12
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 1, Januari 2021
PENGGUNAAN SILUET PINOKIO OLEH MAJALAH TEMPO SEBAGAI
BENTUK KRITIK SARKASME TERHADAP JOKOWI
Ahmad Alfin Ferdian, Irwansyah dan Muzahid Akbar Hidayat
Universitas Islam Kalimantan Arsyad Al Banjari Kalimantan Selatan, Indonesia
Abstract
The purpose of this study was to see how the sarcasm message used by Tempo.co
using Pinocchio silhouettes juxtaposed with President Jokowi's edition of
September 16-22, 2019. In this study, the authors used qualitative constructivist
paradigm and reviewed information about Pinocchio silhouette which is a satirical
critique of President Jokovy in the Tempo.co edition of 16-22 September 2019.
Form. So researchers need to learn how unique media is different from other
specific media. The use of the cover and the style of language used by tempo.co as
one of the sarcasm messages due to Jokowi's decision on the question (KPK) which
is assumed to be reneging on the promise, this can clearly drive the opinions of
readers who look to think negatively of President Jokowi. Moreover, coupled with
the presence of pinocchio silhouettes that are synonymous with liars. The results
suggest that the use of sarcasm messages on the cover tempo.co september 16-22
edition. Clearly visible on the cover of the edition, President Jokowi is juxtaposed
with the shadow of pinocchio coupled with the caption "promise of staying
promise".
Keywords: sarcasm; communication politik; media
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pesan sarkasme yang
digunakan oleh Tempo.co menggunakan siluet Pinokio yang disandingkan dengan
presiden Jokowi edisi 16-22 September 2019. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan paradigma konstruktivis kualitatif dan mengkaji informasi tentang
siluet Pinokio yang merupakan kritik satir terhadap Presiden Jokovy dalam
Tempo.co edisi 16-22 September 2019. Bentuk jadi peneliti perlu mempelajari
bagaimana uniknya media berbeda dari media tertentu lainnya. Penggunaan sampul
dan gaya bahasa yang digunakan oleh tempo.co sebagai salah satu pesan sarkasme
karena keputusan Jokowi soal (KPK) yang diasumsikan ingkar janji, hal ini jelas
dapat menggiring opini para pembaca yang melihat untuk berpikiran negatif
terhadap Presiden Jokowi. Apalagi ditambah dengan adanya siluet pinokio yang
identik dengan pembohong. Hasil riset ini mengemukakan bahwa penggunaan
pesan sarkasme dalam sampul tempo.co edisi 16-22 september. Terlihat jelas dalam
sampul edisi tersebut presiden Jokowi disandingkan dengan bayangan pinokio
ditambah lagi dengan caption “janji tinggal janji”.
Kata kunci: sarkasme; komunikasi politik; media
Ahmad Alfin Ferdian, Irwansyah dan Muzahid Akbar Hidayat
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 13
Pendahuluan
Istilah ‘komunikasi massa’ (mass communication) dicetuskan sebagaimana juga
‘media massa’ (mass media) pada awal abad ke-20 untuk menggambarkan apa yang
kemudian merupakan fenomena sosial baru dan ciri utama dari dunia baru yang muncul
yang dibangun pada fondasi industrialisme dan demokrasi populer (McQuail, 2011).
Komunikasi merupakan hal yang sangat menentukan ketika berinteraksi
khususnya pada dunia politik, di era sekarang salah satu sarana ataupun aspek utamanya
ialah media massa. Sebagai bagian dari proses komunikasi politik, berbagai metode dan
kegiatan komunikasi seperti pemberitaan, periklanan, kampanye, propaganda,
kehumasan, dan lain-lain sangat dominan dalam media massa dekoratif. Sekalipun
komunikasi itu sendiri harus dilakukan terlebih dahulu, ini adalah proses yang
dilakukan sesuai dengan prinsip komunikasi. Sulit untuk menemukan media netral saat
ini (Subiakto, 2015). Dalam sebuah negara demokrasi, media massa yang tidak berpihak
kepada siapapun hamper tidak ada. Tak heran jika media massa yang sudah sangat
dikenal oleh masyarakat malah mewakili kebutuhan ataupun kepentingan partai politik
atau lembaga pemerintahan tertentu.
komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses komunikasi melalui media
massa. Faktor media massa sangat dominan dalam studi komunikasi massa. Pengkajian
komunikasi massa banyak dipengaruhi oleh dinamika media massa dan penggunaannya
oleh khalayak (Hadi, Wahjudianata, Sos, Indrayani, & SIP, 2020).
Dari sudut pandang komunikasi khususnya komunikasi politik, pertukaran politik
dapat dilakukan tidak dengan tindakan politik yang sebenarnya. Oleh karena itu,
sebagian orang menyebut komunikasi politik sebagai istilah baru, yang sebenarnya
hanyalah istilah, yang tidak jarang (Heryanto, 2018). Pada pelaksanaannya komunikasi
politik dekat sekali pada kehidupan. Pada kegiatan sehari-hari selalu ada yang
berkomunikasi, ketika sekelompok ataupun seseorang membahas mengenai hal-hal baru
misalkan seperti adanya kenaikan harga BBM, hal kecil tersebut pada dasarnya sudah
termauk menganilisis secara singkat mengenai komunikasi politik.
Komunikasi politik merupakan bagian dari kegiatan politik yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan-pesan yang bercirikan politik oleh pelaku politik kepada sasaran
politik. Dalam perspektif sosiolinguistik, komunikasi politik dengan menggunakan pola
komunikasi yang tetap memiliki karakteristik tersendiri (Eliya & Zulaeha, 2017).
Perkembangan teknologi komunikasi telah merambah kehidupan umat manusia.
Salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi adalah media baru (new media)
yang kemudian melahirkan media sosial (social media) (Anshari, 2013).
Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin berkembang
(Kamelia, 2015). Perkembangan teknologi saat ini semakin memudahkan masyarakat
dalam menggunakan internet. Akses internet lebih gampang, dapat dilakukan dimana
saja, dan dapat diakses melalui handphone atau komputer dimanapun dan
bagaimanapun (Situmorang, 2012).
Dengan berbagai fasilitas untuk mengakses internet, masyarakat memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang internet dan mencari berbagai informasi dan
Penggunaan siluet pinokio oleh majalah tempo sebagai bentuk kritik sarkasme terhadap Jokowi
14 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
kebutuhan melalui internet, bahkan saat ini dunia maya atau internet dapat menyediakan
segala yang dibutuhkan. Tentunya dengan berbagai fasilitas yang ada di internet
membuat masyarakat jaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia
maya terutama dalam memperoleh informasi. Bahkan saat ini, berita di dunia maya
disebut sebagai berita terkini (always the latest news).
Informasi yang diberikan selalu baru dan ada banyak pilihan. Selain menyediakan
segala macam informasi, internet saat ini menjadi tempat pendidikan dan pembelajaran.
Pengenalan informasi dan berita dapat digunakan untuk pembelajaran. Berita yang
ditampilkan dapat mencakup apa yang sedang terjadi, atau mungkin termasuk berita
yang dapat memberikan wawasan untuk pemahaman baru. News sendiri adalah kata
"news", istilah bahasa Inggris untuk tujuan "news", berasal dari "new" dan memiliki arti
hal baru. Dalam hal ini, semua hal baru merupakan bahan informasi bagi setiap orang
yang membutuhkannya. Dengan kata lain segala sesuatu adalah bahan informasi yang
dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita (Suhandang, 2010).
Perkembangan internet saat ini telah memaksa media massa konvensional
bersaing untuk bergerak ke media digital. Mereka menargetkan pasar internet untuk
mengembangkan bisnisnya (Saputra et al., 2020).
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada
penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru
dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas
dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat
diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun (Qomariyah, 2009).
Apabila jika dibanding dengan media lain seperti televisi, cetak dan radio, pasar
online digital dinilai memiliki masa depan yang lebih cerah. Berdasarkan data yang
dihimpun tekno.kompas.com, survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara
Jaringan Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk di
Indonesia saat ini sudah terkoneksi internet. Survei yang dilakukan pada tahun 2016
menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia terhubung ke internet. Menurut laporan
dari liputan6.com. Dewan pers mencatat ada sekitar 47 ribu media di Indonesia, 44.300
di antaranya media online, sisanya adalah media cetak, televisi, dan radio. Tiga dari data
ini menunjukan lebih dari 90% media yang ada di Indonesia saat ini merupakan media
daring. Masyarakat tersebutlah yang menjadi pasar utama saat ini bagi media arus
utama.
Media cetak di tahun 2017 kian nampak terpuruk, tidak hanya di kancah nasional,
di kancah internasionalpun mulai bergejolak. Bisnis media cetak ditinggalkan para
pemiliknya akibat perkembangan teknologi informasi. Pada realitanya media cetak
memang mulai ditinggalkan para pembacanya, kalangan anak muda kini lebih suka
membuka media massa melalui ponsel, komputer, atau perangkat digital lainnya yaitu
media Online (Romadhoni, 2018).
Dalam konteks ini, media massa cetak yang terbatas pada majalah, surat kabar
atau koran ataupun sebuah buku merupakan sarana untuk berkomunikasi dan persuasif
bagi beberapa pelaku politik, gerilyawan politik dan pemerhati politik. Menjadi sebuah
Ahmad Alfin Ferdian, Irwansyah dan Muzahid Akbar Hidayat
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 15
sarana dalam menyampaikan pesan, media massa khususnya media massa cetak
digunakan agar membantu menyebarluaskan visi ataupun misi calon kepada direksi atau
calon presiden, serta menyajikan kabar ataupun informasi yang lengkap dan harus
menarik tentang rencana jangka pendek hingga jangka panjang sekalipun yang
menggambarkan visi calon presidan dan implementasi misi (Riyanto, 2019).
Media massa cetak telah menarik perhatian masyarakat karena sifatnya yang lama
dan dapat menyimpan informasi terbitan tanpa perlu “rekaman” seperti media massa
siaran. Informasi tersebut selanjutnya dapat dengan mudah diambil kembali saat
dibutuhkan. Oleh karena itu, media cetak bukanlah media yang hanya ada sekilas begitu
saja. Ini merupakan ciri khas ataupun kekuatan dari media cetak, seiring dengan
meleburnya media dengan berita online melalui internet maka kekuatan ini semakin
kuat (Nadie, 2019).
Informasi media massa cetak juga berpengaruh pada kelompok tertentu, terutama
kelompok terpelajar dan dewasa. Mereka memerlukan info ataupun data dengan
berbebtuk cekatan dikarenakan hal ini biasanyana hasil dari analisis dan observasi yang
sudah dilakukan secara representative dan cukup mendalam, sehingga dapat
memberikan referensi intuk kepentingan sendiri ataupun keperluan lain
Sarkasme di media politik merajalela di media online. Ini karena internet memberi
semua pengguna kebebasan dan aspek penurunan peringkat supaya berperilaku
layaknya produsen konten ataupun konsumen. Keberagaman penyajian sebuah konten
merupakan aspek yang sangat berguna buat seorang pembaca akan tetapi juga bagi
produser berita, agar dapat menarik perhatian masyarakat di bidang online. Sarkas yang
menarik merupakan salah satu cara agar dapat menarik perhatian masyarakat untuk
tertarik membaca berita tersebut.
Media yang lumayan sering melakukan kritik dengan cara sarkas ialah tempo,
majalah ini biasanya menggunakan cover yang sarkas dan terkesan blak-blakan
membahas mengenai politik di Indonesia. Salah satu yang sempat sangat
diperbincangkan pada saat tempo memutuskan menggunakan animasi Presiden Jokowi
hidung mancung didampingi dengan siluet “pinokio”. Sampul ini diterbitkan oleh tempo
pada edisi 16-22 september 2019.
Namun, yang berkembang sejak saat itu adalah media sosial tidak hanya dipakai
dalam beberapa hal yang baik, tapi sering juga dipakai sebagai sarana untuk menghujat
dan memfitnah seseorang, sehingga mengurangi kredibilitasnya. Jika fenomena ini
dibiarkan maka akan menjadikan situasi yang berbanding terbalik dengan kemunculan
dan perkembangan media sosial media. Media sosial semoga dapat membuat
komunikasi politik publik menjadi lebih berkembang, namun pada kenyataannya
terdapat permasalahan yang menghambat perkembangan komunikasi politik.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan
memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas (Putri, Nurwati, & Budiarti, 2016).
Dengan adanya perkembangan internet di era sekarang, konteks komunikasi
menjadi mengikuti adanya perkembangan tersebut, khususnya komunikasi politik. Pada
Penggunaan siluet pinokio oleh majalah tempo sebagai bentuk kritik sarkasme terhadap Jokowi
16 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
tahapan komunikasi penerimaan atau pengiriman sebuah pesan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode atau media-media tertentu. Pada penelitian ini sosial media sipilih
sebagai media yang menyampaikan informasi komunikasi politik yang menjadi sebuah
objek penelitian.
Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian untuk memahami dinamika
penggunaan media sosial dalam kehidupan politik pembangunan sosial saat ini. Fokus
kajiannya adalah peran media dalam isu politik saat ini yang sedang ramai dibicarakan
publik. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, media sosial berperan penting dalam
proses komunikasi politik. Sifatnya yang interaktif memungkinkan proses komunikasi
politik berjalan lebih dekat. Terkait hal tersebut, pertanyaan yang diajukan oleh
penelitian ini adalah pesan sarkasme animasi jokowi dengan siluet pinokio yang ingin
disampaikan oleh majalah tempo dalam cover edisi 16-22 September 2019. Pada
majalah tersebut menyampaikan perihal adanya revisi undang-undang KPK yang
mengundang kontroversial terhadap masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pesan sarkasme yang
digunakan oleh Tempo.co menggunakan siluet Pinokio yang disandingkan dengan
presiden Jokowi edisi 16-22 September 2019. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk
melihat dinamika pemanfaatan media sosial dalam kehidupan politik yang sedang
berkembang di tengah masyarakat. Penelitian difokuskan pada bagaimana peran media
dalam isu-isu politik yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivis kualitatif dan
mengkaji informasi tentang siluet Pinokio yang merupakan kritik satir terhadap
Presiden Jokowi dalam Tempo.co edisi 16-22 September 2019. bentuk. Jadi peneliti
perlu mempelajari bagaimana uniknya media berbeda dari media tertentu lainnya.
Hasil dan Pembahasan
Sampul majalah tempo.co edisi 16-22 september 2019, lumayan menimbulkan pro
dan kontra. Sampul yang memperlihatkan gambar presiden jokowi dari samping dengan
bayangan hidung panjang yang sangat identik dengan hidung pinokio dianggap
menghina bagi sebagian masyarakat karena seperti yang kita ketahui pinokio identik
dengan cerita ketika semakin sering berbohong maka hidungnya akan semakin panjang.
Meskipun disisi lain masih ada yang mengapresiasi gambar ini karena memiliki makna
kritik yang berbeda dan sangat dalam.
Gambar wajah presiden jokowi dengan bayangan berhidung panjang itu memang
dapat ditafsirkan secara beragam, akan tetapi dari caption sampulnya sangat jelas
menunjukan bahwa jokowi dianggap telah mengingkari janji-janjinya, bertuliskan “janji
tinggal janji” dengan sangat mencolok diikuti dengan tulisan “para pegiat anti korupsi
merunding presiden tidak tepan janji tentang penguatan komisi pemberantasan korupi
(KPK). Apakah benar sejak awal Jokowi mendukung ketua komisi terpilih?
Ahmad Alfin Ferdian, Irwansyah dan Muzahid Akbar Hidayat
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 17
Gambar 1.
Tampilan sampul majalah tempo.Co edisi 16-22 september 2019
Sumber: nasonal.tempo.co
Penggunaan sampul dan gaya bahasa yang digunakan oleh tempo.co sebagai salah
satu pesan sarkasme karena keputusan Jokowi soal (KPK) yang diasumsikan ingkar
janji, hal ini jelas dapat menggiring opini para pembaca yang melihat untuk berpikiran
negatif terhadap Presiden Jokowi. Apalagi ditambah dengan adanya siluet pinokio yang
identik dengan pembohong.
Sestri Yasra, editor eksekutif Majalah Speed, mengatakan: ``Temple tidak pernah
menghina kepala negara seperti yang dituduhkannya. Temple tidak menggambarkan
presiden sebagai Pinokio. Ia mengatakan: Sampul depan majalah Rhythm bertajuk
Janji Menjaga Janji, yang merupakan metafora dari dinamika ini, banyak aktivis
antikorupsi yang menuding Presiden gagal berkomitmen memperkuat KMT. Ia
mengatakan: "Perusahaan Tempo mengeluarkan penjelasan kepada Presiden dalam
bentuk wawancara."
Hal yang ditakutkan disini ialah berita tersebut sempat viral dan takutnya dapat
menggiring opini masyarakat bahkan mengubah sudut pandang masyarakat terhadap
presiden Jokowi bahwa Jokowi tak berpihak terhadap pada pemberantasan korupsi dan
bahkan ingin melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Label yang
diberikan tempo.co terhadap Jokowi Misalnya, bentuk promosi media untuk
mendukung status quo. Harold D. Lasswell mengatakan bahwa propaganda yang paling
luas adalah teknik yang memanipulasi representasi (representasi) untuk mempengaruhi
perilaku manusia. Pernyataan bisa dalam bentuk lisan, tulisan, gambar atau musik.
Sebagai organisasi yang menyebarkan informasi kepada publik, menurut teori norma
media dalam teori komunikasi massa McKell, media tidak boleh melakukan dakwah,
karena media sebenarnya untuk kepentingan publik, bukan membela kelompok
kekuasaan.
Dari pesan sarkasme yang diteliti sangat memperlihatkan sikap dari tempo.co
terhadap tindakan yang diambil Jokowi tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini karena tanda yang memberikan ciri sehingga menggambarkan maksud dan juga
posisi media. Dengan tanda pada sampel yang diteliti, terlihat tempo.co sedikit
Penggunaan siluet pinokio oleh majalah tempo sebagai bentuk kritik sarkasme terhadap Jokowi
18 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
menyerang terhadap keputusan yang diambil oleh Jokowi karena menggambarkan
Presiden Jokowi dengan siluet pinokio yang dikenal sebagai “pembohong” selain itu
didukung dengan caption dari sampul majalah tersebut “janji tinggal janji”. Maksud
dari sampul ini ialah bukan bermaksud menggambarkan Jokowi sebagai pembohong
akan tetapi menjadikan sebuah metafora atas adanya dinamika tersebut karena adanya
tudingan sejumlah penggiat anti korupsi bahwa presiden ingkar janji dalam penguatan
KPK.
Kesimpulan
Hasil riset ini mengemukakan bahwa penggunaan pesan sarkasme dalam sampul
tempo.co edisi 16-22 september. Terlihat jelas dalam sampul edisi tersebut presiden
Jokowi disandingkan dengan bayangan pinokio ditambah lagi dengan caption “janji
tinggal janji”. Pesan sarkasme dalam sampul oleh tempo.co ini dapat dilihat bisa
menggiring opini masyarakat terhadap keputusan jokowi, hal yang ditakutkan disini
pesan ini dapat mengonstruksi dan menggiring opini pembaca sehingga dapat
memandang presiden jokowi mendukung untuk melemahkan komisi pemberantasan
korupsi (KPK). Posisi pinokio dalam sampul tersebut merupakan tanda yang terpesan
yang sangat sarkas, dalam penelitian ini pesan sarkas yang digunakan ialah sarkas
secara langsung.
BIBLIOGRAFI
Anshari, Faridhian. (2013). Komunikasi politik di era media sosial. Jurnal Komunikasi,
8(1), 91101.
Eliya, Ixsir, & Zulaeha, Ida. (2017). Pola komunikasi politik ganjar pranowo dalam
perspektif sosiolinguistik di media sosial instagram. Seloka: Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(3), 286296.
Hadi, Ido Prijana, Wahjudianata, Megawati, Sos, S., Indrayani, Inri Inggrit, & SIP, M.
Si. (2020). Komunikasi Massa. Surabaya. Penerbit Qiara Media.
Heryanto, Gun Gun. (2018). Media Komunikasi Politik. Jakarta. IRCiSoD.
Kamelia, Lia. (2015). Perkembangan Teknologi Augmented Reality Sebagai Media
Pembelajaran Interaktif Pada Mata Kuliah Kimia Dasar. Jurnal Istek, 9(1).
McQuail, Denis. (2011). Teori komunikasi massa. Jakarta. Salemba Humanika.
Nadie, Lahyanto. (2019). Media Massa dan Pasar Modal: Strategi Komunikasi bagi
Perusahaan Go Public. Pustaka Kaji.
Putri, Wilga Secsio Ratsja, Nurwati, Nunung, & Budiarti, Meilanny. (2016). Pengaruh
media sosial terhadap perilaku remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(1).
Ahmad Alfin Ferdian, Irwansyah dan Muzahid Akbar Hidayat
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 19
Qomariyah, Astutik Nur. (2009). Perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja di
perkotaan. Universitas Airlangga Surabaya.
Riyanto, Bedjo. (2019). Siasat Mengemas Nikmat: Ambiguitas Gaya Hidup dalam Iklan
Rokok Di Masa Hindia Belanda sampai Pasca Orde Baru 1925-2000. Dwi-
Quantum.
Romadhoni, Budi Arista. (2018). Meredupnya Media Cetak, Dampak Kemajuan
Teknologi Informasi. An-Nida: Jurnal Komunikasi Islam, 10(1).
Saputra, Didin Hadi, Sutiksno, Dian Utami, Kusuma, Aditya Halim Perdana, Romindo,
Romindo, Wahyuni, Dewi, Purnomo, Agung, & Simarmata, Janner. (2020). Digital
Marketing: Komunikasi Bisnis Menjadi Lebih Mudah. Yayasan Kita Menulis.
Situmorang, James Rianto. (2012). Pemanfaatan internet sebagai new media dalam
bidang politik, bisnis, pendidikan dan sosial budaya. Jurnal Administrasi Bisnis,
8(1).
Subiakto, Henry. (2015). Komunikasi politik, media, dan demokrasi. Jakarta.Prenada
Media.
Suhandang, Kustadi. (2010). Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik. Bandung:
Nuansa Cendekia