Syntax
Idea : p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 1, No. 8 Desember 2019
PENGARUH
STRUKTUR AKTIVA, STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DI
PT. JASUINDO
Andri Sutira
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) LPPM Padalarang
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis: 1) Signifikasi pengaruh Struktur Aktiva terhadap Nilai
Perusahaan, 2) Signifikasi pengaruh pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan, 3) Signifikasi pengaruh pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan, dan 4) Signifikasi pengaruh Struktur Aktiva, Struktur Modal dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan di PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen yang
berupa nilai perusahaan yang diproyeksikan dengan Price Book Value (PBV).
Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini berupa struktur aktiva,
struktur modal dan profitabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan
kuantitatif.� Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laporan keuangan tahunan yang
telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia Periode 31 Maret 2008- 31
Desember 2016. Dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi
berganda yang digunakan untuk melihat hubungan variabel independen terhadap
variabel dependen kemudian dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t
untuk menguji signifikansi parsial dan uji f untuk menguji signifikansi secara
simultan. Berdasarkan hasil uji t variable struktur aktiva berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai thitung3,849 > ttabel
2,037 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05 hasil penelitian ini memperkuat
teori Brigham dan Houston yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Hasil uji t variable struktur modal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai
thitung-3,678 > ttabel -2,037 dan nilai signifikan 0.001 < 0.05 hasil
penelitian ini ini memperkuat teori Mogdiliani dan Miller, yang menyatakan
bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Hasil uji t variable
profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai
thitung 0,308 < ttabel -2,037 dan nilai signifikan 0.760 > 0.05 hasil
penelitian ini memperlemah� teori Ang
yang mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan dalam
menghasilkan keuntungan.
Kata kunci: aktiva, modal, profitabiitas
Pendahuluan
Perusahaan didirikan dengan tujuan diantaranya untuk
memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan
dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan
atau pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat. Tujuan utama
perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of
the firm) (Salvatore, 2005).
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran
pemegang saham juga tinggi. Fama menyebutkan bahwa nilai perusahaan akan
tercermin dari harga pasar sahamnya. (Fama, 1978). Tujuan perusahaan adalah
memaksimumkan nilai saham (Karnadi,
1993). Nilai pemegang saham akan
meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai saham yang
tinggi menggambarkan nilai perusahaan yang tinggi. Hal ini dapat dijelaskan
secara sederhana bahwa nilai perusahaan (value) adalah hutang (debt) ditambah
modal sendiri (equity). Naiknya modal sendiri akan meningkatkan harga per
lembar saham perusahaan (Atmaja, 2008).
Perusahaan publik selalu berprinsip dalam pencapaian
maksimalisasi laba atau nilai perusahaan, namun hal tersebut tidak selalu
diimbangi dengan kesadaran para pengusaha tersebut dalam melakukan penilaian
konsep dan prinsip-prinsip maksimalisasi laba itu sendiri, sehingga terjadi
banyak tindakan ketidaktepatan penggunaan modal perusahaan terutama yang
berasal dari debt. Penggunaan modal perusahaan yang berasal dari hutang
memiliki risiko yang lebih besar daripada yang berasal dari modal sendiri baik
milik pribadi atau perseorangan, pemilik saham, ataupun pemilik modal dari
pihak manajerial. Penggunaan dana perusahaan harus diatur sedemikian rupa
sehingga pemanfaatannya dapat dilaksanakan secara optimal dan dapat menghindari
risiko-risiko keuangan yang dapat terjadi. Disinilah pentingnya peran
manajemen, karena Manajemen menjadi sangat penting artinya dari segala aspek
kehidupan. Oleh karena itu umumnya manajemen khususnya manajemen keuangan
manjadi icon yang urgen baik lingkup usaha yang kecil maupun besar.
Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen
konvensional yang sama sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai
tauhid. Orang-orang yang menerapkan manajemen konvensional tidak merasa adanya
pengawasan melekat, kecuali dari atasannya. Setiap kegiatan dalam manajemen
syariah diupayakan menjadi amal saleh yang bernilai abadi (Hafidhuddin, 2003).
