Keefektifan pembelajaran etika profesi dengan menggunakan metode diskusi
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 417
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. (Sutikno &
Fathurrohman, 2010) berpendapat makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.
Saat ini metode pembelajaran tatap muka antara guru dan peserta didik masih
dilakukan secara bergantian. Akan tetapi pembelajaran tatap muka tidak cukup untuk
membahas materi yang diberikan. Hal ini ditandai banyaknya waktu tatap muka
pembelajaran yang tidak efektif karena berlakunya new normal pada masa pandemi
Covid-19. Pada akhirnya ada beberapa materi yang belum sempat disampaikan akibat
tatap muka yang dilakukan guru dan waktu peserta didik yang terpotong pada akhirnya
peserta didik merasa belum mampu atau belum mengerti dengan materi yang diajarkan
karena pada saat dijelaskan guru terpaku dengan waktu. Jika hanya mengandalkan
pembelajaran tatap muka di kelas tentu tidak efisien dan efektif, karena peserta didik
harus berkonsultasi dengan guru untuk membahas materi tersebut tidak sekedar
mencatat atau memfotokopi file.
Salah satu dampak pandemi Coronavirus 2019–20 ialah terhadap pendidikan di
seluruh dunia, yang mengarah kepada penutupan luas sekolah, madrasah, universitas,
dan pondok pesantren. Kami turut merasakan dampak tersebut berupa perubahan
pelaksanaan pembelajaran di madrasah dan pondok pesantren. Rekan kami, Surotul
Ilmiyah, yang sedang mengambil studi doktoral di Xiangya School of Public Health,
Central South University (CSU), Changsha, Hunan, China, sampai saat ini belum bisa
kembali ke universitas. UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization) pada 4 Maret 2020 menyarankan penggunaan pembelajaran jarak jauh
dan membuka platform pendidikan yang dapat digunakan sekolah dan guru untuk
menjangkau peserta didik dari jarak jauh dan membatasi gangguan Pendidikan (Lembar
Pembelajaran Jarak Jauh, 2020).
Untuk mengatasi hal tersebut, pembelajaran jarak jauh atau daring menjadi salah
satu solusi yang tepat pada saat ini. Hal ini dikarenakan pembelajaran jarak jauh bisa
dilakukan tanpa pembelajaran tatap muka di kelas. Selain itu juga, pembelajaran jarak
jauh bisa dilakukan kapanpun oleh guru dan peserta didik ingin lakukan. Dalam
pembelajaran jarak jauh juga guru dan peserta didik dapat berdiskusi tanpa harus
mengenal waktu dan peserta didikpun dapat menyuarakan pendapatnya. Seperti yang
kita ketahui banyak peserta didik ketika guru sedang menjelaskan mereka berdiam diri
atau tidak berbicara antara mereka takut dan mereka malu untuk menyuarakan pendapat
mereka.
Berdasarkan perkembangan zaman masa new normal dan untuk memutuskan
penyebaran Covid-19 banyak sekali perubahan yang kita rasakan, terutama dalam
proses pembelajaran dari tatap muka berganti dengan pembelajaran jarak jauh atau
daring. Begitu juga dengan jejaring sosial yang semakin pesat dan semakin mengalami
perubahan dari tahun ke tahun. Bahkan tidak banyak pula peserta didik yang
menggunakan jejaring sosial untuk kegiatan positif dan negatif. Padahal dengan adanya
jejaring sosial peserta didik dapat mendapatkan informasi dari segala bentuk hal yang
bisa membuat siswa menambah wawasan (hifzul Muiz & Sumarni, 2020).