429
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 2, Februari 2021
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA INDUSTRI KERUDUNG
Upah, Sopyan Saori, Mochamad Maulana Hasan Jaelani, Wahyuni dan Ghivari
Lughi Ghartiwa
Universitas Muhammadiyah Sukabumi Jawa Barat, Indonesia
Abstract
The purpose of this research is to analyze the defects of veil products by pareto
diagram method and cause and effect, data analysis used is primary data analyzed
based on check sheet and made pareto diagram and causal diagram. This research
method uses primary data that is then analyzed based on check sheets and pareto
diagrams and made causal diagrams, the results of this study showed that the
production that failed in UMKM ANHA Store is an inappropriate color as much as
40% of the total number of failed products. After that followed by a wrinkled cloth
by 60%. By using a causal diagram it can be concluded that the main factors that
cause damage or incompatibility in the manufacture of the veil are people and
methods.
Keywords: quality control; pareto diagram; casual diagram
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis cacat produk kerudung dengan
metode Diagram Pareto dan Sebab Akibat, Analisis data yang peneliti gunakan
adalah data primer yang dianalisis berdasarkan lembar cek dan dibuat diagram
pareto dan diagram sebab akibat. Metode penelitian ini menggunakan data primer
yang kemudian dianalisis berdasarkan lembar cek dan diagram pareto serta dibuat
diagram sebab akibat, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa produksi yang gagal
di UMKM ANHA Store adalah warna yang tidak sesuai sebanyak 40% dari jumlah
produk gagal secara menyeluruh. Setelah itu dilanjut dengan kain berkerut sebesar
60%. Dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat disimpulkan bahwa faktor
utama yang menyebabkan kerusakan atau ketidaksesuaian pada pembuatan
kerudung adalah orang dan metode.
Kata kunci: Pengendalian mutu; Diagram Pareto; Diagram Sebab Akibat.
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan dunia teknologi dan informasi pada saat
ini khususnya dunia komputer berkembang sangat pesat, ditambah dengan
adanya kehadiran teknologi informasi yang semakin berperan di dalam dunia
pekerjaan (Nurkarsa, 2019).
Perkembangan teknologi informasi Banyak sekali pengaruh budaya yang
berkembang pesat melalui media cetak atau elektronik. Arus informasi yang cepat
Upah, Sopyan Saori, Mochamad Maulana Hasan Jaelani, Wahyuni dan Ghivari Lughi Ghartiwa
430 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia termasuk dalam industri fashion.
Fashion merupakan gerak masyarakat dimana orang mengekspresikan dan memakai
gaya tertentu sesuai dengan zamannya (Sukendro, Destiarmand, & Kahdar, 2016). Salah
satu fashion tersebut adalah kerudung dan hijab. Apa yang terjadi di dalam bidang
fashion saat ini adalah munculnya berbagai gaya kerudung dan hijab dikatakan sebagai
pakaian muslim dengan berbagai merk. Desain kerudung dan hijab lebih modis bentuk,
warna, polanya semuanya berbeda-beda, sehingga sangat populer dan menjadi trend
terutama wanita muslimah kota-kota besar di indonesia. Hijab berkembang menjadi
komoditas yang dapat memenuhi permintaan konsumen, yang merupakan isu penting
yang menjadi perhatian sebagian besar wanita. Namun, ada beberapa bentuk dan gaya
dikatakan mengabaikan nilai dan fungsi hijab dalam hukum islam sebagai penutup saat
wanita muslim berada di tempat umum, auranya adalah untuk menghindari pandangan
pria, bukan mudra besarnya. Hijab sekarang menjadi simbol apakah hanya berharga
atau fungsional, tetapi dengan konotasi fetisisme. Kerudung dan jilbab sebagai sorban
sudah tidak ada lagi fungsi dan makna islam diuraikan. Hijab digunakan untuk pesona
atau pesona kebanyakan wanita muslim. Masalah ini tidak bisa tanpa peran desainer dan
pengusaha sebagai produsen hijab untuk menciptakan produk yang baik dan berkualitas.
Produk baik merupakan produk yang memiliki kualitas yang bagus dan sesuai dengan
keinginan atau kemauan pelanggan dengan kecacatan yang rendah dan seminiminal
mungkin. Pengendalian mutu merupakan kegiatan pemantauan, evaluasi serta upaya
tindak lanjut dalam capaian suatu persyaratan mutu yang ditetapkan dalam produksinya
(Zakariya, Mu’tamar, & Hidayat, 2020). pengendalian mutu suatu perusahaan dilakukan
oleh pengawas yang terpisah dari proses produksi. Jika suatu perusahaan mampu
meminimalkan kecacatan produk, maka perusahaan memungkinkan mendapatkan
keuntungan akan jauh lebih besar (Suwandi Ng, 2016). Kualitas merupakan indikator
yang paling mendasar untuk menentukan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan,
karena tentunya perusahaan harus mementingkan kualitas agar perusahaan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik
dari bahan baku, proses produksi hingga produk akhir, kualitas produksi menjadi salah
satu perhatian utama suatu perusahaan.
ANHA Store adalah UMKM yang begerak di bidang Fashion kerudung. ANHA
Store memiliki banyak jenis produk khusus salah satunya kerudung instan yang saat ini
masih ada produk yang gagal atau produk cacat. Oleh karena itu perlu adanya suatu
tindakan melalui pengendalian mutu atau kualitas produk dengan metode diagram
pareto dan diagram sebab akibat (Fishbone) untuk mengetahui jumlah produk yang
cacat dalam setiap produksi.
Ishikawa menytakan bahwa mutu merupakan kepuasan pelanggan atau konsumen.
Oleh karena itu, setiap bagian dari proses dalam organisasi memiliki pelangga.
Pengendalian mutu adalah mengembangkan, merancang, memproduksi, dan
menyediakan produk dan layanan berkualitas yang paling ekonomis, berguna, dan
selalu memuaskan bagi konsumen (Husni & Putra, 2018).
Analisis pengendalian mutu pada industri kerudung
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 431
Diagram Pareto berasal dari nama Vilfredo Pareto yaitu seorang ekonom dari
Italia pada abad ke-19 (1993). Diagram Pareto digunakan untuk membandingkan
berbagai kategori acara yang disusun berdasarkan ukuran, dari yang terbesar di kiri
hingga yang terkecil di kanan. Pengaturan ini akan membantu kami menentukan
kepentingan atau prioritas kategori acara atau penyebab acara yang diteliti, atau
mengidentifikasi masalah utama dalam proses tersebut (Jani & Sugiono, 2014).
Diagram pareto adalah diagram batang dan diagram garis yang menggambarkan
perbandingan setiap tipe data dengan keseluruhan. Dengan menggunakan diagram
pareto, kita dapat melihat masalah mana yang mendominasi, sehingga dapat dicari
prioritas pemecahannya. Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau
menyeleksi masalah utama peningkatan kualitas dari yang terbesar sampai yang terkecil
(Fakhri & Kamal, 2010).
Diagram tulang ikan adalah alat visualisasi yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan secara rinci secara grafis semua
alasan yang terkait dengan masalah tersebut (Asmoko, 2013).
Diagram tulang ikan adalah suatu tindakan, jika akar permasalahan ditemukan,
maka lebih mudah untuk melakukan langkah-langkah perbaikan. Manfaat diagram
tulang ikan antara lain diagram kausalitas yang mudah dibaca, sehingga lebih
memungkinkan orang menggunakan metode ini untuk mengetahui penyebab masalah
yang berdampak, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan komunikasi internal
dan eksternal (Hisprastin & Musfiroh, 2021).
Dari urain diatas maka tujuan peneliti adalah menghitung jumlah kerudung yang
di produksi oleh ANHA Store masih ada produk yang cacat apakah melebihi batas
wajar atau tidak oleh karena itu perlu di adakannya pengendalian terhadap produk agar
mengurangi jumlah produk yang cacat dengan menggunakan metode diagram pareto
dan diagram sebab akibat.
Definisi kualitas produk memiliki arti yang sangat luas, Kualitas produk
merupakan penentu kepuasan konsumen setelah membeli dan menggunakan produk.
Kualitas produk merupakan salah satu bentuk nilai kepuasan yang kompleks (Amanah,
2010). Melalui kualitas produk yang baik maka permintaan konsumen terhadap produk
dapat terpenuhi. Jika kualitas produk yang diterima lebih tinggi dari yang diharapkan
maka kualitas produk yang dirasakan akan memuaskan (Amilia, 2017).