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono mengenai metode deskriptif ini
diungkapkan bahwa statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi.
Metode penelitian verifikatif
menurut Sugiyono menyatakan bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya untuk
menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
mengunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel
X1, X2 dan X3 terhadap Y. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian
suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Metode penelitian kuantitatif
menurut Sugiyono menyatakan bahwa Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode deskriptif
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan
masalah nomor 1, nomor 2, nomor 3 dan nomor 4 yaitu menguji seberapa besar
pengaruh variabel (X1) yaitu struktur aktiva, struktur modal (X2) dan
profitabilitas terhadap variabel (Y) yaitu nilai perusahaan secara parsial dan
simultan pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (Sugiyono, 2012)
Hasil dan Pembahasan
A. Pengaruh
Struktur Aktiva terhadap Nilai Perusahaan
1. Perkembangan
Struktur Aktiva pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
Menurut Brigham dan Houston perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Pengukuran struktur aktiva dilakukan dengan melakukan suatu perbandingan antara total hutang jangka panjang perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki. Pengukuran struktur aktiva dapat dilakukan dengan melihat proporsi aktiva tetap perusahaan terhadap total aktiva perusahaan secara keseluruhan. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut (Brigham & Houston, 2001):
Adapun Perkembangan Struktur Aktiva pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk periode 31
Maret 2008-31 Desember 2016 ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 1
Perkembangan
Struktur Aktiva PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
Periode 31 Maret
2008- 31 Desember 2016
(dalam %)
Periode |
2008 |
2009 |
2010 |
2011 |
2012 |
2013 |
2014 |
2015 |
2016 |
Maret |
47.44 |
43.35 |
30.20 |
48.95 |
50.34 |
46.76 |
37.85 |
33.93 |
33.43 |
Juni |
45.83 |
27.33 |
24.56 |
44.61 |
41.48 |
39.08 |
26.73 |
27.16 |
27.39 |
September |
52.79 |
32.28 |
31.45 |
42.96 |
37.42 |
30.12 |
29.72 |
21.01 |
24.09 |
Desember |
47.53 |
38.80 |
44.16 |
46.39 |
42.07 |
37.72 |
35.98 |
36.68 |
43.96 |
Rata-rata |
48.40 |
35.44 |
32.59 |
45.73 |
42.83 |
38.42 |
32.57 |
29.70 |
32.22 |
Struktur Aktiva Tertinggi |
52.79 |
43.35 |
44.16 |
48.95 |
50.34 |
46.76 |
37.85 |
36.68 |
43.96 |
Struktur Aktiva� terendah |
45.83 |
27.33 |
24.56 |
42.96 |
37.42 |
30.12 |
26.73 |
21.01 |
24.09 |
Sumber : Laporan Keuangan PT. Jasuindo Tiga
Perkasa, Tbk Periode 31 Maret 2008-31 Desember 2016 dari situs www.idx.co.id di olah peneliti
Dari data table diketahui bahwa Struktur Aktiva PT.
Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk periode 31 Maret 2008-31 Desember 2016 mengalami fluktuasi.
Pada periode ini dapat diketahui bahwa September Tahun 2008 PT. Jasuindo Tiga
Perkasa, Tbk mendapat nilai Struktur Aktiva tertinggi yaitu 52,79% sedangkan
pada September tahun 2015 mendapat nilai Struktur Aktiva terendah yaitu 21,01%.
2. Analisis
Regresi Linier Sederhana Struktur Aktiva dan Nilai Perusahaan
Analisis Regresi Linier
Sederhana dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 for
windows. Hasil dari pengolahan data untuk model regresi linier sederhana
adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Tabel Coefficients Regresi
Linier Sederhana
Struktur Aktiva dan Nilai Perusahaan
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.392 |
.501 |
|
.781 |
.440 |
Struktur_Aktiva |
.050 |
.013 |
.551 |
3.849 |
.000 |
|
a.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
Berdasarkan tabel diatas,
maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana untuk Struktur Aktiva dan Nilai Perusahaan yaitu sebagai
berikut:
Y = α + β X
Y= 0,392 + 0,050X
Keterangan :
Y�� = Nilai Perusahaan
X� = Struktur Aktiva
Dari persamaan tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai a atau konstanta sebesar 0,392 dan nilai
koefisien Struktur Aktiva untuk variabel X sebesar 0,050 dan bertanda positif
yang mempunyai arti, jika ada peningkatan Struktur Aktiva maka
nilai perusahaan naik, ini
menunjukan bahwa Struktur Aktiva mempunyai hubungan yang searah dengan Nilai Perusahaan.
3. Uji
Hipotesis pengaruh struktur aktiva terhadap nilai perusahaan
a. Merumuskan
hipotesis
H0 : menunjukkan bahwa variabel Struktur Aktiva secara
parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Ha : menunjukkan bahwa variabel Struktur Aktiva secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
b. Menentukan
tingkat signifikansi
Tingkat
signifikansi tersebut adalah sebesar a = 0,05 : 2 = 0,025 atau
2,5% dengan derajat kebebasan (df=n-k-1; n=jumlah sampel, k=jumlah variabel
bebas) df = 36-3-1=32, dimana nilai ttabel pengujian dua arah
sebesar 2,037.�
c. Mencari
nilai t hitung
Dengan
bantuan software SPSS for Wondows versi 20, seperti terlihat pada tabel
4.7 diperoleh nilai thitung variabel struktur aktiva sebesar 3,849 adalah sebagai
berikut:
Tabel
3
Uji Statistik
t Hitung Struktur Aktiva
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.392 |
.501 |
|
.781 |
.440 |
Struktur_Aktiva |
.050 |
.013 |
.551 |
3.849 |
.000 |
|
a.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
d. Menentukan
daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan
t tabel dengan ketentuan.
- Jika thitung
> ttabel, atau -thitung < -ttabel maka
H0 ditolak (signifikan)
- Jika -ttabel� ≤ thitung ≤ ttabel
maka H0 diterima (tidak signifikan)
Dari hasil perbandingan thitung dengan ttabel� dengan tingkat kekeliruan 5% ialah thitung
> ttabel� (3,849 >
2,037) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai t positif menunjukan bahwa
Struktur Aktiva mempunyai hubungan
yang searah dengan Nilai Perusahaan. Nilai Sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,000. Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa Struktur Aktiva secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
e. Pengambilan
keputusan hipotesis
Untuk mengetahui besaran
pengaruh yang diberikan oleh variabel struktur aktiva terhadap nilai perusahaan
dalam bentuk persentase maka dilakukan analisis koefisien determinasi bisa
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Koefisien
Determinasi Struktur Aktiva Terhadap Nilai Perusahaan
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.551a |
.303 |
.283 |
.65402 |
a.
Predictors: (Constant), Struktur_Aktiva |
||||
b.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien determinasi dijelaskan dalam kolom Adjusted
R square yaitu 0.283 (28.3%). Dengan demikian pengaruh variabel struktur
aktiva terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 28.3%.
Berdasarkan hasil uji statistik di atas maka
hasil penelitian ini memperkuat teori Brigham dan Houston yang menyatakan bahwa struktur
aktiva berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur aktiva adalah penentuan
berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva secara garis besar
dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Ketika perusahaan
memiliki proporsi aktiva berwujud yang lebih besar, penilaian assetnya menjadi
lebih mudah sehingga permasalahan asimetri informasi menjadi lebih rendah. Dengan
demikian, perusahaan akan mengurangi kemampuan penggunaan modal utangnya ketika
proporsi aktiva berwujud meningkat.
Menurut
Brigham dan Houston perusahaan yang aktivitasnya sesuai untuk dijadikan jaminan
kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Pengukuran struktur
aktiva dilakukan dengan melakukan suatu perbandingan antara total hutang jangka
panjang perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki. Pengukuran struktur
aktiva dapat dilakukan dengan melihat proporsi aktiva tetap perusahaan terhadap
total aktiva perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan
pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva merupakan
perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva.� Struktur aktiva dapat dipandang dari objek
operasional yang pada dasarnya menggolongkan aktiva dalam perbandingan tertentu
untuk keperluan operasi utama perusahaan. Untuk keperluan ini, struktur aktiva
dapat dipandang dari dua sisi yaitu aktiva yang harus tersedia untuk beroperasi
perusahaan selama periode akuntansi berlangsung serta aktiva yang harus
disediakan untuk operasional perusahaan secara permanen.
Berkaitan
dengan uraian tersebut, yang dimaksud dengan aktiva yang harus disediakan untuk
operasi selama periode akuntansi berlangsung adalah golongan aktiva lancar.
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk
dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam
periode berikutnya, paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan
perusahaan yang normal (Munawir,
2018).
B. Pengaruh
Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
1. Perkembangan
Struktur Modal pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
Menurut Agus Sartono menyatakan struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.
Sedangkan menurut Brigham dan Houston, struktur modal diukur dengan membandingkan total hutang dengan total asset, yang mencerminkan besarnya pandanaan melalui hutang baik hutang lancar maupun hutang jangka penjang terhadap asset secara keseluruhan.
Rasio struktur modal dalam penelitian ini diwakili oleh Debt To Asset Ratio.
Rasio Struktur modal dapat dihitung dengan rumus
Adapun data Perkembangan Struktur Modal pada
PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk periode 31 Maret 2008- 31 Desember 2016 sebagai
berikut.
Tabel 5
Perkembangan
Struktur Modal PT. Jasuindo Tiga Perkasa,Tbk
Periode 31 Maret
2008-31 Desember 2016
(dalam %)
Periode |
2008 |
2009 |
2010 |
2011 |
2012 |
2013 |
2014 |
2015 |
2016 |
Maret |
66.21 |
47.16 |
55.24 |
34.42 |
35.87 |
49.37 |
57.43 |
61.02 |
62.64 |
Juni |
44.46 |
64.15 |
57.85 |
42.91 |
46.49 |
57.15 |
69.34 |
69.70 |
68.05 |
September |
36.13 |
57.36 |
50.66 |
45.04 |
55.38 |
67.88 |
65.46 |
73.83 |
70.79 |
Desember |
43.20 |
44.91 |
34.91 |
39.84 |
53.81 |
57.92 |
56.79 |
60.44 |
47.38 |
Rata-rata |
47.50 |
53.40 |
49.67 |
40.55 |
47.89 |
58.08 |
62.26 |
66.25 |
62.22 |
Struktur Modal Tertinggi |
66.21 |
64.15 |
57.85 |
45.04 |
55.38 |
67.88 |
69.34 |
73.83 |
70.79 |
Struktur Modal �terendah |
36.13 |
44.91 |
34.91 |
34.42 |
35.87 |
49.37 |
56.79 |
60.44 |
47.38 |
Sumber : Laporan
Keuangan PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Periode 31 Maret 2008- 31 Desember 2016
dari situs www.idx.co.id di olah peneliti
����������� Dari data tabel 4.9 diatas
diketahui bahwa Struktur Modal PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk periode Maret
2008 � Desember 206 mengalami fluktuasi. Pada periode ini dapat diketahui bahwa
September tahun 2015 PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk mendapat nilai Struktur
Modal tertinggi yaitu 73,83% sedangkan pada Maret tahun 2011 mendapat rata-rata
nilai Struktur Modal terendah yaitu 34,42%.
2. Analisis
Regresi Linier Sederhana Struktur Modal dan Nilai Perusahaan
Hasil dari pengolahan data untuk model
regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Tabel Coefficients Regresi
Linier Sederhana
Struktur Modal dan Nilai Perusahaan
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4.258 |
.550 |
|
7.737 |
.000 |
Struktur_Modal |
-.037 |
.010 |
-.533 |
-3.678 |
.001 |
|
a.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
�� Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi linier
sederhana untuk Struktur Modal dan Nilai
Perusahaan yaitu sebagai berikut:
Y
= α + β X
Y= 4,258 -
0,037X
Keterangan :
Y�� = Nilai
Perusahaan
X = Struktur Modal
Dari persamaan tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai a atau konstanta sebesar 4,258 dan nilai
koefisien Struktur Modal untuk variabel X sebesar 0,037 dan bertanda negative
yang mempunyai arti, jika ada peningkatan Struktur modal maka nilai perusahaan
turun, ini menunjukan bahwa Struktur modal mempunyai hubungan yang
berlawanan arah dengan Nilai
Perusahaan.
3. Uji
Hipotesis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
a. Merumuskan
hipotesis
H0 : �menunjukkan bahwa
variabel Struktur Modal secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT.
Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Ha : menunjukkan bahwa variabel Struktur Modal secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
b. Menentukan
tingkat signifikansi
Tingkat
signifikansi tersebut adalah sebesar a = 0,05 : 2 = 0,025 atau
2,5% dengan derajat kebebasan (df=n-k-1; n=jumlah sampel, k=jumlah variabel
bebas) df = 36-3-1=32, dimana nilai ttabel pengujian dua arah
sebesar 2,037.�
c. Mencari
nilai t hitung
Dengan
bantuan software SPSS for Wondows versi 20, seperti terlihat pada tabel
4.11 diperoleh nilai thitung variabel struktur modal sebesar -3,678 adalah sebagai
berikut:
Tabel
7
Uji Statistik
t Hitung Struktur Modal
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4.258 |
.550 |
|
7.737 |
.000 |
Struktur_Modal |
-.037 |
.010 |
-.533 |
-3.678 |
.001 |
|
a.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
d. Menentukan
daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan
t tabel dengan ketentuan.
- Jika thitung
> ttabel, atau -thitung < -ttabel maka
H0 ditolak (signifikan)
- Jika -ttabel� ≤ thitung ≤ ttabel
maka H0 diterima (tidak signifikan)
Dari hasil perbandingan thitung dengan ttabel� dengan tingkat kekeliruan 5% ialah -thitung
< -ttabel� (-3,678
< -2,037) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai t negatif menunjukan
bahwa Struktur Modal mempunyai
hubungan yang berlawanan arah dengan Nilai Perusahaan. Nilai Sig lebih kecil
dari nilai probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,001. Dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa Struktur Modal
secara parsial berpengaruh negative dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
e. Pengambilan
keputusan hipotesis
Untuk
mengetahui besaran pengaruh yang diberikan oleh variabel struktur modal
terhadap nilai perusahaan dalam bentuk persentase maka dilakukan analisis
koefisien determinasi bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8
Koefisien Determinasi Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.533a |
.285 |
.264 |
.66281 |
a. Predictors: (Constant),
Struktur_Modal |
||||
b. Dependent Variable:
Nilai_Perusahaan |
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat nilai koefisiien determinasi dijelaskan dalam kolom
Adjusted R square yaitu 0.264 (26.4%). Dengan demikian pengaruh variabel
struktur modal terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 26.4%.
Berdasarkan hasil uji di atas maka hasil
penelitian ini memperkuat teori Mogdiliani dan Miller, yang menyatakan bahwa nilai perusahaan
ditentukan oleh struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah yang
sangat penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan
mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu
perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai
hutang yang sangat besar akan memberikan beban berat kepada perusahaan yang
bersangkutan, tetapi apabila struktur modal perusahaan baik maka akan
meningkatkan nilai perusahaan (Riyanto, 2001).
Hasil
penelitian ini juga memperkuat penelitian oleh Sudarman yang meneliti tentang
pengaruh struktur modal, kebijakan dividen dan kinerja terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian Sudarman menunjukkan struktur modal (leverage)
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi ada perbedaan
terkait hasil pengaruh ROA. Pada penelitian Sudarman ROA berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan sedangkan pada penelitian ini ROA tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
C. Pengaruh
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
1. Perkembangan
Profitabilitas pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
(Sartono, 2001) menjelaskan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Bambang Riyanto profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Return on Assetss adalah bagian dari rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas sendiri merupakan alat evaluasi untuk pengukuran kinerja keuangan yaitu sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Keown et al. juga menjelaskan bahwa ROA sebagai bagian dari rasio profitabilitas merupakan alat dalam evaluasi kinerja keuangan. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham & Houston, 2001). Jadi, jika beberapa pendapat tersebut dihubungkan maka ada hubungan antara kebijakan, keputusan, investasi dan laba sebagai hasil akhir.
