Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 3, No. 2, Februari 2021
PENGARUH PENGALAMAN, INDEPENDENSI, GENDER AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
Irma Suryani, Asep Efendi dan Fitriana
Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Jawa
Barat, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
�dan [email protected]
Abstract
This research was conducted because of the number of cases of audit
failure that mghasilka poor audit quality, alleged experience, independesi,
gender auditor brpgaruh to the quality of audit supported by the
inconsistencies of the results of previous research. This research was
conducted to see the independence, experience, gender and quality of audits in
Central Jakarta Public Accountants and to see the influence of independence,
experience, gender on audit quality. The population in the study was a
permanent auditor working atkap Central Jakarta registered in the IAPI 2019
directorate. The study population was 265 auditors. Determination of sample size
using the Slovin formula. The sampling technique used was probability sampling
and the number of samples in this study was 72 fixed auditors. The research
method used is descriptive and verifikative method. Data analysis method uses
multiple linear regression analysis using SPSS 20. The results of the study
prove that: (1) auditor experience in KAP Central Jakarta belongs to the high
category (2) independence of auditors in KAP Central Jakarta including the very
high category (3) gender auditors in KAP Central Jakarta dominated by men, the
results showed that female auditors are better at auditing. (4) The quality of
auditors at KAP Central Jakarta is of a high category, (5) the auditor's
experience has a negative and insignificant effect on the partial audit
quality, (6) Independence has a positive and significant effect on the quality
of audits, (7) gender has a negative and significant effect on the quality of
audits partially, (8) experience, independence, gender auditors influence the
quality of audits simultaneously.
Keywords: experience; independence; gender; audit quality
Abstrak
Penelitian dilakukan karena banyaknya kasus kegagalan audit yang menghasilkan
kualitas audit yag buruk, diduga�
pengalaman, independesi, gender
auditor terhadap kualitas audit didukung dengan
adanya inkonsistensi hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat independensi, pengalaman, gender
dan kualitas audit di KAP Jakarta Pusat serta pengaruhnya terhadap kualitas
audit. Populasi pada penelitian adalah auditor tetap yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
(KAP) Jakarta Pusat yang terdaftar di direktorat
IAPI 2019. populasi penelitian adalah 265 auditor. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan
sampel menggunakan probability sampling dengan jumlah� sampel adalah 72 auditor tetap. Metode
penelitian menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 20. Hasil
penelitian membuktikan bahwa: (1) pengalaman auditor di KAP Jakarta Pusat
termasuk kategori tinggi (2) independensi auditor di KAP Jakarta Pusat termasuk
kategori sangat tinggi (3) gender auditor di KAP Jakarta Pusat di dominasi oleh
laki-laki, hasil penelitian menunjukan auditor wanita lebih baik dalam
mengaudit. (4) kualitas�
auditor di KAP Jakarta Pusat termasuk kategori tinggi, (5) pengalaman auditor berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kualitas audit secara parsial, (6) Independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
audit secara parsial, (7) gender berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kualitas audit secara parsial, (8) pengalaman, independensi, gender
auditor berpengaruh terhadap kualitas audit secara simultan.
Kata kunci: pengalaman; independensi; gender; kualitas
audit
Pendahuluan
Memberikan kepastian bahwa
laporan keuangan yang diterbitkan tidak mengandung informasi yang menyesatkan
pemakainya adalah peran dari seorang akuntan publik.� Tujuannya untuk kepentingan umum adalah
penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position),
kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow)
dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para
penggunanya seperti pemegang saham, pemerintah,dan kreditor.
Peran akuntan publik dirasa sangat
penting oleh karena itu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengeluarkan Standar Profesional Akuntan publik dan Kode Etik untuk menjaga
kredibilitas dari akuntan publik agar kepercayaan masyarakat tidak berkurang.
Pelanggaran yang dilakukan PT. Sunprime Nusantara Pembiayaan (SNP Finance)
akhir-akhir ini yang melibatkan akuntan publik (AP) Marlinna, AP Merliyana Syamsul
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing, Eny dan Rekan, yang merupakan
salah satu KAP di bawah Delloite Indonesia yang mana telah memberikan opini
yang tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya (Burhanudin & Rahmawati, 2017).
�Kasus tersebut menambah deretan kasus
kegagalan audit dan berakibat kurangnnya�
rasa� percaya masyarakat terhadap
profesi akuntan publik, karena kasus tersebut melibatkan profesi akuntan publik
yang seharusnya sebagai pihak ketiga yang independen, yang memberikan jaminan
atas relevansi dan keandalan sebuah laporan keuangan. Adanya kasus tersebut� timbul pertanyaan bagaimana keahlian yang
dimilki auditor sehigga dapat melakuka kelalaian tersebut
atau mungkin ada intervensi pihak tertentu sehingga mempengaruhi
independensinya.
Menurut (Segah, 2018) keahlian sebagai seseorang yang memiliki� pengetahuan dan keterampilan prosedural� yang luas yang ditunjukan dalam pengalaman
audit. (Sarca & Rasmini, 2019) menyatakan pengalaman kerja
secara langsung maupun tidak langsung akan menambah keahlian auditor dalam
menjalankan tugasnya. (Tandiontong, 2013) menyatakan auditor yang berpengalaman diasumsikan dapat
memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang
belum berpengalaman.
Independensi merupakan sikap
yang tidak mudah dipengaruhi, dan tidak memihak pada siapapun. (Momon, Rachbini, & Amilin, 2018) menyatakan tingkat
independensi merupakan faktor yang menentukan kualitas audit, hal ini dipahami
karena jika auditor benar-benar independen maka tidak akan terpengaruh dengan auditee.
Namun jika tidak memiliki independensi terutama jika mendapat tekana-tekanan dari
auditee, maka kualitas yang dihasilkannya juga tidak akan maksimal.
Hasil penelitian mengenai
pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit pernah dilakukan oleh (Turgarini, 2018), (Saputra, Adha, Ariyanti, & Gunawan, 2019), (Vangara, Kumar, Gopichand, & Puri, 2019), (Agustina et al.,
2019) membuktikan bahwa pengalaman berpengaruh terhadap
kualitas audit. Berbeda dengan hasil penelitian (Septiana, Munthe, Fatimah, & Latifah, 2019), (Yohana Ariska Sihombing & Triyanto, 2019) yang membuktikan bahwa
pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil penelitian mengenai� pengaruh independensi
auditor �terhadap kualitas audit yang
pernah dilakukan oleh (Oktaviani, 2016), (Siahaan & Simanjuntak, 2019), (Palupi, Suratno, & Amilin, 2018), (Gunur, Makur, & Ramda, 2018), (Vangara et al., 2019), (Yuniar, 2019), (Laksita & Sukirno, 2019), membuktikan bahwa independensi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Berbeda dengan hasil penelitian
(Mulyani & Munthe, 2018), Suharti & Apriyanti (2019) yang membuktikan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit.
Rahayu & Suryanawa (2019) berpendapat� gender
tidak hanya sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan secara biologis
tetapi gender lebih dilihat dari segi sosial dan cara menerima, menghadapi dan
memperoses informasi yang diterima untuk melaksanakan pekerjaan dan membuat keputusan.
Sama halnya dengan pengalaman dan
independensi, hasil penelitian mengenai gender
terhadap kualitas audit yang
telah dilakukan menunjukan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh
(Saputra et al., 2019), (Huda, Hudori, Fahlevi, Mazaya, & Sugiarti, 2017) membuktikan bahwa gender berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu & Suryanawa, 2019)
yang
membuktikan bahwa gender berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal tersebut juga berbeda
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ariningsih & Mertha, 2017) yang membuktikan gender tidak berpengaruh terhadap kuallitas
audit.
Hal tersebut di atas menjadi
pertimbangan penulis mengambil penelitian tentang kualitas audit dan Adanya
perbedaan hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang berpengaruh� terhadap kualitas audit.
Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah (1)Bagaimana pengalaman, independensi, gender dan kualitas audit pada KAP di
Jakarta Pusat?, (2) Bagaimana pengaruh pengalaman
terhadap kualitas audit pada KAP di Jakarta Pusat?, (3) Bagaimana pengaruh
independensi terhadap kualitas audit pada KAP di Jakarta Pusat?, (4) Bagaimana
pengaruh gender terhadap kualitas audit pada KAP di Jakarta Pusat?, (5)
Bagaimana pengaruh pengalaman, independensi dan gender auditor secara simultan terhadap kualitas audit pada KAP di
Jakarta Pusat?
Metode Penelitian
Metode Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini� adalah
metode deskriptif dan verifikatif.Metode deskriptif digunaka untuk menjawab
rumusan masalah nomor 1 sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menjawab
rumusan masalah nomor 2 sampai 5. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor
tetap di Kantor Akuntan Publik Jakarta pusat. Menurut IAPI KAP yang terdaftar
di Jakarta Pusat sebanyak� 56 KAP dengan
256 auditor tetap. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan rumus Slovin
sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 72 auditor.
