415
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 2, Februari 2021
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ETIKA PROFESI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISKUSI MELALUI APLIKASI WHATSAPP
Suri Triwahyuni
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Singkep Riau, Indonesia
Abstract
This research aims to improve the effectiveness of students in receiving
Professional Ethics lessons by applying discussion methods through whatsapp
application assisted with powerpoint media, so that students' learning outcomes
achieve the expected goals. This research was conducted at SMK Negeri 1 Singkep.
The research used is class action research, which consists of pretest and postest.
Success indicators can be seen from the evaluation of assessments on the I and test
II tests. The results of the study using the discussion method through whatsapp
application assisted with powerpoint media showed that students who achieved the
Minimum Completion Criteria (KKM) were 91% and that were not complete 9%.
While the response of learners to the effectiveness of professional ethics learning
professional ethics learning using the method of discussion through the WhatsApp
application assisted by powerpoint media 97% and the implementation of
discussions by 91% with the ratio of interaction between groups to comment on
each other by 5. Based on this research, it can be concluded that the learning of
Professional Ethics by using discussion method through WhatsApp application
assisted by powerpoint media in grade X students of SMK Negeri 1 Singkep
banking year 2020/2021 has been very effective based on the learning outcomes of
learners, and student responses.
Keywords: Professional Ethics; discussion methods; WhatsApp application; and
powerpoint media
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keefektivitas siswa dalam menerima
pelajaran Etika Profesi dengan penerapan metode diskusi melalui aplikasi whatsapp
berbantuan dengan media powerpoint, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan
yang diharapkan.. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Singkep. Penelitian
yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari pretest dan
postest. Indikator keberhasilan dapat dilihat dari evaluasi penilaian pada tes I dan
tes II. Hasil penelitian dengan menggunakan metode diskusi melalui aplikasi
whatsapp berbantuan dengan media powerpoint menunjukkan peserta didik yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 91% dan yang tidak tuntas
9%. Sedangkan tanggapan peserta didik terhadap keefektifan pembelajaran Etika
Profesi pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint 97% dan keterlaksanaan diskusi
sebesar 91% dengan rasio interaksi antar kelompok untuk saling mengomentari
sebesar 5. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan pembelajaran Etika Profesi
Suri Triwahyuni
416 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
dengan menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint pada siswa kelas X Perbankan SMK Negeri 1 Singkep tahun pelajaran
2020/2021 sudah sangat efektif berdasarkan hasil belajar peserta didik, dan
tanggapan peserta didik.
Kata kunci: etika profesi; metode diskusi; aplikasi WhatsApp; dan media powerpoint
Pendahuluan
Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk mencapai tingkat pendidikan
yang lebih tinggi dan berkualitas mendorong perguruan tinggi untuk menyiapkan
sumber daya tersebut sehingga mampu bersaing secara sehat di dunia pekerjaan
nantinya (Nurkarsa, 2020).
Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja
merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk
membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan
masyarakat (Gunawan, 2012).
Pendidikan merupakan harapan dan cita cita luhur bagi para pemimpin bangsa ini
khususnya untuk orang tua. Selain itu pendidikan merupakan hal yang penting
dalam kehidupan seseorang terlebihuntuk menghadapi persaingan dan kompetisi
global yang semakin tinggi memaksa setiap individu untuk lebih cerdas dalam
menyikapi hal tersebut guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Atas dasar itulah,
maka seseorang dituntut untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendidikan
agar dapat bersaing dan berkompetensi secara global (Mukson, 2017).
Pendidikan sebagai proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang
paling actual, menarik dan yang paling hangat dibicarakan sepanjang zaman
bahkan sampai sekarang Pendidikan sendiri merupakan suatu proses yang
memerlukan perhatian banyak orang, tidak hanya guru sebagai pendidik bahkan peran
orang tua, serta peserta didik perlu diperhatikan oleh berbagai pihak guna
meningkatkan kehidupan yang semakin maju ini (Khoriah, 2020).
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan.
Guru atau tutorlah yang menciptakannya guna membelajarkan siswa atau peserta didik.
Tutor yang mengajar dan peserta didik yang belajar (Afandi, Chamalah, Wardani, &
Gunarto, 2013).
Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur,
widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide dalam merancang
sistem pembelajaran baru yang mampu membuat peserta didik dapat mencapai tujuan
belajarnya dengan penuh rasa puas. Untuk memperoleh sistem pembelajaran baru
tersebut diperlukan metode penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran. Metode
pengembangan sistem pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode pengembangan
produk lainnya (Mulyatiningsih, 2016).
Metode pembelajaran sangat dibutuhkan dalam sekolah, khususnya bagi
pembelajaran di dalam kelas. (Trianto, 2010) menyebutkan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 417
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. (Sutikno &
Fathurrohman, 2010) berpendapat makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.
Saat ini metode pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik masih
dilakukan secara bergantian. Akan tetapi pembelajaran tatap muka tidak cukup untuk
membahas materi yang diberikan. Hal ini ditandai banyaknya waktu tatap muka
pembelajaran yang tidak efektif karena berlakunya new normal pada masa pandemi
Covid-19. Pada akhirnya ada beberapa materi yang belum sempat disampaikan akibat
tatap muka yang dilakukan guru dan waktu peserta didik yang terpotong pada akhirnya
peserta didik merasa belum mampu atau belum mengerti dengan materi yang diajarkan
karena pada saat dijelaskan guru terpaku dengan waktu. Jika hanya mengandalkan
pembelajaran tatap muka di kelas tentu tidak efisien dan efektif, karena peserta didik
harus berkonsultasi dengan guru untuk membahas materi tersebut tidak sekedar
mencatat atau memfotokopi file.
Salah satu dampak pandemi Coronavirus 201920 ialah terhadap pendidikan di
seluruh dunia, yang mengarah kepada penutupan luas sekolah, madrasah, universitas,
dan pondok pesantren. Kami turut merasakan dampak tersebut berupa perubahan
pelaksanaan pembelajaran di madrasah dan pondok pesantren. Rekan kami, Surotul
Ilmiyah, yang sedang mengambil studi doktoral di Xiangya School of Public Health,
Central South University (CSU), Changsha, Hunan, China, sampai saat ini belum bisa
kembali ke universitas. UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization) pada 4 Maret 2020 menyarankan penggunaan pembelajaran jarak jauh
dan membuka platform pendidikan yang dapat digunakan sekolah dan guru untuk
menjangkau peserta didik dari jarak jauh dan membatasi gangguan Pendidikan (Lembar
Pembelajaran Jarak Jauh, 2020).
Untuk mengatasi hal tersebut, pembelajaran jarak jauh atau daring menjadi salah
satu solusi yang tepat pada saat ini. Hal ini dikarenakan pembelajaran jarak jauh bisa
dilakukan tanpa pembelajaran tatap muka di kelas. Selain itu juga, pembelajaran jarak
jauh bisa dilakukan kapanpun oleh guru dan peserta didik ingin lakukan. Dalam
pembelajaran jarak jauh juga guru dan peserta didik dapat berdiskusi tanpa harus
mengenal waktu dan peserta didikpun dapat menyuarakan pendapatnya. Seperti yang
kita ketahui banyak peserta didik ketika guru sedang menjelaskan mereka berdiam diri
atau tidak berbicara antara mereka takut dan mereka malu untuk menyuarakan pendapat
mereka.
Berdasarkan perkembangan zaman masa new normal dan untuk memutuskan
penyebaran Covid-19 banyak sekali perubahan yang kita rasakan, terutama dalam
proses pembelajaran dari tatap muka berganti dengan pembelajaran jarak jauh atau
daring. Begitu juga dengan jejaring sosial yang semakin pesat dan semakin mengalami
perubahan dari tahun ke tahun. Bahkan tidak banyak pula peserta didik yang
menggunakan jejaring sosial untuk kegiatan positif dan negatif. Padahal dengan adanya
jejaring sosial peserta didik dapat mendapatkan informasi dari segala bentuk hal yang
bisa membuat siswa menambah wawasan (hifzul Muiz & Sumarni, 2020).
Suri Triwahyuni
418 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Sekarang telah banyak jejaring sosial yang dapat membantu siswa untuk
mengatasi efektivitas belajar mereka dan membuat belajar peserta didik menjadi mudah.
Salah satu jejaring yang bisa dimanfaatkan oleh peserta didik adalah aplikasi
WhatsApp. Aplikasi WhatsApp merupakan jejaring sosial yang berbentuk sosial media
pribadi berbasis internet dan mengutamakan privasi. Sehingga peserta didik dapat
mengakses bahan ajar yang disediakan oleh guru sesuai dengan materi yang diajarkan,
latihan soal, powerpoint, dan video pembelajaran. Jejaring sosial ini berbasis online
sehingga dapat didownload di laptop dan di hanphone dengan mencarinya di
googleplay. Dari hasil observasi pada pembelajaran tatap muka bahwa seluruh peserta
didik memiliki hanphone android. Sehingga mayoritas peserta didik seluruhnya sudah
memiliki handphone.
