� Syntax Idea:
p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 3, No. 3, Maret 2021
EKSPLORASI
PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DARING MAHASISWA PPKn
PADA ERA NEW NORMAL
Marlyen Sharly
Sapulette
Universitas Pattimura
Ambon, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
This research was conducted at the Faculty of Teacher Training and
Education (FKIP), Pancasila and Citizenship Education (PPKn)
Study Program, Pattimura University. During the new
normal period (Pandemic Covid-19), Pattimura
University implemented an online learning process in all Faculties, at the
Teaching and Education Faculty, especially the PPKn
Study Program, online learning became a separate obstacle for PPKn Lecturers in providing learning information due to
college students inactive and inadequate focus during the learning process. In
an effort to ensure that the online learning process can continue to be carried
out well, this research was conducted. This study aims to implement an effective
online learning evaluation to determine the level of understanding of PPKn college students in receiving course material. In this
research, the online learning evaluation system implemented includes: (a)
learning journals as college students evaluation materials in reviewing the
material presented, (b) case studies as a way of thinking of college students
in expressing opinions related to issues that occur in society, (c) film review
articles as a form of creativity, knowledge to hone college students writing
skills, (d) teaching simulation as a method to develop college student teaching
skills as prospective educators. The research method used is descriptive
qualitative to describe the alternative solution to the problem of learning
evaluation. The results showed that the implementation of online learning
evaluation can make it easier for lecturers to assess the extent of the success
of the implementation of online learning in the PPKn
Study Program, especially during the Pandemic Covid-19.
Keywords: ppkn study program;
online learning; learning evaluation; college students
�
Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi
Pendikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn). Universitas Pattimura.
Selama era new normal (Pandemic Covid-19)
Universitas Pattimura menerapkan
proses pembelajaran daring di semua
Fakultas, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terutama Program Studi PPKn pembelajaran daring menjadi hambatan tersendiri bagi Dosen PPKn dalam
memberikan informasi pembelajaran karena adanya mahasiswa yang tidak aktif dan kurang fokus selama
proses pembelajaran. Sebagai
upaya agar proses pembelajaran
daring dapat tetap terlaksana dengan baik, maka penelitian
ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan evaluasi pembelajaran daring yang efektif untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa PPKn dalam menerima materi kuliah. Pada penelitian ini sistem evaluasi pembelajaran daring yang dilaksanakan,
meliputi: (a) jurnal pembelajaran sebagai bahan evaluasi mahasiswa dalam meninjau kembali materi yang disampaikan, (b) studi kasus sebagai
cara berpikir mahasiswa dalam menyampaikan pendapat terkait isu yang terjadi di masyarakat (c) artikel review film sebagai bentuk kreatifitas, pengetahuan untuk mengasah kemampuan menulis mahasiswa, (d) simulasi mengajar sebagai metode untuk mengembangkan ketrampilan mengajar mahasiswa sebagai calon pendidik. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk menggambarkan alternatif
pemecahan masalah evaluasi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan dengan diterapkannya evaluasi pembelajaran daring dapat memudahkan dosen untuk menilai
sejauhmana keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring
di Prodi PPKn khusunya selama Pandemic Covid-19.
Kata Kunci: prodi PPKn; pembelajaran daring; evaluasi pembelajaran; mahasiswa
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Menyebarnya Pandemic Covid-19 di Indonesia pada pertengahan bulan Maret 2020, membuat Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementeriaan
Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan
kebijakan yaitu Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret
2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam
rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) (PAUD Kemdikbud, 2020).
Kebijakan yang dikeluarkan
cukup mempengaruhi sistem pendidikan yang ada di Indonesia, dikarenakan kegiatan pembelajaran yang pada umumnya dilaksanakan melalui proses tatap muka secara berdekatan
(konvensional) beralih menjadi proses tatap muka secara berjauhan
(online) dengan
menggunakan berbagai fitur video conference
maupun aplikasi perangkat lunak lainnya dalam memberikan
tugas atau menyampaikan materi.
Dalam bukunya yang berjudul �Pengantar Pendidikan� (Mudyahardjo Redja, 2013) mengungkapkan
bahwa melalui Pendidikan setiap individu dapat mengembangkan pengetahuan selama hidupnya melalui interaksi sosial antara keluarga maupun masyarakat, yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pola pikirnya.
Dari
pernyataan diatas, maka terpampang jelas bahwa pendidikan
sangatlah penting bagi setiap individu,
hal inilah mengapa pendidikan harus tetap dilaksanakan
dalam keadaan apapun termasuk di saat pandemic sekarang ini terutama pelaksanaan
pembelajaran bagi siswa maupun mahasiswa
pada setiap lembaga pendidikan. Menurut (Gusty et al., 2020) Pembelajaran secara daring merupakan solusi yang tepat guna mendukung keberhasilan social
distancing dan sebagai upaya
signifikan menuju keberhasilan proses belajar mengajar dalam Pandemic Covid-19
global.
Hal
yang sama juga disampaikan
oleh (Simarmata et al., 2020) Melalui
kegiatan pembelajaran daring
menggunakan model interaktif
berbasis Internet
dan Learning Manajemen
System (LMS) seperti menggunakan
Zoom, Google Meet, Google Drive,
dan sebagainya maka masalah yang dihadapi oleh para pendidik (guru dan dosen) dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat teratasi.
Menindaklanjuti keadaan
darurat pada masa Pandemic Covid-19 ini, pemerintah melalui pengambilan kebijakan universitas, menginstrusikan
kepada semua perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan proses perpindahan kegiatan perkuliahan dari konvensional ke daring dengan memanfaatkan jaringan internet, termasuk salah
satu Perguruan Tinggi di
Ambon yaitu Universitas Pattimura.
(Haudi et al., 2021) menyatakan bahwa masalah utama
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran daring adalah koneksi jaringan internet, banyak terdapat mahasiswa/siswa yang tempat tinggalnya jauh dari perkotaan sulit untuk mengakses
internet apalagi yang menggunakan
jaringan seluler, karena masih jauh
dari jangkauan sinyal seluler hal tersebut mengakibatkan
ketidakstabilan jaringan bagi penggunanya. Kendala lain yaitu server error pada laptop/notebook dan keterbatasan kuota internet selama mengikuti proses pembelajaran daring. Masalah-masalah
tersebut menjadi pemicu kurang optimal dan maksimalnya pelaksaan pembelajaran daring.
Program
Studi PPKn sebagai salah rumpun ilmu pada FKIP Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pattimura juga
tidak terlepas dari permasalahan serupa, selama proses pembelajaran daring. �Berdasarkan pengamatan pada Program Studi PPKn FKIP Universitas Pattimura yang
menjadi masalah pembelajaran daring selama masa
Pandemic Covid-19 melalui aplikasi video conference adalah
lemahnya pengawasan terhadap mahasiswa dan jaringan internet yang tidak stabil. Lemahnya pengawasan yang dimaksud adalah kurang optimalnya
dosen dalam memantau mahasiswa yang fokus maupun tidak
fokus selama proses pembelajaran daring karena kapasitas mahasiswa (20-50 orang)
dalam mengikuti kelas daring. Dengan diterapkannya pembelajaran jarak jauh banyak
mahasiswa memilih pulang ke kampung halamannya yang mengakibatkan buruknya koneksi internet di daerah tempat tinggal
mereka. Kondisi ini tentu sangat
mempengaruhi kualitas penerimaan materi kuliah sehingga berdampak pada sistem evaluasi pembelajaran. Menurut (Karwati, 2014) Pola pembelajaran daring maupun pembelajaran luring memiliki metodenya masing-masing dalam menerapkan pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswa.
Program
Studi PPKn memiliki Visi yaitu
Pada tahun 2025 Program studi
PPKn unggul dalam menghasilkan Lulusan Yang Berkarakter
Pancasila dan Profesional dalam
memberdayakan masyarakat laut pulau. Visi
Program Studi PPKn tersebut memiliki arti sebagai berikut: Menghasilkan Lulusan yang profesional artinya lulusan dari program studi PPKn telah
profesional dalam penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional/keahlian dalam bidang ilmu
PPKn, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial; Berkarakter Pancasila memiliki arti yang sama dengan watak pancasila,
artinya program studi dalam melaksanakan pembelajaran berorientasi pada pengembangan watak calon guru yang memiliki karakter sesuai dengan lima sila yang terdapat pada Pancasila.
Untuk mewujudkan Visi tersebut dosen
PPKn diharapkan dapat menciptakan calon lulusan sarjana
yang berpotensi menjadi pendidik professional dengan menyelenggarakan pembelajaran secara professional. Sebagai pendidik professional, dosen PPKn Universitas Pattimura ditantang untuk tetap bisa menyelanggarakan
pembelajaran daring secara
professional sehingga eksistensi
kualitas penyaluran materi kuliah dari
dosen kepada mahasiswa tidaklah berkurang dan tetap terjaga. Oleh karena itu, selain menerapkan
strategi pembelajaran yang efektif
seorang dosen harus merancang sasaran evaluasi pembelajaran yang efektif pula agar
dapat meningkatkan partisipasi aktif dan motivasi mahasiswa dalam berkomunikasi selama proses pembelajaran daring
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai dan mahasiswa sebagai penerima materi tetap terjaganya
mutu belajarnya.
Merujuk kepada pendapat (Sofan Amri, 2013) Evaluasi diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. (Arikunto, 2012) Arti dari evaluasi sendiri dimaknai dengan dua hal, yakni
pengukuran dan penilaian. Apabila lebih kepada
data dalam berbentuk angka maka lazim
disebut dengan pengukuran, dan apabila berkaitan dengan interpretasi data angka itu sendiri maka
lazim disebut dengan penilaian.
Pengukuran merupakan kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu
menurut aturan-aturan tertentu (Eko Putro Widoyoko, 2016). Sedangkan
Penilaian hasil pembelajaran merupakan kegiatan menafsirkan atau memaknai data hasil pengukuran tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik setelah mengikuti
proses kegiatan pembelajaran
(Widyoko, 2015). Selanjutnya menurut (Prijowuntato, 2020) Dalam bidang pembelajaran, evaluasi memiliki beberapa aspek, yaitu:
a.
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa evaluasi
(dalam pengajaran) merupakan kegiatan terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi dilakukan tidak hanya pada akhir kegiatan atau penutup pembelajaran
tertentu, tetapi dilakukan pada awal pembelajaran, selama pembelajaran berlangsung, dan
pada akhir pembelajaran.
b.
Input, transformasi,
dan output merupakan unsur-unsur
penilaian bagi siswa maupun mahasiswa
terkait sasaran kegiatan evaluasi.
c.
Kegiatan evaluasi dan tujuan pembelajaran merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Melakukan evaluasi pembelajaran melalui proses pembelajaran daring (jarak jauh) terbilang cukup sulit, mengingat
dosen tidak dapat mengamati dan memantau secara langsung mahasiswa mengerjakan tugas, kuis atau tes
sehingga adanya kecenderungan melakukan kecurangan berupa menyontek maupun menciplak pekerjaan teman dapat terjadi
selama melaksanakan kegiatan evaluasi.� Akan tetapi kegiatan evaluasi tidaklah dapat dihindari atau ditinggalkan selama proses pembelajaran daring. Evaluasi harus tetap ada
pada kegiatan pembelajaran
daring, karena berfungsi sebagai pengukur dan penilai keberhasilan dari proses pembelajaran, dan pencapaian kompetensi belajar mahasiswa.
Tujuan dari peneliti melakukan penulisan ini adalah
untuk menerapkan alternatif evaluasi pembelajaran daring, yang sesuai dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, sehingga pengukuruan
dan penilaian hasil pembelajaran di tengah Pandemic
Covid-19 dapat berjalan dengan maksimal serta menggambarkan evaluasi pembelajaran daring yang
diselenggarakan oleh dosen Prodi
PPKn FKIP Universitas Pattimura.
Persoalannya yaitu usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan oleh dosen PPKn sebagai upaya
dalam menerapkan dan menjalankan evaluasi pembelajaran selama proses pembelajaran daring? Dan apakah evaluasi pembelajaran tersebut berpengaruh, baik terhadap keterlibatan
mahasiswa dalam aktifitas pembelajarannya maupun pencapaian tujuan pembelajarannya. Melalui artikel ini, penulis akan
mengemukakan solusi terkait kondisi atau permasalahan yang terjadi pada sistem evaluasi pembelajaran di tengah Pandemic Covid-19.
Adapun
terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang ini, yaitu
sebagai berikut:
a.
Hasil Penelitian (Riyanda et al., 2020) yang berjudul
�Evaluasi Implementasi Sistem Pembelajaran Daring Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung�. Pada penelitian ini terdapat empat komponen pelaksanaan program sistem pembelajaran daring yang ditinjau berdasarkan model CIPP yaitu component
context, input, process, dan product. Component context
dalam penelitian evaluasi ini memiliki
tiga indikator. Pertama, indikator tujuan program diperoleh TPR 86,40%
yang masuk kategori baik. Kedua, indikator
kebutuhan diperoleh nilai TPR sebesar 79,57% dengan kategori baik. Ketiga, indikator
lingkungan diperoleh nilai TPR sebesar 82,75% dengan kategori baik. Dari indikator diatas dapat dilihat
bahwa pelaksanaan sistem pembelajaran daring dilingkungan FPMIPA tergolong baik.
b.
Hasil Penelitian (Astuti, 2020) yang berjudul �Potret Evaluasi Pembelajaran Daring (E-Learning)
Mahasiswa Kesehatan Dimasa Pandemi Covid-19�. Hasil penelitian
dikumpulkan menggunakan kuisioner yang dibagikan melalui whatsapp group menunjukkan bahwa selama pembelajaran daring 42,65%
responden berada di kost/rumah di pulau
Jawa, 95,59% responden mampu mengoperasikan sarana belajar secara mandiri, 47,05% responden menggunakan sarana handphone dan laptop pribadi,
80,88% responden menggunakan
kuota internet, 94,12% belum
pernah mendapatkan bantuan kuota internet, 76,47% responden mengalami kendala saat pembelajaran
daring, 47,05% menggunakan aplikasi
google classroom, 69,12% responden menilai pembelajaran daring sesuai RPS,
39,71% responden menilai jadwal perkuliahan kurang sesuai dengan
jadwal kuliah, 58,82% responden cukup paham dengan materi
yang disampaikan.
Berbeda dengan kedua penelitian diatas yang mengutamakan sistem pembelajaran daring dan pelaksaan kuliah daring, pada penelitian ini peneliti lebih merujuk pada sistem evaluasi pembelajaran daring untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran daring selama Pandemic
Covid-19 sehingga dapat membantu mahasiswa menjaga mutu belajar
dan mencapai kompetensi pembelajarannya.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. pmenggambarkan langkah-langkah peneliti dalam melakukan penelitian untuk mengumpulkan sumber informasi terkait evaluasi pembelajaran daring yang diterapkan
dosen FKIP Prodi PPKn
Universitas Pattimura.
Merujuk kepada pendapat (Sugiyono, 2013) Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian naturalistic karena
penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting), dan data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Sedangkan menurut (Rukin, 2019). Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penonjolan proses penelitian dilakukan agar fokus penelitian sesuai dengan fakta
di lapangan.
Penelitian kualitatif bersifat deskrptif, karena mendiskripsikan suatu obyek, fenomena,
atau setting
social yang akan dituangkan
dalam dalam tulisan yang bersifat naratif. Arti dalam penulisannya data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar daripada angka. Dalam penulisan
laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang
diungkap di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan dalam laporannya (Anggito & Setiawan, 2018).
Dalam penelitian ini digunakan teknik
observasi terlibat langsung. Peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen atau foto-foto
(Rukin, 2019). Pada penelitian ini penulis melakukan
observasi terhadap komponen-komponen yang mendukung evaluasi strategi pembelajaran seperti materi kuliah, proses perkuliahan, daftar
dosen pengampu, daftar mahasiswa dan lain sebagainya.
Hasil dan Pembahasan
Pada
bagian ini akan diuraikan tentang hasil dan pembahasan mengenai sistem proses pembelajaran daring
yang dilakukan dalam menerapkan strategi evaluasi pembelajaran daring. Sistem
proses pembelajaran daring yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan Pembelajaran Daring
a. Pelaksanaan perkuliahan sesuai dengan Kurikulum
Program Studi PPKn
b. Menyiapkan RPS dan Bahan Ajar
c. Menyiapkan media pembelajaran daring
(aplikasi video
conference, aplikasi platform, layanan web, dan lain sebagainya)
d. Memastikan ketersediaan RPS, Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
Daring
2.
Pelaksanaan Pembelajaran Daring
a. Melakukan kontrak perkuliahan dengan mahasiswa
b. Proses Pembelajaran selama 1 semester (16
x pertemuan)
c. Pengambilan presensi/kehadiran melalui aplikasi web Google
Forms
d. Dosen melakukan evaluasi pembelajaran daring melalui jurnal pembelajaran, studi kasus, artikel review film dan simulasi mengajar
e. Dokumentasi aktivitas proses pembelajaran daring
3.
Umpan Balik (feedback)
a. Hasil evaluasi pembelajaran daring di analisa sesuai dengan temuan dari
hasil pengerjaan oleh mahasiswa PPKn
b. Hasil analisis digunakan sebagai bahan untuk
umpan balik perbaikan proses pembelajaran untuk semester berikutnya
Berbagai strategi evaluasi pembelajaran daring yang telah diterapkan oleh dosen PPKn melalui proses pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
a.
Jurnal Pembelajaran, sistem evaluasi yang dilakukan untuk menilai tingkat
pemahaman mahasiswa terkait materi yang diberikan selama pembelajaran daring,
b.
Studi Kasus, sistem evaluasi
yang diberikan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menyampaikan pendapat selama proses pembelajaran
daring,
c.
Artikel Review Film, sistem evaluasi yang diberikan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui tulisan terkait materi yang diberikan selama pembelajaran daring,
d.
Simulasi Mengajar, sistem evaluasi yang diterapkan pada akhir pembelajaran untuk mengasah ketrampilan mengajar dan kerjasama mahasiswa.
Tabel 1
Penerapan Evaluasi Pembelajaran dan Keterlibatan Mahasiswa
No. |
Penerapan Evaluasi Pembelajaran |
Keterlibatan Mahasiswa |
1. |
Jurnal Pembelajaran |
a.
memahami
materi/bahan ajar b.
melakukan tanya jawab c.
mengambil pokok-pokok pikiran d.
menuangkan gagasan individual |
2. |
Studi Kasus |
a.
menganalisis masalah yang terjadi b.
mengungkapkan gagasan pemecahan
masalah c.
mengajukan pendapat dampak
solusi pemecahan masalah d.
membuat
kesimpulan |
3. |
Artikel Review Film |
a.
memahami
alur cerita b.
membuat
ulasan secara individual c.
memberikan gambaran terkait
objek yang direview d.
mengemukakan pendapat/pemikiran |
4. |
Simulasi Mengajar |
a.
membuat
rencana pembelajaran b.
menyiapkan materi/bahan
ajar c.
menggunakan berbagai media dan sumber belajar d.
melakukan kerjasama secara kooperatif e.
mendemonstrasikan f.
melakukan tanya-jawab g.
memberikan feedback |
Berdasarkan pemaparan pada tabel di atas, maka dapat dilihat
bahwa dosen Prodi PPKn telah mengupayakan
berbagai strategi evaluasi yang
dilakukan selama proses pembelajaran daring selain melaksanakan tes atau kuis seperti
evaluasi pembelajaran pada umumnya sebelum perkuliahan secara online diterapkan.
Walaupun proses pembelajaran
dilakukan secara virtual tetapi evaluasi pembelajaran tetap bisa dilaksanakan dengan baik sehingga
tidak mengurangi kualitas dari pencapaian
hasil belajar mahasiswa.
Kunci keberhasilan dari evaluasi pembelajaran
daring karena adanya keterlibatan aktif mahasiswa sebagai subjek belajar dalam proses pembelajaran. Subjek belajar yang dimaksud adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran mahasiswa tidak dinilai hanya dengan
angka tetapi melalui evaluasi pembelajaran mahasiswa bisa mengembangkan potensinya secara langsung melalui proses pembelajaran daring.
Ketika
mahasiswa mengerjakan jurnal pembelajaran sebagaimana yang telah diterapkan oleh dosen PPKn tersebut di atas, dapat dilihat
bahwa mahasiswa berusaha untuk memahami materi/bahan ajar yang disampaikan oleh dosen, apabila terdapat materi yang tidak dipahami maka mahasiswa akan bertanya secara
langsung dan jika ada temannya yang bisa menjawab maka
dosen akan mengijinkan mahasiswa yang bersangkutan untuk menjelaskan. Tanya jawab tersebut menimbulkan interaksi aktif antar dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran daring. Mahasiswa yang
memahami dengan baik materi/bahan
ajar yang telah dipaparkan,
dapat mengambil pokok-pokok pikiran dari materi/bahan
ajar dan menuangkan gagasannya
dalam jurnal pembelajaran, namun ada juga mahasiswa yang belum memahami tetapi malu atau
malas bertanya sehingga pengerjaan jurnal pembelajarannya tidak terstruktur sesuai dengan arahan dari
dosen.
Dalam strategi evaluasi pembelajaran studi kasus, mahasiswa berpartisipasi aktif dalam menganalisis masalah yang terjadi, mengungkapkan gagasan pemecahan masalah, mengajukan pendapat dampak solusi pemecahan
masalah, dan membuat kesimpulan. Evaluasi pembelajaran studi kasus melibatkan keaktifan mahasiswa secara individu, agar mahasiswa dapat menuangkan pemikirannya melalui tulisan secara kritis terkait isu/masalah yang dihadapi masyarakat masa kini.
Evaluasi pembelajaran artikel review film dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa dalam mengulas sebuah cerita menjadi sederhana dengan memperhatikan hal-hal menarik yang akan dimunculkan dalam review namun tidak terlepas
dari materi/bahan ajar yang diberikan. Keterlibatan mahasiswa dalam membuat artikel
review film yaitu memahami alur cerita, membuat
ulasan secara individual, memberikan gambaran terkait objek yang direview, dan mengemukakan pendapat/pemikiran. Meskipun masih terdapat mahasiswa yang belum mampu menulis
artikel review film dengan baik, akan tetapi
dengan diterapkannya
strategi evaluasi pembelajaran
artikel review film dapat membantu melatih kreatifitas mahasiswa dalam menulis.
Partisipasi mahasiswa dalam simulasi mengajar yaitu membuat rencana pembelajaran, menyiapkan materi/bahan ajar, menggunakan berbagai media dan sumber belajar, melakukan kerjasama secara kooperatif, mendemonstrasikan, melakukan tanya-jawab, dan memberikan feedback. Simulasi
mengajar diterapkan dengan cara membagi
kelompok, pada kelompok tersebut akan dibagi
peran, siapa yang menjadi pendidik (guru) dan siapa yang menjadi peserta didik (siswa). Mahasiswa yang berperan menjadi guru akan melaksanakan pembelajaran kepada teman-temannya yang berperan sebagai murid dengan berlatar belakang kondisi belajar di dalam kelas melalui
aplikasi video conference.
Namun, sebelum melaksanakan simulasi mengajar secara daring, setiap kelompok membuat/menyusun hal-hal yang terkait dengan kegiatan tersebut, sehingga adanya kerjasama yang baik dan interaksi yang aktif dalam kelompok
pada saat mendemonstrasikan
simulasi mengajar.
Sesuai dengan hasil pembahasan
di atas menurut (Junaedi et al., 2018) Tujuan evaluasi pembelajaran secara umum adalah untuk
mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Selain itu,
evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk menilai efektivitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektivitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk menyediakan
data yang membantu dalam membuat keputusan.
Sedangkan fungsi evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui progress belajar peserta didik, apakah selama
proses pembelajaran berlangsung
peserta didik mampu memahami setiap materi yang dijelaskan sehingga pencapaian belajar peserta didik dapat
terlaksana dengan baik (Miterianifa & Mas�ud Zein., 2016).
Berdasarkan uraian tentang pengaruh upaya dosen dalam
menerapkan evaluasi pembelajaran daring terhadap keterlibatan mahasiswa diatas, maka dapat
dikemukakan bahwa penerapan evaluasi pembelajaran daring telah mewujudkan pencapaian maksimal tujuan pembelajaran mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam
proses evaluasi pembelajaran
daring berpengaruh positif
pada kemajuan belajar. Mahasiswa diarahkan untuk belajar memahami
materi/bahan ajar secara mandiri melalui jurnal pembelajaran; menganalisis masalah-masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat dalam kajian studi
kasus; melatih kemampuan menulis mahasiswa dalam mengulas sebuah karya berbentuk film menjadi sebuah artikel review yang menarik minat pembaca; serta mengasah kemampuan mahasiswa untuk berbicara, menyiapkan materi/bahan ajar, menyusun rencana pembelajaran, dan cara bekerjsama dalam berinteraksi melalui simulasi mengajar. Keadaan seperti ini membawa
dampak positif dalam proses pembelajaran daring,
karena melalui strategi evaluasi pembelajaran yang diterapkan, maka dapat tercapainya kualitas dari pencapaian
hasil belajar mahasiswa.
Kesimpulan
Melalui hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu pelaksanaan evaluasi pembelajaran daring yang
beriorientasi pada pencapaian
hasil tujuan pembelajaran mahasiswa adalah sebagai berikut : Pertama, sistem proses pembelajaran daring
dengan menggunakan indikator yang dapat diterapkan pada lingkungan
program studi PPKn, melalui cara tersebut
setidak-tidaknya akan memberikan gambaran yang jelas kepada program studi berkaitan dengan pelaksaan pembelajaran daring dan pencapaian
evaluasi pembelajaran mahasiswa. Kedua, penerapan strategi evaluasi pembelajaran daring oleh dosen PPKn yang meliputi: a) jurnal pembelajaran, b) studi kasus. c) artikel review film, dan d) simulasi
mengajar.
Dengan adanya upaya dosen PPKn
dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran daring telah berhasil menciptakan kondisi belajar yang mampu meningkatkan keaktifan mahasiswa selama proses pembelajaran daring, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi evaluasi pembelajaran secara daring memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa penilaian keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tidak hanya diukur dengan
angka, tetapi mengenai sejauh mana mahasiswa dapat memahami setiap materi yang diberikan dan mengembangkan potensi dirinya melalui proses evaluasi pembelajaran yang diterapkan.
BIBLIOGRAFI
Anggito, A., & Setiawan, J.
(2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Arikunto, S. (2012).
Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Astuti, L. D. (2020). The Potret
Evaluasi Pembelajaran Daring (E-Learning) Mahasiswa Kesehatan Dimasa Pandemi
Covid-19. Jurnal Kebidanan, 9(2), 25�33.
Eko Putro Widoyoko, S.
(2016). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gusty, S., Nurmiati, N.,
Muliana, M., Sulaiman, O. K., Ginantra, N. L. W. S. R., Manuhutu, M. A.,
Sudarso, A., Leuwol, N. V., Apriza, A., & Sahabuddin, A. A. (2020). Belajar
Mandiri: Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19. Yayasan Kita
Menulis.
Haudi, S. P., Hadion
Wijoyo, S. E., & SH, S. (2021). Pengantar Ilmu Pemerintahan. Insan
Cendekia Mandiri.
Junaedi, F., Nugroho, H.,
& Wahyono, S. B. (2018). Pembelaan Pada Persebaya dan Glorifikasi Bonek
dalam Pemberitaan Jawa Pos tentang Konflik Persebaya dan PSSI. Komuniti:
Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 10(1), 54�67.
Miterianifa & Mas�ud
Zein. (2016). Evaluasi Pembelajaran Kimia: Model Integrasi Sains Dengan
Islam. Cahaya Firdaus Publishing and Printing.
Mudyahardjo Redja. (2013).
Pengantar Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.
PAUD Kemdikbud. (2020). Website
Internal. anggun.paud.kemdikbud.go.id/
Prijowuntato, S. W.
(2020). Evaluasi pembelajaran. Sanata Dharma University Press.
Riyanda, A. R., Herlina,
K., & Wicaksono, B. A. (2020). Evaluasi Implementasi Sistem Pembelajaran
Daring Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. IKRA-ITH
HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 4(1), 66�71.
Rukin, S. P. (2019). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Simarmata, J.,
Simanihuruk, L., Ramadhani, R., Safitri, M., Wahyuni, D., & Iskandar, A.
(2020). Pembelajaran STEM Berbasis HOTS dan Penerapannya. Yayasan Kita
Menulis.
Sofan Amri. (2013). Pengembangan
dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya.
Sugiyono, P. D. (2013).
Metode penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta, CV.
Widyoko, E. P. E. P.
(2015). Pembelajaran. Pustaka Pelajar.