Bambang Riyanto untuk menghitung pengembalian total asset dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Dalam penelitian ini tingkat profitabilitas dalam suatu perusahaan diukur dengan menggunakan tolak ukur Return On Assets (ROA). Return On Assets yang dimaksud untuk mengukur perbandingan laba sebelum pajak dengan total aktiva dalam periode yang sama yang di capai. Dengan rumus :
Adapun data Perkembangan Profitabilitas pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk periode 31
Maret 2008- 31 Desember 2016 ditampilkan pada tabel di lembar berikut.
Tabel
9
Perkembangan
Profitabilitas PT. Jasuindo Tiga Perkasa,Tbk
Periode
31 Maret 2008- 31 Desember 2016
(dalam
%)
Periode |
2008 |
2009 |
2010 |
2011 |
2012 |
2013 |
2014 |
2015 |
2016 |
Maret |
1.96 |
1.27 |
1.57 |
1.35 |
1.79 |
1.10 |
0.99 |
0.77 |
1.26 |
Juni |
3.22 |
3.73 |
8.23 |
5.54 |
3.49 |
1.06 |
1.28 |
1.6 |
1.92 |
September |
9.92 |
6.34 |
16.82 |
12.06 |
5.98 |
3.14 |
7.18 |
0.48 |
5.31 |
Desember |
9.89 |
22.63 |
42.70 |
34.05 |
12.63 |
9.50 |
10.22 |
10.06 |
9.37 |
Rata-rata |
6.25 |
8.49 |
17.33 |
13.25 |
5.97 |
3.70 |
4.92 |
3.23 |
4.47 |
ROA Tertinggi |
9.92 |
22.63 |
42.7 |
34.05 |
12.63 |
9.50 |
10.22 |
10.06 |
9.37 |
ROA �terendah |
1.96 |
1.27 |
1.57 |
1.35 |
1.79 |
1.06 |
0.99 |
0.48 |
1.26 |
��
Dari data tabel 4.13 diatas diketahui bahwa
profitabilitas PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk periode 31 Maret 2008 � 31
Desember 2016 mengalami fluktuasi. Pada periode ini dapat diketahui bahwa
Desember tahun 2010 PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk mendapat nilai
profitabilitas tertinggi yaitu 42,07% sedangkan pada September tahun 2015
mendapat� nilai profitabilitas terendah
yaitu 0,48%.
Berdasarkan
grafik diatas, bahwa profitabilitas PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk mengalami kondisi yang
fluktuatif. Desember tahun 2010 PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
mendapat nilai profitabilitas tertinggi yaitu 42,7% sedangkan September tahun
2015 mendapat� nilai profitabilitas
terendah yaitu 0,48%.
2. Analisis
Regresi Linier Sederhana Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
Hasil dari pengolahan data
untuk model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Tabel 10
Tabel Coefficients Regresi
Linier Sederhana
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.242 |
.169 |
|
13.237 |
.000 |
ROA |
.004 |
.014 |
.053 |
.308 |
.760 |
|
a.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
Berdasarkan tabel diatas,
maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana untuk profitabilitas dan Nilai Perusahaan yaitu sebagai berikut:
Y = α + β1
X
Y= 2,242 +
0,004 X
Keterangan :
Y�� = Nilai
Perusahaan
X
= Profitabilitas
Dari perhitungan tersebut
dapat disimpulkan bahwa nilai a atau konstanta sebesar 2,242 dan nilai
koefisien profitabilitas untuk variabel X sebesar 0,004 dan bertanda postitif
yang mempunyai arti, jika ada peningkatan profitabilitas maka nilai perusahaan naik, ini menunjukan bahwa
profitabilitas mempunyai hubungan yang searah dengan Nilai Perusahaan.