Di dalam pembelajaran berbasis aplikasi WhatsApp guru bukan hanya mengakses
materi dalam bentuk word saja melainkan dapat mengakses powerpoint, dan video
pembelajaran. Media pembelajaran yang efektif merupakan media yang mencakup daya
serap melalui pengelihatan dan pendengaran, salah satunya dengan media pembelajaran
berbentuk slide ataupun video. Pernyataan ini didukung oleh (Arsyad, 2014)
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder,
film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint bisa diakses oleh semua guru
dan peserta didik kapanpun dan dimanapun sehingga membuat peserta didik tidak
mengalami kesulitan dalam proses Pembelajaran karena media ini dapat diakses diluar
jam sekolah maupun pada jam sekolah sebab Aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint dapat diakes di rumah atau pun di luar rumah. Untuk metode, guru masih
menggunakan metode diskusi dalam penyampaian materi, adapun alasan kenapa guru
menggunakan metode dan media pembelajaran ini untuk mengatasi kejenuhan peserta
didik ketika belajar daring dan untuk keaktifan peserta didik terhadap pembelajaran ini
(Rosyidah & Maryati, 2019).
Aplikasi WhatsApp adalah media pembelajaran yang berbasis online yang
berbentuk seperti facebook. Media ini dapat memudahkan peserta didik dan guru dalam
proses pembelajaran secara daring seiring dengan waktu perkembangan zaman
(Rismiyanti, 2012). Dapat disimpulkan bahwa Aplikasi WhatsApp berfungsi sebagai
perantara penugasan dan interaksi antara guru dan peserta didik, sehingga Aplikasi
WhatsApp memungkinkan untuk diterapkan sebagai penunjang pembelajaran.
Penerapan media pembelajaran melalui aplikasi WhatsApp banyak digunakan
oleh guru untuk meningkatkan efektifitas belajar dan hasil belajar peserta didik dikelas
dan mengatasi keterbatasan tatap muka di kelas selama new normal dan mengurangi
rasa kebosanan peserta didik. Dilihat dari segi tampilannya, aplikasi WhatsApp
memiliki tampilan yang menarik dan mudah digunakan oleh guru dan peserta didik.
Tujuan penerapan aplikasi WhatsApp adalah sebagai media pembelajaran yang
diimplementasikan kepada peserta didik untuk menunjang proses pembelajaran dan
meningkatkan efektifitas belajar peserta didik (Silmi, 2021). Sedangkan tujuan
Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 419
penerapan metode diskusi dalam pembelajaran daring untuk menumbuhkan keberanian
dan rasa percaya diri peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya dalam belajar.
Untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh atau daring perlu adanya kegiatan
yang memanfaatkan berbagai metode, aplikasi dan media pembelajaran antara lain
metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan dengan media powerpoint agar
tujuan pembelajaran tercapai. Metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan
media powerpoint dalam pembelajaran etika profesi sangat penting diterapkan dalam
pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan metode diskusi
melalui aplikasi Whatsapp berbantuan dengan media Powerpoint untuk meningkatkan
keefektifan pembelajaran Etika Profesi siswa kelas X Perbankan SMK Negeri 1
Singkep. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keefektivitas siswa
dalam menerima pelajaran Etika Profesi dengan penerapan metode diskusi melalui
aplikasi whatsapp berbantuan dengan media powerpoint, sehingga hasil belajar siswa
mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun hasil penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil Penelitian (Putra, 2019). Melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan
Media Internet Untuk Mendukung Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Etika Profesi
Kelas X Akuntansi Di Smk Negeri 1 Singaraja.” Pada penelitian ini penerapan
media internet dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran etika
profesi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar sebelum penerapan
media internet yang diperoleh melalui pre-test sebesar 64,157, rata-rata sesudah
penerapan media internet yang diperoleh dari post-test sebesar 75,842, dan nilai
probabilitas 0,000 < 0,05, maka ho ditolak, yang berarti hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah penerapan media internet adalah berbeda.
2. Hasil Penelitian Maharani Fadhiyah Haifani (2018), melakukan Penelitian yang
berjudul “Penggunaan Media Edmodo Pada Mata Pelajaran Etika Profesi Untuk
Efektifitas Belajar Siswa Kelas X Akuntansi Di Smk Negeri 1 Banyudono Tahun
Pelajaran 2018/2019”. Dalam penelitian ini, peneliti menunjukkan hasil penilaian
kelayakan media pembelajaran menggunakan Edmodo penilaian ashli materi
diperoleh rata-rata 5,4 dan masuk kategori sangat layak. Penilaian ahli media
diperoleh rata-rata 3,6 dan masuk dalam kategori layak . Sedangkan penliaian
responden atau subjek uji coba produk diperoleh dengan rata rata 5,0 dan masuk
dalam kategori sangat layak. Sehingga berdasarkan penilaian tersebut maka
penggunaan media pembelajaran Edmodo memiliki kelayakan dan dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Singkep pada kelas X
Perbankan
dengan jumlah siswa 34 orang. Model yang digunakan pada tindakan ini
adalah model siklus, dengan catatan bila hasil evaluasi belum menunjukkan
Suri Triwahyuni
420 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
keberhasilan pencapaian tujuan maka akan dilakukan refleksi dan revisi yang
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan tindakan siklus II. Proses pelaksanaan tindakan
dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I (pretest) diuraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan (waktu 10 menit)
1. Guru menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran melalui grup WhatsApp
2. Mengadakan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan yang ada hubungan
dengan pelajaran sebelumnya yang merupakan pengetahuan prasyarat
mengenai pemahaman siswa mengenai sifat etika profesi dalam bidang
Akuntansi
3. Memberikan motivasi untuk menumbuhkan semangat siswa dan
membangkitkan minat mereka untuk melakukan metode belajar dengan
diskusi.
4. Membagikan file PPT materi ajar Etika Profesi
5. Memberitahukan konsep dan tujuan metode diskusi
b. Kegiatan Inti (50 Menit)
1. Siswa membaca dan mempelajari file PPT dan cara kerja tugas yang
diberikan dan kemudian melakukan aktivitas berpikir
2. Guru mengontrol dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam melaksanakan metode belajar diskusi.
3. Setiap kelompok mendiskusikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada dalam file PPT dengan melakukan aktivitas bertanya
4. Guru meminta masing-masing siswa untuk mengumpulkan tugas dan
mempresentasikan hasil diskusinya di dalam grup WhatsApp secara
bergiliran dengan siswa lain memperhatikan dan memberikan komentar
5. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
c. Kegiatan penutup (waktu 30 menit)
1. Membimbing dan mengarahkan siswa untuk merangkum pelajaran.
2. Memberikan evaluasi test 5 soal untuk mengukur keberhasilan siswa.
3. Siswa mengerjakan soal.
4. Memberikan soal-soal pekerjaan rumah
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah: a) Tes hasil belajar, b)
Tes hasilKuisioner, dan c) Pedoman keterlaksanaan diskusi. Sedangkan
kriteria untuk keberhasilan tujuan penelitian tindakan kelas ini dirumuskan
sebagai berikut:
a. Kesediaan guru mengadakan refleksi secara jujur dan objektif tentang
perlunya peningkatan kemampuan profesional diri dapat dilihat dari
frekuensi pemanfaatan fasilitas supervisi dari pengamat sekurang-
kurangnya 80% dari seluruh KBM dapat dilaksanakan dengan baik,
hasilnya berkualitas.
b. Evaluasi hasil belajar yang dicapai oleh siswa apabila :
1. Daya serap setiap peserta didik mencapai 85% memperoleh nilai baik
dan amat baik.
Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 421
2. Daya serap klasikal, mencapai 85% mendapat nilai 65 pada ulangan
formatif.
Data yang terkumpul adalah secara kuantitatif yaitu dengan
memperhatikan hasil kuisioner tanggapan siswa dan hasil tes belajar siswa.
Hasil analisis data ini sangat dibutuhkan untuk perlu tidaknya siklus
berikutnya dilaksanakan.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas kurikulum 2013 dengan
menggunakan metode diskusi melalui aplikasi whatsapp berbantuan dengan media
power point diperoleh data sebagai berikut :
1. Tahap Awal
a. Dalam pelaksanaan metode diskusi melalui aplikasi whatsapp berbantuan
dengan media power point pada pemahaman konsep materi Etika Profesi,
masih ada sebagian besar siswa mengalami kesulitan karena belum mengenal
langkah-langkah penerapan metode yang digunakan dalam pembelajaran
daring.
b. Siswa masih mengalami kesulitan dalam pengisian tes dan kuesioner, dan
pada waktu diskusi masih didominasi oleh siswa-siswa tertentu, hal ini
dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan metode-metode sebelumnya, yaitu
ceramah dimana siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya, sehingga hasil yang diperoleh masih dibawah dari yang
diharapkan. Hal ini juga karena penggunaan metode diskusi melalui aplikasi
whatsapp berbantuan dengan media power point merupakan hal yang baru
bagi siswa sehingga dalam pelaksanaannya masih banyak siswa yang harus
menyesuaikan diri dengan metode diskusi berbasis android.
c. Sesuai hasil informasi balikan sebaiknya guru secara kontinyu membantu dan
membimbing siswa yang mengalami kesulitan pada saat melakukan metode
diskusi melalui aplikasi whatsapp berbantuan dengan media power point
dalam pengisian tes dan kuesioner.
d. Penggunaan aplikasi whatsapp berbantuan dengan media power point yang
divariasikan dengan metode diskusi sangat mendukung dalam kegiatan proses
belajar mengajar.
e. Dalam informasi balikan siswa menyarankan agar powerpoint dibagikan
seminggu sebelum pelaksanaan metode diskusi supaya dapat dipelajari tujuan
dan cara kerja yang ada dalam tes.
Data hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Data Keterlaksanaan Diskusi
Data keterlaksanaan diskusi diperoleh melalui proses saat menggunakan
aplikasi WhatsApp untuk diskusi materi dan latihan soal. Data keterlaksanaan
diskusi dilihat melalui beberapa aspek, seperti persentase peserta didik yang
Suri Triwahyuni
422 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
mengumpulkan latihan soal, rasio interaksi peserta didik saat berdiskusi, dan
kualitatif dari komentar- komentar yang diberikan.
Data Tes Hasil Belajar Peserta Didik
Data tes hasil belajar peserta didik diperoleh melalui tes yang dilakukan
setelah semua rangkaian pembelajaran selesai. Data Tanggapan Peserta Didik
Tentang Penggunaan WhatsApp. Tanggapan peserta didik terhadap keefektifan
pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint diperoleh melalui lembar
kuesioner. Wawancara dilakukan kepada guru dan beberapa peserta didik
sedangkan lembar kuesioner diberikan hanya kepada peserta didik. Berikut
adalah rangkuman tanggapan peserta didik. Berikut analisis data hasil
penelitian:
1) Analisis Data Keterlaksanaan Diskusi
Berdasarkan aspek-aspek pada data keterlaksanaan diskusi yang dilakukan
melalui aplikasi WhatsApp diperoleh:
a. Persentase peserta didik yang mengumpulkan latihan soal
Pada latihan tes I masing-masing peserta didik mengerjakan latihan
soal yang diberikan sehingga secara keseluruhan terdapat 24 dari 34 peserta
didik yang mengumpulkan latihan soal. Hasil persentase peserta didik yang
mengumpulkan latihan soal diperoleh bahwa persentase peserta didik yang
mengumpulkan sebesar 70% sedangkan yang tidak mengumpulkan sebesar
30%. Pada latihan tes II peserta didik mengerjakan latihan soal yang
diberikan secara berkelompok. Terdapat 7 kelompok dan persentase
keseluruhan peserta didik dalam kelompok mengumpulkan sebesar 91%
sedangkan yang tidak mengumpulkan sebesar 9%.
b. Rasio interaksi peserta didik saat berdiskusi
Rasio interaksi peserta didik diperoleh dengan total komentar
seluruhnya per total peserta didik yang mengumpulkan latihan soal. Pada
latihan test I total komentar seluruhnya sebesar 15 komentar dari 24 peserta
didik sehingga rasionya apabila dibulatkan hasilnya sebesar 1. Pada latihan
tes II total komentar seluruhnya sebesar 32 komentar dari 7 kelompok
sehingga rasionya sebesar 5.
c. Kualitatif dari komentar-komentar yang diberikan
Komentar-komentar yang diberikan oleh peserta didik kepada perintah
guru berupa tanggapan positif terhadap absensi, pemahaman materi,
pengerjaan tugas serta pengumpulan tugas dengan pernyataan setuju.
2) Analisis Data Hasil Penelitian, sebagai berikut:
1. Analisis Data Tes Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan data tes hasil belajar peserta didik hasil nilai tersebut
kemudian diberi keterangan tuntas atau tidak tuntas sesuai dengan KKM yang
ditetapkan (KKM = 65). Dari data tersebut diperoleh bahwa peserta didik
Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 423
yang tuntas sebanyak 31 peserta didik dengan persentase sebesar 91%
sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 3 peserta didik dengan persentase
sebesar 9%. Selanjutnya, nilai yang diperoleh peserta didik tersebut
dikelompokkan dengan merujuk untuk memperoleh kriteria efektivitas hasil
belajar kemudian diperoleh bahwa secara keseluruhan hasil belajar peserta
didik termasuk dalam kriteria efektivitas sangat tinggi.
2. Analisis Data Tanggapan Peserta Didik Tentang Penggunaan WhatsApp
Tanggapan peserta didik terhadap keefektifan pembelajaran Etika
Profesi pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi
melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint diperoleh melalui
lembar kuesioner kepada beberapa peserta didik. Lembar kuesioner dibagikan
di kelas setelah peserta didik selesai mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint.
