Syntax Idea : p–ISSN: 2684-6853 e-ISSN : 2684-883X

Vol. 2, No. 9, September 2020

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN STRES PENGASUHAN ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME

Falhan Muhamad Fazdin, Woro Pramesti, Asri Mutira Putri dan Anggunan Universitas Malahayati Bandar Lampung

Email: [email protected], [email protected], [email protected] dan [email protected]

Abstrak

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami penyimpangan, ketunaan dari rata-rata anak normal lainnya dalam segi kesehatan mental, kemampuan sensorik, fisik dan neuromuskular, perilaku sosial, emosional, komunikasi atau gabungan dari hal-hal tersebut. Salah satu bentuk kelainan dari anak berkebutuhan khusus tersebut adalah autisme. Secara etimologis kata "autis" berasal dari kata "auto" yang berarti diri sendiri, Autisme diartikan sebagai suatu sifat yang hanya tertarik pada dunianya sendiri. Perilakunya timbul semata-mata karena dorongan dari dalam dirinya. Stres pengasuhan merupakan kondisi atau perasaan yang dialami saat orang tua memahami bahwa tuntutan terkait dengan parenting melebihi sumber pribadi dan sosial yang tersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut. Orang tua yang mempunyai anak autis dapat memicu stres pada dirinya karena anak autis memiliki banyak keterbatasan. Beberapa penelitian menyebutkan orang tua yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang autis dapat menurunkan dampak negatif dan stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan stres pengasuhan orang tua dari anak autis. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian yaitu orang tua anak autis di SLB Bandar Lampung sebanyak 31 orang. Pengetahuan tentang autisme pada orang tua diukur dengan skala pengetahuan dan tingkat stres diukur dengan Parenting Stress Index-Short Form. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yaitu uji korelasi Rank Spearman-Rho. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua dari anak autis memiliki tingkat stres sedang (71,0%) dan pengetahuan tinggi (51,6%). Hasil uji Rank Spearman-Rho didapatkan nilai r= -0,140 dan nilai P= 0,454. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan stres pengasuhan orang tua dari anak autis

Kata kunci: Gangguan Autis; Pengetahuan; Stres Pengasuhan; Orang tua, SLB

Pendahuluan

Autisme merupakan kelainan neurobiologikal yang berat, yang terjadi sejak awal kehidupan anak. Kelainan ini sering didiagnosis pada umur 18-30 bulan. Ketika itu, orangtua atau dokter baru menyadari setelah ada keterlambatan bicara yang disertai gangguan prilaku dan interaksi sosial (Ranuh & IGN, 2014).

Berdasarkan data tahun 2011-2012, prevalensinya di Amerika Serikat pada anak laki-laki berkisar 3,23% sementara pada anak perempuan 0,7%. Di Asia, prevalensi

571

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Falhan Muhamad Fazdin, Woro Pramesti, Asri Mutira Putri dan Anggunan

autis meningkat jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu pada tahun 1980 angka kejadian autisme 1,9 per 10.000 anak meningkat pada tahun 2015 menjadi 14 per 10.000 anak (Bhagat, Jayaraj, & Haque, 2015). Di Indonesia belum ada angka yang pasti mengenai prevalensi autisme, namun dari data yang ada di Poliklinik Psikiatri Anak & Remaja RSCM pada tahun 1989 hanya ditemukan 2 pasien, dan pada tahun 2000 tercatat 103 pasien baru, terjadi peningkatan sekitar 50 kali (Widyawati, I. & Kaligis, n.d.). Autis dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat kaya, miskin, di desa, kota, berpendidikan, maupun tidak, serta semua kelompok etnis dan budaya di dunia (Suryati & Rahmawati, 2017).

Stres pengasuhan atau parenting stress merupakan kondisi atau perasaan yang dialami saat orangtua memahami bahwa tuntutan terkait dengan parenting melebihi sumber pribadi dan sosial yang tersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut (Cooper, McLanahan, Meadows, & Brooks‐Gunn, 2009) dalam (Yuliana & Hartati, 2017).

Orang tua merupakan orang yang terdekat bagi penyandang autistik, tentunya pada saat mengetahui bahwa anak mereka menyandang autisme, mereka mengalami stres dalam menghadapi kondisi tersebut. Mereka akan merasa kaget, bahkan menolak serta tidak menyangka jika harus berada dalam situasi seperti itu, dan yang pasti mereka tidak siap menghadapi hal tersebut (Nihayah, n.d.) dalam (Purwaningrum, Wahyuningsih, & Nugraha, 2018).

Orang tua yang mempunyai anak autisme dapat memicu stres pada dirinya karena anak autisme memiliki banyak keterbatasan sehingga dibutuhkan perawatan yang ekstra (Phetrasuwan & Shandor Miles, 2009). Banyak masyarakat luas yang belum mengetahui tentang autis. Masyarakat beranggapan bahwa anak autis adalah anak-anak yang aneh, ada juga yang beranggapan bahwa autis adalah penyakit menular. Sebagian masyarakat bahkan tidak menerima dan mengakui keberadaan anak-anak autis ini. Penolakan terhadap anak-anak autis terlihat ketika mereka sulit diterima di lingkungan sebagaimana anak anak lainnya. Hal ini yang dihadapi orang tua dan menjadi beban yang menyebabkan stres pada diri orang tua (Ginting, 2014).

Orang tua yang memiliki pengetahuan tentang autisme akan lebih dapat menerima keadaan anaknya daripada orang tua yang tidak mempunyai pengetahuan tentang autisme. Pengetahuan ini pun ditandai dengan cara membuka literatur-literatur tentang autisme, menelusuri situs-situs tentang autisme, dan bergaul dengan orang tua anak penyandang autistik lainnya, turut serta dalam memberikan pelatihan, dan tidak memaksakan anak untuk dapat mengikuti kurikulum di sekolah biasa serta berkonsultasi dengan psikolog atau dokter (Nihayah, n.d.). Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian (Ernie & Kirnantoro, 2012) dimana pengetahuan merupakan elemen yang membantu individu mengurangi stres dan mengatasinya.

Namun pada penelitian (Yusuf et al., 2019) didapatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang autis dengan stres pengasuhan orang tua.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Pengetahuan tentang Autisme dengan Stres

572

Syntax Idea, Vol. 2, No 9, September 2020

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Stres Pengasuhan Orang Tua Yang Memiliki Anak Gangguan Spektrum Autisme

Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki Anak Gangguan Spektrum Autisme di SLB Bandar Lampung tahun 2020.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross- sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2020 di SLB Bandar Lampung, provinsi Lampung, Indonesia. Sampel sebanyak 31 orang tua dari anak autis yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner Pengetahuan dan kuesioner Parenting Stress Index-Short Form. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, analisis bivariat menggunakan uji korelasi Rank Spearman Rho karena data tidak terdistribusi normal sedangkan untuk uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel <50

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1

Distribusi karakteristik responden

Karakteristik

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Jenis Kelamin

 

 

Laki-Laki

7

22,6

Perempuan

24

77,4

Kelompok Usia

 

 

20-30

2

6,5

31-40

11

35,5

41-50

14

45,2

>51

4

12,9

Pendidikan Terakhir

 

 

SD

3

9,7

SMP

1

3,2

SMA

8

25,8

Perguruan Tinggi

19

61,3

Berdasarkan data tabel 1 diketahui bahwa responden berjenis kelamin perempuan (77,4%) lebih banyak dari pada laki-laki. Mayoritas kelompok usia responden 41-50 tahun (45,2%). Pendidikan terakhir responden terbanyak adalah Perguruan Tinggi (61,3%).

Tabel 2

Distribusi Tingkat Pengetahuan Tentang Autisme

Tingkat Pengetahuan

Frekuensi

Persentase (%)

Rendah

-

-

Sedang

15

48,4

Tinggi

16

51,6

Total

31

100

Syntax Idea, Vol. 2, No. 9, September 2020

573

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Falhan Muhamad Fazdin, Woro Pramesti, Asri Mutira Putri dan Anggunan

Berdasarkan data pada tabel 2 menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi (51,6%) dengan frekuensi 16 kemudian yang lain memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 15 dengan persentase 48,4% serta tidak ada yang masuk kategori rendah atau 0

Tabel 3

Distribusi Tingkat Stres Pengasuhan

Tingkat Stres Pengasuhan

Frekuensi

Persentase (%)

Rendah

7

22,6

Sedang

22

71,0

Tinggi

2

6,5

Total

31

100

Berdasarkan data pada tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat stres pengasuhan sedang (71,0%) dengan 22 responden, dan kategori rendah terdapat 22,6% dengan 10 responden serta ada 2 responden dengan persentase 6,5% yang memiliki stres pengasuhan tinggi.

 

Tabel 4

 

Hasil Uji Normalitas

 

 

Variabel

P

 

 

Pengetahuan

0,200

Stres Pengasuhan

0,001

 

 

Berdasarkan data pada tabel 4 menunjukan bahwa hasil uji normalitas pada variabel pengetahuan didapatkan nilai P 0,200 (P>0,05), namun pada variabel stres pengasuhan didapatkan nilai P 0,001 (P<0,05) yang berarti bahwa data tidak terdistribusi normal, maka pada uji korelasi akan di lakukan uji Rank Spearman Rho.

Tabel 5

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Rho

Variabel

n

r

P

Pengetahuan

31

-0,140

0,454

Stres Pengasuhan

 

 

 

Berdasarkan data pada tabel 5 hasil uji kolerasi Rank Spearman Rho menunjukkan nilai nilai koefisien r -0,140 atau korelasi negatif namun nilai P 0,454 (P>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua tentang autisme dengan stres pengasuhan orang tua.

Pembahasan

1. Pengetahuan

574

Syntax Idea, Vol. 2, No 9, September 2020

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Stres Pengasuhan Orang Tua Yang Memiliki Anak Gangguan Spektrum Autisme

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang autisme tinggi berjumlah 16 responden (51,6%) dan sedang berjumlah 15 responden (48,4%).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahun terdiri atas pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekomomi (Mubarak, Chayatin, & Rozikin, 2007) dalam (Wati, 2011). Seseorang yang berpendidikan tinggi maka akan mempengaruhi luas pengetahuannya (Wawan & Dewi, 2010).

Dari hasil penelitian pada tabel 1 didapatkan sebagian besar pendidikan terakhir responden adalah perguruan tinggi. Sehingga rasa keingin tahuan orang tua mengenai autisme sangatlah tinggi, mereka mencari informasi tentang autisme sedini mungkin agar hasil yang didapatkan maksimal (Susanti & Indiyah, 2018).

2. Stres Pengasuhan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat stres pengasuhan sedang berjumlah 22 responden (71,0%), tingkat stres rendah berjumlah 7 responden (22,6%), dan stres pengasuhan tinggi berjumlah 2 responden (6,5%).

Stres Pengasuhan didefinisikan sebagai kecemasan dan ketegangan yang melampaui batas dan secara khusus berhubungan dengan peran orangtua dan interaksi antara orangtua dengan anak (Abidin dalam (Kurniawan, 2017). Faktor- faktor yang mempengaruhi stres pengasuhan terdiri dari Karakteristik Anak, Karakteristik Orang Tua dan Karakteristik Demografi. Dimana karakteristik orang tua mencakup kepribadian, Develpomental history, Kepercayaan, dan Pengetahuan. (Hidangmayun, 2010) dalam (Yuliana & Hartati, 2017).

3. Hubungan Pengetahuan tentang autisme dengan Stres Pengasuhan orang tua Berdasarkan hasil uji Rank Spearman pada hubungan pengetahuan dengan

stres pengasuhan diperoleh nilai nilai r -0,140 namun P 0,454 (P>0,05) menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang autisme dengan stres pengasuhan orang tua di SLB Bandar Lampung, Terdapat perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ernie & Kirnantoro, 2012) program studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Aisyiyah Yogyakarta dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Autisme dengan Tingkat Stres Orang Tua di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman Yogyakarta tahun 2012 dengan jumlah 52 responden bahwa berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tingkat keeratan hubungan korelasi rendah (r – 0,410) dan ada hubungan pengetahuan orangtua tentang autis dengan tingkat stres orangtua yang memiliki anak autis di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman Yogyakarta (P = 0,002).

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Yusuf et al., 2019) Departemen Psikiatri Universitas McGill, Montreal Quebec Kanada dengan judul Association between distress and knowledge among parents of autistic children dengan jumlah 85 responden. Hasil analisis data dengan menggunakan Pearson

Syntax Idea, Vol. 2, No. 9, September 2020

575

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Falhan Muhamad Fazdin, Woro Pramesti, Asri Mutira Putri dan Anggunan

menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang autis dengan stres pengasuhan orang tua (P = 0,260).

Kemungkinan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stres pengasuhan selain pengetahuan. Orang tua yang mampu mengatasi stres pengasuhan adalah orang tua yang memiliki penyangga stres berupa dukungan sosial, strategi coping dan hardiness (sifat tahan banting) (Miyahara, 2008) dalam Aprilia, 2018) Selain itu, biaya yang tinggi adalah masalah yang seringkali sulit ditanggung oleh para orangtua anak “special need”. Masalah financial ini menjadi kendala sehingga memicu stres yang berdampak pada pengasuhan terhadap anak berkebutuhan khusus (Handojo, 2004) dalam (Susanti & Indiyah, 2018).

Dukungan sosial dapat mempengaruhi stres pengasuhan orang tua, dibuktikan dalam publikasi (Putri, Pramesti, & Hapsari, 2019). Individu yang memiliki dukungan sosial yang tinggi akan memiliki penghargaan diri yang tinggi sehingga tidak mudah untuk mengalami stress (Andharini dan Nurwidawati, 2015 dalam (Putri et al., 2019). Dukungan sosial yang diberikan kepada individu, secara emosional akan merasa lega, karena individu merasa bahwa dirinya diperhatikan, mendapatkan dukungan, saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Semakin tingginya dukungan sosial yang diperoleh seseorang maka semakin rendah ketegangan psikologis pada orang tersebut, sehingga dapat menciptakan penyesuaian diri yang positif dalam masyarakat (Andarika, 2004).

Dalam publikasi (Astuti, Abrori, & Widyastutik, 2018) Strategi Coping dapat mempengaruhi stres pengasuhan. Strategi Coping didefinisikan sebagai usaha individu dalam mengelola tuntutan yang menimbulkan stress (Fauziannisa & Tairas, 2013). Strategi coping yang dilakukan untuk mengurangi stres seperti orang tua bertanya kepada teman untuk mencegah stres atau tekanan yang dialami. Lalu, berpikir positif akan memberikan ketenangan, menghilangkan segala bentuk kekhawatiran dan perasaan serta emosi negatif yang merupakan penyebab utama stress (Astuti et al., 2018). Kemudian, sebagian besar orang tua aktif mendengarkan musik untuk menenangkan hati dan pikiran. Musik dapat menurunkan stres karena musik berperan dalam menyeimbangkan gelombang otak. Semakin lambat gelombang otak, maka semakin santai, puas, dan timbulnya rasa damai dalam diri (Dewi, 2015). Strategi coping selanjutnya yang dilakukan orang tua menangani anak autis dengan cara menghabiskan waktu untuk bercanda dengan teman. Dengan bercanda orang tua akan merasa rileks ditandai dengan ekspresi tertawa. Tertawa ternyata membawa efek yang sangat baik untuk menghilangkan stress (Kompasiana, 2017).

Hardiness dapat menurunkan tingkat stres pengasuhan pada ibu dengan anak autis (Aprilia, 2018) Hardiness merupakan salah satu karakter yang dapat mempengaruhi individu tentang bagaimana dirinya melihat sebuah situasi stress dan menentukan respon yang efektif. (Odgen, dalam Aprilia, 2018). Ibu dengan anak autis yang memiliki hardiness yang kuat akan memandang suatu permasalahan atau kondisi stresful dalam hal ini adalah pengasuhan anak autis adalah sesuatu yang

576

Syntax Idea, Vol. 2, No 9, September 2020

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Stres Pengasuhan Orang Tua Yang Memiliki Anak Gangguan Spektrum Autisme

menantang dan merupakan kesempatan untuk berkembang dalam situasi tersebut. Selain itu, ibu juga terlibat dan menghadapi berbagai situasi pengasuhan tanpa menghindarinya serta memiliki tanggung jawab dalam setiap situasi pengasuhan yang dihadapinya (Fitriani & Ambarini, 2013).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi (51,6%) mayoritas responden memiliki tingkat stres pengasuhan sedang (71,0%). Pada hasil uji korelasi didapatkan nilai P = 0,454 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang autisme dengan stres pengasuhan orang tua.

Syntax Idea, Vol. 2, No. 9, September 2020

577

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Falhan Muhamad Fazdin, Woro Pramesti, Asri Mutira Putri dan Anggunan

BIBLIOGRAFI

Andarika, Rita. (2004). Burnout pada perawat puteri RS St. Elizabeth Semarang ditinjau dari dukungan sosial. Jurnal Psyche, 1(1), 1–8.

Aprilia, Ludvia Rara Gendis. (2018). Hubungan Antara Kebersyukuran dan Religiusitas Dengan Hardiness Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Psikoborneo, 6(3), 650–659.

Astuti, Dwi, Abrori, Abrori, & Widyastutik, Otik. (2018). Hubungan Strategi Koping dengan Stress Pada Ibu Dengan Anak Autis Di Autis Center Kota Pontianak. JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa Dan Peneliti Kesehatan, 5(2).

Bhagat, Vidya, Jayaraj, JOASH, & Haque, Mainul. (2015). Parent’s self-efficacy, emotionality, and intellectual ability impacting the intervention of autism spectrum disorders: A review proposed model for appraisal of intervention. Int J Pharm Pharm Sci, 7(11).

Cooper, Carey E., McLanahan, Sara S., Meadows, Sarah O., & Brooks‐Gunn, Jeanne. (2009). Family structure transitions and maternal parenting stress. Journal of Marriage and Family, 71(3), 558–574.

Dewi, Mahargyantari P. (2015). Studi Metaanalisis: Musik untuk menurunkan stres. Jurnal Psikologi, 36(2), 106–115.

Ernie, Fitria Nur, & Kirnantoro, Kirnantoro. (2012). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang Autisme dengan Tingkat Stress Orang Tua di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman Yogyakarta. STIKES’Aisyiyah Yogyakarta.

Fauziannisa, Maindra, & Tairas, Mareyke Maritje Wagey. (2013). Hubungan antara strategi coping dengan self-efficacy pada penyalahguna narkoba pada masa pemulihan. Jurnal Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 2(03), 40–45.

Fitriani, Anisa, & Ambarini, Tri Kurniati. (2013). Hubungan antara hardiness dengan tingkat stres pengasuhan pada ibu dengan anak autis. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 2(2), 37.

Ginting, Brian Melkisedek. (2014). Respon Orangtua Siswa Penyandang Autis terhadap Pelayanan Pendidikan di Sekolah Alam Medan. Welfare StatE, 2(2), 222027.

Handojo, Yopi. (2004). Autisma: petunjuk praktis dan pedoman materi untuk mengajar anak normal, autis dan prilaku lain. Bhuana Ilmu Populer.

Hidangmayun, Narmada. (2010). Parenting Stress of Normal Children and Mentally Challenged Children. Karnataka J. Agric, 25(2), 256–259.

Kompasiana. (2017). Autisme Belum Akurat.

578

Syntax Idea, Vol. 2, No 9, September 2020

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Stres Pengasuhan Orang Tua Yang Memiliki Anak Gangguan Spektrum Autisme

Kurniawan, Indra. (2017). Hubungan Parenting Self-Efficacy dengan Tingkat Stres Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Kabupaten Jember.

Miyahara, Motohide. (2008). Social Support for Developmental Disabilities: Theoretical Framework, Practice, and Research Agenda. New Zealand Journal of Disability Studies, 13, 14–23.

Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul, & Rozikin, Supradi. (2007). Promosi kesehatan sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 30.

Nihayah, Zahrotun. (n.d.). Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang autismedengan sikap penerimaan orang tua terhadap anak penyandang autistik.

Phetrasuwan, Supapak, & Shandor Miles, Margaret. (2009). Parenting stress in mothers of children with autism spectrum disorders. Journal for Specialists in Pediatric Nursing, 14(3), 157–165.

Purwaningrum, Devia, Wahyuningsih, Hepi, & Nugraha, Sumedi P. (2018). Menjadi ibu hebat untuk menurunkan penolakan ibu terhadap anak dengan gangguan spektrum autis (GSA). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(2), 167–177.

Putri, Asri Mutiara, Pramesti, Woro, & Hapsari, Rani Dwi. (2019). Stres Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Dengan Gangguan Spektrum Autisme. Jurnal Psikologi Malahayati, 1(1).

Ranuh, Soetjiningsih&, & IGN, Gde. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Suryati, Suryati, & Rahmawati, Rahmawati. (2017). Pengaruh terapi bermain terhadap interaksi sosial anak autis di SDLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi tahun 2014. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 16(1), 142–147.

Susanti, Afriyet, & Indiyah, Sri. (2018). Pengalaman Orang Tua Merawat Anak Autisme Usia 15-17 Tahun. Journal of Holistic Nursing Science, 5(1), 1–13.

Wati, Ratna. (2011). Pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan terhadap pengetahuan dan sikap mencuci tangan pada siswa kelas V di SDN Bulukantil Surakarta.

Wawan, Ahmad, & Dewi, Maria. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 11–18.

Widyawati, I. & Kaligis, F. (n.d.). Buku Ajar Psikiatri. In 2017 (Ed. 3). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Yuliana, Mike Saeli, & Hartati, Elis. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dan Self Efficacy dengan Stres Pengasuhan pada Ibu yang Memiliki

Syntax Idea, Vol. 2, No. 9, September 2020

579

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/

Falhan Muhamad Fazdin, Woro Pramesti, Asri Mutira Putri dan Anggunan

Anak Retardasi Mental di SLB Negeri Semarang. Faculty of Medicine.

Yusuf, Afiqah, Peltekova, Iskra, Savion-Lemieux, Tal, Frei, Jennifer, Bruno, Ruth, Joober, Ridha, Howe, Jennifer, Scherer, Stephen W., & Elsabbagh, Mayada. (2019). Association between distress and knowledge among parents of autistic children. PloS One, 14(9), e0223119.

580

Syntax Idea, Vol. 2, No 9, September 2020

This HTML is created from PDF at https://www.pdfonline.com/convert-pdf-to-html/