3.� Uji Hipotesis pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
a. Merumuskan
hipotesis
H0 : menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
secara parsial
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Ha : menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
b. Menentukan
tingkat signifikansi
Tingkat
signifikansi tersebut adalah sebesar a = 0,05 : 2 = 0,025 atau
2,5% dengan derajat kebebasan (df=n-k-1; n=jumlah sampel, k=jumlah variabel
bebas) df = 36-3-1=32, dimana nilai ttabel pengujian dua arah
sebesar 2,037.�
c. Mencari
nilai t hitung
Dengan
bantuan software SPSS for Wondows versi 20, seperti terlihat pada tabel
4.15 diperoleh nilai thitung variabel profitabilitas sebesar 0,308 adalah sebagai
berikut:
Tabel
11 Uji Statistik t
Hitung profitabilitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.242 |
.169 |
|
13.237 |
.000 |
ROA |
.004 |
.014 |
.053 |
.308 |
.760 |
|
a.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
d. Menentukan
daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan
t tabel dengan ketentuan.
- Jika thitung
> ttabel, atau -thitung < -ttabel maka
H0 ditolak (signifikan)
- Jika -ttabel� ≤ thitung ≤ ttabel
maka H0 diterima (tidak signifikan)
Dari hasil perbandingan thitung dengan ttabel� dengan tingkat kekeliruan 5% ialah thitung
< ttabel� (0,308 <
2,037) sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai t positif menunjukan bahwa profitabilitas
mempunyai tidak
mempunyai hubungan dengan Nilai Perusahaan. Nilai Sig lebih besar dari nilai
probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,760. Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan.
e. Pengambilan
keputusan hipotesis
Untuk
mengetahui besaran pengaruh yang diberikan oleh variabel profitabilitas
terhadap nilai perusahaan dalam bentuk persentase maka dilakukan analisis
koefisien determinasi bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12
Koefisien Determinasi Profitabiltias Terhadap Nilai Perusahaan
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.053a |
.003 |
-.027 |
.78254 |
a.
Predictors: (Constant), ROA |
||||
b.
Dependent Variable: Nilai_Perusahaan |
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat nilai koefisiien determinasi dijelaskan dalam kolom
Adjusted R square yaitu 0.027 (2.7%). Dengan demikian pengaruh variabel
profitabilitas terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 2.7%.
Berdasarkan
hasil uji di atas maka hasil penelitian ini memperlemah� teori Ang yang mengungkapkan bahwa rasio
profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan dalam
menghasilkan keuntungan(Ang, 1997). Kusumastuti mengatakan,
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa
mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan (Kusumastuti, Supatmi, & Sastra, 2007). Hasil penelitian ini memperlemah mungkin dikarenakan rasio
profitabilitas yang digunakan hanya ROA saja, yang mana menurut Horne dan Wachowicz
mengatakan bahwa, rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang
menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor
dan margin laba bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi
yaitu return on asset (ROA) Return on equity (ROE) (Horne & Wachowicz, 2012).
Hasil
penelitian ini juga memperlemah teori yang di kemukakan J.C.V. Horne & J.M.
Wachowicz yang menyatakan bawa profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek
perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut
dan nilai perusahaan akan meningkat. Investor menanamkan saham pada sebuah
perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan
capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar
return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi
lebih baik.
Hasil
penelitian ini juga memperlemah hasil penelitian dari Carlson dan Bathala, yang
berjudul �Ownership differences and firms� income smoothing behavior�,
yang menyatakan ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan
pada penelitian ini ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan mengenai mengenai pengaruh struktur aktiva,
struktur modal dan profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan PT.
Jasuindo Tiga Perkasa, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Struktur
aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. Hal ini terbukti dengan hasil uji
hipotesis yang menunjukkan bawa thitung3,849 lebih besar dari ttabel2,037.�� Nilai Sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,000. Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian ini memperkuat teori Brigham dan Houston
yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
2.
Struktur
modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. Hal ini terbukti dengan hasil uji
hipotesis yang menunjukkan bawa thitung-3,678 lebih besar dari� ttabel-2,037.�� Nilai Sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,001. Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian ini ini memperkuat teori Mogdiliani dan
Miller, yang menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal.
Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana
mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban berat kepada
perusahaan yang bersangkutan, hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian
oleh Sudarman yang meneliti tentang pengaruh struktur modal, kebijakan dividen
dan kinerja terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Sudarman menunjukkan
struktur modal (leverage) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3.
Profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan PT. Jasuindo Tiga
Perkasa Tbk. Hal ini terbukti dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan bawa
thitung0,308 lebih kecil dari�
ttabel2,037.�� Nilai Sig lebih
besar dari nilai probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,760. Dengan tingkat
kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini memperlemah� teori Ang yang mengungkapkan bahwa rasio
profitabilitas menunjukkan keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan.
Kusumastuti mengatakan, profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan
operasi perusahaan. Hasil penelitian ini memperlemah mungkin dikarenakan rasio
profitabilitas yang digunakan hanya ROA saja, yang mana menurut Horne dan
Wachowicz mengatakan bahwa, rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu,
rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (margin
laba kotor dan margin laba bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan
investasi yaitu return on asset (ROA) Return on equity (ROE).
4.
Struktur
aktiva, struktur modal dan profitabilitas secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini terbukti dengan hasil uji
hipotesis yang menunjukkan bawa Fhitung 5,781 lebih besar dari� Ftabel2,90. Nilai Sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 yakni sebesar 0,003.�
Besaran pengaruh yang diberikan oleh struktur aktiva, struktur modal dan
profitabilitas atau Adjusted R square yaitu sebesar 0,291 atau 29%. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh struktur aktiva, struktur modal dan profitabilitas
secara simultan terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 29%. Sedangkan sisanya
yaitu sebesar 71% didapat dari (100%-29%=71%), merupakan pengaruh dari faktor
lain yang tidak diteliti seperti tingkat penjualan, skala perusahaan, kondisi
intern perusahaan dan ekonomi makro dll. Hasil penelitian ini memperkuat teori
yang dikemukana oleh Fama yang menyebutkan bahwa nilai perusahaan akan
tercermin dari harga pasar sahamnya. Hasil penelitian menunjukan hasil positif
dan signifikan serta memperkuat teori dan penelitian terdahulu meskipun ada
beberapa yang merevisi seperti terkait ROA, hal ini menandakan struktur aktiva
dan struktur modal penting untuk diperhatikan oleh pihak PT Jasuindo Tiga
Perkasa. Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh dan signifikan
terhadap Nilai Perusahaan.� Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa adanya factor lain yang mempengaruhi hubungan
rasio profitabilitas (ROA) dengan nilai perusahaan, seperti Margin Laba Kotor (Gross
Profit Margin), Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return on Equity
(ROE),� Return on Sales (ROS), Return on
Capital Employed (ROCE), Return on Investment (ROI) dan Earning Per Share
(EPS). secara optimal maka sistem tersebut dapat memberi manfaat dalam
pembelajaran.
BIBLIOGRAFI
Ang, Robert. (1997). Buku
pintar pasar modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Atmaja, Lukas
Setia. (2008). Teori dan praktik manajemen keuangan. Yogyakarta: Andi.
Brigham, Eugene
F., & Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan. Buku 1 edisi 8. Jakarta:
Erlangga.
Fama, Eugene F.
(1978). The effects of a firm�s investment and financing decisions on the
welfare of its security holders. The American Economic Review, 68(3),
272�284.
Hafidhuddin,
Didin. (2003). Manajemen syariah dalam praktik. Gema Insani.
Horne, James C.
Van, & Wachowicz, John M. (2012). Prinsip-prinsip manajemen keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Karnadi, Steve
H. (1993). Manajemen Pembelanjaan. Yayasan Promotion Humania Edisi Kedua.
Jakarta.
Kusumastuti,
Sari, Supatmi, Supatmi, & Sastra, Perdana. (2007). Pengaruh board diversity
terhadap nilai perusahaan dalam perspektif corporate governance. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 9(2), 88�98.
Munawir, Slamet.
(2018). Analisa laporan keuangan. Liberty.
Riyanto,
Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta:
Bpfe.
Salvatore,
Dominick. (2005). Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba
Empat: Jakarta.
Sartono, Agus.
(2001). Manajemen keuangan teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 147.).
Bandung: Alfabeta.