Pengisian lembar kuesioner ini diikuti oleh 31 peserta didik. Akan tetapi, pada
pengambilan data tes hasil belajar terdapat 2 peserta didik yang tidak mengikuti tes
tersebut sehingga pada analisis data kuesioner ini peneliti hanya menganalisis data dari
peserta didik yang mengikuti pengisian kuesioner dan tes hasil belajar. Kuesioner berisi
20 pernyataan yang akan dijawab dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Kuesioner terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif.
Kuesioner tidak diberikan melalui fitur chatting pada aplikasi WhatsApp karena adanya
kemungkinan tidak semua peserta didik akan menjawab. Peneliti ingin mengetahui
tanggapan peserta didik karena metode tersebut belum pernah digunakan oleh guru.
Data kuesioner tersebut diperoleh melalui proses skoring, setelah itu dihitung persentase
dari masing-masing peserta didik. Hasil persentase tersebut kemudian dikategorikan dan
dianalis, secara keseluruhan tanggapan peserta didik terhadap keefektifan pembelajaran
Etika Profesi pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint yaitu sebanyak 3% rendah, sedang
3%, 62% tinggi dan 32% sangat tinggi. Hasil persentase tersebut kemudian
dikategorikan diperoleh bahwa secara keseluruhan tanggapan peserta didik terhadap
keefektifan pembelajaran Etika Profesi pembelajaran Etika Profesi dengan
menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint
termasuk dalam kategori tinggi.
Selanjutnya peneliti menghitung persentase dari masing- masing aspek pada
kuesioner tersebut. Hasil persentase tersebut kemudian dikategorikan diperoleh bahwa
aspek minat dan aspek penggunaan masuk dalam kategori sangat tinggi dengan
persentase masing-masing aspek sebesar 93,25% dan 94,17%.
Pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint juga memiliki kelebihan, yaitu: lebih fleksibel waktu dan tempat,
mendapatkan materi pembelajaran lebih banyak, mengumpulkan tugas-tugas menjadi
mudah, dan bisa mengganti pertemuan di kelas. Selain kelebihan terdapat pula beberapa
Suri Triwahyuni
424 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
kekurangan seperti jaringan atau server yang error. Akan tetapi, untuk pembelajaran
selanjutnya diharapkan pembelajaran seperti ini dapat diterapkan lagi agar lebih mudah
mengumpulkan tugas-tugas waktu untuk mengakses WhatsApp berbantuan media
powerpoint saat diskusi lebih lama, dan aplikasinya dikembangkan tidak hanya untuk
memfasilitasi diskusi saja tetapi bisa juga untuk ujian atau kuis.
B. Pembahasan
Pembahasan dibagi dalam beberapa bahasan, yaitu keterlaksanaan diskusi,
keefektifan pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint ditinjau dari hasil belajar peserta
didik, tanggapan dari peserta didik, dan hambatan-hambatan yang dialami.
1. Keterlaksaan Diskusi
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, keterlaksanaan diskusi yang
dilakukan melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint pada latihan
tes I persentase peserta didik yang mengumpulkan latihan soal sebesar 70%
dengan rasio interaksi antar peserta didik untuk saling mengomentari sebesar 1.
Hal ini dapat diartikan bahwa secara keseluruhan setiap peserta didik yang
menggunggah hasil pekerjaannya terdapat 1 interaksi yang terjadi antar peserta
didik terhadap hasil pekerjaan tersebut. Pada latihan tes II persentase kelompok
yang mengumpulkan latihan soal sebesar 91% dengan rasio interaksi antar
kelompok untuk saling mengomentari sebesar 5. Hal ini dapat diartikan bahwa
secara keseluruhan setiap kelompok yang menggunggah hasil pekerjaannya
terdapat 5 interaksi yang terjadi antar kelompok terhadap hasil pekerjaan
tersebut. Interkasi yang berupa komentar-komentar yang diberikan pada latihan
tes I dan latihan tes II kurang lebih sama, yaitu peserta didik kepada perintah
guru berupa tanggapan positif terhadap absensi, pemahaman materi, pengerjaan
tugas serta pengumpulan tugas dengan pernyataan setuju. Pada latihan tes I dan
latihan tes II apabila dilihat secara keseluruhan persentase peserta didik yang
mengumpulkan sudah tinggi, rasio interaksi yang dilakukan juga relatif tinggi
serta kualitatif dari komentar-komentar yang diberikan mengarah pada
penyelesaian dari latihan soal yang diberikan sehingga dapat dikatakan bahwa
aspek-aspek pada keterlaksaan diskusi sudah terpenuhi dan diskusi yang
dilakukan melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint dapat
terlaksana.
2. Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, secara keseluruhan persentase
hasil belajar peserta didik yang tuntas sebesar 91% sedangkan peserta didik yang
tidak tuntas (belum mencapai KKM) sebesar 9%. Hal ini berarti keefektifan
pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint tidak mengganggu hasil
belajar peserta didik. Selain itu untuk mengetahui keefektifannya, secara
keseluruhan, hasil belajar peserta didik berada pada kriteria efektivitas sangat
Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 425
tinggi dengan persentase sebesar 54%. Hal ini berarti keefektifan pembelajaran
Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp
berbantuan media powerpoint sudah sangat efektif.
Dari hasil ini, ada dugaan dari peneliti bahwa perbedaan hasil tes belajar
peserta didik tersebut berkaitan dengan adanya pemanfaatan penggunakan
metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint pada
pembelajaran Etika Profesi.
Adanya fasilitas pembelajaran di luar kelas untuk melakukan kegiatan
diskusi latihan soal membantu peserta didik agar lebih siap ketika mengerjakan
tes sehingga hasil yang diperoleh pun menjadi lebih baik dan jumlah peserta
didik yang belum mencapai KKM berkurang. Akan tetapi, peneliti belum dapat
memastikan peserta didik yang belum mencapai KKM bisa jadi mengalami
kendala seperti keterbatasan dalam mengakses WhatsApp karena jaringan atau
server yang error saat mengakses sehingga peserta didik tersebut tidak dapat
mengakses WhatsApp berbantuan media powerpoint dengan optimal.
3. Tanggapan Peserta Didik
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, secara keseluruhan tanggapan
peserta didik terhadap keefektifan pembelajaran Etika Profesi dengan
menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 97%.
Secara keseluruhan, tanggapan peserta didik berada pada kriteria efektivitas
tinggi dengan persentase sebesar 62%. Oleh karena itu, tanggapan peserta didik
terhadap keefektifan pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode
diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint adalah baik
atau efektif.
Keefektifan tersebut dilihat dari setiap aspek yang digunakan untuk
menyusun pernyataan pada setiap kuesioner. Aspek-aspek tersebut yaitu aspek
minat dan aspek penggunaan. Aspek minat dilihat dari perasaan peserta didik
dan ketertarikan peserta didik mengikuti pembelajaran Etika Profesi dengan
menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint. Sedangkan aspek penggunaan dilihat dari pengalaman peserta
didik, keterlibatan peserta didik dan pandangan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint. Berdasarkan analisis data
yang diperoleh, pada lampiran 13 aspek minat dan aspek penggunaan termasuk
dalam kategori sangat tinggi dengan persentase masing-masing sebesar 93,25%
dan 94,17%. Hal ini berarti dari aspek minat dan aspek penggunaan,
pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint sudah baik.
Selain itu, berdasarkan analisis per aspek pembelajaran Etika Profesi dengan
menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp berbantuan media
powerpoint lebih efektif, lebih praktis, dan efisien waktu, tempat dan biaya
Suri Triwahyuni
426 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
karena pembelajarannya dapat berlangsung secara fleksibel dimana saja dan
kapan saja. Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran ini mempunyai
kelebihan, yaitu: mudah mengumpulkan tugas-tugas, mendapat materi lebih
banyak dan dapat mengganti pertemuan di kelas pada masa new normal.
Harapan pada pembelajaran selanjutnya, penggunaan aplikasi ini dapat
diterapkan lagi agar lebih mudah mengumpulkan tugas-tugas, jaringan dikuatkan
lagi agar tidak terjadi error, waktu untuk mengakses WhatsApp saat diskusi
lebih lama, dan aplikasinya dikembangkan tidak hanya untuk memfasilitasi
diskusi saja tetapi bisa juga untuk ujian atau kuis.
