Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����

Vol. 3, No. 3, Maret 2021

 

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ADIWIYATA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 KUPANG

 

Junindi Mandalika Manobe, I Gusti Bagus Arjana dan Robertus Se

Universitas Nusa Cendana Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstract

This study aims to explain adiwiyata school policy in the management of the school environment of SMA Negeri 4 Kupang. In this study used qualitative descriptive research method. The data analysis tecnic use Data Collection, Data Reduction, Data Display, and Conclusions Drawing/ Verifying. The results showed that adiwiyata school policy applied in the management of the environment of State High School 4 Kupang, namely the change in vision, mission and objectives that are environmentally sound, namely "Achievement, Character, Insightful Imtaq and Science and Technology, and environmentally sound. In addition, in each subject is always associated with environmental issues that are going on.It is supported by requiring teachers and employees to continue to motivate and direct students to develop environmental care attitudes, through learning, devotional work, seminars and socialization and participate in environmental action. In addition, there is a policy to recycle organic and inorganic waste as creativity and also facilitate water treatment well for the management of a clean and healthy school environment, all delivered through direct or indirect appeals (through the appeal board). In supporting the implementation of the Adiwiyata program, the school allocates funds for environmentally based activities, such as for student, extracurricular, environmental action, seminars and socialization.

 

Keywords: implementation; adiwiyata;school environment

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kebijakan sekolah Adiwiyata dalam pengelolaan lingkungan sekolah SMA Negeri 4 Kupang. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan beberapa tahapan yaitu Pengumpulan data, Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kebijakan sekolah Adiwiyata yang diterapkan dalam pengelolaan lingkungan sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang, yakni adanya perubahan visi, misi dan tujuan yang berwawasan lingkungan yakni �Berprestasi, Berkarakter, Berwawasan Imtaq dan IPTEK serta berwawasan lingkungan. Selain itu, dalam setiap mata pelajaran selalu dikaitkan dengan isu lingkungan yang sedang terjadi.Hal tersebut didukung dengan mewajibkan guru dan pegawai untuk tetap memotivasi dan mengarahkan siswa untuk menumbuh kembangkan sikap peduli lingkungan, melalui pembelajaran, kerja bakti, seminar maupun sosialisasi serta turut berpartisipasi dalam aksi lingkungan. Selain itu, adanya kebijakan untuk mendaur ulang sampah organik maupun anorganik sebagai kreatifitas dan juga memannfaatkan pengolahan air dengan baik untuk pengelolaan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, semuanya disampaikan melalui himbauan secara langsung maupun tidak langsung (melalui papan himbauan). Dalam mendukung pelaksanaan program Adiwiyata, maka pihak sekolah mengalokasikan dana untuk kegiatan berbasis lingkungan, seperti untuk kegiatan kesiswaan, ekstrakurikuler, aksi lingkungan, seminar dan sosialisasi.

 

Kata kunci: implementasi; adiwiyata; lingkungan sekolah

Coresponden Author

Email: [email protected]

Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi

Pendahuluan

Menurut (Panuluh & Fitri, 2016) Sustainable Development Goals (SDGs) bertujuan untuk mengurangi masalah pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran dari Sustainable Development Goals (SDGs) tersebut. Menurut (Asmalia, Kasri, & Ahsan, 2018)bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) adalah menurunkan angka kemiskinan, menciptakan rasa damai dan makmur serta melindungi planet ini. Adapun salah satu keputusan penerapan Suistainable Development Goals adalah mengupayakan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Kesepakatan tersebut merupakan bukti kepedulian sesuai tujuan dan sasaran Sustainable Development Goals (SDGs).