Menurut (Myers, Montgomery, & Anderson-Cook, 2016) Kualitas kontrol adalah
proses yang digunakan untuk memastikan tingkat kualitas suatu produk atau layanan.
Pengendalian mutu adalah suatu kegiatan rekayasa dan manajemen di mana kita dapat
mengukur karakteristik mutu produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau
persyaratan, dan mengambil ukuran kesehatan yang sesuai bila terdapat perbedaan
antara tampilan sebenarnya dan tampilan standar.
Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk memastikan bahwa kualitas
produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan
ekonomis atau dengan biaya terendah (Ratnadi & Suprianto, 2020).
Upah, Sopyan Saori, Mochamad Maulana Hasan Jaelani, Wahyuni dan Ghivari Lughi Ghartiwa
432 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Penggunaan diagram Pareto adalah untuk menemukan atau mencari prioritas
utama dari suatu masalah saat ini, dan itu merupakan kunci untuk menyelesaikan
masalah saat ini dan membandingkannya dengan keseluruhan (Jani & Sugiono, 2014).
Konsep dasar dari diagram tulang ikan atau diagram sebab akibat adalah masalah dasar
terletak pada diagram sisi kanan atau kepala kerangka tulang ikan. 3 Penyebab
masalahnya dijelaskan pada sirip dan duri. Menurut (Ochiai et al., 2004) Kategori
penyebab yang awalnya digunakan sebagai titik awal masalah meliputi bahan baku,
mesin dan peralatan, tenaga kerja, metode, alam / lingkungan dan pengukuran.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi banyak kelompok yang
berkepentingan termasuk peneliti. Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman
dan pengetahuan tentang pengendalian kualitas produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, sebagai sarana informasi dan hasil evaluasi yang konstruktif bagi
perusahaan, serta memberikan informasi yang dapat membantu perusahaan dalam
menghadapi dan mengantisipasi permasalahan terkait penelitian Investasikan. Selain itu
juga dapat digunakan sebagai referensi atau bacaan untuk aspek-aspek lain yang terkait
dengan penelitian, serta memberikan informasi dan pengetahuan serta wawasan tentang
pelaksanaan pengendalian mutu.
Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang fashion yaitu
kerudung ANHA Store Kota Sukabumi. Lokasi penelitian ini dipilih secara terencana
dengan menggunakan data perusahaan pada bulan November 2020.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti bersifat deskriptif kuantitatif.
Penelitian kuantitatif meliputi pemilihan subjek, Teknik pengumpulan data
(kuisioner, observasi, atau tet).
2. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah UMKM ANHA Store Kota Sukabumi
dengan sampel penelitian adalah pemilik usaha atau manajer UMKM Mochi ANHA
Store Kota Sukabumi.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dimana
data tersebut dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung ke
UMKM ANHA Store.
4. Metode Analisis Data
Setelah mendapatkan data dari satu bulan pengamatan yang dilakukan pada
November 2020, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas penyelesaian
produk cacat dengan memilih tingkat cacat yang ada.
Untuk membuat diagram Pareto, Anda harus mulai dengan kepemilikan data yang
dikumpulkan dan dikelompokkan. Langkah-langkah menyusun diagram Pareto
adalah sebagai berikut:
Analisis pengendalian mutu pada industri kerudung
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 433
Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengindentifikasi kategori-
kategori masalah yang akan dibandingkan. Setelah itu, merencanakan dan
melaksanakan pengumpulan data.
1. Tentukan jangka waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya bulanan,
mingguan atau harian).
2. Catat frekuensi kemunculannya pada daftar periksa
3. Buat daftar pertanyaan dalam urutan frekuensinya (dari tertinggi ke terendah).
4. Hitung frekuensi kumulatif dan persentase kumulatif.
5. Gambarkan frekuensi dalam bentuk grafik batang.
6. Plot persentase kumulatif pada diagram garis
7. Menafsirkan (terjemahan) bagan Pareto.
8. Mengambil tindakan berdasarkan peristiwa / masalah prioritas.
9. Ulangi langkah di atas lagi dan terapkan perbaikan untuk membandingkan hasil.
Maka setelah itu untuk membangun sebuah Diagram Sebab Akibat juga ada
beberapa langkah, berikut langkah-langkah dalam menyususn Diagram Sebab Akibat
adalah sebagai berikut :
1. Setuju dengan pernyataan masalah
2. Tentukan kategorinya
3. Cari tahu penyebab potensial melalui brainstorming
4. Tinjau dan setujui kemungkinan besar penyebabnya
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan metode penelitian, langkah pertama adalah melakukan analisis statistik
pengendalian kualitas dan membuat checklist, kemudian membuat diagram sebab akibat
berdasarkan observasi wawancara. Jika data yang terkumpul sudah terkumpul maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk menyelesaikan masalah yang
diteliti dan memberikan solusi.
