Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853e-ISSN : 2684-883X�����

Vol. 2, No. 1 Januari 2020

 


PENGARUH KEPERCAYAAN, KUALITAS LAYANAN, PROMOSI DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ASURANSI PRUDENTIAL DI PT GLORY VISION

 

Lintang Sanubari, Sri Yuli dan Heppy Kinasih

Universitas Budi Luhur

Email: [email protected], [email protected] dan [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan (X1) Kualitas Layanan (X2) Promosi (X3), Citra Merek (X4) terhadap kepuasan konsumen (Y). dengan populasi 311. Sample dari penelitian ini ialah 100 orang responden diambil dengan teknik non probability sampling. Alat penelitian terdiri atas analisis praktek dan analisis multiple linear regression. Persamaan regresi dikelompokan dalam Y = 1,799 + 0.088 X1 + 0,228 X2 + -0,095 X3 + 0,543 X4. Dari penyelesaian kalkulasi tersebut dapat dilihat dari nilai R kuadrat yaitu 0.566. Hal ini dapat di interpretasikan menjadi variabel Kepercayaan, Kualitas Layanan, Promosi, Citra Merek yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen 56% ketika 44% diluar variable penelitian. Kualitas Layanan dalam citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen, ketika variable kepercayaan dan citra merek tidak berpengaruh terhadap penelitian.

 

Kata kunci: Kepercayaan, Kualitas Layanan, Promosi, Citra Merek, Kepuasan Konsumen

 

Pendahuluan

Di jaman serba modern banyak perusahaan jasa di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat bagus. Banyak orang yg sudah mulai bergantung pada perusahaan jasa karena bagi mereka sangat membantu kehidupan sehari-hari buat mereka. Ada banyak sekali macam-macam perusahaan jasa diantaranya adalah asuransi. Selama beberapa tahun belakangan ini, perkembangan asuransi di Indonesia menunjukkan angka kemajuan yang cukup baik. Perusahaan asuransi adalah salah satu perusahaan bisnis di Indonesia yang memiliki dan menghasilkan data yang berukuran besar tiap bulannya. Jika perusahaan asuransi masih menggunakan data manual seperti fileexcel dan query pada database, banyaknya data akan membuat proses pengambilan informasi berjalan lamban (Rifdan, 2018). Kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah perlindungan atas berbagai macam risiko yang bisa terjadi dan menimpa diri mereka sewaktu-waktu adalah salah satu penyebab tingginya jumlah pengguna asuransi belakangan ini. Hal ini tentu saja menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi perusahaan asuransi yang menyediakan layanan asuransi. Asuransi sudah menjadi pilihan untuk masa depan nantinya. Karena asuransi adalah solusi bagi orang-orang yang mampu membuat rencana kedepan yang panjang dan matang. Selain itu di negara-negara maju pun asuransi sudah menjadi solusi untuk masa depan nantinya. Oleh sebab itu masyarakat Indonesia diharuskan menggunakan asuransi agar nantinya aman dalam melakukan rutinitas sehari-hari.

Pengertian pemasaran suatu sistem total dari kegiatan wirausaha yang direncanakan untuk membuat perencanaan, menentukan harga barang, promosi dan mendistribusikan barangi yang sudah jadi sehingga dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar yang dituju perusahaan tersebut. (Sudaryono, 2014) �Pemasaran adalah sebuah kegiatan bisnis dimana aliran barang-barang danjasa dari produsen di berikan kepada konsumen atau pengguna�. Peran pemasaran pada dewasa ini bukan hanya mempromosikan produk saja namun bagaimana caranya agar produk yang kita hasilkan memuaskan konsumen dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Rusmadi, 2016).

Menurut (Tjiptono, 2014) �Jasa adalah sebagai tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan kepada konsumen dan pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak memiliki kepemilikan sesuatu�. Menurut (Wijayanti, 2014) �Kepuasan konsumen adalahkonsumen bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui dengan membeli dan atau mnggunakan produk tersebut, karena konsumen yang puas akan melaksanakan bisnis lebih banyak dan lebih sering. Selain itu kepuasan konsumen merupakan emosi yang dihasilkan dari penilaian-penilaian atas rangkaian pengalaman dalam pembelian dan pemakaian produk�.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel simple random sampling yaitu memilih responden dengan kriteria tertentu. Simple random sampling. Pengumpulan data responden dilakukan menggunakan metode kuesioner, maka penulis pengambilan sampel sebanyak 100 responden Prudential PT Glory Vision tergolong sebagai data primer. Data yang dihasilkan dan terkumpul kemudian akan diuji menggunakan perangkat SPSS Statistic 20 untuk mengetahuinya data tersebut cukup layak untuk untuk dianalisa dan apakah hasil analisa data cukup mewakili keadaan tersebut. Uji yang dimaksud terdiri dari beberapa yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik seperti uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Selanjutnya, data yang lolos dalam uji tersebut selanjutnya akan dianalisa menggunakan metode regresi linier, uji persamaan parsial (uji T), uji keterandalan model (uji f) dan uji koefisien determinan.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Uji Validitas

Nilai r tabel ditentukan dengan menggunakan rumus df (degree of freedom) = n � 2 = 100 � 2 = 98, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,1654 yang dilihat dari df 98 pada tabel r dengan tingkat yang signifikan sebesar 5% dan 0,05. Pada setiap pertanyaan nilai variabel kepercayaan, kualitas layanan, promosi dan citra merek di PT Glory Vision semunya dinyatakan valid.

B.  Uji Reliabilitas

Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah di setiap variabel akan dikatakan reliabel jika Cronbach�s Alpha > 0,60. Pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu:

Berdasarkan pengolahan data tersebut yang dilakukan pada uji reliabiltas Cronbach�s Alpha variabel kepercayaan, kualitas layanan, promosi, citra merek dan kepuasan konsumen masing-masing lebih besar > 0,60 yang menunjukkan semua pernyataan untuk variabel kepercayaan, kualitas layanan, promosi, citra merek, dan kepuasan konsumen adalah reliabel.

C.  Uji Normalitas

Pengujian normalitas dengan menggunakan P-P Plot dapat dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi, dapat dikatakan data pada variabel kepuasan berdistribusi secara normal.

D.  Uji Multikolinieritas

Dikatakan tidak menjadi persoalan dimana uji multiokoleritas antara variabel independen memiliki VIF dibawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,1. Maka dapat dikatakan bahwa antara variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.

Tabel 1 Uji Multikolinieritas

Model

Colinearity Statistics

 

Tolerance

VIF

(constant)

 

 

Kepecayaan

.437

2.286

Kualitas Layanan

.660

1.514

Promosi

.403

2.480

Citra Merek

.472

2.119

 

a. Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa:

a.    Variabel kepercayaan (X1) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,437 > 0,1 dan memiliki nilai VIF 2,286 < 10 sehingga dapat disimpulkan variabel kepercayaan tidak terjadi masalah multikolinearitas dan dapat digunakan sebagai data penelitian selanjutanya.

b.    Variabel kualitas layanan(X2) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,660 > 0,1 dan memiliki nilaiVIF 1,514 < 10 sehingga dapat disimpulkan variabel kualitas layanan tidak terjadi masalah multikolinearitas dan dapat digunakan sebagai data penelitian selanjutnya.

c.    Variabel promosi (X3) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,403 > 0,1 dan memiliki nilai VIF 2,480 < 10 sehingga dapat disimpulkan variabel promosi tidak terjadi masalah multikolinearitas dan dapat digunakan sebagai data penelitian selanjutnya.

d.    Variabel citra merek (X4) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,472 > 0,1 dan memiliki nilai VIF 2.119 < 10 sehingga dapat disimpulkan variabel citra merek tidak terjadi masalah multikolinearitas dan dapat digunakan sebagai data penelitian selanjutnya.

E.   Uji Heteroskedasitas

Adalah dimana tujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain-lain.

Dasar pengambilan keputusan:

      Dimana titik-titik pada output membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka akan terjadi heteroskedastisitas.

      Dimana titik-titik pada output tersebut tidak membentuk pola tertentu yang teratur maka tidak akanterjadi heteroskedastisitas.

Dari gambar di atas kita menyimpulkan bahwa titik-titik dapat menyebar dengan pola yang tidak teraturdi atas angka O dan di bawah angka Y maka dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sehingga model scatterplot ini layak di gunakan dalam penelitian selanjutnya.

 

F.   Regresi Linier Berganda

Tabel 2 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

T

Sig

Collinearity

Statistics

 

Coefficients

 

B

Std Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

1.799

1.239

 

1.452

.150

 

 

Kepercayaan

.088

.088

.100

.995

.322

.437

2.286

Kualitas Layanan

.228

.061

.306

3.752

.000

.660

1.514

Promosi

-.095

.082

-.121

-1.159

.249

.403

2.480

Citra Merek

.543

.093

.560

5.810

.000

.472

2.119

a. Dependent Variable: kepuasan_konsumen

 

a.         Variabel Y (kepuasan konsumen) memiliki nilai konstanta persamaan adalah 1,799 angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh tetap, bila tingkat kepercayaan, kualitas layanan, promosi dan citra merek diabaikan.

b.        Koefisien dari variabel X1 (kepercayaan) diperoleh 0,088 dengan tanda positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kepercayaan mengalami kenaikan sesbsesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,088. Jika nilai variabel independent tetap.

c.         Koefisien dari variabel X2 (kualitas layanan) diperoleh 0,228 dengan tanda positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kualitas layanan mengalami kenaikan sesbsesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,228. Jika nilai variabel independent tetap.

d.        Koefisien dari variabel X3 (promosi) diperoleh -0,095 dengan tanda negatif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kepercayaan mengalami kenaikan sesbsesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,088. Jika nilai variabel independent tetap.

e.         Koefisien variabel X3 (lokasi) diperoleh 0,368 dengan tanda positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lokasi mengalami kenaikan 1, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,085. Jadi, semakin startegis lokasi maka semakin baik kepuasan konsumen (Y).

G.  Uji Heteroskedasitas

Adalah dimana tujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain-lain.

Dasar pengambilan keputusan:

      Dimana titik-titik pada output membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka akan terjadi heteroskedastisitas.

      Dimana titik-titik pada output tersebut tidak membentuk pola tertentu yang teratur maka tidak akanterjadi heteroskedastisitas.

Dari gambar di atas kita menyimpulkan bahwa titik-titik dapat menyebar dengan pola yang tidak teraturdi atas angka O dan di bawah angka Y maka dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sehingga model scatterplot ini layak di gunakan dalam penelitian selanjutnya.

H.  Regresi Linier Berganda

Tabel 3 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

T

Sig

Collinearity

Statistics

 

Coefficients

 

B

Std Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

1.799

1.239

 

1.452

.150

 

 

Kepercayaan

.088

.088

.100

.995

.322

.437

2.286

Kualitas Layanan

.228

.061

.306

3.752

.000

.660

1.514

Promosi

-.095

.082

-.121

-1.159

.249

.403

2.480

Citra Merek

.543

.093

.560

5.810

.000

.472

2.119

a. Dependent Variable: kepuasan_konsumen

a.         Variabel Y (kepuasan konsumen) memiliki nilai konstanta persamaan adalah 1,799 angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh tetap, bila tingkat kepercayaan, kualitas layanan, promosi dan citra merek diabaikan.

b.        Koefisien dari variabel X1 (kepercayaan) diperoleh 0,088 dengan tanda positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kepercayaan mengalami kenaikan sesbsesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,088. Jika nilai variabel independent tetap.

c.         Koefisien dari variabel X2 (kualitas layanan) diperoleh 0,228 dengan tanda positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kualitas layanan mengalami kenaikan sesbsesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,228. Jika nilai variabel independent tetap.

d.        Koefisien dari variabel X3 (promosi) diperoleh -0,095 dengan tanda negatif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kepercayaan mengalami kenaikan sesbsesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,088. Jika nilai variabel independent tetap.

e.         Koefisien variabel X3 (lokasi) diperoleh 0,368 dengan tanda positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lokasi mengalami kenaikan 1, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,085. Jadi, semakin startegis lokasi maka semakin baik kepuasan konsumen (Y).

Tabel 4 Regresi Linier Berganda

I.     Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.764a

.583

.566

1.74276

a. Predictors: (Constant), citra_merek, kualitas_layanan, kepercayaan, promosi

b. Dependent Variable: kepuasan_konsumen

Untuk hasil koefisien determinasi atau Adjusted R Square sebesar 0,566 atau 56%, angka tersebut berarti 56% kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kepercayaan, Kualitas Layanan, promosi dan citra merek sedangkan sisanya sebesar 44% dipengaruhi oleh faktor � faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Std Error of the Estimate 1,74276, artinya kesalahan yang dapat terjadi dalam memprediksi kepuasan konsumen sebesar 1,74.

J.     Uji Parsial (Uji T)

Tabel 5 Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

T

Sig

Collinearity

Statistics

 

Coefficients

 

B

Std Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

1.799

1.239

 

1.452

.150

 

 

Kepercayaan

.088

.088

.100

.995

.322

.437

2.286

Kualitas Layanan

.228

.061

.306

3.752

.000

.660

1.514

Promosi

-.095

.082

-.121

-1.159

.249

.403

2.480

Citra Merek

.543

.093

.560

5.810

.000

.472

2.119

a. Dependent Variable: kepuasan_konsumen

  1. Variabel Kepercayaan (X1) (t hitung = 1,460 ; Sig = 0,148)

a.       t-hitung (0,995) < t-tabel (1,985) �� maka Ho diterima, Ha ditolak ( tidak signifikan).

b.      Nilai Sig. 0,322 > 0,05 Ho diterima, Ha ditolak (tidak signifikan).

����������� Artinya, Variabel Kepercayaan (X1) secara parsial tidak mempengaruhi Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

  1. Variabel Kualitas Layanan (X2)

a.       t-hitung (3,752) > t-tabel (1,985) �� maka H0 ditolak, Ha diterima (signifikan).

b.      Nilai Sig. 0,000 < 0,05 Ha diterima, H0 ditolak ( signifikan).

���� Artinya, Variabel Kualitas Layanan (X2) secara parsial mempengaruhi Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

  1. Variabel Promosi (X3)

a.       t-hitung (-1,159) < t-tabel (1,985) �� maka Ho diterima, Ha ditolak ( tidak signifikan).

b.      Nilai Sig. 0,249 > 0,05 Ho diterima, Ha ditolak (tidak signifikan).

����������� Artinya, Variabel Promosi (X3) secara parsial tidak mempengaruhi Variabel KepuasanKonsumen (Y)

 

  1. Variabel Citra Merek (X4)

a.       t-hitung (5,810) > t-tabel (1,985) maka H0 ditolak, Ha diterima (signifikan).

b.      Nilai Sig. 0,000 < 0,05 Ha diterima, H0 ditolak ( signifikan).

������� Artinya, Variabel Kualitas Layanan (X4) secara parsial mempengaruhi Variabel kepuasan konsumen (Y)

K.  Uji Kelayakan Model (Uji F)

Tabel 6 Uji Kelayakan Model (Uji F)

ANOVAb

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

403.630

4

100.907

33.224

.000a

Residual

288.534

95

3.037

 

 

Total

692.164

99

 

 

 

a. Predictors: (Constant), citra_merek, kualitas_layanan, kepercayaan, promosi

b. Dependent Variable: kepuasan_konsumen

Sumber : Hasil SPSS 20

Hipotesis:

H0��� : Model regresi yang diestimasi tidak layak digunakan untuk menjelaskan

pengaruhpromosi, harga, lokasi, dan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan.

Ha��� : Model regresi yang diestimasi tidak layak digunakan untuk menjelaskan pengaruhpromosi, harga, lokasi, dan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan.

Aturan dalam Uji-F:

-        Jika Sig < 0.05�� H0 ditolak sehingga Ha diterima (Signifikan)

-        Jika Sig > 0.05�� H0 diterima sehingga Ha ditolak (Tidak Signifikan)

Nilai prob F hitung (sig) pada table 4.27 Tersebut diketahui hasil dari nilai Sig. sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) sehingga dapat diestimasi bahwa model regresi layak digunakan dalam penelitian mengenai Kepercayaan (X1), Kualitas Layanan (X2), Promosi (X3), Citra Merek (X4) terhadap Kepuasan Konsumen�� (Y).

L.   Intrepretasi Hasil Penelitian

Dari hasil interpretasi nilai variabel-variabel yang diikutsertakan dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kepercayaan, kualitas layanan promosi citra merek berpengaruh menurut para responden sudah cukup baik. Dari sekian banyak hasil interpretasi nilai rata-rata jawaban responden, mendapat interpretasi setuju. Kenyataan tersebut menggambarkan cukup kuat terhadap kepuasan konsumen Asuransi Prudential.

M.     Intrepretasi Hasil Penelitian Secara Parsial

1.    Pengaruh Kepercayaan (X1) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Pada Tabel 4.26 terdapat nilai t hitung untuk variabel promosi sebesar 0,995. t tabel dicari dengan tingkat kesalahan 0,05 (5%) dan df = 95 (jumlah data-jumlah variabel independen-1). Dengan ketentuan tersebut, t tabel yang didapat adalah 1,985. Nilai Sig. untuk variabel kepercayaan adalah 0,322. Karena nilai t hitung 0,995 lebih kecil dari nilai t tabel 1,985 ; serta Sig. 0,322 lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial variabel kepercayaan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Asuransi Prudential.

2.    Pengaruh Kualitas Layanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Pada Tabel 4.26 terdapat nilai t hitung untuk variabel harga sebesar 3,752 t tabel dicari dengan tingkat kesalahan 0,05 (5%) dan df = 95 (jumlah data-jumlah variabel independen-1). Dengan ketentuan tersebut, t tabel yang didapat adalah 1,985. Nilai Sig. untuk variabel harga adalah 0,000. Karena nilai t hitung 3,752 lebih besar dari nilai t tabel 1,985 ; serta Sig. 0,000 lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial variabel Kualitas Layanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Asuransi Prudential PT Glory Vision.

3.    Pengaruh Promosi (X3) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Pada Tabel 4.26 terdapat nilai t hitung untuk variabel lokasi sebesar -1,159. t tabel dicari dengan tingkat kesalahan 0,05 (5%) dan df = 95 (jumlah data-jumlah variabel independen-1). Dengan ketentuan tersebut, t tabel yang didapat adalah 1,985. Nilai Sig. untuk variabel lokasi adalah 0,249. Karena nilai t hitung -1,159 lebih kecil dari nilai t tabel 1,985 ; serta Sig. 0,249 lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial variabel Lokasi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Asuransi Prudential .

4.    Pengaruh Citra Merek (X4) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Pada Tabel 4.26 terdapat nilai t hitung untuk variabel kualitas layanan sebesar 5,810 t tabel dicari dengan tingkat kesalahan 0,05 (5%) dan df = 95 (jumlah data-jumlah variabel independen-1). Dengan ketentuan tersebut, t tabel yang didapat adalah 1,985. Nilai Sig. untuk variabel harga adalah 0,000. Karena nilai t hitung 5,810 lebih besar dari nilai t tabel 1,985 ; serta Sig. 0,000 lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial variabel Kualitas Layanan (X4) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Asuransi Prudential.

 

Kesimpulan

Penelitian merupakan hasil data dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 20.0 dari hasil tersebut pengolahan diperoleh kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh penelitian mengenai keterkaitan Kepercayaan, Kualitas Layanan, Pomosi, dan Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen Asuransi Prudential di PT Glory Vision. Penulis akan menyampaikan kesimpulan dari hasil penelitian ini, sebagai berikut:

a.    Keterkaitan Kepercayaan (X1) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Kepercayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Asuransi Prudential di PT Glory Vision.

b.    Keterkaitan Kualitas Layanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Kualitas Layanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Asuransi Prudential di PT Glory Vision.

c.    Keterkaitan Promosi (X3) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Asuransi Prudential di PT Glory Vision

d.    Keterkaitan Citra Merek (X4) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Citra Merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Asuransi Prudential di PT Glory Vision

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Rifdan, Rifdan. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Penggunaan Media Tik Melalui Kegiatan Workshop Di Smpn 2 Teluk Kuantankecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Pajar (Pendidikan Dan Pengajaran), 2(5), 827�835.

 

Rusmadi, Rusmadi. (2016). Analisis Strategi Pemasaran Bisnis Modern. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(3), 69�78.

 

Sudaryono. (2014). Perilaku Konsumen (Cetakan Pe). Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.

 

Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

 

Wijayanti, Titik. (2014). Marketing plan dalam bisnis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.