Menurut (Yeni Isnaeni, 2014) Pada umumnya, dalam dunia pendidikan juga melaksanakan program peduli lingkungan yang diwujudkan melalui kebijakan dalam pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lembaga Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), meningkatkan efektifitas SDM, Peningkatan kualitas sarana dan prasarana, penggunaan anggaran yang lebih efisien, materi pendidikan lingkungan hidup yang lebih kontekstual, pengembangan informasi dan komunikasi yang lebih efektif dan kontribusi masyarakat dalam peningkatan kualitas Pendidikan Lingkungan Hidup . Menurut (Rahmah, 2014). Pendidikan lingkungan hidup adalah salah satu solusi pemerintah sebagai upaya untuk mengurangi dampak penurunan kualitas lingkungan. Upaya tersebut dilakukan oleh berbagai pihak untuk menjaga agar kualitas lingkungan itu tetap terjaga. Upaya tersebut ditandai dengan adanyakerjasama antara menteri lingkungan hidup dan Menteri Pendidikan Nasional pada tanggal 21 Februari 2006 yang diwujudkan melalui adanya program Adiwiyata.

�� Penurunan kualitas lingkungan hidup di Indonesia, semakin hari semakin memburuk, hal tersebut ditandai dengan berbagai macam peristiwayang terjadi akibat perbuatan atau ulah manusia seperti, longsor, kebakaran hutan, penggundulan hutan, polusi, pencemaran dan sebagainya. Hal tersebut berdasarkan pendapat (Arjana, 2012) bahwa isu atau permasalahan lingkungan yang terjadi semakin hari semakin bertambah sehingga dibutuhkan solusi yang nyata untuk menjaga dan mengelola lingkungan hidup agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Menurut (Saputro, 2015), situasi dan kondisi Lingkungan hidup saat ini sedang berada dalam sebuah situasi yang sangat mengkhawatirkan. Ketika kondisi lingkungan terlihat sangat memprihatinkan, maka kualitas lingkunganpun semakin menurun, dan disaat yang sama pula manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga membuat manusia semakin bermasalah. Banyaknya kebutuhan manusia merupakan sebuah tuntutan hidup yang harus dipenuhi, tetapi dalam proses untuk memenuhi tuntutan hidup tersebut, manusia gagal dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Sebagai wujud sikap peduli terhadap lingkungan, maka generasi muda perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan danpendidikan lingkungan hidup. Menurut (Ardoin, Bowers, & Gaillard, 2020) bahwa Pendidikan lingkungan yang tepat tidak hanya sekedar teori untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi dalam pendidikan lingkungan hidup harus mampu menumbuh kembangkan sikap sadar dan peduli terhadap pelestarian pengelolaan lingkungan hidup.

�� Pentingnya pengetahuan dan pendidikan lingkungan hidup bagi generasi muda sehingga pendidikan lingkungan hidup perlu diintegrasikan pada semua jenjang pendidikan. Menurut Udoji yang dikutip oleh (Rahmah, 2014) mendefinisikan kebijakan publik merupakan suatu upaya dalam penyelesaian masalah yang berisi tindakan tertentu yang mampu memberi pengaruh besar terhadap warga. Menurut (Yusnidar, Liesnoor, & Banowati, 2015) warga sekolah yang dimaksud adalah kepala sekolah , pengajar, tenaga kependidikan dan peserta didik serta seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Dengan adanya partisipasi yang baik dari seluruh warga sekolah maka dapat meningkatkan kualitas lingkungan agar tetap terjaga. Warga sekolah bertanggung jawab terhadap tercapainya tidaknya tujuan ataupun kebijakan tersebut. Karena secara struktur setiap orang bertanggung jawa sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Dengan menyadari tupoksi dari setiap orang maka tujuan atau kebijakan yang hendak dicapai akan diperoleh dengan mudah (Fitrianto, 2020).

Menurut (Bahrudin, 2017) bahwa Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia diterapkan pada semua jenjang pendidikan, salah satunya adalah dengan salah satu programl, yaitu program Adiwiyata.

Menurut (Silaban, Susi J., & Yuliani, 2017), kata Adiwiyata berasal dari dua kata sansekerta yaitu Adi dan Wiyata. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna : tempat memperoleh pengetahuan, aturan dan sikap dalam kehidupan sosial. Jadi Adiwiyata yaitu suatu tempat yang ideal, baik dan sempurna dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial, guna meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan, norma-norma dalam lingkungan dan juga bagaimana beretika dalam lingkungan kehidupan sosial.

Menurut (Permana & Ulfatin, 2018), Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang memberlakukan empat komponen Adiwiyata yaitu, Kebijakan lingkungan, kurikulum, program-programkegiatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang mendukung pengelolaan lingkungan.Di dalam program tersebut, terdapat berbagai komponen maupun upaya yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan, baik itu melalui kebijakan, kurikulum, Kegiatan ramah lingkungan, maupun melalui sarana prasarana yang disediakan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Menurut (Rahmawati & Suwanda, 2015), lembaga pendidikan dapat menjadi wadah yang efektif dalam penerapan program Adiwiyata, sebagai upaya menumbuhkembangkan sikap peduli lingkungan bagi generasi mudah. Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga maka generasi muda perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan tentanglingkungan. Menurut (Landriany, 2014), Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu hal terpenting sebagai upaya pemeliharaan lingkungan hidup dan merupakan alat untuk menanamkan sikap dan karakter peduli lingkungan.

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang adalah sekolah di Kota Kupang yang telah meraih pengahargaan Adiwiyata, dimana pada tahun 2010, Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia telah menetapkan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang sebagai salah satu Sekolah Menengah Atas Nominasi Sekolah Adiwiyata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Pada tahun 2015, Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Menurut (Sitisyarah & Mustika, 2017) Adiwiyata adalah sebuah program yang diterapkan pada semua jenjang pendidikan sebagai wujud pemeliharaan lingkungan hidup, karena nilai, sikap dan pengetahuan dapat diperoleh dengan mudah pada semua jenjang pendidikan. Sehingga, program Adiwiyata diimplementasikan ke dalam semua jenjang pendidikan.

Program Adiwiyata sangat bermanfaat bagi siswa, karena siswa tidak hanya diberikan teori saja terkait pentingnya menjaga dan merawat lingkungan saja, tetapi siswa dilatih, diarahkan, diajarkan untuk menumbuhkanpeduli terhadap lingkungan, hal tersebut dilakukan dengan memberikan pengertian dan motivasi serta melibatkan siswa dalam setiap program aksi lingkungan. Dalam pelaksanaan program tersebut, harus sesuai dengan kebijakan program Adiwiyata, sehingga semua kegiatan dapat terrealisasi sesuai dengan kebijakan program Adiwiyata yang telah ditetapkan. Menurut (Roswita, 2020). Bahwa program Adiwiyata bertujuan untuk menumbuh kembangkan sikap peduli terhadap lingkungan sekolah. Sekolah menjadi salah satu tempat dalam mengembangan sikap peduli dan rasa cinta terhadap lingkungan yang bersih dan sehat . Hal yang sama juga disampaikan oleh (Nurdiati & Pambudi, 2018) bahwa Adiwiyata merupakan suatu program yang diterapkan pada semua jenjang pendidikan sebagai upaya menumbuhkembangkan sikap peduli lingkungan. Penelitian ini mencoba membahas implementasi kebijakan Adiwiyata dalam pengelolaan lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakanAdiwiyata dalam pengelolaan lingkungan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang. Penelitian ini mempunyai arti penting karena dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep sekolah Adiwiyata dan juga sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan implementasi program Adiwiyata dalam pengelolaan lingkungan sekolah.

 

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian akan dianalisis sesuai metode deskriptif kualitatifyang terdiri beberapa komponen yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun informan dalam penelitian ini, yakni :

a.       Guru Biologi, selaku salah satu Tim Adiwiwiyata di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang untuk mengungkap informasi kebijakan berwawasan lingkungan.

b.      Kepala Sekolah, untuk mengungkap informasi terkait implementasi kebijakan berwawasan lingkunganpada Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang.

c.       Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum untuk mengungkap informasi  mengenai kurikulum berbasis lingkungan sekolah Adiwiyata.

d.      Komite, Untuk mengungkap terkait anggaran yang dialokasikan untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

e.       Humas, Untuk memberikan informasi terkait hubungan, relasi ataupun kemitraan antara sekolah dengan lembaga lain.

f.        Warga Sekolah ( petugas tata usaha, tukang kebun, pengelola kantin), untuk  mengungkap informasi terkait kontribusi dalam  upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan sekolah.

g.      Peserta Didik orang untuk mengungkap informasi mengenai pemahaman Program Adiwiyata dan peran serta dalam pelaksanaan program Adiwiyata.

 

Hasil dan Pembahasan

1.      Visi dan Misi Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan

Menurut (Febrianti & Aprilia, 2016) dukungan, motivasi, partisipasi kontribusi nyata dan peran serta dari semua warga sekolah sangat dibutuhakan sebagai upaya untuk mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan. Visi, misi dan tujuan yang tertuang didalam kurikulum Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kupang sudah memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Visi, misi dan tujuan ini juga sudah terinternalisasi (tahu dan paham) oleh semua warga sekolah. Kebijakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang yang berbasis lingkungan, dapat dilihat pada visi, misi, tujuan dan kurikulum yang diterapkan di sekolah. Visi Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang adalah menjadi sekolah yang berprestasi, berkarakter, berwawasan imtaq dan iptek, dan berwawasan lingkungan�. Unsur lingkungan dalam misi Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang terlihat pada poin ke tujuh yaitu, Meningkatkan mutu mencapai sekolah kategori mandiri dan berwawasan lingkungan. Selanjutnya tujuan sekolah yang berkaitan dengan lingkunganyaitu menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa hampir semua warga sekolah mengetahui akan visi dari sekolah, sedangkan untuk misi, mereka kurang begitu hafal, dikarenakan didalam misi dan tujuan, terdapat banyak poin yang perlu dicapai, sehingga sulit untuk dihafal. Oleh karena itu sosialisasi kepada warga sekolah terkait visi, misi dan tujuan perlu dijalankan dengan baik, agar kebijakan dan program yang akan dijalankan oleh pihak sekolah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan cita-cita yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sitisyarah & Mustika, 2017) bahwa karakteristik kebijakan berwawasan lingkungan di SMPN 13 Palembang, dapat dilihat pada visi dan misi sekolah yaitu Menjadikan SMPN 13 Palembang sekolah yang berilmu, Berakhlak mulia, berbudaya dan berwawasan lingkungan. Kebijakan berwawasan lingkungan yang terdapat dalam visi dan misi sekolah menunjukkan bahwa sekolah memiliki kepedulian terehadap kelestarian lingkungan.

2.      Kebijakan Sekolah Dalam Mengembangkan Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup

Terdapat dua pendekatan pendidikan lingkungan hidup yaitu pendekatan integrasi yang merupakan suatu metode yang digunakan dengan cara mengintegrasikan materi yang berkaitan dengan pengelolaan dan perlindungan lingkungan kedalam kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut. Selain pendekatan integrasi, terdapat juga pendekatan monolitik, yang digunakan dengan cara mengumpulkan materi yang berkaitan dengan konservasi dan mitigasi dan selanjutnya dikembangkan untuk dikaitkan dengan materi dalam setiap pelajaran.

Dalam mewujudkan sekolah ramah lingkungan, maka langkah yang dilakukan adalah dengan mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan pada semua mata pelajaran, yaitu dengan mengembangkan masalah lokal maupun masalah global, misalnya pemanasan global, banjir, longsor, dan isu-isu lingkungan lainnya. Misalkan didalam pembelajaran fisika, terdapat materi tentang pemanasan global, materi tersebut dijelaskan kemudian dikaitkan dengan isu- isu lingkungan yang terjadi, misalnya penyebab dari pemasan global dan isu lingkungan lainnya. Selain itu didalam pelajaran bahasa Indonesia, mereka diajarkan bagaimana mencintai dan merawat lingkungan, mereka diajarkan untuk menanam bunga dihalaman sekolah. Selain itu juga terdapat himbauan dari kepala sekolah yang disampaikan setiap kali upacara dan juga dari guru-guru dalam setiap pembelajaran. Himbauan tersebut berisi motivasi, upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menumbuh kembangkan sikap peduli terhadap lingkungan.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sitisyarah & Mustika, 2017) bahwa kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran lingkungan hidup adalah terdapat mata pelajaran muatan lokal di dalam kurikulm, yang mana pelajaran muatan lokal memuat tentang kebijakan pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Tentunya dalam pelaksanaan kebijakan tersebut harus sesuai dengan prinsip program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan.

Menurut (Armstrong, Adam, Denize, & Kotler, 2014) didalam surat keputusan terdapat keputusan terkait kebijakan pengelolaan lingkungan sekolah, yang mana, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan monolitik, dimana materi yang digunakan adalah materi yang berkaitan dengan konservasi dan mitigasi dan selanjutnya dikembangkan untuk dikaitkan dengan materi dalam setiap pelajaran.

3.        Kebijakan Peningkatan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tidak ada latarbelakang guru atau pegawai yang memiliki latar belakang dalam bidang lingkungan, namun, semangat untuk tetap menerapkan program Adiwiyata tetap terlihat, hal tersebut dilihat dari semangat guru dan pegawai dalam memotivasi dan mengarahkan siswa untuk tetap peduli terhadap lingkungan. Selain itu, melalui pendidikan lingkungan hidup yang terintegras ke seluruh mata pelajaran, mewajibkan guru dan pegawai untuk tetap memotivasi dan mengarahkan siswa untuk menumbuh kembangkan sikap peduli lingkungan. Hal tersebut dilakukan didalam pembelajaran, melalui kerja bakti yang dilakukan seminggu sekali yang bertepat dihari jumat, kemudian melalui seminar, melaui sosialisasi, terlibat dalam aksi lingkungan, seperti yang pernah dilakukan adalah jalan santai sambil memungut sampah dijalan.

Menurut (Isnaeni Isnaeni & Maya, 2014) Setiap warga sekolah harus mampu untuk mengembangkan pola ataupun kebijakan yang ditetapkan sebelumnya sebagai upaya untuk menjaga danmempertahankan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal itu sejalan dengan hasil penelitiannya bahwa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan kebijakan yang telah ditetapkan maka pelaksanaannya diwujudkan melalui Rencana Aksi Lingkungan yang lebih memfokuskan pada kondisi lingkungan atau isu lingkungan sekitar yang sedang berkembang. ��

4.      Kebijakan Sekolah Dalam Penghematan Sumber Daya Alam

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kebijakan sekolah dalam pengehematan sumber daya alam adalah dengan upaya daur ulang sampah dilakukan dengan pengadaan tempat sampah pada hampir setiap kelas.

Tempat sampah yang disediakan berupa Tempat sampah organik dan anorganik, hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat memilah antara sampah organik dan anorganik. Sampah oraganik yang ditemukan berupa, sisa makanan, daun kering, ranting pohon, sampah organik seperti daun-daun kering diolah dan dijadikan pupuk. sedangkan sampah anorganik yang ditemukan adalah plastik, botol plastik, kaleng minuman, kemasan makanan. Untuk sampah anorganik, biasanya dilakukan dengan penggunaan kembali bahan bekas misalnya gelas akua, digunakan untuk membuat bunga atau pot bunga. Menurut (Rijanta, Hizbaron, & Baiquni, 2018) dalam penelitiannya pada SMP Negeri 13 Palembang, menunjukkan bahwa penghematan sumberdaya alam, dilakukan dengan membuat hasil karya yang berfungsi dalam pengelolaan lingkungan hidup, menghindari terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup : dengan penggunaan kembali bahan-bahan bekas, yang dikreasikan kembali menjadi sebuah karya nyata. Selain itu, hampir disetiap kelas, sekolah menyediakan bak penampung air, sehingga mempermudah siswa siswi dalam melestarikan lingkungan sekolah, misalnya membersihkan kelas, menyiram tanaman, halaman, dan sebagainya. Namun disisi lain, penampungan air dibak seperti gambar tersebut, dapat mengundang sarang nyamuk, sehingga perlu adanya himbauan dari guru untuk secara rutin menguras dan membersihkan bak penampung air, selain itu juga perlu untuk menutup rapat bak penampung air ataupun drum air sehingga tidak menyebabkan sarang nyamuk.

Menurut (Yusnidar et al., 2015), Didalam pelaksanaan program Adiwiyata masih ditemui beberapa hal yang masih menjadi masalah, yakni sikap peduli terhadap kelestarian lingkungan belum bersifat merata. Dalam hal ini masih ada yang bersikap acuh tak acuh terhadap pelestarian lingkungan sekolah. Untuk itu, kebijakan sekolah dalam penghematan sumberdaya alam masih harus perlu diperhatikan.

5.      Kebijakan Sekolah yang Mendukung Terciptanya Lingkungan Sekolah Yang Bersih dan Sehat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa upaya sekolah untuk mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat adalah melalui adanya kegiatan membersihkan kelas setiap hari oleh siswa sebelum pelajaran dimulai, pembersihan kelas dilakukan sesuia jadwal piket harian yang sudah ditetapkan oleh masing-masing kelas, selain itu, ada kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh siswa setiap hari jumat, kegiatan ini dilakukan oleh siswa dan diawasi oleh guru, kegiatan pembersihannya meliputi ruang kelas, halaman sekolah sampai pada halaman depan sekolah. Selain kegiatan pembersihan ada juga himbauan dari guru dan kepala sekolah untuk tidak mencoret-coret tembok dan juga meja dan kursi, hal tersebut dilakukan untuk mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Menurut (Sitisyarah & Mustika, 2017), Sebagai upaya pengelolaan lingkungan hidup disekolah, maka diwujudkan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dan semua warga sekolah bertanggung jawab dalam menciptakan situasi sekolah yang bersih dan sehat. Tidak hanya sekedar teori yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan kesadaran dalam pemeliharaan lingkungan, namun harus menanamkan kebiasaan peduli lingkungan dalam diri siswa. Menurut (Iswari & Utomo, 2017) tujuan dari adanya pendidikan lingkungan hidup, tidak hanya sebatas meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan lingkungan hidup, tetapi pendidikan lingkungan hidup juga harus menumbuhkembangkan sikap peduli terhadap pelestarian lingkungan.

6.      Kebijakan Sekolah Untuk Pengalokasian dan Penggunaan Dana Bagi Kegiatan yang Terkait Dengan Masalah Lingkungan Hidup

Selanjutnya dalam mendukung pelaksanaan program Adiwiyata, maka pihak sekolah mengalokasikan dana untuk kegiatan berbasis lingkungan, seperti untuk kegiatan kesiswaan, ekstrakurikuler, aksi lingkungan, seminar dan sosialisasi. Menurut (Bahrudin, 2017) sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian kebijakan sekolah berbudaya sekolah maka dari pihak sekolah mengalokasikan anggaran sebesar 20-30% dari dana sekolah. Dana tersebut tentunya digunakan untuk berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam hal ini berkaitan dengan pemeliharaan sarana prasarana,kegiatan pembelajaran, kegiatan kesiswaan, aksi lingkungan, kemitraan dan juga dalam hal pengembangan kualitas lingkungan sekolah.

 

Kesimpulan

Kebijakan sekolah yang diterapkan dalam pengelolaan lingkungan sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang, yakni adanya perubahan visi, misi dan tujuan yang berwawasan lingkungan yakniBerprestasi, Berkarakter, Berwawasan Imtaq dan IPTEK, dan berwawasan lingkungan. Selain itu, dalam setiap mata pelajaran selalu dikaitkan dengan isu lingkungan yang sedang terjadi.Hal tersebut didukung dengan mewajibkan guru dan pegawai untuk tetap memotivasi dan mengarahkan siswa untuk menumbuh kembangkan sikap peduli lingkungan, melalui pembelajaran, kerja bakti, seminar maupun sosialisasi serta turut berpartisipasi dalam aksi lingkungan. Selain itu, adanya kebijakan untuk mendaur ulang sampah organik maupun anorganik sebagai kreatifitas dan juga memannfaatkan pengolahan air dengan baik untuk pengelolaan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, semuanya disampaikan melalui himbauan secara langsung maupun tidak langsung (melalui papan himbauan). Dalam mendukung pelaksanaan program Adiwiyata, maka pihak sekolah mengalokasikan dana untuk kegiatan berbasis lingkungan, seperti untuk kegiatan kesiswaan, ekstrakurikuler, aksi lingkungan, seminar dan sosialisasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

Ardoin, Nicole M., Bowers, Alison W., & Gaillard, Estelle. (2020). Environmental education outcomes for conservation: A systematic review. Biological Conservation, 241, 108224.

 

Arjana, IG.(2012). Geografi Lingkungan Sebuah Introduksi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 

Armstrong, Gary, Adam, Stewart, Denize, Sara, & Kotler, Philip. (2014). Principles of marketing. Pearson Australia.

 

Asmalia, Sarah, Kasri, Rahmatina Awaliah, & Ahsan, Abdillah. (2018). Exploring the Potential of Zakah for Supporting Realization of Sustainable Development Goals (SDGs) in Indonesia. International Journal of Zakat, 3(4), 51�69.

 

Bahrudin, Mohammad Dendy Fathurahman. (2017). Pelaksanaan program Adiwiyata dalam mendukung pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang. Jurnal Pendidikan Geografi, 17(1), 25�37.

 

Febrianti, Novi, & Aprilia, Nani. (2016). Implementasi Program Adiwiyata Pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta.

 

Fitrianto, Alim Rhohmatul. (2020). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMPN 5 Ponorogo). IAIN Ponorogo.

 

Isnaeni, Isnaeni, & Maya, Rippi. (2014). Meningkatkan kemampuan komunikasi dan disposisi matematik siswa sekolah menengah atas melalui pembelajaran generatif. Jurnal Pengajaran MIPA, 19(2), 159�165.

 

Isnaeni, Yeni. (2014). Implementasi Kebijakan Program Adiwiyata di SMP Negeri 3 Gresik. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 2(2).

 

Iswari, Rizky Dewi, & Utomo, Suyud W. (2017). Evaluasi Penerapan Program Adiwiyata Untuk Membentuk Perilaku Peduli Lingkungan di Kalangan Siswa (Kasus: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan dan MA Negeri 1 Serpong). Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 35�41.

 

Landriany, Ellen. (2014). Implementasi kebijakan adiwiyata dalam upaya mewujudkan pendidikan lingkungan hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 2(1).

 

Nurdiati, Dwi, & Pambudi, Dholina Inang. (2018). Implementasi Program Adiwiyata Di Sd Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar), 1(1), 45�54.

 

Panuluh, Sekar, & Fitri, Meila Riskia. (2016). Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Biefing Paper, 2, 1�25.

Permana, Bayu Indra, & Ulfatin, Nurul. (2018). Budaya sekolah berwawasan lingkungan pada sekolah adiwiyata mandiri. Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan, 3(1), 11�21.

 

Rahmah, Yanti Dwi. (2014). Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi pada Sekolah Dasar Negeri Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya). Jurnal Administrasi Publik, 2(4), 453�757.

 

Rahmawati, Ira, & Suwanda, I. Made. (2015). Upaya Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan Siswa Melalui Sekolah Adiwiyata Di SMP Negeri 28 Surabaya. Jurnal Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 1, 71�78.

 

Rijanta, Ryanto, Hizbaron, D. R., & Baiquni, M. (2018). Modal Sosial dalam Manajemen Bencana. UGM PRESS.

 

Roswita, Wan. (2020). Adiwiyata-program-based school management model can create environment-oriented school. Journal of Management Development.

 

Saputro, Rudy. (2015). Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah di SMA Negeri 1 Jekulo Kudus. Edu Geography, 3(6).

 

Silaban, Susi J., & Yuliani, Febriani. (2017). Implementasi Program Adiwiyata (Studi pada SMP Negeri 20 Pekanbaru). (Doctoral Dissertation, Riau University).

 

Sitisyarah, Kania, & Mustika, Ramadhanita. (2017). Penerapan Program Adiwiyata di SMP Negeri 13 Palembang. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 2(1), 143�155.

 

Yusnidar, Takarina, Liesnoor, Dewi, & Banowati, Eva. (2015). Peran serta warga sekolah dalam mewujudkan program Adiwiyata di SMP wilayah Semarang Barat. Journal of Educational Social Studies, 4(1).