Penelitian ini menggunakan 4
variabel yang terdiri dari tiga variabel bebas yaitu� pengalaman�
(X1),� independensi� (X2)�
dan gender auditor (X3)� dan�� kualitas audit� (Y) sebagai variabel terikat. Keempat variabel tersebut
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dibantu dengan
SPSS 20.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1.
Analisis Deskriptif
Metode
deskriptif menurut (Nazir, 2011) merupakan metode penelitian untuk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri
variabel, seringkali disebut metode survey. Dalam penelitian ini
Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti
yaitu pengalaman, independensi, gender, dan kualitas audit dengan
menggunakan SPSS 20.
Tabel 1
�Hasil uji statistik deskriptif
Variabel |
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
||
Pengalaman |
72 |
28 |
41 |
36,19 |
2,710 |
||
Independensi |
72 |
29 |
48 |
40,21 |
5,007 |
||
Kualitas
Audit |
72 |
18 |
28 |
24,17 |
2,227 |
||
Sumber: Hasil olah data SPSS
2.
Hasil Uji kualitas data
a. Hasil uji Validitas
Menurut (Ambarwati, Yuniarta, AK, & Sinarwati, 2015). Dilakukannya uji validitas
yaitu untuk mengetahui apakah setiap item di dalam kuesioner mampu
mengungkapkan dengan pasti mengenai apa yang diteliti Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Statistical
Package for Social Science (SPSS) 20 dengan ujimenggunakan korelasi Bivariate
Pearson (produk momen pearson). Koefesien korelasi� pearson dengan r tabel untuk �df (degre of freedom), df = n-k, dimana n merupakan jumlah
responden dan k merupakan jumlah variabel yang digunakan. Jadi:df = n-k,df =
72-4,df = 68 dengan α = 0,1 di dapat nilai r tabel yaitu 0,220.
Setelah dilakukan pengolahan
data terlihat bahwa dari 8 item pada variabel pengalaman, ada 1 item yang
dinyatakan tidak valid yaitu item nomor 8 karena r hitung dari item 8 adalah
0,175 sedangkan r tabel nya 0,220. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan
jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.
Hasil� uji
validitas pada variabel Independensi yang memiliki 14 item soal, ada 3 butir
pernyataan dinyatakan tidak valid� yaitu
pada item 9 dengan r hitung -0,105, item 16 dengan nilai r hitung 0,174 dan
item 21 dengan nilai r hitung 0,079. Ketiganya memiliki r hitung lebih kecil
dari r tabel. Sehingga jumlah
Pernyataan yang valid adalah 11 Item soal. hasil uji validitas seluruh item
memiliki r hitung > r tabel,
maka dapat disimpulkan semua item pada variabel Kualitas Audit dinyatakan
valid.
b.
Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dipergunakan dalam peneitian
ini adalah untuk memastikan apakah kuesioner penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
variabel penelitian reliabel atau tidak Uji reliabilitas dlam plitia ii dilakukan menggunakan Cronbach�s
Alpha SPSS 20.
Tabel 2
�Hasil uji
reliabilitas
Cronbach's Alpha |
N of Items |
0,665 |
22 |
Sumber: Hasil olah data SPSS
Diketahui N of item
merupakan jumlah butir pernyataan (angket) adalah ada 22 dengan nilai chronbach Alpha sebesar 0,665 maka dapat
dikatakan bahwa 22 item pertanyaan angket tersebut reliabel karena nilai Cronbach alpha 0,665 >0,6.
3.
Hasil uji asumsi klasik
a.
Hasil uji normalitas
Uji normalitas digunakan
untuk menguji apakah pada model regresi, varibel penganggu atau residual
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi IBM SPSS 20� uji
statistitik kolmogrorov-simirnov
(K-S) ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel
3
Hasil Uji
Normalitas �One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
72 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
0E-7 |
Std.
Deviation |
2,09818736 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
0,061 |
Positive |
0,059 |
|
Negative |
-0,061 |
|
Kolmogorov-Smirnov
Z |
0,520 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
0,950 |
|
a.
Test distribution is Normal.�������������
�b. Calculated from data. |
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa
nilai signifikansi asymp. Sig (2 tiled) sebesar 0,950 lebih besar dari 0,1. Maka sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov-sirnov di atas, dapat
dikatakan bahwa data terdistribusi normal.
b. Hasil Uji multikolinearitas
Uji multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen)
Tabel
4
�hasil uji multikolinearitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
23,098 |
4,259 |
|
5,423 |
0,000 |
|
|
Gender |
-1,142 |
0,549 |
-0,243 |
-2,081 |
0,041 |
0,954 |
1,048 |
|
Pengalaman |
-0,076 |
0,095 |
-0,092 |
-0,798 |
0,428 |
0,980 |
1,021 |
|
Independensi |
0,114 |
0,053 |
0,256 |
2,163 |
0,034 |
0,936 |
1,069 |
|
a. Dependent
Variable: Kualitas |
Sumber:
Hasil olah data SPSS
Berdasarkan output SPSS �coefficients� pada bagian �collinarity statistics� diketahui nilai tolerance untuk variabel Pengalaman
(x1)� 0,980, variabel indpendensi
(x2)� 0,936� dan variabel gender (x3) 0,954 nilai ketiganya lebih besar dari 0,1. Sementara,
nilai VIF untuk variabel Pengalaman 1,021, variabel indpendensi 1,069 dan untuk
variabel gender 1,048 nilai dari
ketiganya <10,00. Maka mengacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji
multikolinearitas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas
dalam model regresi.
c.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yan lain Uji
heteroskedastisitas menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS 20 dengan cara
melakukan Uji glejseer.
Tabel 5
�hasil uji
heteroskedasitias
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-1,030 |
2,433 |
|
-0,423 |
0,673 |
|
|
Gender |
0,112 |
0,313 |
0,044 |
0,358 |
0,721 |
0,954 |
1,048 |
|
Pengalaman
|
0,024 |
0,054 |
0,054 |
0,447 |
0,657 |
0,980 |
1,021 |
|
Independensi |
0,044 |
0,030 |
0,181 |
1,469 |
0,146 |
0,936 |
1,069 |
a. Dependent
Variable: Abs_RES
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan output di atas diketahui nilai
signifikansi (sig) untuk variabel pengalaman adalah 0,657 nilai signifikansi
variabel independensi� 0,146 dan untuk
nilai signifikansi variabel gender� 0,721. Karna nilai signifikansi ketiga
variabel di atas > dari 0,1 maka dapat dikatakan� tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Hasil Uji Statistik
a.
Uji Kofesien Determinasi
Tabel 6
Hasil uji koefisien determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
0,335 |
0,112 |
0,073 |
2,144 |
a. Predictors: (Constant),
IND, PENG, GEN Sumber: Hasil olah
data SPSS
Berdasarkan� hasil pengujian di atas diperoleh angka R Square sebesar 0,112 atau 11%, hal ini
menunjukan bahwa 11% kualitas audit dipengaruhi oleh variabel pengalaman,
independensi, dan gender. Sisanya
yaitu sebesar 89% (100% -11%) dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar ketiga
variabel yang diamati.
b.
�Hasil Uji hipotesis Simultan (uji F)
Tabel
7
�Hasil�
Uji Simultan( uji F)
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
39,430 |
3 |
13,143 |
2,859 |
,043b |
Residual |
312,570 |
68 |
4,597 |
|
|
|
Total |
352,000 |
71 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: Kualitas |
||||||
b.
Predictors: (Constant), IND, PENG, GEN |
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan� hasil pengujian hipotesis (uji� F)�
pada tabel 7. di atas didapat nilai signifikansi regresi secara� simultan sebesar 0,043, nilai ini lebih kecil
dari significance 0,1 (10%), yaitu 0,043 < 0,1. Selain itu dapat dilihat
juga dari hasil perbandingan antara Fhitung dan Ftabel
yang menunjukan nilai Fhitung� sebesar 2,859
sedangkan �Ftabel� sebesar 2,166. Dari hasil tersebut terlihat
bahwa� Fhitung > Ftabel� yaitu�
2,859� >� 2,166, maka dapat disimpulkan bahwa secara
simultan, maka Ho ditolak artinya seacara bersama-sama atau secara simultan
variabel Pengalaman, independensi dan gender
secara signifikan berpengaruh�
terhadap variabel dependen yaitu variabel kualitas audit.
c.
Hasil Uji Parsial (uji t)
Tabel 8
�Hasil Uji
Parsial(uji t)
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
23,098 |
4,259 |
|
5,423 |
0,000 |
GEN |
-1,142 |
0,549 |
-0,243 |
-2,081 |
0,041 |
|
PENG |
-0,076 |
0,095 |
-0,092 |
-0,798 |
0,428 |
|
IND |
0,114 |
0,053 |
0,256 |
2,163 |
0,034 |
|
a.
Dependent Variable: KUALITAS |
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan tabel 8 hasil
pengujian secara parsial dapat dilihat utuk variabl pengalaman sebesar
0,428>0,1 (taraf nyata signifikansi penelitian). Selain itu juga dapat
dilihat hasil� perbandingan antara thitung� dan ttabel yang menunjukan nilai thitung
sebesar -0,798, sedangkan ttabel sebesar� 1,667. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung
< ttabel yaitu 0798 < 1,667. Dengan demikian maka Ho diterima
dan H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial pengalaman
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Variabel independensi
sebesar 0,034< 0,1(taraf� nyata
signifikansi penelitian). Perbandingan antara thitung� dan ttabel� juga menunjukan nilai thitung� sebesar�
2,163, sedangkan ttabel� sebesar�
1,667. Hasil tersebut menunjukan bahwa thitung� > ttabel yaitu 2,163 >
1,667, jadi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima artinya secara
parsial variabel independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kualitas audit. Variabl gender
sebesar 0,041<0,1 (taraf� nyata
signifikansi penelitian). Perbandingan antara thitung� dan ttabel� juga menunjukan nilai thitung� sebesar�
-2,002, sedangkan ttabel�
sebesar� 1,667. Dari hasil
tersebut terlihat bahwa thitung > ttabel yaitu -2,002
>� 1,667, maka dapat disimpulkan bahwa
H1diterima dan Ho ditolak,��� artinya
secara parsial variabel gender
berpengaruh negatif dan� signifikan
terhadap variabel kualitas audit.
Dari tabel di atas pun dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= 23,098 -0,076 X1 + 0,114 X2 -1,142X3 + e� ������(1)
Nilai konstanta sebesar
23,098 memiliki arti apabila variabel independen yaitu variabel pengalaman(X1),
independensi(X2) dan gender (X3) sama
dengan (0) ,maka variabel dependen yaitu kualitas audit sebesar 23,098 dengan
catatan variabel lain dianggap konstan.
B. Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Berdasarkan analisis
deskriptif untuk variabel pengalaman, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecendrungan frekuensi variabel pengalaman masuk kategori� tinggi. kecendrungan frekuensi variabel independensi
masuk kategori� sangat tinggi dan kecendrungan
frekuensi variabel kualitas audit masuk kategori kategori tinggi
2. Analisis Verifikatif
a.
Pengaruh Pengalaman Auditor
terhadap Kualitas Audit pada KAP Jakarta Pusat
Hipotesis pertama memprediksi bahwa pengalaman berpengaruh terhadap
kualitas audit, yang merupakan jawaban
sementara untuk rumusan masalah nomor 2 (dua). Berdasarkan hasil uji t
(parsial) pada model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel pengalaman
sebesar 0,428>0,1 (taraf nyata signifikansi penelitian). Hasil� perbandingan antara thitung �dan tabel juga menunjukan nillai t hitung
sebesar -0,798, sedangkan� tabel
sebesar� 1,667. Hasil tersebut menunjukan
thitung� < ttabel� yaitu�
-0798� <� 1,667, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
parsial pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit.Dengan demikian hipotesis pertama
ditolak.
Besarnya pengaruh variabel
pengalaman� terhadap kualitas audit
secara parsial dapat dilihat dari hasil perhitungan determinasi parsial. Berdasarkan determinasi parsial� besarnya pengaruh pengalaman terhadap
kualitas sangat kecil yaitu sebesar -1,1 %�
terhadap kualitas audit. Sehingga dapat dikatakan tidak terdapat
pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit. Berdasarkkan hasil analisis
deskriptif, bahwa pengalaman kerja auditor KAP Jakarta Pusat masuk kategori
tinggi. Masa kerja yang dimiliki�
responden di KAP Jakarta pusat , mayoritas memiliki masa kerja lebih
dari 2 tahun,dapat dikatakan auditor diKAP Jakarta Pusat sudah berpengalaman.
Diasumsikan semakin
berpengalaman seorang auditor, kualitas audit yang dihasilkan semakin baik.
Namun hasil penelitian yang telah dilakukan di KAP Jakarta Pusat asumsi
tersebut tidak terbukti.Pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Hal ini menunjukan kemungkinan besar kualitas audit di KAP
Jakarta Pusat tidak hanya ditentukan oleh pengalaman, namun ada faktor lain
yang harus auditor miliki untuk menghasilkan kualitas audit� yang baik. Selain tetap mengikuti prosedur
dan standar audit yang telah ditetapkan, juga harus memiliki sikap skeptisme
profesional sebagai
sikap yang tidak mudah percaya akan bukti audit yang disajikan manajemen, sikap yang selalu
mempertanyakan dan mengevaluasi bukti audit secara kritis.
Auditor yang berpengalaman
dibidang audit, semakin mengerti bagaimna menghadapi pemeriksaan, mengambil
pertimbangan dalam membuat keputusan audit dan dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan dalam waktu yang tepat, artinya tepat sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Mulyani & Munthe, 2018) juga (Ade Andrianto Sihombing, 2019) yang membuktikan bahwa
pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
b.
Pengaruh Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Pada KAP Jakarta Pusat
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua independensi berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hipotesis kedua ini merupakan jawaban sementara untuk rumusan
masalah nomor 3(tiga). Berdasarkan hasil uji t (parsial) diperoleh nilai
signifikansi variabel independensi sebesar 0,034< 0,1(taraf� nyata signifikansi penelitian). Hasil dari
perbandingan antara thitung� dan ttabel� juga menunjukan nilai thitung� sebesar�
2,163, sedangkan ttabel� sebesar�
1,667. Hasil tersebut terlihat bahwa thitung� > ttabel�
yaitu� 2,163� >�
1,667 .Hasil penelitian�
menunjukan terdapat pengaruh positif antara independensi terhadap
kualitas. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kedua diterima.
Besarnya pengaruh variabel independensi terhadap kualitas audit secara
parsial dapat dilihat dari hasil perhitungan determinasi parsial.Berdasarkan
determinasi parsial� besarnya pengaruh
independensi terhadap kualitas audit yaitu sebesar 5,5 %. Sehingga dapat
dikatakan terdapat pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit namun
pengaruhnya kecil.
Berdasarkkan hasil analisis deskriptif, bahwa independensi auditor KAP
Jakarta Pusat masuk kategori sangat tinggi.�
Hal ini menunjukan auditor di KAP Jakarta pusat� sudah bebas dari pengaruh ,seperti tekanaan
darik lien,
Nilai dari kualitas audit adalah independensi, Independensi berarti sikap
mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan dan tidak
tergantung pihak lain dalam artian klien. Semakin independen auditor
kualitas yang dihasilkan akan semakin baik.Sehingga ditekankan perlunya sikap
independensi dalam mengaudit.
Hasil penelitian sejalan dengan�
penelitian yang dilakukan (Yuniar, 2019) di kota
Surabaya membuktikan bahwa indpendensi auditor mempunyai pengaruh yang
positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Anggara & Murti, 2019) Surakarta, yogyakarta dan Semarang juga membuktikan independensi
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Juga sejalan dengan hasil penelitian Dewi & Sudna (2018), Laksita
dan Sukirno (2019) yang membuktikan bahwa pengalaman berpengaruh
terhadap kualitas audit.
c.
Pengaruh Gender Auditor Terhadap Kualitas Audit pada
KAP jakarta pusat
Hipotesis ketiga, gender
berpengaruh terhadap kualitas audit�
yang� merupakan jawaban sementara
untuk rumusan masalah nomor 3. Hasil uji t (parsial), diperoleh nilai
signifikansi variabel gender sebesar
0,041<0,1 (taraf� nyata signifikansi
penelitian). Hasil perbandingan antara thitung�
dan ttabel� yang menunjukan nilai
thitung� sebesar� -2,002, sedangkan ttabel� sebesar�
1,667. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung� > ttabel�
yaitu� -2,002� >�
1,667. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gender berpengaruh negatif terhadap kualitas audit,. maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.
Besarnya pengaruh variabel gender� terhadap kualitas audit secara parsial dapat
dilihat dari hasil perhitungan determinasi parsial.Berdasarkan determinasi parsial� besarnya pengaruh gender terhadap kualitas yaitu sebesar -4,3 % . Sehingga dapat
dikatakan terdapat pengaruh gender
terhadap kualitas audit namun pengaruhnya kecil.
Berdasarkan distribusi responden diketahui jenis kelamin responden dalam
penelitian ini mayoritas laki-laki dengan persentase sebesar 67%. Sisanya
sebesar 33% adalah Perempuan. Hasil penelitian menunjukan auditor wanita di KAP
Jakarta pusat lebih baik dalam megaudit dibandingkan auditor laki-laki. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian (Firman & Rahayu, 2020) di KAP kota Bali� gender berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kualitas audit.
d.
Pengaruh Pengalaman,
Independensi dan Gender terhadap kualitas Audit pada KAP Jakarta Pusat
Hipotesis keempat pengalaman, Independensi, gender� berpengaruh terhadap
kualitas audit secara bersama-sama�
yang� merupakan jawaban sementara
untuk rumusan masalah nomor 5� terbukti
dalam penelitian ini. Berdasarkan� hasil
pengujian hipotesis (uji� F)� didapat nilai signifikansi regresi
secara� simultan sebesar 0,043, nilai ini
lebih kecil dari� significance 0,1 (10%),
yaitu 0,043 < 0,1. Selain itu dapat dilihat juga dari hasil perbandingan
antara Fhitung dan Ftabel yang menunjukan nilai Fhitung� sebesar��
2,859 sedangkan� Ftabel� sebesar 2,166 . Dari hasil tersebut terlihat
bahwa� Fhitung� >� Ftabel� yaitu�
2,859� >� 2,166, maka dapat disimpulkan bahwa seacara
bersama-sama atau secara simultan�
variabel Pengalaman, independensi dan gender secara signifikan berpengaruh� terhadap variabel dependen yaitu variabel
kualitas audit.Dengan demikian hipotesis
keempat diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori�
atribusi yang menggatakan bahwa perilaku seseorang juga dirinya� ditentukan oleh kekuatan internal (internal
forces) dan kekuatan eksternal (eksternal
forces). Kualitas audit yang dihasilkan tergantung dari kekuatan yang
dimiliki auditor itu sendiri. Kekuatan internal (pengalaman dan perbedaan gender auditor) maupun kekuatan
eksternal (independensi).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi KAP untuk meningkatkan kualitas audit dan memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit beserta usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk �menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya sehingga
dapat menghasilkan kualitas audit yang baik.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas beberapa yang bisa disimpulkan: (1) Pengalaman auditor di KAP Jakarta
Pusat termasuk kategori tinggi, karena mayorita responden menjawab tinggi. (2) Independensi auditor di KAP Jakarta Pusat termasuk kategori sangat
tinggi, karena mayorita responden menjawab sangat tinggi. (3) Jenis kelamin yang berpartisipasi dalam penelitian ini didominasi oleh
laki-laki. Jadi auditor di KAP Jakarta Pusat di dominasi oleh laki-laki. Namun
hasil penelitian menunjukan auditor wanita lebih baik dalam mengaudit. (4) Kualitas auditor di KAP Jakarta Pusat termasuk kategori tinggi, karena
mayoritas responden menjawab tinggi. (5)
Tidak
terdapat pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit. (6) Terdapat Pengaruh independensi terhadap kualitas audit namun pengaruhnya kecil. (7) Terdapat pengaruh gender terhadap kualitas audit namun pengaruhnya kecil. (8) Terdapat pengaruh ketiga variabel independen yaitu pengalaman,
independensi, gender terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit, namun
pengaruhnya kecil.
BIBLIOGRAFI
Agustina, Rina,
Dartanto, Teguh, Sitompul, Ratna, Susiloretni, Kun A., Achadi, Endang L.,
Taher, Akmal, Wirawan, Fadila, Sungkar, Saleha, Sudarmono, Pratiwi, &
Shankar, Anuraj H. (2019). Universal health coverage in Indonesia: concept,
progress, and challenges. The Lancet, 393(10166), 75�102.
Ambarwati, Novi Sagita, Yuniarta, Gede Adi, AK, S. E., & SINARWATI, N.
I. KADEK. (2015). Pengaruh modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran
perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha,
3(1).
Anggara, Ajiheri, & Murti, Nugroho Wisnu. (2019). Effect Of
Independence, Auditor Experience, Task Complexity, And Time Budget Pressure On
Audit Quality (Study On Surakarta, Yogyakarta, And Semarang KAP). Journal of
Indonesian Science Economic Research, 1(1), 7�12.
Ariningsih, Putu Setia, & Mertha, I. Made. (2017). Pengaruh
Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Dan Gender Pada Kualitas
Audit. E-Jurnal Akuntansi, 18(2), 1545�1574.
Burhanudin, Muhammad Alifzuda, & Rahmawati, Diana. (2017). Pengaruh
Akuntabilitas dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor
Akuntan Publik di Yogyakarta. Jurnal Profita.
Firman, Firman, & Rahayu, Sari. (2020). Pembelajaran Online di Tengah
Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2),
81�89.
Gunur, Bedilius, Makur, Alberta Parinters, & Ramda, Apolonia Hendrice.
(2018). Hubungan antara kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa di pedesaan. MaPan, 6(2), 148�160.
Huda, Nurul, Hudori, Khamim, Fahlevi, Rizal, Mazaya, Dea, & Sugiarti,
Dian. (2017). Pemasaran Syariah: Terori & Aplikasi. Kencana.
Laksita, Arin Dea, & Sukirno, Sukirno. (2019). Pengaruh Independensi,
Akuntabilitas, Dan Objektivitas Terhadap Kualitas Audit. Nominal: Barometer
Riset Akuntansi Dan Manajemen, 8(1), 31�46.
Momon, Momon, Rachbini, Widarto, & Amilin, Amilin. (2018). Faktor Penentu
Kualitas Audit Di Kantor Akuntan Publik Dki Jakarta. Jurnal Akuntansi, 7(2),
85�99.
Mulyani, Susi Dwi, & Munthe, Jimmi Osamara. (2018). Pengaruh Skeptisme
Profesional, Pengalaman Kerja, Audit Fee dan Independensi terhadap Kualitas
Audit pada KAP di DKI Jakarta. Jakarta: Univesitas Trisakti.
Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian, Cetakan Ke Tujuh. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Oktaviani, Dahlia Sari. (2016). Diskriminasi Lgbt Di Media Massa
(Analisis Wacana Kritis pada Pemberitaan LGBT di Koran Republika Edisi 15-21
Februari 2016). Universitas Bakrie.
Palupi, Ariani, Suratno, Suratno, & Amilin, Amilin. (2018). Pengaruh
Konvergensi Ifrs, Prediksi Kebangkrutan, Komite Audit, Komisaris Independen Dan
Kualitas Audit Terhadap Timelines Perusahaan Tambang. JIAFE (Jurnal Ilmiah
Akuntansi Fakultas Ekonomi), 3(1), 20�34.
Rahayu, Ni Kadek Sri, & Suryanawa, I. Ketut. (2019). Pengaruh
Independensi, Profesionalisme, Skeptisme Profesional, Etika Profesi dan Gender
Terhadap Kualitas Audit Pada KAP di Bali. E-Jurnal Akuntansi, 30(3),
686�698.
Saputra, Bagus Rachmad, Adha, Maulana Amirul, Ariyanti, Nova Syafira,
& Gunawan, Imam. (2019). Tips for principal in managing one roof school
(SATAP) in Underdeveloped Area. The 4th International Conference on
Education and Management (COEMA 2019), 39�42. Atlantis Press.
Sarca, Delsi Nia, & Rasmini, Ni Ketut. (2019). Pengaruh Pengalaman
Auditor dan Independensi Pada Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai
Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 26(3), 2240�2267.
Segah, Boby. (2018). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Objektivitas, dan Motivasi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor
Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah. Anterior Jurnal, 17(2),
86�99.
Septiana, Y., Munthe, A. R. S., Fatimah, D. D. S., & Latifah, A. (2019).
Prototype of decision support system for wind detection based on optocoupler
and magnetic sensor. Journal of Physics: Conference Series, 1402(7),
77005. IOP Publishing.
Siahaan, Septony B., & Simanjuntak, Arthur. (2019). Pengaruh Kompetensi
Auditor, Independensi Auditor, Integritas Auditor Dan Profesionalisme Auditor
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi
Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan). Jurnal Manajemen, 5(1),
81�92.
Sihombing, Ade Andrianto. (2019). The Effect Of Independence, Objectivity,
Competence And Work Experience On The Financial Investigation Quality Of Audit
Firm In Indonesia. Jurnal Manajemen, Ekonomi, Bisnis Keuangan, 18(1).
Sihombing, Yohana Ariska, & Triyanto, Dedik Nur. (2019). Pengaruh
Inependensi, Objektivitas, Pengetahuan, Pengalaman Kerja, Integritas Terhadap
Kualitas Audit (Studi Pada Inspektorat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018).
Suharti, & Apriyanti, Tri. (2019). The Effect Of Competence And
Independence On The Quality Of Audits With Auditor�s Ethics As A Moderation
Variable. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 3(2), 208�217.
Tandiontong, Mathius. (2013). Pengaruh Faktor Komitmen Profesi Akuntan,
Komitmen Organisasi Kantor Akuntan Publik Dan Kepuasan Kerja Auditor Terhadap
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan Survei Terhadap Akuntan
Yang Bekerja Sebagai Auditor Pada Kap Di Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen
Dan Bisnis, 4(1).
Turgarini, Dewi. (2018). Gastronomi Sunda Sebagai Atraksi Wisata Di
KOTA BANDUNG. Universitas Gadjah Mada.
Vangara, Shanmukha Varalakshmi, Kumar, Dhananjay, Gopichand, Patnaik V. V,
& Puri, Nidhi. (2019). Assessment Of Staheli Arch Index In Tribal Children Of
Jharkhand State. Int J Anat Res, 7(1.2), 6161�6165.
Yuniar, L. and Sapari. (2019). Pengaruh Tekanan Waktu, Kompentensi,
Independensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu Dan
Riset Akuntansi, 8(5), 399�404.