How to cite:
Elviana Jayantie, Widya Lestari, Sri Nugroho Jati (2024) Hubungan Konformitas Teman Sebaya
dengan Agresivitas Verbal Pada Remaja di Wilayah Pesisir Pontianak , (6) I0
E-ISSN:
2684-883X
HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS
VERBAL PADA REMAJA DI WILAYAH PESISIR PONTIANAK
Elviana Jayantie, Widya Lestari, Sri Nugroho Jati
Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
Abstrak
Remaja dan permasalahannya saat ini perlu menjadi perhatian dari banyak pihak. Hal
ini dapat diketahui melalui banyaknya pemberitaan terkait masalah remaja baik di
media cetak dan media elektronik. Cepat marah dan agresif merupakan tingkah laku
yang terdapat pada remaja. Salah satu faktor penyebab terjadinya agresi verbal berasal
dari teman sebaya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
antara konformitas teman sebaya dengan agresivitas verbal pada remaja di wilayah
pesisir Pontianak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
pengambilan sampel dengan teknik acak kluster. Subjek pada penelitian ini berjumlah
84 remaja di wilayah pesisir Pontianak. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis
dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, yang berarti terdapat hubungan antara
konformitas teman sebaya dengan agresivitas verbal. Selanjutnya nilai koefisien
determinasi (R Square) adalah sebesar 0.194 yang diartikan bahwa sumbangan efektif
konformitas teman sebaya dengan agresivitas verbal sebesar 19,4%, dan sisanya 80,6%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Kata kunci: Konformitas Teman Sebaya, Agresivitas Verbal, Remaja
Abstract
Adolescents and their problems currently need the attention of many parties. This can
be seen through the many news related to adolescent problems both in print and
electronic media. Quick temper and aggression are behaviors found in adolescents. One
of the factors causing verbal aggression comes from peers themselves. This study aims
to determine the relationship between peer conformity and verbal aggressiveness in
adolescents in coastal areas of Pontianak. This research method uses a quantitative
approach and sampling with cluster randomization technique. The subjects in this study
amounted to 84 adolescents in the coastal area of Pontianak. The data analysis
technique uses hypothesis testing with a significance value of 0.000 <0.05, which means
there is a relationship between peer conformity and verbal aggressiveness.
Furthermore, the coefficient of determination (R Square) is 0.194 which means that the
effective contribution of peer conformity to verbal aggressiveness is 19.4%, and the
remaining 80.6% is influenced by other factors not examined in this study.
Keywords: peer conformity, verbal aggressiveness, adolescence
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Agresivitas Verbal Pada Remaja di
Wilayah Pesisir Pontianak
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6567
PENDAHULUAN
Remaja dan permasalahannya saat ini perlu menjadi perhatian dari banyak pihak.
Hal ini dapat diketahui melalui banyaknya pemberitaan terkait masalah remaja baik di
media cetak dan media elektronik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sarwono
(2018) yang menyebutkan bahwa masalah-masalah yang menyangkut kelompok remaja
kian hari kian bertambah dan masalah remaja tersebut sudah menjadi kenyataan sosial
dalam masyarakat kita.
Masa remaja adalah fase kehidupan antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimulai
dari usia 10 hingga 19 tahun (World Health Organization (WHO), 2020). Sementara,
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja merupakan
penduduk yang berusia dari 10 hingga 18 tahun. Masa remaja dianggap sebagai periode
badai dan tekanan (sturm und drang) suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi
sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Hurlock, 2017). Kurt Lewin (Zulaiha
et al., 2019) juga menggambarkan cepat marah dan agresif merupakan tingkah laku
yang terdapat pada remaja.
Agresi menurut (Baron & Byrne, 2004) adalah perilaku individu yang bertujuan
untuk melukai atau mencelakai individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut. Kemudian juga mengatakan bahwa agresi merupakan perilaku
Prakoso, (2020) fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan
dan/atau bertujuan untuk menyakiti orang lain.
Penelitian dari Hardining & Erliana, (2023) membandingkan kriteria pada aspek-
aspek perilaku agresi yang dilakukan remaja yang dimana terdiri dari aspek verbal
berada pada kategori tinggi (2,71), aspek agresi fisik berada pada kategori tinggi (2,56),
aspek marah berada pada kategori tinggi (2,5), dan aspek permusuhan berada pada
kategori rendah (2,49). Kemudian diperkuat oleh penelitian dari Aridhona & Setia,
(2022) bahwa masih terdapat siswa yang melakukan agresivitas verbal dengan kategori
tinggi sebesar 19,4%.
Penelitian literatur dari (Nurjanah & Suharso, 2023) juga menambahkan bahwa
penyebab agresi verbal terjadi karena dari faktor sosial (media, keluarga, teman sebaya,
dan frustasi) dan faktor pribadi (penyesuaian diri, kontrol diri, empati, dan kesadaran
diri). Menurut Ns, Kep, Ns, & Kep, (2020) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau
remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama dan konformitas muncul
ketika individu mengikuti tingkah laku atau sikap dari orang lain dikarenakan oleh
tekanan dari orang lain baik yang nyata maupun yang dibayangkan.
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah
tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada (Baron & Byrne, 2004).
Menurut (Santrock, 2003) konformitas teman sebaya dapat bersifat positif dan negatif.
Remaja bisa terlibat dalam segala jenis perilaku konformitas yang bersifat negatif
seperti menggunakan bahasa gaul, mencuri, melakukan perusakan, serta
mempermainkan orang tua dan guru. Namun demikian, terdapat perilaku konformitas
teman sebaya yang bersifat positif seperti keinginan untuk ikut dalam dunia yang
sama dengan teman-teman (menggunakan waktu bersama para anggota untuk
Elviana Jayantie, Widya Lestari, Sri Nugroho Jati
6568 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
kegiatan-kegiatan prososial). Terdapat hasil penelitian yang mendukung mengenai
konformitas teman sebaya dari Adawiyah, (2016) dimana tingkat konformitas teman
sebaya pada siswa-siswi yang 80% berasal dari daerah pesisir berada pada kategori
tinggi dengan persentase 74,11%, kategori sedang 25,88%, dan rendah 0%. Penelitian
lain menemukan bahwa adanya kata umpatan yang sering terucap oleh sebagian
masyarakat termasuk remaja di wilayah pesisir. Kata umpatan ini dilakukan baik
sengaja maupun tidak sengaja dalam pembicaraan santai dan nonformal. Kata umpatan
seperti kata kasar, hewan, kotoran, dan lain sebagainya mewarnai berbagai macam kata
umpatan yang diujarkan oleh penutur maupun lawan tutur (Utami, 2016).
Kondisi serupa juga ditemukan di wilayah pesisir Pontianak. Peneliti melakukan
wawancara kepada enam remaja dengan rentang usia 13 hingga 18 tahun pada 25
Agustus 2024 yang bertempat tinggal di kelurahan Benua Melayu Laut. Keenam subjek
sebelumnya tidak mengetahui apa pengertian dari agresivitas verbal. Namun, keenam
subjek mengakui pernah melakukan agresivitas verbal dengan jawaban yang berbeda
seperti berkata kurang pantas baik pada teman atau orang yang tidak disukai,
mendiamkan orang lain ketika ada masalah, dan menyebarkan gosip mengenai orang
yang tidak disuka. Keenam subjek mengatakan bahwa, mereka melakukan hal tersebut
dikarenakan lingkungan teman sebaya juga melakukan hal yang serupa.
Jika dikaitkan antara tugas perkembangan masa remaja menurut (Parnawi, 2021)
dengan remaja di pesisir Pontianak yang melakukan agresi verbal bahwa remaja
tersebut belum mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita, mencapai kemandirian emosional, membina hubungan baik dan
mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara konformitas teman sebaya dengan
agresivitas verbal pada remaja di wilayah pesisir Pontianak.
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai
generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek tersebut harus
memiliki beberapa ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok
subjek lainnya (Azwar, 2018). Adapun pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini dengan menggunakan observasi dan wawancara pada saat awal
pengumpulan data dan menggunakan skala sebagai alat pengukuran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara
konformitas teman sebaya dengan agresivitas verbal pada remaja di wilayah pesisir
Pontianak. Hasil uji hipotesis menggunakan product moment dari Pearson dengan nilai
Sig (2-tailed) = 0.000 (p < 0.05), yang berarti Ha diterima yaitu terdapat hubungan
antara konformitas teman sebaya dengan agresivitas verbal pada remaja di wilayah
pesisir Pontianak, dan H0 ditolak.
Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Agresivitas Verbal Pada Remaja di
Wilayah Pesisir Pontianak
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6569
Sumbangsih nilai koefisien determinasi (R2) dari hubungan konformitas teman
sebaya terhadap agresivitas verbal adalah sebesar 0.194. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya hubungan konformitas teman sebaya terhadap agresivitas verbal sebesar 19,4%,
sedangkan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Adapun
faktor-faktor lain yang disebutkan pada penelitian literatur dari Nurjanah & Suharso,
(2023) dimana hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa agresi verbal dapat terjadi
karena berasal dari faktor sosial yakni dari media sebesar 68%, frustasi 60%, dan
keluarga 67%. Selanjutnya, dari hasil penelitian tersebut menambahkan bahwa agresi
verbal bisa terjadi karena berasal dari faktor pribadi pula yakni dari kesadaran diri
sebesar 67%, empati 69%, kontrol diri 73%, dan penyesuaian diri 76%. Selain itu,
penelitian dari (Moneta, 2020) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara
kematangan emosi dan agresivitas verbal dengan nilai koefisien determinasi sebesar
20,4%.
Adanya hubungan antara variabel konformitas teman sebaya dengan agresivitas
verbal didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sandhi, (2017) pada narapida
remaja. Dijelaskan bahwa mayoritas subjek memiliki tingkat konformitas teman sebaya
dan agresivitas verbal yang sama berada dikategori tinggi. Penemuan serupa juga
terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Isnaeni, (2021), yang menunjukkan
bahwa konformitas memiliki pengaruh terhadap agresivitas. Semakin tinggi tingkat
konformitas tinggi, maka agresivitas juga cenderung tinggi. Sebaliknya, jika
konformitas rendah, maka tingkat agresivitas juga akan rendah.
Tingginya agresi pada remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah faktor kelompok, yaitu konformitas (Ginting, 2023). Kemudian,
ditambahkan bahwa konformitas terhadap kelompok teman sebaya dapat menjadikan
remaja terjebak ke dalam bentuk-bentuk perilaku agresif karena adanya rasa khawatir
akan mendapatkan penolakan dari kelompok apabila tidak melakukannya, yang dimana
masuk pada aspek ketaatan.
Pada penelitian yang dilakukan di pesisir Pontianak, tingginya perolehan skor
variabel konformitas teman sebaya terdapat pada aspek kesepakatan. Kesepakatan
dalam kelompok terdiri atas unsur kepercayaan antaranggota kelompok, persamaan
pendapat, adanya pendapat yang disampaikan individu tentang kelompok dan kegiatan
yang sama yang dilakukan kelompok. Adanya kesepakatan dalam kelompok menuntut
setiap anggota kelompok untuk mengikuti aturan yang dibuat kelompok. Namun, akan
menjadi masalah apabila aturan yang dibuat mengarah pada hal negatif. Dibuktikan
dengan perolehan skor tinggi variabel agresivitas verbal pada aspek verbal aktif
langsung. Tindakan agresi verbal aktif langsung merupakan tindakan yang dilakukan
oleh individu atau kelompok lain seperti menghina, memaki, marah, dan mengumpat.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Santrock, (2003) bahwa konformitas
terhadap desakan kawan-kawan sebaya dapat bersifat negatif maupun positif. Bentuk
negatif seperti menggunakan bahasa gaul, mencuri, melakukan perusakan, serta
mempermainkan orang tua dan guru.
Elviana Jayantie, Widya Lestari, Sri Nugroho Jati
6570 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini terdapat hubungan antara konformitas teman sebaya dengan agresivitas
verbal pada remaja di wilayah pesisir Pontianak.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan,
bahw Terdapat hubungan antara variabel konformitas teman sebaya dengan agresivitas
verbal pada remaja di wilayah pesisir Pontianak. Dibuktikan dengan hasil analisis
menggunakan product moment dari Pearson diperoleh angka Sig (2-tailed) = 0.000 (p <
0.05), yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Semakin tinggi konformitas teman
sebaya, maka semakin tinggi pula agresivitas verbal pada remaja di wilayah pesisir
Pontianak Hasil perhitungan statistik untuk variabel konformitas teman sebaya
menunjukkan bahwa subjek penelitian masuk dalam kategori sedang sebesar 85,7%, dan
untuk variabel agresivitas verbal juga dalam kategori sedang sebesar 97,6% Sumbangan
nilai koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0.194. Hal ini menunjukkan
bahwa adanya hubungan konformitas teman sebaya terhadap agresivitas verbal sebesar
19,4%, sedangkan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak ditelit.
Perolehan skor tertinggi butir aitem variabel konformitas teman sebaya terdapat pada
aspek kesepakatan. Kesepakatan dalam kelompok terdiri atas unsur kepercayaan
antaranggota kelompok, persamaan pendapat, adanya pendapat yang disampaikan
individu tentang kelompok dan kegiatan yang sama yang dilakukan kelompok.
Kemudian, perolehan skor tertinggi butir aitem variabel agresivitas verbal pada aspek
verbal aktif langsung. Tindakan agresi verbal aktif langsung merupakan tindakan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok lain seperti menghina, memaki, marah, dan
mengumpat.
BIBLIOGRAFI
Adawiyah, M. Al. (2016). Hubungan antara konformitas teman sebaya dengan
kenakalan remaja pada siswa-siswi Kelas VII dan VIII di SMP Sunan Giri
Probolinggo. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Aridhona, J., & Setia, R. D. (2022). Perilaku agresi verbal pada remaja. Psikovidya,
26(1), 1115.
Azwar, S. (2018). Metode penelitian psikologi edisi II.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial jilid 1.
Ginting, S. Y. (2023). Teori-teori Psikologi Sosial dalam Konteks Perilaku Manusia.
Literacy Notes, 1(1).
Hardining, S., & Erliana, Y. D. (2023). Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap
Perilaku Agresif Remaja. Jurnal Psimawa: Diskursus Ilmu Psikologi Dan
Pendidikan, 6(1), 4150.
Isnaeni, P. (2021). Konformitas terhadap perilaku agresif pada remaja. Psikoborneo:
Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(1), 121128.
Moneta, M. F. (2020). Agresivitas Verbal Pelajar Di Tinjau Dari Konformitas,
Kematangan Emosi, Dan Jenis Kelamin Di Smpn Bagansiapiapi. Uin Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Agresivitas Verbal Pada Remaja di
Wilayah Pesisir Pontianak
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6571
Ns, E. M. Y. S. K., Kep, M., Ns, A. N. E. S. K., & Kep, M. (2020). Remaja dan
Konformitas teman sebaya. Ahlimedia Book.
Nurjanah, A., & Suharso, S. (2023). Faktor Penyebab Perilaku Agresi Verbal Siswa
SMK Swasta di Kota Semarang. Konseling Edukasi: Journal of Guidance and
Counseling, 7(1), 108128.
Parnawi, A. (2021). Psikologi perkembangan. Deepublish.
Prakoso, R. D. P. (2020). Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Pengetahuan Rambu
Lalu Lintas Dengan Agresivitas Pada Remaja Ketika Berkendara Di Jalan Raya.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sandhi, N. Y. (2017). Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Agresi
Verbal pada Narapidana Remaja di LPKA Kelas I Blitar. Universitas Brawijaya.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja.
Utami, S. S. (2016). Variasi Bahasa Masyarakat Pesisir Kampung Tambak Wedi Baru,
Surabaya: Kajian Sosiolinguistik. Jurnal Skriptorium, 6(1).
World Health Organization (WHO). (2020). WHO Coronavirus Disease (COVID- 19)
Dashboard. Covid19.Who.Int.
Zulaiha, Z., Husen, M., & Bakar, A. (2019). Analisis faktor penyebab perilaku agresif
pada siswa. JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 4(1).
Copyright holder:
Elviana Jayantie, Widya Lestari, Sri Nugroho Jati (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: