How to cite:
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah (2024) Strategi
Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota Sukabumi., (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
STRATEGI PENGEMBANGAN KECAMATAN CIBEUREUM SEBAGAI
PUSAT PELAYANAN KOTA DI KOTA SUKABUMI.
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
Universitas Pakuan, Indonesia
Abstrak
Kota Sukabumi sebagai kota menengah telah mengalami pertumbuhan pesat dalam
beberapa tahun terakhir. Kecamatan Cikole sebagai pusat layanan kota mengalami
masalah perkotaan yang kompleks seperti kepadatan penduduk, kemacetan, aksesibilitas
dan keterbatasan ruang untuk pembangunan, sehingga diperlukan pusat layanan kota
baru. Dengan adanya peraturan daerah baru tentang tata ruang, pusat layanan kota di
Sukabumi akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pusat kota kecamatan Cikole dan pusat
kota kecamatan Cibeureum. Berbagai kebijakan pengembangan baru ditujukan untuk
Kecamatan Cibeureum, seperti pengembangan kawasan perkantoran, pusat
perbelanjaan, pasar grosir, terminal dan fasilitas strategis lainnya. Tujuan penelitian ini
adalah (1) Memprediksi kebutuhan sarana dan prasarana di Kecamatan Cibeureum
untuk memenuhi kebutuhan pusat pelayanan kota (PPK) baru. (2) Mengidentifikasi
berbagai rencana kegiatan pembangunan dan permasalahan tata ruang di Kecamatan
Cibeureum. (3) Merumuskan strategi arah pengembangan Kecamatan Cibeureum
sebagai pusat pelayanan kota (PPK) baru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kebutuhan fasilitas di Kecamatan Cibeureum untuk mendukungnya sebagai pusat
layanan kota baru masih minim, namun dari sisi indikasi program kebijakan, ada banyak
rencana pembangunan yang akan dilakukan di Kecamatan Cibeureum, dari berbagai
potensi dan kendala, strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan Kecamatan
Cibeureum berpusat pada 5 aspek utama, Yakni aspek kebijakan, pembiayaan
pembangunan, pengelolaan transportasi, permukiman, dan pembangunan berwawasan
lingkungan (kebencanaan).
Kata kunci: Pusat Layanan Kota, Rencana Kebijakan Kota, Sistem Perkotaan
Abstract
Sukabumi City as a medium-sized city has experienced rapid growth in recent years.
Cikole Sub-district as the city's service center is experiencing complex urban problems
such as overcrowding, congestion, accessibility and limited space for development, so a
new city service center is needed. With the new regional regulation on spatial planning,
the city service center in Sukabumi will be divided into two parts, namely Cikole sub-
district city center and Cibeureum sub-district city center. Various new development
policies are aimed at Kecamatan Cibeureum, such as the development of office areas,
shopping centers, wholesale markets, terminals and other strategic facilities. The
objectives of this study are (1) To predict the need for facilities and infrastructure in
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3101
Cibeureum Sub-district to meet the needs of a new city service center (PPK). (2)
Identify various planned development activities and spatial problems in Cibeureum
Sub-district. (3) Formulate a development direction strategy for Cibeureum Sub-district
as a new city service center (PPK). The results of this study indicate that the need for
facilities in Cibeureum Subdistrict to support it as a new city service center is still
minimal, but in terms of policy program indications, there are many development plans
that will be carried out in Cibeureum Subdistrict, from various potentials and
constraints, the strategies that need to be carried out for the development of Cibeureum
Subdistrict are centered on 5 main aspects, namely policy aspects, development
financing, transportation management, settlements, and environmentally sound
development (disaster).
Keywords: City Service Center, Urban Policy Plan, Urban System.
PENDAHULUAN
Kota Sukabumi memiliki satu pusat pelayanan kota yang terdapat di Kecamatan
Cikole. Berdasarkan Perda RTRW Kota Sukabumi tahun 2022-2042 pusat pelayanan kota
(PPK) terbagi menjadi dua yaitu pusat pelayanan kota Kecamatan Cikole (lama) dan pusat
pelayanan kota di Kecamatan Cibeureum (baru). Hal ini bertujuan agar dapat memecah
pusat konsentrasi perkotaan yang berada di Kecamatan Cikole yang dirasa sudah cukup
padat dari segi ketersediaan lahan maupun aksesibilitas (Afridhal, 2017; Faidat & Khozin,
2018).
Perkembangan yang begitu pesat pada setiap sektor pembangunan dan menurunnya
kualitas lingkungan hidup cenderung menimbulkan berbagai masalah pembangunan
akibat tekanan-tekanan yang ditimbulkan oleh adanya peningkatan intensitas (ruang),
yang banyak menyebabkan ketidakseimbangan struktur dan fungsional ruang wilayah
sekaligus ketidakteraturan ruang wilayah. Proses pertumbuhan dan perkembangan itu
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam (faktor internal) maupun yang
berasal dari luar wilayah (faktor eksternal(Rachmawati, 2018; Wahyuni, Sulardiono, &
Hendrarto, 2015).
Diusulkannya Kecamatan Cibeureum sebagai pusat pelayanan kota ini tidak
terlepas dari kebijakan skala regional yaitu adanya Pusat Strategis Nasional Jalan Tol
Bocimi yang memiliki pintu keluar tol di bagian utara Kecamatan Cibeureum, kemudian
berdasarkan RTRWP Jawa Barat tahun 2022-2042 disebutkan bahwa Kota Sukabumi
akan dijadikan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memprediksi kebutuhan fasilitas sarana dan
prasarana di Kecamatan Cibeureum untuk memenuhi kebutuhan sebagai pusat pelayanan
kota (PPK) baru. (2) Mengidentifikasi berbagai rencana kegiatan pembangunan dan
permasalahan ruang di Kecamatan Cibeureum. (3) Merumuskan strategi arahan
pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat pelayanan kota (PPK) baru.
Kesiapan Kecamatan Cibeureum sebagai Pusat Pelayanan Kota harus diiringi dengan
persiapan pemenuhan sarana dan prasarana pendukung. Maka dari itu perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui strategi arahan pengembangan agar dapat mengetahui
potensi dan kendala Kecamatan Cibeureum dalam menghadapi rencana Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) dan Pusat Pelayanan Kota (PPK).
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3102 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kota Sukabumi yang terletak 106 ˚45’50” bujur timur
dan 106˚45’10” bujur timur, 6˚50’44” lingtang selatan, dengan luas wilayah sebesar
4832,94 ha. Wilayah Kota Sukabumi terdiri atas 7 kecamatan dan 33 kelurahan seperti
yang dijabarkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Pada penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dua jenis data yakni data
primer yang mencakup metode ground check lokasi untuk mengetahui perubahan
penggunaan lahan dengan menyandingkan kondisi eksisting suatu wilayah dan data citra
satelit terbaru. Kemudian data sekunder mencakup data-data yang dikumpulkan dari
instansi terkait (Tumanduk, 2021).
Terdapat tiga tujuan pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan berdasarkan
rumusan masalah yakni mengidentifikasi berbagai rencana kegiatan pembangunan dan
masalah strategis, memprediksi kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana, dan
merumuskan strategi arahan pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat
pelayanan kota (PPK) (Juliansyah, 2017; Nurdiani, 2014). Dalam menjawab ketiga
pertanyaan penilitian tersebut terdapat Teknik analisis yang digunakan yang dapat
dilihat pada tabel 1.
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3103
Tabel 1. Teknik Analisis Data
No
Tujuan
Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Output
1
Memprediksi kebutuhan
fasilitas sarana dan
prasarana di Kecamatan
Cibeureum untuk
memenuhi kebutuhan
sebagai pusat pelayanan
kota (PPK) baru.
Jumlah Penduduk
Kota Sukabumi
terbaru
Survei data ke
Disdukcapil/BPS
Hierarki Perkotaan
Daya Tarik Zona
Kebutuhan Fasilitas
dalam suatu Pusat
Kegiatan
Jumah tenaga kerja
Survei data ke
Disdukcapil/BPS
Jumlah fasilitas
sarana dan prasarana
Survei data ke
Bappeda/BPS
2
Mengidentifikasi
berbagai rencana kegiatan
pembangunan dan
permasalahan ruang di
Kecamatan Cibeureum.
Dokumen RTRWP
Jabar Tahun 2022-
2042
Survei data ke Bappeda
Potensi dan Masalah
terkait Kebijakan dan
Ruang
Dokumen RTRW
Kota Sukabumi
tahun 2022-2022
Survei data ke Bappeda
Data Spasial Peta
Dasar, Tematik,
Rencana
Survei data ke Bappeda
3
Merumuskan strategi
arahan pengembangan
Kecamatan Cibeureum
sebagai pusat pelayanan
kota (PPK) baru.
Isu Potensi dan
Kendala
Telaah isu potensi dan
kendala dari hasil
analisis tujuan 1 dan 2,
fakta lapangan, dan
serta wawancara pakar
Strategi Pengembangan
Sumber: Analisis, 2024
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prediksi Kebutuhan Fasilitas Sarana Dan Prasarana di Kecamatan Cibeureum
Analisis Pertumbuhan Populasi dan Lokasi Kota Sukabumi
Sadarudin & Syaf, (2023) Pada tahapan prediksi kebutuhan fasilitas sarana dan
prasarana diperlukan analisis pertumbuhan populasi dan lokasi Kota Sukabumi untuk
menghasilkan tiga output analisis yaitu aksesibilitas, daya tarik setiap zona, dan
populasi setiap zona. Hasil analisis pertumbuhan populasi dan lokasi adalah sebagai
berikut:
Aksesibilitas: Kecamatan Citamiang 23237,20 (tertinggi), Kecamatan Cibeureum
2920,67 (terendah). Daya Tarik Zona: Kecamatan Warudoyong 0,4121 (tertinggi),
Kecamatan Gunungpuyuh 0,0404 (terendah). Populasi Setiap Zona: Kecamatan
Warudoyong 212.036 (tertinggi), Kecamatan Gunungpuyuh 0.782 (terendah) Gambaran
hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3104 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Gambar 2. Hasil Analisa Pertumbuhan Populasi dan Lokasi Kota Sukabumi
Sumber: Kota Sukabumi Dalam Angka 2023, Hasil Analisis 2024
Analisis Penentuan Hierarki Perkotaan Kota Sukabumi
Berdasarkan hasil perhitungan analasis skalogram diketahui Hierarki ke-1
ditetapkan di Kecamatan Cikole dengan skor 20. Hal ini dikarenakan Kecamatan Cikole
merupakan pusat pelayanan kota eksisting (Noviyanti, Emma Pravitasari, & Sahara,
2020). Sedangkan hasil perhitungan analasis skalogram untuk Kecamatan Cibeureum
menempati Hierarki ke-5 dengan skor 11. Kondisi fasilitas sosial dan ekonomi di
kecamatan ini menempati nilai terendah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor
diantaranya akses kendaraan umum menuju Kecamatan Cibeureum masih minim, dan
pusat pelayanan kota sebelum perda RTRW di terbitkan masih terfokus di Kecamatan
Cikole.