4. Hambatan-hambatan yang dialami
Pembelajaran Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint tentu saja mengalami beberapa
hambatan. Hambatan-hambatan yang dialami diketahui oleh peneliti melalui
hasil belajar dan kuesioner peserta didik. Berdasarkan hasil belajar dan
kuesioner tersebut hambatan yang dialami terkait dengan kekurangan aplikasi
WhatsApp saat digunakan untuk berdiskusi, yaitu jaringan atau server
terkadang error.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis tentang pembelajaran
Etika Profesi dengan menggunakan metode diskusi melalui aplikasi WhatsApp
berbantuan media powerpoint pada siswa kelas X Perbankan SMK Negeri 1
Singkep tahun pelajaran 2020/2021 sudah sangat efektif berdasarkan hasil
belajar peserta didik, dan tanggapan peserta didik. Sedangkan penelitian kelas
yang sudah pernah dilakukan dengan judul Penerapan Media Internet Untuk
Mendukung Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Etika Profesi Kelas X Akuntansi
Di Smk Negeri 1 Singaraja diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebelum
penerapan media internet yang diperoleh melalui pre-test sebesar 64,157, rata-
rata sesudah penerapan media internet yang diperoleh dari post-test sebesar
75,842, dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05, maka ho ditolak, yang berarti hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan media internet adalah berbeda.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kelas dengan menerapkan metode diskusi melalui
aplikasi WhatsApp berbantuan media powerpoint untuk meningkatkan keefektivitas
pembelajaran Etika Profesi kelas X Perbankan, dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode, aplikasi, dan media tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
belajar. Data peningkatan keefektifan dan kemampuan tersebut diperoleh berdasarkan
nilai hasil belajar peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM adalah 91% atau 31
peserta didik, sedangkan nilai yang dibawah KKM adalah 9% atau 3 peserta didik,
persentase tanggapan kategori tinggi adalah 97% dan persentase tanggapan kategori
rendah adalah 3% atau 1 peserta didik, dan persentase terlaksananya diskusi pada tes I
peserta didik yang mengumpulkan latihan soal sebesar 70% dengan rasio interaksi antar
peserta didik untuk saling mengomentari sebesar 1 dan pada tes II persentase kelompok
Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 427
yang mengumpulkan latihan soal sebesar 91% dengan rasio interaksi antar kelompok
untuk saling mengomentari sebesar 5. Jadi rasio keterlaksanaan diskusi 1 : 5.
Jadi secara keseluruhan hasil belajar peserta didik berada pada kriteria efektivitas
sangat tinggi dengan persentase 54%, dan tanggapan peserta didik berada pada kriteria
efektivitas tinggi dengan persentase sebesar 62%.
BIBLIOGRAFI
Afandi, Muhamad, Chamalah, Evi, Wardani, Oktarina Puspita, & Gunarto, H. (2013).
Model dan metode pembelajaran. Semarang: UNISSULA.
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. jakarta: Rajawali Pers.
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan karakter. Bandung: Alfabeta, 2.
hifzul Muiz, Mohammad, & Sumarni, Nani. (2020). Pengaruh Teknologi Pembelajaran
Kuliah Online Di Era Covid-19 Dan Dampaknya Terhadap Mental Mahasiswa.
EduTeach: Jurnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran, 1(2), 153165.
Khoriah, Aah. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap
Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X TKR SMK Islamic
Centre Cirebon. Jurnal Syntax Transformation, 1(1), 15.
Mukson, Mukson. (2017). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhadi Stiabudi Brebes
Tahun 2017. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(7), 116129.
Mulyatiningsih, Endang. (2016). Pengembangan model pembelajaran. Diakses Dari
Http://Staff. Uny. Ac. Id/Sites/Default/Files/Pengabdian/Dra-Endang-
Mulyatiningsih-Mpd/7cpengembangan-Model-Pembelajaran. Pdf. Pada
September.
Nurkarsa, Aldo Hermaya Aditia. (2020). Strategi Pemasaran pada AMIK Bumi
Nusantara Cirebon. Equivalent: Jurnal Ilmiah Sosial Teknologi, 2(1), 15.
Putra, Putu Krisna Kusuma. (2019). Penerapan Media Internet Untuk Mendukung
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Etika Profesi Kelas X Akuntansi Di Smk
Negeri 1 Singaraja. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 10(2), 480489.
Rismiyanti. (2012). Tentang WhatsApp: Pengertian, Manfaat, dan Fitur- Fiturnya yang
Wajib Anda Ketahui. Jakarta: Kalam Mulia.
Rosyidah, Ida, & Maryati, Delis Sri. (2019). INOvasi Pembelajaran SKI Berbasis Media
Mobile (Studi Kasus Di Stai Al-Jawami). Tsaqafatuna, 2(1).
Silmi, Thoriq Aji. (2021). Efektivitas penggunaan Aplikasi Media Streaming youtube
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran PAI di Kelas XI
Suri Triwahyuni
428 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
IPA 2 SMAN MT Bojonegoro. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sutikno, M. Sobry, & Fathurrohman, Pupuh. (2010). Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Refika Aditama: Bandung.
Trianto, M. Pd. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep,
landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
untuk Pembelajaran, Lembar Kegiatan Literasi Saintifik, & Jauh, Jarak. (2020).
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan.