Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 2, No. 1 Januari 2020
PENGARUH TINGKAT LITERASI KEUANGAN TERHADAP KEPERCAYAAN� PADA PRODUK PERBANKAN SYARIAH
Ahmad Munajim
Institut Agama Islam Bunga Bangsa
Cirebon (IAI BBC)
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menemukan pengaruh tingkat literasi keuangan terhadap kepercayaan� pada produk perbankan syariah. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan sampel sejumlah 14 dosen. Hasil penelitian menunjukkan Y = 20,976 + 0,807X .Nilai
t hitung > t tabel atau (4,280 > 2,179) dan 0,05 > nilai
signifikansi (0,05 > 0,001), maka
Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan. Jadi Kemampuan Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kepercayaan pada
produk bank syariah.
Kata kunci: Literasi. Keuangan, Perbankan Syariah
Pendahuluan
Bank syariah menjadi alternatif yang paling sesuai dengan
pilihan umat Islam. Menurut (Indonesia, 1998), yang dimaksud dengan bank
adalah �Badan usaha yang menghimpun dana dari mesarakat dalam bentuk kredit
atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak�.
Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok
ekonomi dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari
berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang
dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah Islam (Agus Marimin, n.d.). Hal ini dapat disimak dari
data di bawah ini:
Gambar 1 Nilai moral dan prinsip-prinsip syariah
Seperti telah
disebutkan sebelumnya, bidang yang sangat pesat dan ekpansif perkembangan
teknologinya adalah perbankan, bagaimana tidak kebutuhan akan lembaga keuangan
sangat diperlukan artinya bidang manapun pasti memiliki bagian keuangan dan
secara otomatis membutuhkan bantuan bank (Abdurokhim, 2016). Dengan penduduk
muslim terbesar di dunia, bank syariah tumbuh dan berkembang baik di Indonesia.
Perbankan syariah hingga bulan Juni 2019 terus menunjukkan perkembangan positif
dengan aset, Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
terus bertumbuh. Hal tersebut dapat dicermati dari grafik di bawah ini:
Gambar 2 Perkembangan dan pertumbuhan
asset, PYD dan DPK
Sumber: OJK: Snapshot Perbankan Syariah di Indonesia 2019
Dari grafik di atas diketahui bahwa dari tahun 2015 sampai dengan 2019 terus terjadi pertumbuhan meskipun fluktuatif, artinya tidak terjadi devolusi atau stagnasi terhadap pertumbuhan bank syariah.
Perkembangan yang pesat menunjukkan adanya trust atau kepercayaan terhadap lambaga keuangan tersebut. Menurut Mayer, Davis dan Schoorman (1995) kepercayaan adalah kesediaan seseorang untuk menjadi rentan terhadap tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa yang lain akan melakukan tindakan tertentu yang penting untuk trustor, terlepas dari kemampuan untuk memantau atau mengontrol pihak lain. Kepercayaan refleksi sebuah harapan, asumsi atau keyakinan seseorang tentang kemungkinan bahwa tindakan seseorang dimasa mendatang akan bermanfaat, baik, dan tidak merusak kepentingannya.
(Lewicki & Wiethoff, 2000) mendeskripsikan kepercayaan sebagai keyakinan individu dan kemauan untuk bertindak atas dasar kata- kata, tindakan, dan keputusan orang lain. Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang mempercayai orang lain yaitu berkembangnya system kepercayaan melalui pengalaman hidup seseorang, aturan atau norma yang ada pada lembaga atau masyarakat dan adanya pengalaman saat menjalin hubungan.
Dengan demikian kepercayaan timbul karena adanya harapan, manfaat, kepentingan, dan kesamaan aturan norma atau aturan yang didasari atas pengetahuan dan pengalaman. Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan terhadap produk berpengaruh signifikan��� terhadap kepercayaan dan niat beli suatu produk. Artinya kepercayaan memiliki relevansi dengan literasi akan suatu entitas yang dalam tulisan ini adalah bank syariah.
Literasi (Sutrianto, Rahmawan, Hadi, & Fitriono, 2016) merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara. Dalam konteks ini literasi yang dimaksud adalah literasi keuangan syariah, artinya sejauh mana bangunan pengetahuan dan implementasi individu mengenai keuangan syariah.
(Yushita, 2017) menyatakan bahwa
literasi keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian
di banyak negara maju semakin menyadarkan betapa kepada kita betapa pentingnya
tingkat �melek� keuangan. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan sudah
dicanangkan menjadi program nasional. Hasil riset secara umum menunjukkan bahwa
masih terjadi tingkat literasi keuangan yang rendah di negara-negara maju dan
terlebih lagi di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Kondisi
ini merupakan problem yang cukup serius mengingat literasi keuangan berpengaruh
positif terhadap inklusi dan perilaku keuangan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Jenisnya adalah korelasi, berupaya menemukan korelasi
antara tingkat literasi keuangan syariah dengan kepercayaan terhadap bank
syariah. Sampel penelitian ini adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAI Bunga Bangsa sejumlah 14 dosen. Data penelitian diambil menggunakan angket,
sedangkan instrumen dikembangkan dari indikator literasi keuangan� dan kepercayaan pada produk bank syariah.
Indikator literasi keuangan� dalam
penelitian ini terdiri atas tiga yakni�
kemampuan mengakses, kemampuan memahami, dan kemampuan menggunakan.
Indikator tingkat kepercayaan dikembangkan dari teori� Mayer, Davis dan Schoorman meliputi harapan,
keyakinan, dan manfaat. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan
inferensial dengan bantuan SPSS 16.
Hasil
dan Pembahasan
1.
Tingkat Literasi Keuangan Dosen IAI Bunga
Bangsa Cirebon
Data tentang variabel kemampuan literasi keuangan Dosen IAI Bunga Bangsa Cirebon diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden sebanyak 14 dosen. Data yang diperoleh dari variabel kemampuan literasi keuangan disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Data Hasil Angket� Literas Keuangan Dosen IAI
No. Urut |
Kode Sampel |
Skor |
1 |
001 |
82 |
2 |
002 |
93 |
3 |
003 |
62 |
4 |
004 |
63 |
5 |
005 |
91 |
6 |
006 |
92 |
7 |
007 |
90 |
8 |
008 |
109 |
9 |
009 |
107 |
10 |
0010 |
100 |
11 |
0011 |
91 |
12 |
0012 |
110 |
13 |
0013 |
108 |
14 |
0014 |
91 |
Jumlah |
|
1289 |
Rata-rata |
|
92,071 |
Skor tertinggi |
|
109 |
Skor terendah |
|
62 |
Dari hasil
perhitungan di atas selanjutnya dilakukan perhitungan, dengan analisis skor
ideal maka kategori-kategori untuk variabel kemampuan literasi keuangan dosen
diperoleh hasil� sebagai berikut:
a.
Kategori dirasa tinggi��� =
X≥72 + 0,61(24) = X≥ (72 + 14,64) = 86,6
b.
Kategori dirasakan cukup ������� =
72 � 0,61 (24) <X <72 + 0,61 (24)
= 72 � 14,64 <X 72 + 14,64
= 57,4 <X 86,6
c.
Kategori dirasakan kurang������� =
X≤72 � 0,61 (24) = X≤ (72 � 14,64) = 57,4
Berdasarkan kategori
di atas, maka gambaran variabel hasil jawaban angket yang diberikan kepada guru
adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Jawaban Angket
terhadap Dosen
Kategori |
Rentang skor |
F |
% |
Tinggi |
X > 86,6 |
11 |
78,6% |
Sedang |
57,4 < X 86,6 |
3 |
21,4% |
Kurang |
X < 57,4 |
0 |
0 |
Jumlah |
14 |
100 % |
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
78,58% responden termasuk kategori tinggi, sebanyak 21,42% termasuk
kategori sedang, dan sisanya 0 % responden termasuk kategori rendah
atau kurang.
2.
Kepercayaan pada Produk Bank Syariah
Data tentang
variabel kepercayaan terhadap produk bank syariah Dosen IAI Bunga Bangsa Cirebon diperoleh dari angket yang disebarkan
kepada responden sebanyak 14 dosen. Data yang diperoleh dari
variabel kepercayaan terhadap produk bank syariah �disajikan sebagai berikut:
Tabel 3
Data Hasil Kepercayaan terhadap
Produk
No. Urut |
Kode Sampel |
Skor |
1 |
001 |
45 |
2 |
002 |
52 |
3 |
003 |
41 |
4 |
004 |
41 |
5 |
005 |
58 |
6 |
006 |
52 |
7 |
007 |
52 |
8 |
008 |
56 |
9 |
009 |
59 |
10 |
0010 |
57 |
11 |
0011 |
58 |
12 |
0012 |
60 |
13 |
0013 |
49 |
14 |
0014 |
50 |
Jumlah |
|
730 |
Rata-rata |
|
52,14 |
Skor tertinggi |
|
60 |
Skor terendah |
|
41 |
Dari hasil perhitungan di atas selanjutnya dilakukan perhitungan, dengan analisis skor ideal maka kategori-kategori untuk variabel kepercayaan terhadap produk bank syariah� diperoleh hasil� sebagai berikut:
a.
Kategori� tinggi = X≥30 + 0,61(10) = X≥ (30 + 6,1) =
36,1
b.
Kategori� cukup������� = 30 � 0,61 (10) <X <30 + 0,61
(10)
= 30 � 6,1 <X 30 + 6,1
= 23,9 <X 36,1
c.
Kategori� kurang =
X≤30 � 0,61 (10) = X≤ (30 � 6,1) = 23,9
Berdasarkan kategori
di atas, maka gambaran variabel hasil jawaban angket yang diberikan kepada
dosen� adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Jawaban Angket terhadap Dosen
Kategori |
Rentang skor |
F |
% |
Tinggi |
X > 36,1 |
14 |
100% |
Sedang |
23,9 < X 36,1 |
0 |
0 |
Kurang |
X < 23,9 |
0 |
0 |
Jumlah |
14 |
100 % |
Berdasarkan tabel di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa 100% responden termasuk kategori tinggi
kemudian sisanya 0% responden termasuk kategori sedang dan rendah
atau kurang.
3. Pengaruh�
Literasi Keuangan terhadap Tingkat Kepercayaan Dosen pada� Produk Bank Syariah.
Tahap analisis pengolahan data ini dilakukan dengan analisis statistik inferesial, dimulai dengan uji normalitas dan linieritas. Dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas data menurut Kolmogorov Smirnov. Hasil uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 5
Untuk pengambilan
keputusan apakah data normal atau tidak maka cukup membaca pada nilai
signifikansi (Asymp Sig 2-tailed). Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka
kesimpulannya data tidak berdistribusi normal, jika signifikansi lebih dari
0,05 maka data berdistribusi normal. Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk data kemampuan literasi keuangan dosen sebesar 0,448 dan data tingkat
kepercayaan sebesar 0,889. Karena nilai lebih dari 0,05 jadi kesimpulannya data
berdistribusi normal.
Adapun uji
linieritas data penelitian sebagai berikut:
Tabel 6
Data hasil output
hasil uji linearitas dapat dilihat pada output Anova Table. Dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi pada Deviation from Linearity sebesar 0,730 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antarvariabel.
Adapun korelasi
antar variabel disajikan sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Correlations
variabel X dan Y. Nilai yang diperoleh sebesar 0,807 berarti terdapat
hubungan yang kuat antara variabel Kemampuan Literasi Keuangan terhadap varibel
Tingkat Kepercayaan dosen pada produk bank syariah. Untuk membuktikan hipotesis
�terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y�
dengan melihat nilai signifikansinya dengan cara:
Uji signifikansi
ditunjukkan oleh Tabel Correlations. Hipotesis penelitian yang akan
diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut:
Ha : rxy ≠ 0
Ho : rxy = 0
Hipotesis bentuk kalimat
Ha : Kemampuan
Literasi Keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat
Kepercayaan pada produk bank syariah
Ho : Kemampuan
Literasi Keuangan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat
Kepercayaan pada produk bank syariah
Kaidah keputusan:
Jika nilai probabilitas 0,05
lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05
lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Tabel Correlations
diperoleh variabel Kemampuan Literasi Keuangan dan Tingkat Kepercayaan pada
produk bank syariah dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 kemudian
dibandingkan dengan probabilitas 0,05 ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih
besar dari nilai probabilitas Sig. (2-tailed) atau (0,05 > 0,000),
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti bahwa Kemampuan
Literasi Keuangan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Tingkat
Kepercayaan pada produk bank syariah.
Koefisien
Determinasi (Rsquare) sebesar 0,65 (adalah pengkuadratan dari
koefisien korelasi, atau 0,807 x 0,807 = 0,65). Hal ini menunjukkan bahwa
Tingkat Kepercayaan pada produk bank syariah (Y) dipengaruhi sebesar 65 % oleh
Kemampuan Literasi keuangan (X), sedangkan sisanya (100% - 65% = 35%)
dijelaskan oleh sebab atau faktor yang lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Keeratan pengaruh
dua variabel diketahui dengan cara membandingkan antara koefisien korelasi
dengan tabel korelasi menurut tabel di bawah ini:
Tabel 8
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai
r
Interval korelasi |
Tingkat Hubungan |
0,80 � 1,000 |
Sangat Kuat |
0,60 � 0,799 |
Kuat |
0,40 � 0,599 |
Cukup Kuat |
0,20 � 0,199 |
Rendah |
0,00 � 1,99 |
Sangat Rendah |
Berdasarkan tabel di
atas, maka dapat di interpretasikan bahwa pengaruh kemampuan Literasi Keuangan
mempunyai pengaruh yang �sangat kuat� terhadap Tingkat Kepercayaan pada produk
bank syariah dengan pengaruh sebesar 65%.
Adapun hasil analisis regresi diperoleh hasil:
Tabel 9
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
20.976 |
6.679 |
|
3.141 |
.009 |
Literasi
Keuangan |
.339 |
.072 |
.807 |
4.725 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Kepercayaan Produk |
|
|
|
Y = a + bX
Y = 20,976 + 0,807X
Setelah didapat
persamaan regresi, maka akan dilakukan pengujian apakah kemampuan Literasi Keuangan
benar-benar dapat memprediksi Tingkat Kepercayaan pada produk bank syariah di
masa mendatang. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan hipotesis
berdasarkan uji t dengan pengujian menggunakan tingkat signikansi 0,05 yang
dirumuskan sebagai berikut:
1)
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha : Terdapat pengaruh yang
signifikansi antara kemampuan Literasi Keuangan�
terhadap Tingkat Kepercayaan pada produk bank syariah.
Ho : Tidak terdapat pengaruh
yang signifikansi antara kemampuan Literasi Keuangan terhadap Tingkat
Kepercayaan pada produk bank syariah.
2)
Menentukan t hitung dan Signifikansi
Dari output Coeffficients didapat t hitung
= 4, 725 dan signifikansi 0,000
3)
Menentukan t tabel
Dalam menentukan t tabel
dapat dilihat pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 dengan df atau dk
(derajat kebebasan) = jumlah responden � 2 atau 14 � 2 = 12, sehingga didapat t
tabel = 2,179
4)
Kaidah keputusan
Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
5)
Kriteria Signifikansi
Jika 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≤ Sig) artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap
variabel Y dan tidak signifikan.
Jika 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≥ Sig) artinya variabel X berpengaruh terhadap
variabel Y dan signifikan.
6)
Membuat kesimpulan
�Nilai t hitung
> t tabel atau (4,280 > 2,179) dan 0,05 > nilai
signifikansi (0,05 > 0,000), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
signifikan. Jadi Kemampuan Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap
Tingkat Kepercayaan pada produk bank syariah.
Kesimpulan
Hasil persamaan regresi menunjukkan Y = 20,976 + 0,807X
.Nilai t hitung > t tabel atau (4,280 > 2,179) dan
0,05 > nilai signifikansi (0,05 > 0,001), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan. Jadi Kemampuan Literasi Keuangan berpengaruh
signifikan terhadap Tingkat Kepercayaan pada produk bank syariah.
BIBLIOGRAFI
Abdurokhim,
Abdurokhim. (2016). Analisis Komparatif Penggunaan Sistem Informasi Perbankan
antara Bank Syariah aan Bank Konvensional. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(1), 41�54.
Agus
Marimin, dkk. (n.d.). Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, Vol. 01,.
Indonesia,
Pemerintah Republik. (1998). Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun
1998 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan.
BP. Cipta Jaya.
Lewicki,
Roy J., & Wiethoff, Carolyn. (2000). Trust, trust development, and trust
repair. The Handbook of Conflict Resolution: Theory and Practice, 1(1),
86�107.
Sutrianto,
Sutrianto, Rahmawan, Nilam, Hadi, Samsul, & Fitriono, Heri. (2016). Panduan
Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan �.
Yushita,
Amanita Novi. (2017). Pentingnya literasi keuangan bagi pengelolaan keuangan
pribadi. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 6(1).