Syntax
Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X
Vol. 1, No 8
Desember 2019
Pengaruh
Current Ratio, Return On
Equity Dan Total Asset Turnover
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sub Sektor Advertising, Printing Dan Media
Periode 2012-2016
Rahayuning
Putri Hartiwi, Tifani Novia Maryanto dan Aini Mufidah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Budi Luhur
Email����� : [email protected], [email protected] dan [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh rasio
lancar, return on equity, dan total perputaran aset terhadap struktur modal
pada perusahaan publik periklanan, percetakan dan sub sektor media periode
2012-2016. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 perusahaan dan sampel yang
digunakan sebanyak 10 perusahaan publik sub-sektor Periklanan, Percetakan dan
Media. Metode yang digunakan adalah pengujian hipotesis. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda dan dibantu menggunakan program SPSS
versi 24.0 dengan metode Backward dan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian
menunjukkan Rasio Lancar dan Pengembalian Modal memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal sedangkan Total Asset Turnover tidak
berpengaruh terhadap Modal Struktur.
Kata kunci: Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover dan Struktur
Modal
Pendahuluan
Perkembangan
dan petumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini, mempengaruhi perkembangan bisnis
khususnya di Indonesia, perusahaan yang berbasis bisnis dibidang manufaktur.
Dengan berkembangnya bisnis di Indonesia, perusahaan dituntut
untuk dapat lebih kreatif agar dapat memasuki dan bertahan pada pangsa pasar
Indonesia, serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Maka
perusahaan melakukan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan nilai dan peroleh
laba perusahaan.
Bagi
perusahaan meningkatkan nilai perusahaan dirasa sangat penting untuk memperkuat
kestabilan keuangan perusahaan, karena perubahan dalam struktur modal bisa
menyebabkan perubahan nilai perusahaan.
Struktur modal yang baik adalah yang nilainya lebih kecil
dari satu. Bila nilai struktur modal lebih dari satu,
maka perusahaan memiliki jumlah hutang yang lebih besar daari jumlah modal
sendiri. Kondisi ini tidak sesuai dengan struktur
modal yang optimal, dimana seharusnya jumlah hutang perusahaan tidak boleh
lebih besar dari modal sendiri. Hal ini harus diperhatikan karena para
investor lebih tertarik menanamkan modalnya kedalam bentuk investasi pada
perusahaan yang mempunyai struktur yang besarnya kurang dari satu (Ismaida & Saputra, 2016).
Kondisi
persaingan industri Advertising, Printing
dan Media �saat ini semakin ketat, melihat persaingan
pasarnya, media cetak sebenarnya sedikit kalah saing dengan media massa lainnya
seperti media televisi maupun online,
kecanggihan teknologi keduanya maupun mempengaruhi masyarakat sehingga menjadi
beralih mengkonsumsi media massa di banding media cetak demi mendapatkan berita
atau informasi yang cenderung cepat dan bisa di akses kapan saja. Dalam hal ini
perusahaan media cetak harus mencari inovasi dan terobosan baru� agar dapat bertahan, tantangan
terbesar dari media cetak adalah bukan melawan media online, namun
menyelaraskan diri dengan perkembangan media online yang saat ini lebih dipilih
masyarakat dalam memperoleh informasi.
Struktur
modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang yang
ditunjukkan oleh hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (Martono dan Agus Harjito, 2012)
keputusan struktur modal yang tidak tepat akan mempengaruhi tingginya biaya
modal yang diterima oleh perusahaan sehingga akan mempengaruhi rendahnya profit�
serta ,mengancam posisi financial
perusahaan.
Terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal salah satunya adalah tingkat
likuiditas yang dalam yang dalam penelitian ini diukur dengan current ratio adalah rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang
segera jatoh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2010).
Faktor
lainnya yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat profitabilitas yang
dalam penelitian ini diukur dengan return
on equity menunjukkan daya untuk mendapatkan laba atas investasi yang
didasarkan atas nilai buku para pemegang saham, serta sering sekali digunakan
dalam membandingkan dua ataupun lebih perusahaan dalam sebuah industri yang
sama. Semakin baik tingkat profitabilitas akan semakin baik kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan (Martono dan Agus Harjito, 2012).
Pembentukan model dan sistem akuntansi baru pun kemudian
dilakukan. Pembentukan model tersebut membuahkan sistem akuntansi yang
lebih detail dan rinci (Yusup, 2017).
Menurut
Hery (2016), Total Asset Turnover� merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan semakin efektif perusahaan menggunakan keseluruhan
aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan keuntungan.
Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dimana pengujian
hipotesis menjelaskan sifat hubungan dan pengaruh, atau menentukan perbedaan
antara variabel bebas (independent)
dengan variabel terikat (dependent) (Sekaran & Bougie, 2016).
Melalui pengujian hipotesis maka dapat diketahui sifat hubungan dan pengaruh
dari tiga independen (Current Ratio,
Return On Equity �dan Total Asset Turnover) terhadap variabel dependen (Struktur Modal). Sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh antara variabel bebas
dan variabel terikat.
Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan publik� sub sektor Advertising, Printing dan Media� periode 2012-2016 yang berjumlah 15 (lima
belas) perusahaan. Dalam periode ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah metode sampling purposif, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2012).
Hasil Dan
Pembahasan
A.
Hasil
1. Uji
Asumsi Klasik
Gambar
1
Uji
Normalitas
��������
Pada gambar 1 diatas,
terlihat bahwa penyebaran data (titik) berada disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat dijelaskan bahwa data terdistribusi normal dan memenuhi
uji normalitas.
Tabel 1
Uji Kolmogorov-Smirnov
���� �������������������One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized
Residual |
|
N |
50 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std.
Deviation |
.54458732 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.114 |
Positive |
.114 |
|
Negative |
-.082 |
|
Test
Statistic |
.114 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
.108c |
|
a.
Test distribution is Normal. |
||
b.
Calculated from data. |
||
c. Lilliefors
Significance Correction. |
Dari output� SPSS uji Kolmogorov-Smirnov diketahui
bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,108 sehingga
nilai Asymp. Sig (2-tailed) (0,108) > 0,05
maka Ha diterima. Dan dapat dijelaskan bahwa data berdistribusi normal dan
memenuhi uji normalitas
Tabel 2
Uji
Multikolinearitas
����������������������������������������������������������
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
1.609 |
.211 |
|
7.617 |
.000 |
|
|
CR_X1 |
-.139 |
.039 |
-.391 |
-3.579 |
.001 |
.854 |
1.171 |
|
ROE_X2 |
-1.844 |
.391 |
-.512 |
-4.716 |
.000 |
.868 |
1.153 |
|
TATO_X3 |
.076 |
.209 |
.039 |
.363 |
.718 |
.904 |
1.106 |
|
2 |
(Constant) |
1.670 |
.125 |
|
13.354 |
.000 |
|
|
CR_X1 |
-.143 |
.037 |
-.402 |
-3.849 |
.000 |
.920 |
1.088 |
|
ROE_X2 |
-1.811 |
.376 |
-.502 |
-4.811 |
.000 |
.920 |
1.088 |
|
a.
Dependent Variable: Struktur_Modal_Y |
Berdasarkan hasil dari output pada tabel
diatas. Hasil uji multikolinearitas sebagai berikut :
1. Return
On Equity memiliki nilai Tolerance sebesar 0,920 dan memiliki
nilai VIF sebesar 1,088.
2. Current
Ratio memiliki nilai Tolerance sebesar 0,920 dan memiliki nilai VIF sebesar 1,088.
Dari
hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai Tolerance
Current Ratio dan Return On Equity sebesar 0,920 > 0,1
dan nilai VIF Current Ratio dan Return On Equity sebesar 1,088 < 10
maka variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
Gambar 3
Uji
Heteroskedastisitas
Berdasarkan
hasil output diketahui bahwa :
1. Titik-titik data menyebar diatas dan
dibawah garis angka 0 pada sumbu Y.
2. Titik-titik tidak membentuk pola
tertentu.
3. Titik-titik menyebar dan tidak saling
berhimpit.
Maka berdasarkan hasil tersebut dapat
dijelaskan bahwa semua variabel terbebas dari heteroskedastisitas sehingga
model regresi layak digunakan.
Tabel
3
Uji
Autokorelasi
Model Summaryc |
|||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.728a |
.530 |
.499 |
.56126 |
|
2 |
.727b |
.529 |
.509 |
.55605 |
1.188 |
a.
Predictors: (Constant), TATO_X3, ROE_X2, CR_X1 |
|||||
b.
Predictors: (Constant), ROE_X2, CR_X1 |
|||||
c.
Dependent Variable: Struktur_Modal_Y |
Berdasarkan
tabel 5 dapat dijelaskan bahwa angka D-W di antara -2 sampai +2 sebesar 1,188
sehingga tidak terjadi autokorelasi.
2. Analisis
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel
4
Analisis
Koefisien Determinasi
Model Summaryc |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.728a |
.530 |
.499 |
.56126 |
|
2 |
.727b |
.529 |
.509 |
.55605 |
1.188 |
a. Predictors: (Constant), TATO_X3, ROE_X2, CR_X1 |
|||||
b. Predictors: (Constant), ROE_X2, CR_X1 |
|||||
c. Dependent Variable: Struktur_Modal_Y |
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
bahwa nilai R2 (Adjused R Square) adalah 0,509 atau 51% artinya Return On Equity dan Current Ratio mampu mempengaruhi
Struktur Modal sebesar 51%. Sisanya 49% (100%-51%)
dipengaruhi oleh faktor variabel diluar penelitian ini.���������
3. Uji
F (Uji Kelayakan Model)
Tabel
5
Hasil
Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
16.338 |
3 |
5.446 |
17.288 |
.000b |
Residual |
14.491 |
46 |
.315 |
|
|
|
Total |
30.829 |
49 |
|
|
|
|
2 |
Regression |
16.297 |
2 |
8.148 |
26.353 |
.000c |
Residual |
14.532 |
47 |
.309 |
|
|
|
Total |
30.829 |
49 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: Struktur_Modal_Y |
||||||
b.
Predictors: (Constant), TATO_X3, ROE_X2, CR_X1 |
||||||
c.
Predictors: (Constant), ROE_X2, CR_X1 |
Berdasarkan pada tabel 5 diperoleh angka
signifikansi (sig.) sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak Ha
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah layak
untuk digunakan dalam penelitian ini.
4. Uji
Hipotesis Penelitian
Tabel 6
Uji Regresi
Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized
Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
|
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
Tolerance |
VIF |
|
1 |
(Constant) |
1.609 |
.211 |
|
7.617 |
.000 |
|
|
CR_X1 |
-.139 |
.039 |
-.391 |
-3.579 |
.001 |
.854 |
1.171 |
|
ROE_X2 |
-1.844 |
.391 |
-.512 |
-4.716 |
.000 |
.868 |
1.153 |
|
TATO_X3 |
.076 |
.209 |
.039 |
.363 |
.718 |
.904 |
1.106 |
|
2 |
(Constant) |
1.670 |
.125 |
|
13.354 |
.000 |
|
|
CR_X1 |
-.143 |
.037 |
-.402 |
-3.849 |
.000 |
.920 |
1.088 |
|
ROE_X2 |
-1.811 |
.376 |
-.502 |
-4.811 |
.000 |
.920 |
1.088 |
|
a. Dependent Variable: Struktur_Modal_Y |
Excluded Variablesa |
||||||||
Model |
Beta In |
T |
Sig. |
Partial Correlation |
Collinearity Statistics |
|||
Tolerance |
VIF |
Minimum Tolerance |
||||||
�2 |
TATO_X3 |
.039b |
.363 |
.718 |
.053 |
.904 |
1.106 |
.854 |
|
||||||||
Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan
bahwa koefisien regresi antara Struktur Modal (Y) dipengaruhi oleh variabel Current Ratio (X1) dan Return On Equity (X2) sehingga diketahui
persamaan regresi linier sederhana yaitu :
Struktur_Modal_Y = 1,670 - 0,143 CR_X1 � 1,811
ROE_X2 |
Keterangan :
Struktur_Modal_Y� = Struktur Modal
CR_X1
��� ����������� ����= Current
Ratio
ROE_X2
� ����������� ����= Return
On Equity
1.
Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikasi Variabel Current Ratio sebesar 0,000 < 0,05 maka artinya H0
ditolak dan H1 diterima. Arah koefisien negatif terhadap variabel
Struktur Modal. Sehingga dapat dijelaskan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur
Modal pada perusahaan Publik sub sektor Advertising,
Printing dan Media periode
2012-2016.
2.
Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikasi Variabel Return On Equity sebesar 0,000 < 0,05
maka artinya H0 ditolak dan H2 diterima. Arah koefisien
negatif terhadap variabel Struktur Modal. Sehingga dapat dijelaskan bahwa Return On Equity berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan Publik sub sektor Advertising, Printing dan Media periode 2012-2016.
B.
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil
penelitian yang sudah dibahas dan diuraikan.
Maka akan didapatkan hasil sebagai berikut :
1.
Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Current Ratio sebesar 0,000 < 0,05 maka artinya H0
ditolak dan H1 diterima. Arah koefisien negatif terhadap Struktur
Modal. Sehingga dapat diartikan bahwa Current
Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan sub sektor Advertising,
Printing dan Media periode
2012-2016.
2.
Jika,
Current Ratio mengalami kenaikan maka
Struktur Modal akan turun dan begitu pula sebaliknya.
Jika, Current Ratio mengalami
penurunan maka Struktur Modal akan naik. Current Ratio yang tinggi menunjukkan
bahwa perusahaan berhasil melunasi hutangnya. Sehingga hutang berkurang dan
berakibat menurunnya proporsi hutang dalam Struktur Modal. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chasanah (2017) yang menyatakan� bahwa Current Ratio berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal.
3.
Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Return On Equity sebesar 0,000 < 0,05
maka artinya H0 ditolak dan H2 diterima. Arah koefisien
negatif terhadap Struktur Modal. Sehingga dapat diartikan bahwa Return On Equity berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan sub sektor Advertising, Printing dan Media periode 2012-2016. Semakin tinggi Return On Equity
semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat. Demikian pula
sebaliknya. Jika, perusahaan dengan tingkat Return
On Equity yang tinggi pada umumnya akan
menggunakan hutang dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siddik dan
Chabachib (2017) yang menyatakan bahwa Return
On Equity berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Struktur Modal.
4.
Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Total Asset Turnover sebesar 0,718 > 0,05 maka artinya H0
diterima dan H3 ditolak. Arah koefisien positif terhadap Struktur
Modal. Sehingga dapat diartikan bahwa Total
Asset Turnover tidak memiliki pengaruh terhadap Struktur Modal pada
perusahaan sub sektor Advertising,
Printing dan Media periode
2012-2016. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Helen (2012) yang menyatakan bahwa Total
Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Variabel Current Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur
Modal
2. Variabel Return On Equity berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal.
3. Variabel Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
BIBLIOGRAFI
Ismaida, Putri, & Saputra, Mulia. (2016). Pengaruh
Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Ukuran, Dan Aktivitas Perusahaan
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2012-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 1(1),
221�229.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Penerbit Kencana.
Martono dan Agus Harjito. (2012). Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: Ekonisia.
Sekaran, Uma, & Bougie, Roger. (2016). Research
methods for business: A skill building approach. John Wiley & Sons.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yusup, Junaedi. (2017). Analisis Perumusan Dan Penerapan
Sistem Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Ukm Bakso Pejagan). Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(11), 76�90.