Tabel 3. Hasil Analisa Skalogram Kota Sukabumi
Sumber: Kota Sukabumi Dalam Angka 2023, Hasil Analisis 2024
Analisis Kebutuhan Fasilitas Sosial dan Ekonomi Kecamatan Cibeureum
Analisa kebutuhan fasilitas terdiri dari beberapa jenis diantaranya fasilitas
pemerintahan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas
sarana perdagangan dan jasa, serta fasilitas olahraga (Rumengan, Kindangen, &
Takumansang, 2019). Hasil analisa kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi di
Kecamatan Cibeureum pada tahun 2023 menunjukan masih banyaknya kebutuhan
fasilitas yang belum terpenuhi seperti pos pemadam kebakaran, TK,SD,SMP,SMA,
No
Kecamatan
Fasilitas Sosial, Kesehatan, Peribadatan, Dan Ekonomi
Fasilitas
Skor
Hierarki
A
B
C
D
S
U
V
G
J
L
M
E
H
I
T
K
F
R
N
P
Q
O
1
Cikole
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
20
20
I
2
Warudoyong
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
18
16
II
3
Lembursitu
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
17
16
II
4
Citamiang
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
17
15
III
5
Gunungpuyuh
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
17
14
IV
6
Baros
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
16
14
IV
7
Cibeureum
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
12
11
V
Total
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
6
6
6
4
4
4
3
2
2
2
1
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3105
taman baca, posyandu, apotik, praktik dokter, musola, pasar, bank, dan lapangan
olahraga.
Tabel 4. Hasil Analisa Kebutuhan Fasilitas Sosial dan Ekonomi
Kecamatan Cibeureum
No
Fasilitas Pemerintahan
Standar
Penduduk
(Jiwa)
Tahun
2023
(Unit)
2023
2033
2043
Keterangan
2023
46347
54510
62672
Kebutuhan
(Unit)
Kebutuhan
(Unit)
Kebutuhan
(Unit)
Fasilitas Pemerintahan
1
Kantor Kecamatan
120000
1
1
1
1
Terpenuhi
2
Kantor Polisi
120000
1
1
1
1
Terpenuhi
3
Pos Pemadam Kebakaran
120000
-
1
1
1
Belum Terpenuhi
4
Kantor Pos Pembantu
120000
-
1
1
1
-
5
Stasiun Telepon
120000
-
1
1
1
Terpenuhi
6
Balai Nikah / KUA / BP4
120000
1
1
1
1
Terpenuhi
7
Telepon Umum
120000
1
1
1
1
Terpenuhi
8
Parkir Umum
120000
-
1
1
1
Terpenuhi
Fasilitas Pendidikan
1
TK/PAUD
1250
12
37
44
50
Belum Terpenuhi
2
SD/Sederajat
1600
18
29
34
39
Belum Terpenuhi
3
SMP/Sederajat
4800
7
10
11
13
Belum Terpenuhi
4
SMA/Sederajat
4800
5
10
11
13
Belum Terpenuhi
5
Perguruan Tinggi
-
1
-
-
-
Terpenuhi
6
Taman Bacaan
2500
-
19
22
25
Belum Terpenuhi
Fasilitas Kesehatan
1
Posyandu
1,250
3
37
44
50
Belum Terpenuhi
2
Balai Pengobatan Warga
2,500
0
19
22
25
Belum Terpenuhi
3
BKIA/Klinik Bersalin
30,000
2
2
2
2
Terpenuhi
4
Puskesmas Pembantu
30,000
2
2
2
2
Terpenuhi
5
Puskesmas
120,000
2
1
0
1
Terpenuhi
6
Tempat Praktek Dokter
5,000
5
9
11
13
Belum Terpenuhi
7
Apotik/Rumah Dokter
30,000
1
2
2
2
Belum Terpenuhi
Fasilitas Peribadatan
1
Mushola/Langgar
250
113
185
218
251
Belum Terpenuhi
2
Masjid
2500
49
19
22
25
Terpenuhi
3
Sarana Ibadah Lain
-
0
-
-
-
-
Fasilitas Perdagangan dan Jasa
1
Warung
250
43
185
218
251
Terpenuhi
2
Pertokoan
6000
39
8
9
10
Terpenuhi
3
Pasar
120000
0
1
1
1
Belum Terpenuhi
4
Bank
120000
0
1
1
1
Belum Terpenuhi
Fasilitas Olahraga
1
Lapangan Olahraga
120000
0
1
1
1
Belum Terpenuhi
2
Taman/ Tempat Main
2500
-
19
22
25
Terpenuhi
3
Pemakaman Umum
120000
1
-
-
-
Terpenuhi
Sumber: Kota Sukabumi Dalam Angka 2023, Hasil Analisis 2024
Identifikasi Rencana Kegiatan Pembangunan dan Masalah Strategis di
Kecamatan Cibeureum
Identifikasi Kebijakan Skala Regional di Kecamatan Cibeureum
Berdasarkan RTRWP Jawa Barat tahun 2022-2042 untuk meningkatkan
efektivitas pengelolaan pembangunan dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar
wilayah, dilakukan pengembangan Wilayah dengan membagi ke dalam beberapa WP
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3106 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
(Wilayah Pengembangan) diantaranya yaitu WP Sukabumi dan sekitarnya, sebagai
penjabaran dari kawasan andalan Sukabumi yang antisipatif terhadap perkembangan
pembangunan Wilayah perbatasan, meliputi Daerah Kota Sukabumi, Kabupaten
Sukabumi, dan sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur
Tabel 5. Arahan Pengembangan Kota Sukabumi dalam Tinjauan RTRWP Jawa
Barat 2022-2042
Wilayah
Pengembangan (WP)
Tema
Pengembangan
Arah
Pengembangan
Fokus Pengembangan
Sektor Unggulan dan
Potensi Wilayah
WP Sukabumi dsk
Mendorong
perkembangan koridor
Sukabumi Cianjur dan
PKW Palabuhanratu,
serta membatasi
perkembangan di
bagian selatan
Kabupaten Sukabumi
dan Cianjur
Melengkapi
fasilitas
pendukung PKW
dan PKL
Kota Sukabumi,
diarahkan untuk
pengembangan pusat
agroindustri, peternakan,
agropolitan, wisata agro,
industri non-polutif dan
tidak mengganggu
resapan air, serta
perdagangan dan jasa
yang mendukung fungsi
PKW Sukabumi;
Kehutanan, peternakan,
pertanian, perkebunan,
perikanan tangkap,
pariwisata, industri
pengolahan dan
bisnis kelautan, budidaya
perikanan laut (lobster),
serta
pertambangan mineral
Sumber: Perda RTRWP Jawa Barat Tahun 2022-2042
Identifikasi Kebijakan Skala Kota di Kecamatan Cibeureum
Strategi untuk perwujudan pusat kegiatan yang ada di Kota Sukabumi terbagi
menjadi dua wilayah yaitu:
a. PPK Cikole di Kecamatan Cikole yang merupakan pusat pelayanan ekonomi, dan
kesehatan.
b. PPK Cibeureum di Kecamatan Cibeureum yang merupakan pusat pelayanan sosial,
dan/atau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional.
Tabel 6. Isu Pembangunan PPK Cibeureum dalam Tinjauan RTRW
Kota Sukabumi 2022-2042
No
Program Utama
Indikasi Program
Lokasi
Waktu
Pelaksanaan
Perwujudan Sistem Pusat Pelayanan
1
Pengembangan PPK
Baru
Penyusunan RTBL PPK
Kecamatan
Cibeureum
2024
Perwujudan Sistem Prasarana
2
Gedung Parkir
Pembangunan Gedung Parkir Di Pusat Kota Sukabumi
Kecamatan
Cibeureum
2023-2024
3
Transportasi
Pembangunan Terminal Tipe C Di Kecamatan Cibeureum
Kecamatan
Cibeureum
2030-2034
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3107
No
Program Utama
Indikasi Program
Lokasi
Waktu
Pelaksanaan
Penyusunan Masterplan Kawasan Transit Oriented
Development Cibeureum
Kecamatan
Cibeureum
2030-2034
Perwujudan Kawasan Budidaya
4
Kawasan Pertanian
Pengembangan Kawasan Pertanian Yang
Termasuk Dalam Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (Lp2b) Seluas 425 Hektar
Salah Satunya
Kecamatan
Cibeureum
2022-2024
5
Kawasan Permukiman
Pembangunan Rumah
Terencana/Rusunawa/Rusunami/Perumahan
Vertikal Pada PPK Cibeureum
Kecamatan
Cibeureum
2022-2034
6
Kawasan Perkantoran
Pengembangan Kawasan Perkantoran
Pemerintahan Yang Baru
Kecamatan
Cibeureum
2023-2024
7
Kawasan Ruang
Terbuka Non Hijau
Plasa Diarahkan Di 2 (Dua) PPK
Salah Satunya
Kecamatan
Cibeureum
2023-2024
8
Kawasan Perdagangan
Dan Jasa
Pengembangan Pusat Belanja Ke Wilayah Pengembangan
PPK Cibeureum
Kecamatan
Cibeureum
2025-2034
Pembangunan Pasar Induk Yang Terpadu Dengan
Pengembangan PPK Cibeureum;
Kecamatan
Cibeureum
2030-2034
Pembangunan Pergudangan Yang Terpadu Dengan
Pengembangan PPK Cibeureum
Kecamatan
Cibeureum
2030-2034
9
Kawasan Transportasi
Pembangunan Terminal Barang Yang Terintegrasi Dengan
Stasiun Kereta Api Dan Terminal Angkutan Umum di
Wilayah PPK Baru
Kecamatan
Cibeureum
2025-2029
10
Kawasan Fasilitas
Umum Dan Sosial
Pengembangan Sarana Dan Prasarana Olahraga
Kecamatan
Cibeureum
2030-2034
Perwujudan Kawasan Strategis Kota
11
Perwujudan Kawasan
Yang Memiliki
Nilai Strategis Dari
Aspek
Pertumbuhan Ekonomi
Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan
Lingkungan (Rtbl)
Kecamatan
Cibeureum
(Kelurahan
Babakan) Dan
Jl. Lingkar
2024
12
Perwujudan Kawasan
Yang Memiliki
Nilai Strategis Dari
Aspek Sosial
Budaya
Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan
Lingkungan (Rtbl)
Pusat
Pemerintahan
Baru Di
Kecamatan
Cibeureum
2024
Penataan Pedestrian Dan Jalur Hijau,
Pembangunan Fasilitas Parkir Bersama, Dan
Pembangunan Infrastruktur
Pusat
Pemerintahan
Baru Di
Kecamatan
Cibeureum
2022-2024
Sumber: Perda RTRW Kota Sukabumi Tahun 2022-2042
Identifikasi Kondisi dan Ketersediaan Ruang Kecamatan Cibeureum
c. Satuan Kemampuan Lahan Kemudahan Dikerjaan. Kecamatan Cibeureum
memiliki kondisi satuan kemampuan lahan kemudahan dikerjakan yang baik
dibandingkan kecamatan lain sehingga Kecamatan Cibeureum sangat efisien
dalam proses pengembangan maupun pembangunan.
Tabel 7. Satuan Kemampuan Lahan Kemudahan Dikerjakan Kota Sukabumi
Kelas SKL (Ha)
Baros
Cibeureum
Cikole
Citamiang
Gunungpuyuh
Lembursitu
Warudoyong
Sangat Tinggi
333.35
326.70
143.65
148.10
122.62
626.81
300.65
Tinggi
87.32
581.08
354.73
249.68
242.17
366.77
451.95
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3108 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Kelas SKL (Ha)
Baros
Cibeureum
Cikole
Citamiang
Gunungpuyuh
Lembursitu
Warudoyong
Sedang
80.12
2.03
111.93
2.45
141.36
53.09
0.60
Rendah
55.65
0.39
8.06
0.17
5.71
18.72
0.22
Sangat Rendah
0.81
-
2.40
-
1.75
0.12
-
Sumber: RTRW Kota Sukabumi 2022
d. Ketersediaan Lahan
Kota Sukabumi sekitar 22% lahannya berstatus LSD (Sumber: ATR/BPN).
Hasil overlay antara data guna lahan, data rencana pola ruang, dan data LSD di
Kecamatan Cibeureum dihasilkan dari luas total Kecamatan Cibeureum 913 Ha,
ada sekitar 33% atau 304 Ha lahan budidaya yang masih berpotensi untuk
dilakukan pembangunan.
Tabel 8. Ketersediaan Lahan (Kawasan Budaya) Kecamatan Cibeureum
Lahan
Luas (Ha)
Potensi Pengembangan (Kawasan Budaya)
304.43
Eksisting Terbangun
247.54
Lahan Sawah Dilindungi (LSD)
315.47
Kawasan Lindung
45.93
Total
913.37
Sumber: RTRW Kota Sukabumi 2022
e. Kebencanaan
Berdasarkan data kebencanaan Kota Sukabumi, terdapat tiga potensi
bencana alam yakni gempa bumi, gerakan tanah dan aliran lahar. Rawan bencana
gempa bumi di Kota Sukabumi termasuk kedalam klasifikasi rawan gempa bumi
tinggi (seluruhnya), kemudian untuk rawan bencana gerakan tanah di Kota
Sukabmi terbagi ke dalam tiga klasifikasi yaitu sangat rendah, rendah, dan
menengah (Widodo, Hepta, & Fairuz, 2017). Kemudian terkait rawan bencana
aliran lahar rombakan terdapat di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cibeureum,
Gunungpuyuh, dan Warudoyong.
Tabel 9. Kebencanaan Kota Sukabumi
Kecamatan
Kelas Bencana Gerakan Tanah (Ha)
Aliran Lahar
Gempa Bumi
Sangat Rendah
Rendah
Menengah
Baros
69,40
352,22
136,59
-
558,22
Cibeureum
-
873,70
2,46
37,19
913,37
Cikole
-
506,17
114,64
-
620,81
Citamiang
41,50
355,95
2,95
-
400,40
Gunungpuyuh
-
414,74
68,12
30,72
513,60
Lembursitu
603,63
331,62
134,90
-
1070,16
Warudoyong
31,29
657,71
-
67,38
756,39
Sumber: RTRW Kota Sukabumi 2022
Strategi Arahan Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan
Kota Baru
Hasil analisa SWOT yang dilakukan di Kecamatan Cibeureum khususnya yang
berhubungan dengan strategi pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai Pusat
Pelayanan Kota akan digambarkan melalui kondisi internal dan eksternal (Djuwendah,
Hapsari, Renaldy, & Saidah, 2013; Primadona & Rafiqi, 2019), yang merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi strategi arah pengembangan Kecamatan Cibeureum.
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3109
Kemudian dalam hal pembobotan pada analisa SWOT ini menggunakan 3 pakar
(responden) yang merupakan ahli dan juga perwakilan dari instansi terkait.
Tabel 10. Matriks Penilaian Skor Analisis SWOT dari Faktor Internal dan
Eksternal
Faktor Internal (Strength & Weakness)
Faktor Strategis
Kode
Bobot
Rating
Skor
S
Kecamatan Cibeureum diarahkan sebagai Pusat Pelayanan Kota Baru (S)
S1
0.11
4.00
0.44
Perwujudan kawasan yang memiliki nilai strategis dari aspek pertumbuhan ekonomi dan
aspek sosial di Kecamatan Cibeureum (S)
S2
0.10
3.67
0.38
Pengembangan pusat belanja ke wilayah pengembangan PPK Cibeureum (S)
S3
0.10
3.33
0.32
Pembangunan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) (S)
S4
0.10
3.33
0.34
Pembangunan pasar induk yang terpadu di Kecamatan Cibeureum (S)
S5
0.10
3.00
0.31
Adanya Rencana Stasiun Penumpang baru di Kecamatan Cibeureum (S)
S6
0.08
3.00
0.24
Pembangunan terminal barang yang terintegrasi dengan stasiun kereta api dan terminal
angkutan umum di Wilayah PPK baru (S)
S7
0.08
3.00
0.24
Banyak teresedia lahan (Kaw. Budidaya) yang belum terbangun (S)
S8
0.10
4.00
0.41
Secara kemampuan lahan, baik untuk pengembangan (S)
S9
0.11
4.00
0.44
Secara kelerengan, mayoritas berada di 0-2% (S)
S10
0.11
4.00
0.44
Total
1.00
35.33
3.57
W
Kecamatan Cibeureum sebagai kecamatan yang memiliki fasilitas umum dan sosial
terendah (hierarki 5) di Kota Sukabumi (W)
W1
0.09
1.67
0.16
Belum terepenuhinya fasilitas pemerintahan seperti pos pemadan kebakaran (W)
W2
0.09
1.67
0.16
Belum terepenuhinya fasilitas pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMA (W)
W3
0.09
1.67
0.16
Belum terepenuhinya fasilitas kesehatan seperti posyandu, praktik dokter, apotik (W)
W4
0.08
1.67
0.14
Belum terpenuhinya fasilitas perdagandan dan jasa seperti pasar, bank, toko (W)
W5
0.09
1.67
0.16
Belum terpenuhinya fasilitas olahraga seperti lapangan olahraga (W)
W6
0.09
1.67
0.16
Harga lahan semakin tinggi (W)
W7
0.13
3.00
0.38
Terdapat potensi rawan bencana gempa bumi tinggi dan gerakan tanah rendah (W)
W8
0.12
3.00
0.35
Akses transportasi umum yang minim (W)
W9
0.12
2.33
0.27
Adanya 34% lahan LSD di Kecamatan Cibeureum (W)
W10
0.08
2.33
0.20
Total
1.00
20.67
2.12
Faktor Eksternal (Opportunity & Threats)
Faktor Strategis
Kode
Bobot
Rating
Skor
O
Kota Sukabumi, diarahkan untuk pengembangan perdagangan dan jasa yang mendukung
fungsi PKW Sukabumi (O)
O1
0.36
4.00
1.43
Adanya akses jalan Tol Bocimi yang berada di sebelah utara Kecamatan Cibeureum (O)
O2
0.31
3.33
1.03
Adanya rencana reaktivasi Jalur Kereta Api Sukabumi-Cianjur-Bandung (O)
O3
0.33
3.67
1.22
Total
1.00
11.00
3.68
T
Distribusi penduduk yang masif akibat dibukanya jalan tol dan jalur ganda kereta api (T)
T1
0.21
2.67
0.57
Bangkitan lalu lintas yang padat akibat jalan Tol (T)
