). Maraknya bisnis coffee shop di
Surabaya mengharuskan para pelaku
usaha untuk menciptakan strategi pemasaran
yang tepat untuk menarik konsumen berkunjung dan melakukan pembelian.
Pentingnya pelitian ini dilakukan agar para pelaku usaha dapat mengetahui
faktor � faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan banyaknya pelaku usaha yang bergerak di bidang coffee shop membuat
konsumen lebih selektif dalam memilih coffee shop yang akan
mereka kunjungi. Sehingga para pelaku usaha perlu mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen, selera konsumen, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian berdasarkan Yanti & Yosini tahun 2018.
Memahami perilaku konsumen merupakan hal yang penting dalam bisnis
karena setiap konsumen memiliki alasan dalam memilih
produk (Kartikasari, 2017). Menurut (Dwi Bagus Kurniawan & Santoso, 2018), keputusan pembelian merupakan proses calon konsumen memutuskan untuk membeli atau
tidak. Keputusan pembelian terdapat 5 tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian (Puspitasari, Eka, & Nailis, 2018).
Faktor penentu perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian paling dasar yaitu gaya
hidup. Menurut (Luthfianto & Suprihhadi, 2017),
gaya hidup dapat berpengaruh terhadap pembelian, perubahan kebiasaan, cita rasa serta perilaku pembelian konsumen dalam hal bagaimana mereka
membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktunya. Saat ini gaya hidup konsumen
berbeda dari gaya hidup beberapa
tahun yang lalu. Perubahan gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat di perkotaan memiliki sifat yang konsumtif khususnya anak muda. Anak muda merupakan kelompok yang dinamis, mudah bersosialisasi, dan mengikuti tren yang sedang berkembang saat ini yaitu mengkonsumsi
kopi. Dengan mengikuti gaya hidup mengkonsumsi
kopi yang sedang tren ini, konsumen menganggap
dapat meningkatkan status sosialnya. Dengan gaya hidup mengkonsumsi
kopi semakin berkembang membuat coffee shop di Surabaya meningkat.
Dalam penelitian sebelumnya
(Hidayatullah & Zahara, 2020), gaya hidup berpangaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan konsumen mencari tempat makan yang sedang hits dan
instagramable, hal
ini menunjukkan bahwa masyarakat saat ini selalu
update terhadap lingkungan
disekitarnya. Menurut (Hidayatullah & Zahara, 2020) untuk mengukur gaya hidup menggunakan
pengukuran AIO (Activity, Interest, Opini). Pada penelitian (Kartikasari, 2017), maraknya pembelian barang impor pada mahasiswa terjadi karena adanya persepsi
mengenai kualitas dari produk impor
lebih baik dari produk lokal.
Hal ini menunjukkan bahwa opini seseorang
mempengaruhi gaya hidup atau lifestyle masyarakat modern.
Selain gaya hidup terdapat faktor yang harus diperhatikan dalam membangun suatu bisnis seperti coffee shop yaitu lokasi. Lokasi memiliki peranan penting karena dalam memilih lokasi
suatu bisnis merupakan nilai investasi yang mahal, sebab lokasi berhubungan dengan rasa aman dan nyaman akan memberikan
kepuasan yang lebih bagi konsumen. Dalam penelitian sebelumnya (Indah, 2019),
lokasi mencerminkan fungsi kemudahan akses dengan kedekatan
jarak dengan sarana dan fasilitas. Tujuan lokasi strategis agar dapat memudahkan penyaluran barang dan jasa dari produsen
ke konsumen (Fauji & Faddila, 2020). Menurut (Senggetang, Mandey, & Moniharapon, 2019),
lokasi merupakan letak toko untuk
memaksimalkan laba sehingga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi yaitu akses,
visibilitas, tempat parkir, ekspansi.
Gaya hidup merupakan faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Dalam penelitian terdahulu (Kartikasari, 2017), variabel gaya hidup
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian tas impor
pada mahasiswa. Selain itu,
pada penelitian (Hidayatullah & Zahara, 2020), gaya hidup
yang terdiri dari dimensi aktivitas, minat, dan opini secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Caf� Orange Puncak Padanjese. Lokasi memiliki pengaruh
yang besar terhadap keputusan pembelian, karena lokasi yang strategis akan meningkatkan
penjualan. Dalam penelitian terdahulu (Senggetang et al., 2019),
lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara positif dan signifikan pada Perumahan Kawanua Emerald City
Manado. Selain itu, pada penelitian
(Rifa�i, Elisa, & Novitawati, 2020),
variabel lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Landungsari.
Coffee shop saat ini sedang berkembang
pesat, hal ini terjadi karena
gaya hidup mengkonsumsi kopi sedang tren. Namun masih
banyak coffee shop yang hanya
mengikuti tren yang sedang berkembang pesat ini, tetapi
tidak memikirkan faktor penting lainnya yaitu lokasi
dari coffee shop itu
sendiri. Lokasi merupakan investasi dalam membuat sebuah usaha khususnya coffee shop. Dengan gaya hidup
mengkonsumsi kopi yang besar,
namun lokasinya sulit ditemukan dan tidak dapat dilihat
dengan jelas membuat konsumen tidak mengetahui keberadaannya. Hal ini yang sering tidak diperhatikan
oleh para pelaku usaha sehingga banyak coffee shop yang tidak dapat bertahan
lama.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul �Pengaruh Gaya Hidup dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Pada OKUI Kopi 3.0 Surabaya�. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel gaya hidup
dan lokasi terhadap keputusan pembelian di OKUI Kopi
3.0 Surabaya.
Metode Penelitian
Skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala ordinal dengan teknik pembobotan likert. Data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada 63
responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kriteria responden
yaitu usia 16 tahun keatas dan pernah berkunjung dan melakukan pembelian di
OKUI Kopi 3.0 Surabaya. Analisis data dilakukan dengan metode Structurel Equation Modeling (SEM)
dengan teknik Partial Least Square (PLS)
menggunakan SmartPLS.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Karakteristik Responden
Karakteristik |
Keterangan |
% |
Jenis Kelamin |
Laki - laki |
58,7% |
|
Perempuan |
41,3% |
Usia |
16 � 20
Tahun |
11,1% |
|
21 � 25
Tahun |
79,4% |
|
> 25
Tahun |
9,5% |
Pekerjaan |
Pelajar /
Mahasiswa |
82,5% |
|
Pegawai
Negeri |
0% |
|
Pegawai Swasta |
6,3% |
|
Wirausaha |
9,5% |
|
Lainnya |
1,6% |
Sumber:
Data Diolah Menggunaka SmartPLS, 2021
Dapat
dilihat pada tabel 1, responden dengan jenis kelamin laki � laki (58,7%) lebih
banyak dari perempuan dengan usia dan pekerjaan responden mayoritas usia 21 �
25 tahun (79,4%) sebagai pelajar / mahasiswa (82,5%).
Tabel 2
Average Variance Extracted (AVE)
|
AVE |
Gaya Hidup (X1) |
0.668456 |
Lokasi (X2) |
0.630554 |
Keputusan Pembelian (Y) |
0.767655 |
Sumber:
Data Diolah Menggunaka SmartPLS, 2021
Persyaratan model yang baik apabila nilai AVE masing -masing konstruk lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian AVE untuk variabel Gaya Hidup (X1) sebesar
0,668456
variabel Lokasi (X2) sebesar 0,630554, dan
Keputusan Pembelian (Y)
sebesar 0,767655, ketiga variabel tersebut menunjukkan nilai lebih dari 0,5, jadi secara keseluruhan
variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan validitasnya baik.
Tabel 3
Composite Reliability
|
Composite Reliability |
Gaya Hidup (X1) |
0.857976 |
Lokasi (X2) |
0.835738 |
Keputusan Pembelian (Y) |
0.908156 |
Sumber:
Data Diolah Menggunaka SmartPLS, 2021
Jika composite reliability diatas 0.7 maka indikator disebut konsisten dalam mengukur variabel latennya. Hasil pengujian Composite Reliability menunjukkan bahwa variabel
Gaya Hidup
(X1) sebesar 0,857976, variabel Lokasi
(X2) sebesar 0,835738, dan Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,908156,
ketiga variabel tersebut menunjukkan nilai Composite Reliability diatas 0,70 sehingga dapat dikatakan seluruh variabel pada penelitian ini reliabel.
Gambar 2
Diagram Jalur Hasil Output PLS
Sumber: Data Diolah Menggunaka SmartPLS, 2021
1.
Uji Hipotesis
Tabel 4
Inner Weight
|
Path Coefficients (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation (STDEV) |
Standard Error (STERR) |
T Statistics (|O/STERR|) |
Gaya Hidup (X1) -> Kepetusan Pembelian (Y) |
0.517675 |
0.517233 |
0.052831 |
0.052831 |
9.798684 |
Lokasi (X2) -> Kepetusan Pembelian (Y) |
0.273113 |
0.278216 |
0.058370 |
0.058370 |
4.679028 |
Sumber: Data Diolah Menggunaka SmartPLS, 2021
Dari tabel 4 dapat diperoleh
kesimpulan, bahwa:
1. Gaya Hidup (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pembelian (Y) dapat diterima, dengan path
coefficients sebesar 0,517675, dan nilai T-statistic sebesar 9,798684 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%)
= 1,96, maka Signifikan (positif).
2. Lokasi (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pembelian (Y) dapat diterima, dengan path
coefficients sebesar 0,273113, dan nilai T-statistic sebesar 4,679028 lebih
besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (positif).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Gaya Hidup berpengaruh lebih besar dari variabel
Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
OKUI Kopi 3.0. Dengan hasil,
Gaya Hidup (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian
(Y) dapat diterima, dengan path coefficients sebesar
0,517675,
dan nilai
T-statistic sebesar 9,798684 lebih
besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (positif). Sehingga hipotesis pertama dapat diterima.
Hasil factor
loading terbesar dibandingkan
dengan indikator lain pada variabel gaya hidup
yaitu terletak pada aktivitas yang menyatakan memilih OKUI Kopi 3.0 sebagai tempat melepas lelah/bersantai dan menghabiskan waktu luang. Maka semakin tinggi gaya hidup,
semakin tinggi juga pengambilan keputusan pembelian OKUI Kopi 3.0. Hasil tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yulianti & Deliana, 2018)
yang menyatakan bahwa Gaya
Hidup pada penelitian tersebut
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian.
Untuk variabel lokasi, diperoleh hasil bahwa variabel
Lokasi berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian OKUI Kopi 3.0. Dengan hasil, Lokasi (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian
(Y) dapat diterima, dengan path coefficients sebesar
0,273113,
dan nilai
T-statistic sebesar 4,679028 lebih
besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (positif). Sehingga hipotesis kedua dapat diterima.
Hasil factor
loading terbesar dibandingkan
dengan indikator lain yaitu terletak pada lokasi mudah dilihat
yang menyatakan lokasi OKUI
Kopi 3.0 mudah dilihat dengan jelas. Maka lokasi yang baik dapat mempengaruhi keputusan pembelian OKUI Kopi
3.0. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rifa�I,
Kalista dan Retno (2020), bahwa
variabel Lokasi berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian.
Kesimpulan
Kedua
variabel bebas yaitu gaya hidup
dan lokasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian di OKUI Kopi 3.0. Gaya hidup
memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian di OKUI Kopi
3.0. Faktor utama yang melatar
belakangi gaya hidup memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian di OKUI Kopi 3.0, karena
mengkonsumsi kopi khususnya
untuk kalangan muda sudah menjadi
gaya hidup. Konsumen berkunjung ke coffee shop bukan hanya untuk
mengkonsumsi kopi saja, namun untuk bersantai
dan menghabiskan waktu luang. Selain gaya hidup, lokasi memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian di OKUI Kopi
3.0. Lokasi OKUI Kopi 3.0 yang mudah dilihat dapat menarik
konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian di OKUI Kopi 3.0. Hal ini
karena lokasi okui kopi yang terang akan memudahkan konsumen mengetahui keberadaanya.
Bisnis.com. (2019). Pertumbuhan
Kafe Berbasis Kopi Jatim Mencapai 18 Persen Setahun.
Fauji, Robby, &
Faddila, Syifa Pramudita. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Johar Futsal Karawang. Jurnal Manajemen
& Bisnis Kreatif, 5(2), 35�56. Google Scholar
Hidayatullah, Gio
Fany Farela, & Zahara, Zakiyah. (2020). Peran Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Di Cafe Orangae Puncak Padanjese. Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Tadulako, 6(1), 70�78. Google Scholar
Indah, Dewi Rosa.
(2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi terhadap Keputusan Penggunaan
Jasa Pengiriman Barang PT. Citra Van Titipan Kilat Kota Langsa. Jurnal
Samudra Ekonomika, 3(1), 1�8. Google Scholar
Investor.id. (2020).
Konsumsi Kopi di Indonesia Naik 44%.
Kartikasari,
Yuliana. (2017). Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas
Impor Dengan Persepsi Kualitas Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Mahasiswi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FEB, 5(2). Google Scholar
Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia. (2019). Industri Pengelola Kopi Semakin Prospektif.
Kurniawan, Ardietya,
& Ridlo, Muh Rosyid. (2017). Perilaku konsumtif remaja penikmat warung
kopi. DILEMA, 32(1), 9�22. Google Scholar
Kurniawan, Dwi
Bagus, & Santoso, Eko Boedhi. (2018). Pengaruh Store Atmosphere dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Caf� Bukit Delight Malang. Jurnal
Aplikasi Bisnis, 4(1), 129�132. Google Scholar
Luthfianto, Dawud,
& Suprihhadi, Heru. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Gaya Hidup
Terhadap Keputusan Pembelian Caf� Jalan Korea. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen (JIRM), 6(2). Google Scholar
Nurikhsan, Farhan,
Indrianie, Webby Salsabila, & Safitri, Dini. (2019). Fenomena Coffee Shop
Di Kalangan Konsumen Remaja. Widya Komunika, 9(2), 137�144. Google Scholar
Puspitasari, Eka, Dian, & Nailis, Welly. (2018). Pengaruh Lokasi
dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada
Konsumen KFC Dermaga Point Palembang). Sriwijaya University. Google Scholar
Rifa�i, Muhamad,
Elisa, Kalista Siska, & Novitawati, Retno Ayu Dewi. (2020). Produk dan
Lokasi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Harga Sebagai Variabel
Intervening: Studi Pada Konsumen Pasar Tradisional. Jurnal Sains Sosio
Humaniora, 4(2), 386�400. Google Scholar
Senggetang, Vania,
Mandey, Silvya L., & Moniharapon, Silcyljeova. (2019). Pengaruh Lokasi,
Promosi Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Perumahan
Kawanua Emerald City Manado. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 7(1). Google Scholar
Yulianti, Yanti,
& Deliana, Yosini. (2018). Gaya Hidup kaitannya dengan keputusan konsumen
dalam membeli minuman kopi. Jurnal Agrisep, 17(1), 39�50. Google Scholar
Rr. Nivita Attyla
Putri (2021) |
First publication right: Journal Syntax Idea |
This article is licensed under: |