1. Lembar check sheet kerudung
Tabel 1.
Hasil Pengumpulan Data November 2020
Lembar Check Sheet
Bulan
Jumlah
Produksi
Jenis Kerusakan
Jumlah
Kerusakan
Jumlah
Presntase
Rusak
(%)
Warna Tidak
Sesuai
Minggu ke 1
60
3
8
13,3%
Minggu ke 2
87
3
6
3,4%
Minggu ke 3
103
4
12
3,8%
Minggu ke 4
100
5
12
5%
Jumlah
350
15
38
25,5%
Rata-rata
87,5
9,5
6,38%
Sumber Data: Data dioleh, 2020
Upah, Sopyan Saori, Mochamad Maulana Hasan Jaelani, Wahyuni dan Ghivari Lughi Ghartiwa
434 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
2. Diagram pareto pada produk kerudung
Tabel 2.
Data Diagram Pareto Ketidaksesuaian Produk Kerudung
No
Jenis cacat
Frekuensi
Frekuensi
komulatif
(%)
Presentase
Presentase
komulatif
(%)
1.
Warna tidak sesuai
15
15
40%
40%
2.
Kain berkerut
23
38
60%
100%
38
100%
Sumber Data: Data diolah, 2020
Dari perhitungan diatas dapat diketahui frekuensi dan persentase komulatif, maka
langkah selanjutnya ialah dibuat suatu diagram pareto dari tabel 2 sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Pareto Produk
Tidak Sesuai Pada Produk Kerudung
Gambar 1
Diagram Pareto Produk Kerudung
3. Diagram sebab-akibat (fishbone-diagram)
Seperti yang dapat dilihat dari analisa diagram pareto diatas, berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, bagian yang paling penting dari cacat / rusak pada
produk kerudung adalah kain yang kusut dan warna yang tidak sesuai. Sedangkan
untuk tipe cacat tidak cocok :
1. Kain berkerut adalah ketika ada suatu kesalahan yang terjadi contohnya benang
yang ketarik ketika proses pembuatan kerudung dan jahitan bahan nya kurang
rapi.
Analisis pengendalian mutu pada industri kerudung
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 435
2. Warna tidak sesuai adalah ketika terjadi human eror contohnya ketika memesan
kain yang berwarna merah tetapi barang yang datang yang di pesan tidak sesuai
keinginan. Hubungan antara faktor penyebab dengan masalah yang terjadi yaitu
cacat yang dominan akan ditunjukan pada diagram sebab akibat dibawah ini :
4. Warna Tidak Sesuai 40%
Gambar 2
Diagram Sebab Akibat Warna Tidak Sesuai
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa warna tidak sesuai disebabkan
oleh hal-hal berikut:
1. Metode : Human eror, (pemesanan barang gagal oleh karena itu warna jadi
tidak sesuai).
2. Pekerja : Barang pesanan tidak sesuai (para pekerja kurang konsentrasi).
5. Kain Berkerut 60%
Gambar 3
Diagram Sebab Akibat
Kain Berkerut
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa kain berkerut di sebabkan
oleh hal-hal berikut:
1. Metode : Benang yang ketarik (dalam proses pembuatan kerudung).
2. Pekerja : Jahitan bahan kurang rapi (akibat dari para pekerja yang teledor).
Upah, Sopyan Saori, Mochamad Maulana Hasan Jaelani, Wahyuni dan Ghivari Lughi Ghartiwa
436 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Analisis Pengendalian Mutu Pada Industri Kerudung
436
Kesimpulan
Hasil penelitian dan analisis pada perusahaan ANHA store dapat disimpulkan
sebagai berikut. Jumlah kerudung yang dihasilkan selama bulan November 2020
sebanyak 350 dan total keseluruhan produk yang gagal atau cacat sebanyak 38. Dengan
menganalisis menggunakan diagram pareto, faktor utama yang paling mempengaruhi
ketidaksesuaian pada kerudung adalah warna tidak sesuai sebesar 40% dari jumlah
produk gagal secara menyeluruh. Setelah itu dilanjut dengan kain berkerut sebesar 60%.
Dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat disimpulkan bahwa faktor utama
yang menyebabkan kerusakan atau ketidaksesuaian pada pembuatan kerudung adalah
manusia dan metode.
Adapun sarannya, sebaiknya perusahaan memberikan instruksi kepada karyawan
sebelum melanjutkan ke proses produksi untuk mengurangi tingkat kesalahan yang
dilakukan karyawan selama proses produksi. Dengan meminimalisir produk yang cacat
atau tidak sesuai, sebaiknya perusahaan ANHA STORE kedepannya dapat
menggunakan diagram Pareto dan diagram sebab akibat untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab kegagalan produk.
BIBLIOGRAFI
Amanah, Dita. (2010). Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen pada majestyk bakery & cake shop cabang HM Yamin Medan. Jurnal
Keuangan & Bisnis, 2(1), 7187.
Amilia, Suri. (2017). Pengaruh citra merek, harga, dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian handphone merek xiaomi di kota langsa. Jurnal Manajemen
Dan Keuangan, 6(1), 660669.
Asmoko, Hindri. (2013). Teknik Ilustrasi Masalah-Fishbone Diagrams. Magelang
Badan Pendidik Dan Pelatih Keuang Dep Keuang.
Fakhri, Faiz, & KAMAL, Mustofa. (2010). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di
PT. Masscom Graphy dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk
Menggunakan Alat Bantu Statistik. Universitas Diponegoro.
Hisprastin, Yasarah, & Musfiroh, Ida. (2021). Ishikawa Diagram dan. Artikel Mini
Review, 6(1), 19.
Husni, Amir, & Putra, M. G. S. Muh Prima. (2018). Pengendalian Mutu Hasil
Perikanan. UGM PRESS.
Jani, Rahman, & SUGIONO, Sugiono. (2014). Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Pakan Ternak Sapi Dalam Rangka Efisiensi Dengan Menggunakan
Diagram Pareto, Metode EOQ Dan Diagram Sebab Akibat (Studi Kasus Pada PT.
Kariyana Gita Utama). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Myers, Raymond H., Montgomery, Douglas C., & Anderson-Cook, Christine M.
Analisis kandungan merkuri (Hg) dan hidrokuinon pada sediaaan krim pemutih wajah
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 437
(2016). Response surface methodology: process and product optimization using
designed experiments. John Wiley & Sons.
Nurkarsa, Aldo Adit Hermaya. (2019). Program Aplikasi Penjualan Ban pada Toko Y
Berbasis Web. Equivalent: Jurnal Ilmiah Sosial Teknologi, 1(1), 14.
Ochiai, Taku, Grimault, Stephan, Scavarda, Didier, Roch, Giorgi, Hori, Tomokatsu,
Rivière, Denis, Mangin, Jean François, & Régis, Jean. (2004). Sulcal pattern and
morphology of the superior temporal sulcus. Neuroimage, 22(2), 706719.
Ratnadi, Ratnadi, & Suprianto, Erlian. (2020). Pengendalian Kualitas Produksi
Menggunakan Alat Bantu Statistik (Seven Tools) Dalam Upaya Menekan Tingkat
Kerusakan Produk. Jurnal Industri Elektro Dan Penerbangan, 6(2).
Sukendro, Gatot, Destiarmand, Achmad Haldani, & Kahdar, Kahfiati. (2016). Nilai
Fetisisme Komoditas Gaya Hijab (Kerudung Dan Jilbab) Dalam Busana
Muslimah. Jurnal Sosioteknologi, 15(2), 241254.
Suwandi Ng, fransiskus E. D. (2016). peran kemampuan manajerial sebagai mekanisme
peningkatan kualitas laba dan nilai perusahaan jurnal akuntasi dan keuangan
Indonesia. 174193.
Zakariya, Yuza, Mutamar, Muhammad Fuad Fauzul, & Hidayat, Khoirul. (2020).
Analisis Pengendalian Mutu Produk Air Minum dalam Kemasan Menggunakan
Metode New Seven Tools (Studi Kasus di PT. DEA). Rekayasa, 13(2), 97102.