Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 3, No. 4, April 2021
PENGARUH LATIHAN TARGET CONE DAN BAN TERHADAP HASIL KETEPATAN..SHOOTING..JARAK 9
METER PADA ATLET..PETANQUE
DI KABUPATEN BREBES
Vebriana Khofifah, Maftukin Hudah dan Bertika Kusuma
Universitas PGRI
Semarang Jawa Tengah, Indonesia
Emial: v[email protected], [email protected] dan [email protected]
Abstract
Petanque is a form of sports game that aims to throw an iron ball closer
to the wooden ball. This study aims to determine how much influencetarget
training has cone and tireon the results ofaccuracy shooting at 9 meters
forathletes Petanque Brebes. In this research, the type of research used is
quantitative research with the research method of Quasi Experimental Design.
While the research design used Two Groups Pretest-Posttest Design. The sample
used was 8 athletes Petanque Brebes Regency. The results showed that the
increase in targettraining cone and tireto the results of theaccuracy of
shooting 9 meters based on the results of the calculation of thetable Test of
Homogeneity of Variances obtained the value of Sig = 0.069. Homogeneity with a
significance level of 5% or 0.05, indicates that the Sig value is 0.069>
0.05, so for the overall hypothesis variable Ho: accepted. The conclusion of
this study is the effect of targettraining cone and tireon the results of the
accuracy of shooting a distance of 9 meters at Petanque athletes in Brebes
Regency.
Keywords: cone target; tires; shooting
accuracy 9 meters petanque distance
Abstrak
Petanque adalah
salah satu bentuk permainan olahraga yang bertujuan untuk melemparkan bola besi
dekat ke arah bola kayu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh..latihan
target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9..meter pada Atlet petanque Brebes. Dalam
penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif
dengan metode penelitian Quasi Experimental Design. Sedangkan desain
penelitian menggunakan Two Grup Pretest-Posttest Desaign. Sampel yang
digunakan sebanyak 8 Atlet petanque Kabupaten Brebes. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa meningkatannya latihan target cone dan ban terhadap
hasil ketepatan shooting jarak 9 meter bedasarkan hasil dari hitung
tabel Test of Homogeneity of Variances diperoleh nilai Sig = 0.069.
Homogenitas di Sig sebesar 5% atau 0.05, terlihat bahwa nilai Sig
0.069 > 0.05, maka untuk keseluruhan variabel hipotesi telah di terima.
Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh latihan target cone dan ban
terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9 meter pada Atlet.petanque di.Kabupaten
Brebes.
Kata Kunci : cone; ban; ketepatan.shooting jarak 9.meter petanque���������� �����������
Pendahuluan
Olahraga yaitu aktivitas melatih tubuh
seseorang untuk
jasmani dan rohani. Olahraga
adalah kegiatan aktivitas jasmani yang mengandung sifat permainan serta berisi
perjuangan dengan diri sendiri, orang lain, dan alam yang mempunyai tujuan
tertentu (Setiyawan 2019).
Menurut Undang-Undang
No 3 Tahun 2005 menyatakan pelaku olahraga adalah seti orang atau kelompok yang
terlibat secara langsung dalam kegiatan olahraga yang meliputi olahraga
pembinaan dan ketenaga keolahragaan. Olahraga sudah menjadi kebutuhan manusia,
karena masyarakat semakin menyadari bahwa olahraga sangat berguna untuk
kesegaran, meningkatkan kebugaran dan
kesehatan.
Menurut (Agustina dan
Priambodo 2017) ada banyak cabang-cabang
olahraga yang dipertandingkan pada ajang olahraga baik tingkat nasional maupun
internasional, sehingga mulai diperkenalkan cabang olahraga baru (eksibisi)
pada event bergengsi Pekan Olahraga Nasional (PON) seperti arum jeram,
bola tangan, rugby, basket 3x3, gateball, korfball dan petanque.
Di Indonesia sendiri masih banyak cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan
dalam ajang Nasional dan Internasional. Perkembangan olahraga di Indonesia
makin bertambah dengan adanya olahraga baru yang masuk ke Indonesia terutama
cabang olahraga petanque.
Petanque sendiri merupakan cabang olahraga
yang baru masuk di Indonesia. Petanque adalah salah satu bentuk permainan
olahraga yang bertujuan untuk melemparkan bola besi mendekat ke arah bola kayu.
Olahraga petanque merupakan olahraga tradisional asal negara Prancis pada
tahun 1907 permainan itu lahir, Namanya berasal dari Provencal �ped
tanco�, artinya �kaki rapat�. Federasi..Internasional
petanque dunia dibawah naungan FIPJP (Federasi Internasional de..Petanque Jeu Provencal). Petanque merupakan permainan yang cukup sederhana dengan sangat cepat siapa saja bisa bermain petanque. Karakteristik dari petanque yang bagus sekali secara sosial, orang bisa berkumpul antar teman,
rekan, murid-murid dan keluarga di dalam aktivitas olahraga yang menarik dan
menghibur dimana semua orang bisa menemukan kesenangannya.
Menurut (Eko Cahyono 2018) ada beberapa teknik dalam
permainan olahraga petanque yaitu ada dua teknik lemparan. Teknik
pertama yaitu pointing adalah jenis lemparan unutuk mendekati boka
target lebih dekat dari bosi lawan. Ada beberapa cara melakukan teknik pointing,
yaitu: roll, half/soft lob, high lob. Teknik shooting yaitu suatu
teknik lemparan yang dilakukan tim untuk menjauhkan bola lawan dari target. Ada
beberapa cara lemparan shooting, yaitu : shot on the iron, short
shot, ground shot. Karakter di dalam olahraga petanque yakni
membutuhkan akurasi. Nomer yang dipertandingkan pada cabang olahraga petanque,
yaitu: tripel women, tripel man, double women, double
man, single women, single man, dan shooting. Pada nomer pertandingan
nomer shooting game �dilakukan dengan jarak 6 meter, 7
meter, 8 meter, 9 meter, dengan point yang bisa didapat 0 point untuk shooting yang tidak mengenai
target atau sasaran, 1 point untuk shooting yang mengenai sasaran namun tidak terlalu tepat
sehingga hanya menyenggol sasaran saja, 3 point untuk shooting yang tepat
sasaran namun sasaran tersebut keluar dari arena lapangan shooting game,
dan 5 point untuk tiap shooting berhasil berhenti didalam area
lapangan shooting game. Menurut (Sutrisna, Asmawi,
dan Pelana 2018), Universitas Negeri Jakarta dalam penelitian yang
berjudul �Model Latihan Ketepatan Shooting Olahraga Petanque Untuk Pemula� hasil penelitian terdapat perbandingan angka yang
menunjukan bahwasanya hasil dari tes awal dan tes akhir mengalami perkembangan,
dari tes awal yang berjumlah 356 kemudian diberikan perlakukan berupa
model-model latihan shooting yang sudah dikembangkan kemudian baru diadakan tes
akhir atau post
test untuk
mengetahui efektivitas model yang dikembangkan dan diperoleh data berjumlah 557,
jadi model latihan shooting petanque ini efektif untuk mengmbangkan latihan
shooting olahraga petanque untuk atlet pemula. Menurut (Lubis dan Permadi
2020), Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat,
Universitas Pendidikan Mandalika dalam penelitian yang berjudul �Perbedaan
Pengaruh Latihan Imagery Dan Tanpa Latihan Imagery Terhadap Peningkatan Kemampuan Shooting Game Atlet Petanque Undikma� hasil penelitian yang telah diperoleh
bahwa: terdapat pengaruh latihan imagery terhadap peningkatan kemampuan shooting game atlet petanque Undikma dengan nilai rata-rata pretest sebesar 4,7143 meningkat
menjadi 13,000 dan terdapat pengaruh tanpa latihan imagery
terhadap peningkatan kemampuan shooting
game atlet petanque Undikma
dengan nilai rata-rata pretest sebesar 3,4286 meningkat menjadi 10,0000. Selanjutnya
terdapat perbedaan pengaruh latihan imagery dan tanpa latihan imagery terhadap peningkatan kemampuan shooting game atlet petanque.