T2
0.26
2.67
0.70
Terdapat potensi bencana aliran lahar rombakan yang berasal dari Kabupaten Sukabumi
(Gunung Gede) (T)
T3
0.21
2.33
0.50
Terdapat potensi bencana Sesar Cimandiri yang berada di wilayah selatan Kota Sukabumi
(T)
T4
0.31
3.33
1.03
Total
1.00
11.00
2.80
Sumber: Hasil Analisis 2024
Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS di atas, jumlah nilai akhir indikator strategi
internal (kekuatan dan kelemahan) pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat
pelayanan kota adalah 1,45 (kondisi kuat/strengths), sedangkan nilai total indikator
strategi eksternal (peluang dan ancaman) adalah 0,88 (kondisi berpeluang/oppotunities).
Sehingga terdapat kesimpulan bahwa pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai
pusat pelayanan kota adalah kuat dan memiliki peluang di masa yang akan datang.
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3110 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Strategi pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat pelayanan kota berada
pada kuadran I dengan strategi yang dapat dilakukan adalah strategi
agresif/pengembangan (Sitorus, 2019).
Tabel 11. Matriks SWOT Alternatif Strategi Pengembangan Kecamatan
Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota
Kekuatan (S):
Kelemahan (W):
1. Kecamatan Cibeureum
diarahkan sebagai Pusat
Pelayanan Kota Baru
2. Perwujudan kawasan yang
memiliki nilai strategis dari
aspek pertumbuhan ekonomi
dan aspek sosial
3. Pengembangan pusat belanja
ke wilayah pengembangan
PPK Cibeureum
4. Pembangunan Kawasan
Transit Oriented
Development (TOD)
5. Pembangunan pasar induk
yang terpadu di Kecamatan
Cibeureum
6. Adanya Rencana Stasiun
Penumpang baru di
Kecamatan Cibeureum
7. Pembangunan terminal
barang yang terintegrasi
dengan stasiun kereta api
dan terminal angkutan
umum di Wilayah PPK baru
8. Banyak teresedia lahan
(Kaw. Budidaya) yang
belum terbangun
9. Secara kemampuan lahan,
baik untuk pengembangan
10. Secara kelerengan,
mayoritas berada di 0-2%
1. Kecamatan Cibeureum
sebagai kecamatan yang
memiliki fasilitas umum dan
sosial terendah (hierarki 5)
dari seluruh kecamatan yang
ada di Kota Sukabumi
2. Belum terepenuhinya fasilitas
pemerintahan seperti pos
pemadan kebakaran
3. Belum terepenuhinya fasilitas
pendidikan seperti TK, SD,
SMP, SMA
4. Belum terepenuhinya fasilitas
kesehatan seperti posyandu,
praktik dokter, apotik
5. Belum terpenuhinya fasilitas
perdagandan dan jasa seperti
pasar, bank, toko
6. Belum terpenuhinya fasilitas
olahraga seperti lapangan
olahraga
7. Harga lahan semakin tinggi
8. Terdapat potensi rawan
bencana gempa bumi tinggi
dan gerakan tanah rendah dan
LSD
9. Akses transportasi umum yang
minim
10. Adanya 34% lahan LSD di
Kecamatan Cibeureum
Peluang (O):
Strategi S-O
Strategi W-O
1. Kota Sukabumi, diarahkan untuk
pengembangan perdagangan dan jasa yang
mendukung fungsi PKW Sukabumi
2. Adanya akses jalan Tol Bocimi yang berada di
sebelah utara Kecamatan Cibeureum
3. Adanya rencana reaktivasi Jalur Kereta Api
Sukabumi-Cianjur-Bandung
1. Implementasi kebijakan
RDTR di Kecamatan
Cibeureum yang berorientasi
kepada aspek pertumbuhan
ekonomi dan aspek sosial
yang memenuhi kriteria
PKW dan PPK (S
1
, S
2
, O
1
)
2. Efisiensi pembiayaan
pembangunan guna
percepatan pembangunan
(S
3
, S
4
, S
6
, S
7,
S
8
, S
9
, S
10
, O2,
O
3
)
1. Memenuhi kebutuhan fasilitas
umum dan sosial yang
memiliki skala pelayanan
regional dan kabupaten/kota
(W
1
, W
2
, W
3
, W
4
, W
5
, W
6
,
O
1
)
2. Pembangunan fasilitas umum
dan sosial yang berorientasi
pada rawan bencana gempa
dan gerakan tanah (W
8
, O
1
)
3. Pemerintah membuat
kebijakan baru terkait arahan
peruntukan LSD di kawasan
perkotaan (W
10
)
Ancaman (T):
Strategi S-T
Strategi W-T
1. Distribusi penduduk yang masif akibat
dibukanya jalan tol dan jalur ganda kereta api
2. Bangkitan lalu lintas yang padat akibat jalan
tol
1. Segala pembangunan yang
akan dilakukan di Kecamatan
Cibeureum harus berorientasi
kepada rawan bencana aliran
1. Menyediakan permukiman yang
layak huni dan terjangkau (W
7
,
T
1
)
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3111
3. Terdapat potensi bencana aliran lahar
rombakan yang berasal dari Kabupaten
Sukabumi (Gunung Gede)
4. Terdapat potensi bencana Sesar Cimandiri
yang berada di wilayah selatan Kota
Sukabumi
lahar dan sesar (S
2
, S
3
, S
4
, S
5
,
S
6
, S
7
, T
3
, T
4
)
2. Memperluas daya jangkau
mobilitas masyarakat (S
3
, S
4
,
S
5
, S
6
, S
7
, T
1
, T
2
)
Sumber: Hasil Analisis 2024
Berdasarkan hasil analisa SWOT, strategi pengembangan Kecamatan Cibeureum
sebagai Pusat Pelayanan Kota mengerucut kepada 5 aspek utama yaitu aspek kebijakan,
pembiayaan pembangunan, manajemen transportasi, permukiman, dan pembangunan
berwawasan lingkungan (bencana) (Syahza, 2013). Berdasarkan 5 aspek utama tersebut,
maka penulis memberikan beberapa strategi pengembangan diantaranya:
Strategi S-O
1. Implementasi kebijakan RDTR di Kecamatan Cibeureum yang berorientasi kepada
aspek pertumbuhan ekonomi dan aspek sosial yang memenuhi kriteria PKW dan
PPK (S1, S2, O1)
a. Pembuatan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk Kecamatan
Cibeureum, sehingga perencanaan bisa lebih terstruktur dan detail.
b. Pembuatan dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di
wilayah strategis Kecamatan Cibeureum seperti exit tol, kawasan transportasi
(terminal penumpang baru, terminal barang, stasiun baru), kawasan pasar induk.
2. Efisiensi pembiayaan pembangunan guna percepatan pembangunan (S3, S4, S6, S7,
S8, S9, S10, O2, O3)
a. Mengundang daya tarik investor yang memiliki ketertarikan melakukan
pembangunan di Kecamatan Cibeureum seperti pembangunan pusat perbelanjaan
(swalayan), pasar induk, kawasan TOD, perumahan layak huni dan aspek strategis
lainnya sehingga pembangunan bisa terimplementasikan lebih cepat
Strategi W-O
1. Memenuhi kebutuhan fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan
regional dan kabupaten/kota (W1, W2, W3, W4, W5, W6, O1)
a. Melakukan percepatan pembangunan pada sektor fasilitas perdagangan dan jasa
yang melayani skala regional seperti pembangunan pasar induk.
b. Melakukan percepatan pembangunan pada sektor fasilitas umum dan sosial yang
melayani skala kabupaten/kota seperti pemenuhan kebutuhan pos pemadam
kebakaran, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga.
2. Pembangunan fasilitas umum dan sosial yang berorientasi pada rawan bencana
gempa dan gerakan tanah (W8, O1)
a. Pada pembangunan fasilitas umum dan sosial selanjutnya harus berorientasi
kepada rawan bencana gempa dan rawan bencana gerakan tanah dengan
membangun bangunan yang memiliki ketahanan kontruksi dalam menghadapi
gempa dan juga adanya ruang evakuasi bencana, sehingga dapat meminimalisir
risiko pasca bencana
3. Pemerintah membuat kebijakan baru terkait arahan peruntukan LSD di kawasan
perkotaan (W10)
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3112 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
a. Didalam penyusunan RDTR, khusus di Kecamatan Cibeureum secara garis besar
diarahkan untuk kegiatan utama sebagai kawasan budidaya yaitu pusat
perekonomian. Karena Kota Sukabumi merupakan tipikal perkotaan yang
kegiatan utamanya adalah perekonomian bukan pertanian.
b. Apabila LSD tidak memungkinkan untuk alih fungsi, maka startegi selanjutnya
adalah bagaimana pemerintah membuat kebijakan pembangunan yang berorientasi
kepada pembangunan vertikal.
Strategi S-T
1. Segala pembangunan yang akan dilakukan di Kecamatan Cibeureum harus
berorientasi kepada rawan bencana aliran lahar dan sesar (S2, S3, S4, S5, S6, S7, T3,
T4)
a. Pembangunan seperti pasar induk baru, stasiun baru, terminal baru, kawasan
perumahan, yang khusus terletak di Kecamatan Cibeureum harus benar benar
memperhatikan potensi bencana seperti aliran lahar rombakan dan sesar, sehingga
perlu adanya perhatian khusus terkait zona zona mana yang sebaiknya tidak
dilakukan pembangunan yang dekat dengan potensi bencana tersebut dan juga
perlu adanya ruang evakuasi bencana, sehingga dapat meminimalisir risiko pasca
bencana
2. Memperluas daya jangkau mobilitas masyarakat (S3, S4, S5, S6, S7, T1, T2)
a. Dengan adanya rencana pemindahan pusat perbelanjaan di Kecamatan
Cibeureum, sistem transportasi yang berorientasi kepada transit (TOD) perlu di
implementasikan, sehingga seluruh wilayah strategis yang ada di Kecamatan
Cibeureum maupun antar pusat kota lain (Kecamatan Cikole dan Kecamatan
Sukaraja) bisa diakses dengan mudah. Dengan sistem TOD ini juga dapat
meminimalisir akibat dari masif nya kendaraan yang keluar dari exit tol maupun
stasiun
Strategi W-T
1. Menyediakan permukiman yang layak huni dan terjangkau (W7, T1)
a. Dengan berbagai pembangunan yang ada di Kecamatan Cibeureum dan juga
banyaknya sektor industry dan pariwisata di Kabupaten Sukabumi, maka
pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cibeureum diprediksi akan semakin masif,
berdasarkan hal tersebut diperlukan penyediaan permukiman yang layak huni dan
terjangkau
b. Implementasi dari dokumen RP3KP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil analisa kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana dan juga hierarki
perkotaan maka Kecamatan Cibeureum dinilai masih perlu adanya pemenuhan kebutuan
fasilitas sarana dan prasarana seperti fasilitas pemerintahan, fasilitas pendidikan,
fasilitas kesehatan, fasilitas perdagangan dan jasa, dan fasilitas olahraga. Sehingga dari
kurangnya kebutahan fasilitas tersebut Kecamatan Cibeureum berdasarkan analisa
skalogram dinilai menempati heirarki kota paling rendah. Berdasarkan hasil analisa
Strategi Pengembangan Kecamatan Cibeureum Sebagai Pusat Pelayanan Kota di Kota
Sukabumi.
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3113
identifikasi kebijakan dan permasalahan ruang dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan
Cibeureum ada berbagai rencana pembangunan yang mendukung untuk terwujudnya
pusat pelayanan kota (PPK), namun disisi lain ada permasalahan terkait ruang seperti
banyaknya lahan LSD dan juga kawasan rawan bencana. Berdasarkan hasil analisa
SWOT, jumlah nilai akhir indikator strategi internal (kekuatan dan kelemahan)
pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat pelayanan kota adalah 1,45
(kondisi kuat/strengths), sedangkan nilai total indikator strategi eksternal (peluang dan
ancaman) adalah 0,88 (kondisi berpeluang/oppotunities). Dengan hasil tersebut strategi
pengembangan Kecamatan Cibeureum sebagai pusat pelayanan kota berada pada
kuadran I dengan strategi yang dapat dilakukan adalah strategi agresif/pengembangan.
Strategi tersebut secara garis besar mengerucut kepada 5 aspek utama yaitu: aspek
kebijakan, pembiayaan pembangunan, manajemen transportasi, permukiman, dan
pembangunan berwawasan lingkungan (bencana). Hal ini di dukung juga dengan Kota
Sukabumi yang memiliki Competitive Advantage dan Comparative Adventage. Untuk
penjelasan lebih jelasnya terdapat pada sub bab analisis SWOT.
BIBLIOGRAFI
Afridhal, Muhammad. (2017). Strategi pengembangan usaha roti tanjong di kecamatan
samalanga kabupaten bireuen. Jurnal Sains Pertanian, 1(3), 210812.
Djuwendah, Endah, Hapsari, Hepi, Renaldy, Eddy, & Saidah, Zumi. (2013). Strategi
pengembangan daerah tertinggal di Kabupaten Garut. Sosiohumaniora, 15(2),
167177.
Faidat, Nur, & Khozin, Muhammad. (2018). Analisa strategi pengembangan kota pintar
(smart city): studi kasus kota Yogyakarta. JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan):
Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 3(2), 171180.
Juliansyah, Eris. (2017). Strategi pengembangan sumber daya perusahaan dalam
meningkatkan kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi. Jurnal Ekonomak, 3(2), 19
37.
Noviyanti, Dian, Emma Pravitasari, A., & Sahara, Sahara. (2020). Analisis
perkembangan wilayah provinsi jawa barat untuk arahan pembangunan berbasis
wilayah pengembangan. Jurnal Geografi, 12(01), 280.
Nurdiani, Nina. (2014). Teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan.
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 1110
1118.
Primadona, Yayang, & Rafiqi, Yusep. (2019). Analisis swot pada strategi persaingan
usaha minimarket madina purbaratu kota tasikmalaya. Jurnal Ekonomi Syariah,
4(1).
Rachmawati, Rini. (2018). Pengembangan Perkotaan d: alam Era Teknologi Informasi
dan Komunikasi. UGM PRESS.
Rumengan, Michael Rinaldi Clipper, Kindangen, Jefrey I., & Takumansang, Esli D.
(2019). Analisis ketersediaan dan kebutuhan fasilitas sosial di Kota Kotamobagu.
Spasial, 6(2), 375387.
Sadarudin, Muhamad, & Syaf, Hasbullah. (2023). Analisis Kebutuhan Sarana di
Kecamatan Nambo. Jurnal Perencanaan Wilayah, 8(2), 128138.
Sitorus, Santun R. P. (2019). Penataan ruang. PT Penerbit IPB Press.
Syahza, Almasdi. (2013). Strategi pengembangan daerah tertinggal dalam upaya
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
3114 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
percepatan pembangunan ekonomi pedesaan.
Tumanduk, Brandon Ridle Julio. (2021). Kewenangan Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Terhadap Penyelesaian Perkara Pertanahan Ditinjau Dari Peraturan
Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun
2016 Tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan. LEX ADMINISTRATUM, 9(2).
Wahyuni, Sri, Sulardiono, Bambang, & Hendrarto, Boedi. (2015). Strategi
pengembangan ekowisata mangrove wonorejo, kecamatan rungkut surabaya.
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 4(4), 6670.
Widodo, Tri, Hepta, Yoga, & Fairuz, Hana. (2017). Aplikasi sistem informasi geografis
dan penginderaan jauh untuk zonasi kerawanan bencana gempa bumi sesar
lembang. Jurnal Dialog Dan Penanggulangan Bencana, 8(1), 5468.
Copyright holder:
Abdurahman Ibnu Sopian, Janthy Trilusianthy Hidayat, Rudi Mahmud Zafrullah
(2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: