1174
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 2, No. 12, Desember 2020
PENGARUH WORK FROM HOME TERHADAP KINERJA PADA KPPN
NABIRE KPPN JAYAPURA DAN KANWIL DJPB PROVINSI PAPUA
Suranto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Nabire Papua, Indonesia
Abstract
This study aims to analyze the effect of the Work From Home (WFH) variable on
employee performance at KPPN Nabire, KPPN Jayapura and Kanwil DJPb Papua
Province. The variables used are WFH as the independent variable and employee
performance as the dependent variable. The sampling technique is to use the census
method, where all populations are sampled. Primary data obtained by distributing
questionnaires with the number of respondents 39 employees. Data analysis using
the help of SPSS version 25 for Windows. To test the questionnaire using the
validity test using the Pearson Product Moment and reliability test using Cronbach
Alpha. Data analysis used simple linear regression, where the validity of the simple
linear regression equation formed was tested using the classical assumption test.
The results of the t test show that the value of the tcount of the independent
variable, namely WFH, is 4.584, greater than the ttable value of 2.026 with a
significance probability tcount of 0.000, which is smaller than 0.050 or 5%. As for
the F test, the result is that the Fcount value of 21.012 is greater than Ftable of
2.026 with a significance probability Fcount of 0.000 is smaller than 0.050 or 5%.
Thus the results of the study indicate that the WFH variable has a positive and
significant influence on the performance of employees at KPPN Nabire, KPPN
Jayapura and Kanwil DJPb Papua Province. For the Determination Coefficient
Test/R Square (R²) the value of the adjusted coefficient is 0.345, this illustrates
that the contribution of the independent variable, namely WFH, in the effect of
increasing or decreasing employee performance at KPPN Nabire, KPPN Jayapura
and Kanwil DJPb Papua Province is 34.5% and the rest 65.5% is a contribution
from other variables that are not included in the model/not researched and
incorporated in the confounding variable (e) in the simple linear regression model
used in this study.
Keywords: Work from Home; Employee Performance
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel Work From
Home (WFH) terhadap kinerja pegawai pada pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura
dan Kanwil DJBP Provinsi Papua. Variabel yang digunakan adalah WFH sebagai
variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat. Teknik pengambilan
sampel adalah dengan menggunakan metode sensus, dimana semua populasi
menjadi sampel. Data primer diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner dengan
jumlah responden 39 pegawai. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS
versi 25 for Windows. Untuk menguji kuesioner menggunakan Uji validitas dengan
Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan
Kanwil DJPB Provinsi Papua
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1175
menggunakan Product Moment Pearson dan Uji reliabilitas dengan menggunakan
Cronbach Alpha. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana, dimana
keabsahan persamaan regresi linier sederhana yang terbentuk diuji dengan
menggunakan uji asumsi klasik. Hasil Uji t menunjukan nilai t
hitung
variabel bebas
yaitu WFH sebesar 4.584 lebih besar dari nilai t
tabel
sebesar 2.026 dengan
probablitas signifikansi t
hitung
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.050 atau 5%. Adapun
Uji F hasilnya nilai F
hitung
sebesar 21.012 lebih besar dari F
tabel
sebesar 2.026
dengan probablitas signifikansi F
hitung
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.050 atau 5%.
Dengan demikian hasil penelitian menunjukan bahwa variabel WFH mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada pada KPPN
Nabire, KPPN Jayapura dan Kanwil DJBP Provinsi Papua. Untuk Uji Koefisien
Determinasi/R Square (R²) nilai Koefisien Adjusted sebesar 0.345, hal ini
memberikan gambaran bahwa sumbangan variabel bebas yaitu WFH dalam
pengaruhnya naik atau turun kinerja pegawai pada pada KPPN Nabire, KPPN
Jayapura dan Kanwil DJBP Provinsi Papua sebesar 34.5% dan sisanya sebesar
65.5% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukan dalam
model/tidak diteliti dan tergabung dalam variabel pengganggu (e) dalam model
regresi linear sederhana yang dipakai dalam penelitian ini.
Kata kunci: work from home; kinerja pegawai
Pendahuluan
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus tersebut dapat menyerang siapapun, baik bayi, anak-anak, dewasa,
lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini telah diberi nama oleh WHO
untuk penyakit tersebut yaitu COVID-19 serta pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular secara cepat serta sudah menyebar
ke wilayah lain di Cina juga sejumlah negara, termasuk Indonesia (Santosa, 2020).
Penyebaran Covid-19 yang yang tidak bisa terbendung lagi menyebabkan banyak
negara mulai menerapkan Protokol Covid-19 sesuai dengan anjuran World Health
Organization (WHO) termasuk negara kita Indonesia (Novianti, 2020). Dimulai dari
membiasakan cuci tangan, tidak berkumpul/melakukan pertemuan, menjaga jarak,
membatasi keluar rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri
perorangan, komunitas, bahkan seluruh kota (mulai dari Pembatasan Sosial Berskala
Besar/PSBB sampai lock down).
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memberi keresahan pada masyarakat
Indonesia maupun dunia akan tersebarnya virus yang berdampak pada kesehatan apabila
segala aktivitas di luar rumah tetap dilaksanakan. Oleh karena itu, pemerintah
mengeluarkan kebijakan yang diatur (peraturan perundang-undangan no 21, 2020)
mengenai PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk memutus rantai
penyebaran Covid-19 (Taqiyya & Riyanto, 2020).
Suranto
1176 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Dalam upaya penanggulangan dampak Covid-19 terbit Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020,
tentang penyesuaian sistem kerja aparatur sipil negara dalam upaya pencegahan
penyebaran covid-19 di lingkungan instansi pemerintah. Peraturan ini mengatur
pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja dengan Work From Home, bagi Aparatur
Sipil Negara dalam upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran Covid-19
(Nasution & Rosanti, 2020).
Kementerian Keuangan menerbitkan Keputusan Kementerian Keuangan Nomor :
223/KMK.01/2020, tentang Implementasi Fleksibilitas Tempat Bekerja (Flexible
Working Space) di Lingkungan Kementerian Keuangan dan Surat Edaran Nomor : 22
/MK.1/2020, tentang Sistem Kerja Kementerian Keuangan pada Masa Transisi dalam
Tatanan Normal Baru (Pradipta, Pradnyana, & Raharjo, 2020). Surat edaran ini
mengatur sistem kerja pada masa transisi dalam tatanan normal baru yang produktif dan
aman dari COVID-19 yang meliputi panduan umum, panduan pelaksanaan Work From
Office (WFO), panduan pelaksanaan Flexible Working Space (FWS) melalui
mekanisme Work From Home (WFH), panduan presensi dan pelaporan tugas, panduan
peningkatan keamanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), panduan beribadah
di tempat umum/kantor dan panduan lainnya.
Menurut (Mustajab, Baharun, & Iltiqoiyah, 2020), bahwa pergeseran metode kerja
yang dimaksud adalah perubahan dalam organisasi dalam memberi tugas dan tanggung
jawab kepada karyawan dengan ‘melarang’ karyawan bekerja di kantor dan berkumpul
di ruangan, sehingga karyawan harus bekerja di rumah hal ini yang dinamakan dengan
Work From Home (WFH) atau dalam kata lain bekerja dari rumah. Larangan ini
dimaksudkan bukan untuk ‘merusak’ kinerja melainkan untuk tujuan tertentu seperti
mencegah penyebaran virus corona yang terjadi (Simarmata, 2020).
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu (Hasibuan & Hasibuan, 2016). Sedangkan menurut (Susanty
& Baskoro, 2012), bahwa kinerja pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai
yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang
ditentukan oleh pihak organisasi.
Penelitian yang dilakukan (Ashal, 2020), (Purwanto et al., 2020) dan (Rokhani,
2020) mengenai hubungan antara WFH dan kinerja pegawai hasilnya terdapat pengaruh
yang signifikan antara Work From Home terhadap kinerja pegawai.
Seiring pelaksanaan WFH yang diterapkan pada masa pandemi Covid-19 muncul
berbagai masalah yang salah satunya adalah apakah kinerja pegawai yang sudah
ditetapkan dapat tercapai. Karena permasalahan kinerja pegawai dapat dilihat dari
berbagai aspek seperti halnya pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya walaupun
harus bekerja di rumah, bisakah dikerjakan sesuai Standar Kerja/System Operasional
Procedure (SOP), tepat waktu dan rasa tanggung jawab sebagai bentuk komitmen
terhadap organisasi (Agustian & Aziz, 2020). Belum lagi masih ada anggapan kalau
Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan
Kanwil DJPB Provinsi Papua
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1177
WFH sama dengan cuti, sehingga kinerjanya menjadi rendah karena waktu yang ada
tidak dipergunakan sebagai mana mestinya.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh WFH terhadap kinerja pegawai pada
pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan Kanwil DJBP Provinsi Papua ?. Sedangkan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh WFH
terhadap kinerja pegawai pada pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan Kanwil DJBP
Provinsi Papua.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah metode kuantitatif untuk mengumpulkan,
menganalisis data dan menginterprestasikan data yang mencakup usaha-usaha untuk
menjelaskan pengaruh yang terjadi antar kuisioner sebagai alat pengumpul data primer.
Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu WFH (X) dan kinerja karyawan
(Y). Alat atau teknik analisa yang dipergunakan untuk menganalisis data yaitu
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25 for Windows.
Hasil dan Pembahasan
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi dari data yang
dikumpulkan. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
untuk tingkat signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = N-2, dalam hal ini N adalah
jumlah sampel. Hasilnya jika r
hitung
> r
tabel,
maka pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r
hitung
< r
tabel,
maka pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2005).
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson yaitu
bantuan SPSS versi 25 for Windows dari tiap-tiap variabel penelitian ditunjukan pada
tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
No
WFH
Kinerja Pegawai
r
tabel
X
1
0.841
-
0.316
X
2
0.799
-
0.316
X
3
0.738
-
0.316
X
4
0.850
-
0.316
X
5
0.755
-
0.316
X
6
0.757
-
0.316
X
7
0.697
-
0.316
Y
1
-
0.884
0.316
Y
2
-
0.869
0.316
Y
3
-
0.884
0.316
Sumber : Data primer yang diolah , 2020
Suranto
1178 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
yaitu WFH dan variabel terikat yaitu kinerja pegawai hasilnya valid dengan nilai r
hitung
> r
tabel
.
Untuk uji reliabilitas batas kritis nilai Alpha yang bisa dipakai untuk
mengindikasikan kuesioner yang reliabel adalah 0,60. Dengan demikian nilai
cronbach’s alpha > 0,60, merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliabel atau
handal (Ghozali, 2005). Uji ini dilakukan dengan mengunakan Cronbach’s Alpha
dengan bantuan SPSS versi 25 for Windows. Adapun hasil uji validitas dari tiap-tiap
variabel penelitian ditunjukan pada tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Sumber : Data primer yang diolah , 2020
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, didapat nilai Alpha > 0.60. Dengan
demikian, semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini
menunjukan bahwa alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini sudah lulus uji
reliabilitas.
Hasil analisis regresi linier sederhana masing-masing variabel bebas ditunjukan
pada table 3, sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Regresi Linier Sederhana
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
t
tabel
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
7.197
1.496
4.811
.000
Work From Home
.216
.047
.602
4.584
.000
2.026
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber : Data primer yang diolah , 2020
Berdasarkan data pada tabel 3 diatas, maka dapat dibuat model regresi linier
sederhana kinerja pegawai sebagai berikut:
Y = 7.197 + 0.216 X + e
Dari persamaan model regresi linier sederhana tersebut diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa koefisien regresi variabel WFH (X) sebesar 0.216, adalah
menggambarkan bahwa rasio ketergantungan mempunyai pengaruh yang positif
terhadap meningkatnya kinerja pegawai.
Uji hipotesis dilakukan untuk menolak atau menerima hipotesis yang dibangun
dengan pengujian hubungan kausal menggunakan Uji F dan Uji t. Pengujian hipotesis
No
Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
X
Motivasi Kerja
0.787
Reliabel
Y
Kinerja Pegawai
0.836
Reliabel
Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan
Kanwil DJPB Provinsi Papua
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1179
ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Taraf signifikan
yang dipakai yaitu 95% = 0,05), dengan pengujian dua sisi/arah serta degrees of
fredoom (df) = N - k dimana N = jumlah observasi/kuesioner dan k = jumlah variabel
yang digunakan.
Berdasarkan data pada tabel 3, diatas, untuk Uji t diperoleh nilai t
hitung
variabel
bebas yaitu WFH kerja sebesar 4.584 lebih besar dibanding t
tabel
sebesar 2.026 dengan
probablitas signifikansi F
hitung
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.050 atau 5%. Dengan
demikian, hipotesis penelitian diterima, yaitu WFH secara parsial mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada KPPN Nabire, KPPN
Jayapura dan Kanwil DJBP Provinsi Papua.
Uji F bertujuan untuk membuktikan bahwa variabel WFH sebagai variabel bebas,
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai
sebagai variabel terikat. Dalam uji ini, menggunakan Anova dengan bantuan SPSS versi
25 for Windows, adapun hasil pengujian ditunjukan pada tabel 4, sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Uji F (simultan)
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
t
tabel
1
Regression
28.976
1
28.976
21.012
.000
b
2.026
Residual
51.024
37
1.379
Total
80.000
38
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Work From Home
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data pada tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa nilai F
hitung
sebesar
21.012 lebih besar dari F
tabel
sebesar 2.026 dengan probablitas signifikansi F
hitung
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.050 atau 5%. Dengan demikian hipotesis penelitian
diterima, yaitu WFH secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan Kanwil DJBP
Provinsi Papua.
Uji Koefisien Determinasi/R Square (R²) bertujuan untuk mengukur kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan variabel variasi terikat. Nilai R² adalah antara nol dan
satu ( 0 < < 1). Dalam penelitian ini yang dipakai adalah nilai Adjusted
merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel bebas ke
dalam persamaan apakah mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak dengan
variabel terikatnya.
Dalam uji ini, menggunakan bantuan SPSS versi 25 for Windows, hasil
pengujian ini ditunjukan pada tabel 5, dengan penjelasan sebagai berikut :
Suranto
1180 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi/R Square (R²)
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1
.602
a
.362
.345
1.174
1.747
a. Predictors: (Constant), Work From Home
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber : Data primer yang diolah , 2020
Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat diketahui bahwa nilai sebesar 0.362 dan
Adjusted sebesar 0.345 lebih besar dari 0 dan lebih kecil 1 ( 0< <1). Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Dengan nilai Koefisien Adjusted R² sebesar 0.345, hal ini memberikan gambaran
bahwa sumbangan variabel bebas yaitu WFH dalam pengaruhnya naik atau turun
kinerja pegawai sebesar 34.5% dan sisanya sebesar 65.5% merupakan sumbangan
dari variabel lain yang tidak dimasukan dalam model/tidak diteliti dan tergabung
dalam variabel pengganggu (e) dalam model regresi linear sederhana yang dipakai
dalam penelitian ini. Variabel lain tersebut antara lain sarana dan prasarana yang
dipakai misalnya computer atau jaringan internet.
2) Nilai korelasi berganda (R) sebesar 60.2%s, memberikan gambaran bahwa
hubungan variabel bebas yaitu WFH mempunyai hubungan yang signifikan dengan
variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai.
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan persamaan regresi yang baik.
Untuk Uji normalitas menggunakan Normal P-Plot of Regression Standardized
Residual dengan bantuan SPSS versi 25 for Windows untuk membandingkan distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan yang diambil (Ghozali, 2005), adalah sebagai berikut:
1) Jika data/titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regrsi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
Hasil pengujian ini ditunjukan dengan gambar 3 dan histogramnya gambar 4,
adalah sebagai berikut:
Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan
Kanwil DJPB Provinsi Papua
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1181
Gambar 3
Hasil Uji Normalitas
Dengan Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4
Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram
Berdasarkan gambar 3 dan gambar 4 diatas, dapat diperoleh bahwa data/titik
menyebar disekitar garis diagonal pada uji dan mengikuti arah garis diagonal Normal P-
Plot of Regression Standardized Residual atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal pada uji histogram, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
yang dipakai dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Untuk mendiagnosa adanya multikolinierit adalah dengan menganalisis nilai
Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF =
1/Tolerance. Nilai Cut Off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai Tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10.
Sehingga apabila di dalam model regresi yang dipakai dalam penelitian tidak ditemukan
asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi tersebut bebas dari multikolinearitas,
dan demikian pula sebaliknya.
Dalam uji ini, menggunakan bantuan SPSS versi 25 for Windows hasil dari
pengujian ini ditunjukan pada tabel 6, dengan penjelasan sebagai berikut:
Suranto
1182 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari tabel 6 diatas, menunjukan bahwa variabel WFH mempunyai nilai
Tolerance sebesar 1.000 lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.000 lebih kecil dari
10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas yang dimasukan dalam model regresi yang dipakai dalam penelitian ini.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y
sesungguhnya) yang telah di Studentized. Adapun dasar analisisnya adalah sebagai
berikut :
1) Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji dengan menggunakan grafik Scatterplot dengan bantuan SPSS versi 25
for Windows ditunjukan dengan gambar 5, dengan penjelasan sebagai berikut:
Gambar 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 5 diatas, dapat dilihat bahwa data/titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang jelas. Dengan
demikian tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi yang dipakai dalam
penelitian ini.
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
Work From Home
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan
Kanwil DJPB Provinsi Papua
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1183
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan WFH pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan Kanwil
DJPb Provinsi Papua mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja
pegawai, hal ini bisa dibuktikan dengan hasil Uji t dan Uji F. Juga diperkuat dengan
hasil dari Uji Koefisien Determinasi/R Square (R²) yang menunjukkan bahwa WFH
mempunyai pengaruhnya terhadap naik atau turun kinerja pegawai sebesar 34.5%.
Penelitian ini sejalan dengan pendapat Timbal dan Mustabsat dimana perusahaan
yang mendukung WFH akan menghasilkan produktivitas/kinerja yang lebih besar.
Sedangkan kinerja pegawai sejalan dengan pendapat Hasibuan apabila kinerja tiap
individu atau pegawai baik, maka diharapkan kinerja perusahaan/organisasi akan baik
pula.
Dengan demikian hal ini sangat menarik dan perlu di tingkatkan regulasi yang
mendorong kerja dengan sistem WFH, karena ini hal baru yang sebenarnya tujuan
utamanya untuk pencegahan dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Tentunya ke
depan dapat dikembangkan menjadi semacam budaya kerja baru yang lebih adaptif
dengan perubahan jaman. Sehingga pelaksanaan WFH di Kantor Vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dapat memberikan kinerja yang tinggi dengan tempat kerja
yang dinamis. Ini sejalan dengan Keputusan Kementerian Keuangan Nomor :
223/KMK.01/2020, tentang Implementasi Fleksibilitas Tempat Bekerja (Flexible
Working Space) di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Suranto
1184 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
BIBLIOGRAFI
Agustian, Lutfi Nur, & Aziz, Roikhan Mochamad. (2020). Efektivitas Bisnis Startup
Digital PT. Jojo Nomic Indonesia Dalam Nilai Keuntungan Dan Ibadah Era Covid-
19. Jurnal Riset Entrepreneurship, 3(2), 19.
Ashal, Rezeky Ana. (2020). Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja Aparatur
Sipil Negara di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan. Jurnal Ilmiah
Kebijakan Hukum, 14(2), 223242.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S. P., & Hasibuan, H. Malayu S. P. (2016). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bumi Aksara.
Mustajab, Mustajab, Baharun, Hasan, & Iltiqoiyah, Lutfiatul. (2020). Manajemen
Pembelajaran Melalui Pendekatan BCCT dalam Meningkatkan Multiple
Intelligences Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1368
1381.
Nasution, Irmayani, & Rosanti, Raina. (2020). Pengaruh Bekerja dari Rumah (Work
From Home) Terhadap Kinerja Karyawan BPKP. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Budgeting, 1(1), 914.
Novianti, Intan. (2020). Ketidakjujuran Pasien Covid-19: Sebuah Refleksi. Ragam
Cerita Pembelajaran Dari COVID-19, 55.
Pradipta, Dhea Junestya, Pradnyana, I. Nyoman Prama, & Raharjo, Teguh. (2020). The
New Normal Strategy for Project Management in Directorate General of Customs
and Excise. 2020 3rd International Conference on Computer and Informatics
Engineering (IC2IE), 249254. IEEE.
Purwanto, Agus, Pramono, Rudy, Asbari, Masduki, Hyun, Choi Chi, Wijayanti, Laksmi
Mayesti, & Putri, Ratna Setyowati. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi
COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar.
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 112.
Rokhani, Cicilia Tri Suci. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Sekolah di SDN Dengkek 01 Pati. Journal of Industrial
Engineering & Management Research, 1(2), 18.
Santosa, Santi Puspa Ariyani. (2020). (2020). Analisis Pengaruh Social Distancing
dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona dengan Pelaksanaan Sholat Fardhu
Berjamaah Di Masjid Al Ikhlas Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten
Pati Jawa Tengah. Jurnal Syntax Idea, 2(5), 122-131.
Simarmata, Ricardo Manarintar. (2020). Pengaruh Work From Home terhadap
Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan
Kanwil DJPB Provinsi Papua
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1185
Produktivitas Dosen Politeknik Negeri Ambon. Jurnal Ekonomi, Sosial &
Humaniora, 2(01), 7382.
Susanty, Aries, & Baskoro, Sigit Wahyu. (2012). Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya pada Kinerja Karyawan
(Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) APD Semarang). J@ Ti Undip: Jurnal
Teknik Industri, 7(2), 7784.
Taqiyya, Rahmah, & Riyanto, Sugeng. (2020). Strategi Pemanfaatan Media Sosial
Facebook dan Whatsapp untuk Memperluas Jaringan Pemasaran Digital Benih
Sayuran Oleh Wafipreneur Di Masa Pandemi Covid-19. Syntax Idea, 2(10), 813
826.