Petanque di
Indonesia tergolong olahraga yang mulai berkembang, petanque sendiri memasuki Indonesia tahun 2011. Petanque dipertandingkan pada event
seperti KEJURDA,.KEJURNAS,.POMNAS, PON, SEA GAMES, dan event terbuka nasional lainnya. Sedangkan Induk
organisasi petanque
di Indonesia yaitu Federasi
Olahraga Petanque Indonesia (FOPI). Olahraga petanque di Brebes saat ini sudah mulai berkembang. Cabang
olahraga petanque Brebes berdiri pada tanggal 8 Maret 2017, untuk
sekarang jumlah total ada 20 atlet diantaranya pelajar, mahasiswa, dan dewasa.
Brebes dalam cabang olahraga petanque juga sudah banyak mengikuti event seperti KEJURPROV, PRA PORPROV, PORPROV, OWABONG,
ANIVERSARY FOPI JATENG, ANIVERSARY FOPY JATENG KE 3, BANYUMAS, BOGOWONTO,
KEJURNAS KOTA SEMARANG, SINGLE UNNES. Namun, olahraga petanque di Brebes dalam
perkembangan latihan bermain game dan melempar bola belum banyak yang memahami
cara dan teknik yang benar saat melakukan gerakan lemparan bosi. Dilihat
dari beberapa pertandingan yang telah diikuti oleh atlet petanque Brebes dalam lemparan shooting masih sering tidak
mengenai target.
Oleh karena
itu, melihat atlet petanque Brebes masih kurang konsisten pada saat melakukan shooting dikarenakan kurangnya variasi latihan sehingga
tidak maksimal saat melakukan lemparan. Berdasarkan uraian masalah tersebut peneliti
ingin memberikan variasi latihan menggunakan cone
dan ban. Dengan begitu peneliti memilih judul penelitian: �Pengaruh latihan..target cone dan ban terhadap hasil ketepatan..shooting jarak 9..Meter
pada Atlet Petanque
di Kabupaten Brebes�. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui adakah pengaruh latihan target cone
dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9 meter pada atlet petanque Brebes serta mengetahui mana yang efektif
diantarakah latihan cone
dan ban. Manfaat penelitian
latihan target cone
dan ban digunakan sebagai
latihan untuk meningkatkan hasil ketepatan shooting dan menmbah variasi latihan shooting petanque, serta menambah prestasi dalam nomer shooting game petanque.
Metode Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dan metode penelitian Quasi Experimental.Design.
Sedangkan desain penelitian menggunakan Two Grup Pretest-Posttest Desaign. Pada penelitian
ini dua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, sehingga terlihat hasil latihan
pada atlet. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini adalah desain..penelitian terdapat pretest
sebelum diberikan treatment target cone dan ban. Sampel yang digunakan sebanyak 8 Atlet
petanque Kabupaten Brebes.
Keterangan :
O1 dan O3����� =
pretest (sebelum diberi perlakuan)
X1 ����������������� =
treatment latihan shooting target cone
X2������������������ =
treatment latihan shooting target ban
O2 dan O4����� =
posttest (setelah diberi perlakuan)
Hasil dan Pembahasan
1.
Data
Nilai Hasil Pre-Test
Shooting Jarak 9
Meter Cone
Nilai hasil pretest shooting pada jarak 9 meter yang dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total
0,75. Adapun rata-rata nilai total tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 1
sebagai berikut.
Tabel 1
Rata-rata
nilai pre-test shooting
petanque jarak
9 meter
pada atlet sebelum diberikan latihan target cone
No. |
Atlet |
Atelier |
Total Nilai |
Rata-Rata Nilai Pretest |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1 |
X1 |
5 |
0 |
0 |
0 |
3 |
8 |
1,6 |
2 |
X2 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
2 |
0,4 |
3 |
X3 |
3 |
0 |
0 |
0 |
0 |
3 |
0,6 |
4 |
X4 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
2 |
0,4 |
Nilai Rata-rata |
0,75 |
0,15 |
�Sumber
: www.spssindonesia.com
Rata-rata
nilai total hasil pretest
shooting petanque pada
jarak 9 meter yang telah dilakukan oleh 4 atlet sebelum diberikan latihan
menggunakan target cone
didapatkan rata-rata nilai
total sebesar 0,75. Rata-rata nilai tertinggi pretest pada atlet X1 dengan
rata-rata nilai pretest 1,6. Sedangkan terendah X2 dan X4 dengan perolehan
nilai rata-rata sebesar 0,4.
2.
Data
Nilai Hasil Pre-Test
Shooting Jarak 9
Meter Ban
Nilai hasil pretest shooting pada jarak 9 meter yang dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 0,35.
Adapun rata-rata nilai total tersebut dilihat melalui tabel 2 sebagai.berikut.
Tabel
2
Rata-rata
nilai pre-test shooting petanque
jarak 9 meter
pada atlet sebelum diberikan latihan target ban
No. |
Atlet |
Atelier |
Total Nilai |
Rata-Rata Nilai Pretest |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1 |
Y1 |
0 |
0 |
3 |
0 |
0 |
3 |
0,6 |
2 |
Y2 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0,2 |
3 |
Y3 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
2 |
0,4 |
4 |
Y4 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0,2 |
Nilai Rata-rata |
0,35 |
0,07 |
�Sumber : www.spssindonesia.com
Rata-rata nilai total hasil pretest shooting petanque pada jarak 9
sebelum diberikan latihan menggunakan target ban didapatkan rata-rata nilai total
sebesar 0,35. Rata-rata nilai tertinggi pretest pada atlet YI dengan rata-rata
nilai pretest 0,6. Sedangkan terendah Y2 dan Y4 dengan perolehan nilai
rata-rata sebesar 0,2.
3.
Data
Nilai Post-Test
Shooting Pada
Jarak 9 Meter Cone
Nilai hasil posttest shooting pada jarak 9 meter dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 1,15.
Adapun rata-rata nilai total tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 3 sebagai
berikut.
Tabel 3
Rata-rata
nilai post-test shooting petanque
jarak 9 meter
pada atlet sebelum diberikan latihan target cone
No. |
Atlet |
Atelier |
Total Nilai |
Rata-Rata Nilai Pretest |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1 |
X1 |
3 |
0 |
5 |
1 |
0 |
9 |
1,8 |
2 |
X2 |
3 |
0 |
1 |
0 |
0 |
4 |
0,8 |
3 |
X3 |
5 |
0 |
1 |
0 |
0 |
6 |
1,2 |
4 |
X4 |
3 |
1 |
0 |
0 |
0 |
4 |
0,8 |
Nilai Rata-rata |
1,15 |
0,23 |
�Sumber : www.spssindonesia.com
Rata-rata nilai total hasil posttest
shooting petanque pada jarak 9 meter yang telah
dilakukan oleh 4 atlet sebelum diberikan latihan menggunakan target cone didapatkan rata-rata nilai total sebesar 1,15. Rata-rata nilai
tertinggi posttest pada atlet X1 dengan rata-rata nilai pretest 1,8. Sedangkan terendah
X2 dan X4 dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 0,8.
4.
Data
Nilai Post-Test
Shooting Pada
Jarak 9 Meter Ban
Nilai hasil posttest shooting pada jarak 9 meter dilakukan oleh 4 atlet petanque
Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 0.8. Adapun rata-rata nilai total
tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 4 sebagai berikut.
Tabel
4
Rata-rata
nilai post-test shooting petanque jarak 9 meter
�pada atlet
sebelum diberikan latihan target ban
No. |
Atlet |
Atelier |
Total Nilai |
Rata-Rata Nilai Pretest |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1 |
Y1 |
1 |
0 |
3 |
0 |
0 |
4 |
0,8 |
2 |
Y2 |
0 |
0 |
3 |
1 |
0 |
4 |
0,8 |
3 |
Y3 |
3 |
0 |
1 |
1 |
0 |
5 |
1 |
4 |
Y4 |
3 |
0 |
0 |
0 |
0 |
3 |
0,6 |
Nilai Rata-rata |
0,8 |
0,16 |
�Sumber : www.spssindonesia.com
Rata-rata nilai total hasil posttest shooting petanque pada jarak 9
sebelum diberikan latihan menggunakan target ban didapatkan rata-rata nilai total
sebesar 0,8. Rata-rata nilai tertinggi posttest pada atlet Y3 dengan rata-rata
nilai posttest 1. Sedangkan terendah Y4 dengan perolehan nilai rata-rata
sebesar 0,6.
5.
Hasil
kenaikan nilai pretest dan posttest pada Atlet Petanque
Dapat diklarifikasikan kenaikan nilai pretest ke posttest seperti pada tabel berikut.
Tabel 5
Nilai rata-rata, selisih,
dan kenaikan
atlet
petanque kabupaten brebes
Data Penelitian |
Rata-rata |
Kenaikan |
% |
|
Pretest |
Posttest |
|||
Hasil Latihan Cone |
0,75 |
1,15 |
0,5333333 |
0.53% |
Hasil Latihan Ban |
0,35 |
0,8 |
1,2857143 |
1.28% |
�Sumber : www.spssindonesia.com
Rata-rata nilai total pada hasil pretest latihan
target cone
shooting petanque jarak
9 meter sebesar 0,75 dan rata-rata hasil posttest sebesar 1,15. Sedangkan pada
hasil pretest latihan target ban sebesar 0,35 dan rata-rata hasil prosttest
0,8. Sedangkan kenaikan latihan target cone sebesar 0.53% dan target ban
sebesar 1.28%.
6.
Uji
Normalitas
Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari
pretest dan posttest. Berikut hasil data uji normalitas dapat
ditunjukan melalui tabel sebagai berikut.
�
Tabel 6
tests of normality
Tests of Normality |
||||||
|
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
||||
Statistic |
Df |
Sig. |
Statistic |
Df |
Sig. |
|
Cone |
.236 |
8 |
.200* |
.896 |
8 |
.264 |
Ban |
.159 |
8 |
.200* |
.930 |
8 |
.516 |
*.
This is a lower bound of the true significance. |
||||||
a.
Lilliefors Significance Correction |
Berdasarkan hasil uji normalitas pada nilai target
cone yaitu 0.264 dan nilai target ban yaitu 0.516, karena 0.264 > 0.05 dan
0.516 > 0.05. Maka instrumen yang digunakan berdistribusi normal.
7.
Uji
Homogenitas
�Tabel
7
test of homogeneity
Test of Homogeneity of Variances |
|||||
|
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
|
Hasil_Cone_dan_Ban |
Based
on Mean |
3.868 |
1 |
14 |
.069 |
Based
on Median |
1.595 |
1 |
14 |
.227 |
|
Based
on Median and with adjusted df |
1.595 |
1 |
9.957 |
.235 |
|
Based
on trimmed mean |
3.523 |
1 |
14 |
.082 |
Sumber : https://www.spsstests.com/2018/12/levenes-test-of-homogeneity-variance-spss.html
Berdasarkan hasil dari tabel Test of Homogeneity of
Variances diperoleh nilai sig = 0.069. Homogenitas Sig sebesar 5% �atau 0.05, menunjukan bahwa nilai Sig 0.069
> 0.05, maka untuk keseluruhan variabel bersifat sama (homogen).
8. Uji Hipotesis
Dari tabel levenes Test for Equality of Variances menunjukan nilai F = 3.868 dan Sig. = 0.069. Dilihat
dari nilai Sig, nilai Sig. = 0.069 dan tingkat.kepercayaan
95%, nilai Sig. > 0.05..hipotesis terima.
Dapat disimpulkan bahwa hasil shooting pada pretest dan posttest� yang diperoleh kelompok ekperimen target cone
dan target ban sama (homogen).
Berdasarkan tabel output Independent Samples Test pada bagian Equal Variances Assumed diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.102 >
0.05, sehingga hipotesis Ho : diterima. Pada nilai Mean Difference sebesar
1.875 dan selisih perbedaan -.425 sampai 4.175 (95% Confidence Interval of The Difference Lower Upper).
Tabel 8
�independent samples test
Independent
Samples Test |
||||||||||
|
Levene's
Test for Equality of Variances |
t-test for
Equality of Means |
||||||||
F |
Sig. |
t |
df |
Sig.
(2-tailed) |
Mean
Difference |
Std. Error
Difference |
95%
Confidence Interval of the Difference |
|||
Lower |
Upper |
|||||||||
Hasil Shooting |
Equal variances assumed |
3.868 |
.069 |
1.749 |
14 |
.102 |
1.875 |
1.072 |
-.425 |
4.175 |
Equal variances not assumed |
|
|
1.749 |
10.859 |
.108 |
1.875 |
1.072 |
-.489 |
4.239 |
Sumber
: http://learntech.uwe.ac.uk/da/Default.aspx?pageid=1438
Berdasarkan
hasil penelitian menggunakan latihan target cone dan ban pada atlet petanque
Kabupaten Brebes bahwa terdapat peningkatan hasil latihan. Peningkatan tersebut
diketahui dari nilai rata-rata awal pretest shooting jarak 9 meter sampai hasil
nilai posttest.
Berdasarkan
hasil uji normalitas shooting jarak 9 meter nilai target pada cone menunjukan
0.264. Uji normalitas dilakukan melihat penyebaran data di sumbu diagonal
grafik. Jika data mengikuti garis diagonal maka data dikatakan normal. Karena
hasil uji normalitas target cone 0.264 > 0.05 maka instrumen yang digunakan
berdistribusi normal. Dapat dilihat dari gambar 4.1 menunjukan bahwa hasil uji nilai
pretest dan posttest pada atlet menyebar di sekitar titik-titik garis
diagonal serta penyebaran mengikuti arah garis diagonal. Dapat disimpulkan
bahwa grafik memenuhi asumsi normal.
Sedangkan pada
uji normalitas shooting jarak 9 meter nilai target ban menunjukan 0.516.
Dari hasil uji normalitas target ban dapat dilihat pada tabel 4.2 menunjukan
bahwa penyebaran titik-titik yang mengikuti arah garis diagonal, dapat disimpulkan
bahwa grafik pada target ban memenuhi asumsi normal.
Berdasarkan
hasil dari tabel uji homogenitas pada tabel Test of Homogeneity of Variances diperoleh nilai sig = 0.069. Homogenitas dengan
hasil Sig sebesar 5% atau 0.05, menunjukan bahwa nilai Sig 0.069 > 0.05,
maka untuk keseluruhan variabel bersifat sama (homogen).
Uji hipotesis
digunakan untuk membuktikan pengaruh hasil latihan cone dan ban. Pada saat
pretest terhadap atlet sebelum melakukan treatment latihan cone shooting jarak 9 meter nilai rata-rata sebesar 0,75 setelah
melakukan treatment
cone nilai posttest
menunjukan nilai rata-rata sebesar 1,15. Dari hasil tersebut terdapat kenaikan
sebesar 0.53% pada latihan target cone. Kenaikan 0.53% terlihat dari hasil lemparan pada
saat posttest bosi yang dilempar atlet meningkat pada kelurusan lemparan bosi
ke target. Dengan adanya latihan penghalang cone hasil lemparan lurus, dan juga
mampu melatih konsentrasi serta kefokusan.
Sedangkan pada
pretest sebelum menggunakan ban menunjukan nilai rata-rata sebesar 0,35 setelah
melakukan treatment ban nilai posttest menunjukan rata-rata sebesar 0,8. Dari
hasil pretest dan posttest ada kenaikan sebesar 1.28% pada latihan target ban.
Kenaikan ini dilihat dari posttest, pada saat pretest ada beberapa atlet yang
lemparannya masih mendatar sehingga tidak mengenai target. Setelah melakukan treatment
target ban pada saat posttest
lemparan atlet menjadi
sedikit lambung atau naik. Karena pada saat latihan menggunakan ban lemparan
harus sedikit naik dan fokus pada target di lingkaran ban sehingga dapat
mengenai target di dalam ban tersebut. Akurasi lemparan atlet meningkat.
Berdasarkan
hasil analisis data maka latihan cone dan ban sama-sama berpengaruh terhadap hasil
ketepatan shooting petanque jarak 9 meter dilihat dari meningkatnya hasil nilai
posttest. Tetapi dari latihan cone dan ban lebih efektif menggunakan latihan ban,
karena dilihat dari kenaikan nilai posttest. Menurut Pelana (2020: 32) menyatakan bahwa tujuan
latihan shooting
dengan target lingkaran ban
untuk melatih konsentrasi dan kefokusan serta tingkat kelurusan lemparan ke
target.
Gambar 1
Pretest Shooting
jarak 9 meter
Gambar 2
Pretest Shooting
jarak 9 meter
Gambar 3
Posttest
Shooting jarak 9 meter
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh..latihan target cone dan ban terhadap hasil
ketepatan shooting.jarak 9.meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes dapat
di artikan bahwa : 1) Ada pengaruh hasil
latihan target cone
dan ban terhadap ketepatan shooting.jarak 9.meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes. 2) Dari latihan menggunakan target cone dan ban keduanya sama-sama baik tetapi yang lebih
meningkat ada pada latihan menggunakan target ban untuk meningkatkan latihan hasil
ketepatan shooting jarak 9 meter pada atlet
petanque di Kabupaten Brebes.�
BIBLIOGRAFI
Agustina, Ayuk Tyas, dan Anung Priambodo. 2017. �Hubungan Antara Tingkat
Konsentrasi Terhadap Hasil Ketepatan Shooting Olahraga Petanque Pada Peserta
Unesa Petanque Club.� Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 5(3): 391�95.Google Sholar
Agustini, Dede Khoirunnisa, Wening Nugraheni, dan Firman Maulana. 2018.
�Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Ketepatan
Shooting Dalam Olahraga Petanque Di Klub Kota Sukabumi Tahun 2018.� UMMI
ke-1 Tahun 2018: 163�67.Google Sholar
Eko Cahyono, Rendi. 2018. �Analisis Backswing Dan Release Shooting Carreau
Jarak 7 Meter Olahraga Petanque Pada Atlet Jawa Timur.� Jurnal Prestasi
Olahraga 1(1): 1�5.Google Scholar
FOPI. 2015. Peraturan Permainan Petanque.Google Scholar
Irawan, Fajar Awang, Dhias Fajar Widya Permana, Haniva Ratna Akromawati,
dan Huang Yang-tian. 2019. �Biomechanical Analysis of Concentration and
Coordination on The Accuracy in Petanque Shooting.� Journal of Physical Education,
Sport, Health and Recreations 8(2): 96�100.
Jamalong, A. (2014). Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Secara Dini
Melalui Pusat Pembinaan Dan Latihan Pelajaran (PPLP) Dan Pusat Pembinaan Dan
Latihan Mahasiswa (PPLM). Jurnal Pendidikan Olahraga, 3(2), 156-168. Google Scholar
Lubis, Muhammad Ridwan, dan Andi Gilang Permadi. 2020. �Perbedaan Pengaruh
Latihan Imagery Dan Tanpa Latihan Imagery Terhadap Peningkatan Kemampuan
Shooting Game Atlet Petanque Undikma.� Jurnal Ilmiah Mandala Education
6(1): 101�6.Google Scholar
Okilanda, Ardo et al. 2018. �Sosialisasi Petanque Sebagai Olahraga Masa
Kini.� Jurnal Bagimu Negeri 2(1): 69�76.Google Scholar
Pelana, R., Hanif, A. S., & Saleh, C. I. (2020). Teknik Dasar Bermain
Olahraga Petanque. Depok: RajaGrafindo Persada.Google Scholar
Setiyawan. 2019. �Visi Pendidikan Jasmani dan Olahraga.� Jurnal Ilmiah
PENJAS 3(October 2013): 1�224.Google Scholar
Souef. (2015). The Winning Trajectory. Malaysia Copy Media.Google Scholar
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Alfabeta.
Sutrisna, Tri, Moch Asmawi, dan Ramdan Pelana. 2018. �Model Latihan
Keterampilan Shooting Olahraga Petanque Untuk Pemula.� Jurnal Segar
7(1): 46�53. Google Scholar
Widodo, Wahyu, dan Abdul Hafidz. 2018. �Kontribusi Panjang Lengan,
Koordinasi Mata Tangan, dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Shooting Pada
Olahraga Petanque.� Prestasi Olahraga 3(1): 1�6.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/view/24070. Google Scholar
Vebriana Khofifah, Maftukin Hudah dan Bertika Kusuma (2021) |
First publication right : Journal Syntax Idea |
This article is licensed under: |