How to cite:
Putri Ayu Marshinta Wulandari, Juli Yani, Ismail Marzuki (2024) Penerapan Model Pailkem Dan
Teknik Teratai Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI
Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti Waena (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
PENERAPAN MODEL PAILKEM DAN TEKNIK TERATAI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA
SISWA KELAS XI SOSIAL IV SMA YPPK TARUNA BAKTI WAENA.
Putri Ayu Marshinta Wulandari, Juli Yani, Ismail Marzuki
Universitas Muhammadiyah Tangerang, Indonesia
Abstrak
Pembelajaran bahasa dikenal adanya empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen ini
memiliki saling keterkaitan antara satu dan lainnya dan tidak dapat dipisahkan.
Kemampuan menulis memberikan makna yang penting untuk berkomunikasi secara
tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari. Untuk meningkatkan kemampuan
menulis, dalam penelitan ini digunakan tenik Teratai dengan model Pailkem. Melihat
kemampuan menulis siswa kelas XI Sosial 4 SMA YPPK Taruna Bakti masih
tergolong rendah, maka penelitian ini sangat perlu untuk dilakukan. Permasalahan yang
terungkap adalah siswa belum berani tampil mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya
dalam menulis naskah drama. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tiga siklus. Tiap siklus
dilakukan secara bertahap yang terdiri dari empat tahap yaitu, (1) perencanaan, (2)
tindakan, pengamatan (observasi) dan, (4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas XI Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti. Data penelitian diambil dengan tes dan
nontes. Pengambilan data melalui tes yaitu paktek menulis naskah drama, sedangkan
pengambilan data melalui nontes berupa lembar observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian, pembelajaran kemampuan menulis siswa menggunakan teknik
Teratai dan Pailkem, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil belajar
siswa pada penelitian awal prasiklus yang hanya mencapai 66,12%. Pada siklus I
peningkatan kemampuan menulis siswa mencapai 71,70%, dan siklus II tingkat
kemampuan menulis naskah drama 81, 03%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
tingkat kemampuan menlis naskah drama siswa mengalami peningkatan setelah
menggunakan teknik Teratai dan model Pailkem..
Kata kunci: menulis, drama, Teknik Teratai, Model Pailkem
Abstract
Language learning is known to have four components of language skills, namely
listening, speaking, reading, and writing skills. These four components are interrelated
with each other and cannot be separated. The ability to write gives meaning that is
important for communicating indirectly in daily life. To improve writing skills, in this
research, the Lotus technique with the Pailkem model was used. Seeing that the writing
ability of students in grade XI Social 4 of SMA YPPK Taruna Bakti is still relatively
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Penerapan Model Pailkem Dan Teknik Teratai Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis
Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti Waena
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 2981
low, this research is very necessary to be carried out. The problem that was revealed
was that students did not dare to come forward and express their ideas in writing drama
scripts. This research is a classroom action research. The actions carried out in this
study include three cycles. Each cycle is carried out in stages consisting of four stages,
namely, (1) planning, (2) action, observation and, (4) reflection. The subject of this
research is a student of class XI Social IV SMA YPPK Taruna Bakti. The research data
was taken by test and non-test. Data collection through tests is the writing of drama
scripts, while data collection is through non-test in the form of observation sheets and
documentation. Based on research, the learning of students' writing skills using the
Lotus and Pailkem techniques has improved when compared to the learning outcomes
of students in the initial pre-cycle research which only reached 66.12%. In the first
cycle, the increase in students' writing ability reached 71.70%, and in the second cycle,
the level of drama script writing ability was 81.03%. Thus, it can be concluded that the
level of students' ability to edit drama scripts has increased after using the Lotus
technique and the Pailkem model.
Keywords: writing, drama, Lotus Technique, Pailkem Model
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal (Abd Rahman, Munandar, Fitriani, Karlina, & Yumriani, 2022; Wahyudin
& Zohriah, 2023). Usaha sadar itu tidak boleh lepas dari lingkungan peserta didik berada,
karena peserta didik hidup tidak terpisah dalam lingkungannya. Dari lingkunganlah
seorang anak memperoleh beraneka ragam pengetahuan. Salah satunya dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran menulis naskah drama (Abd &
Sri, 2013).
Pembelajaran menulis di SMA, khususnya pada kelas XI, banyak ragamnya. Salah
satunya adalah menulis naskah drama yang terdapat pada KD 16.1 yaitu, mendeskripsikan
perilaku manusia melalui dialog naskah drama. Kompetensi ini menuntut siswa untuk
memahami bagaimana cara menulis naskah drama yang baik, dengan menggunakan
bahasa yang sesuai untuk mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog,
menghidupkan konflik, dan memunculkan penampilan (performance) (Ati, 2021; Faisal
& Leiliyanti, 2020).
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di SMA YPPK Taruna Bakti, Khususnya
kelas XI Sosial 4 selama peneliti mengikuti pengalaman lapangan (PPL), ditemukan
bahwa menulis kerap kali menjadi suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat
respon yang baik dari siswa. Siswa tampak mengalami kesulitan ketika guru memberikan
pembelajaran keterampilan menulis. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, diketahui bahwa pembelajaran menulis
naskah drama kurang diminati oleh siswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran menulis
sering kali menjadi sesuatu yang menakutkan bagi siswa. Semuanya terjadi karena
kemampuan siswa dalam menggali imajinasi sangatlah terbatas.
Putri Ayu Marshinta Wulandari, Juli Yani, Ismail Marzuki
2982 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Ditinjau dari cara mengajar guru, terdapat beberapa kesulitan yang dialami oleh
siswa. Guru hanya menerangkan materi tentang menulis naskah drama saja. Setelah itu,
guru langsung menyuruh siswa untuk menulis sendiri naskah drama tanpa memberikan
contoh membuat naskah drama. Guru sebagai fasilitator juga kurang memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai contoh dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa
menjadi kurang aktif dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru.
Menurut Nurdin, (2022) strategi pembelajaran PAILKEM merupakan salah satu
strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Strategi pembelajaran yang menggunakan lingkungan adalah salah satu trategi yang
mendorong siswa agar belajar tidak tergantung dari apa yang ada dalam buku yang
merupakan pegangan guru. Di samping itu, sesuai dengan pendekatan PAILKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), guru
harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata sesuai dengan yang dialaminya
sehari-hari.
Secara ideal, guru dalam implementasinya harus mampu memilih dan menerapkan
model, metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi
sehingga mampu mengembangkan daya nalar siswa secara optimal. Dengan demikian,
dalam pembelajaran guru tidak hanya terpaku dengan pembelajaran di dalam kelas, tetapi
juga harus mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode yang variatif (Waluyati,
2020). Selama ini lingkungan tempat belajar siswa jarang digunakan sebagai media
pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti berupaya menciptakan pembaharuan dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis naskah drama.
Peneliti berusaha menggunakan suatu metode pembelajaran yang diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan menulis. Salah satu metode yang diharapkan mampu
meningkatkan keterampilan menulis siswa tersebut adalah metode Teratai dengan
memanfaatkan lingkungan.
Teknik Teratai merupakan pengembangan dari metode belajar secara kontekstual
Nadia & Agusdianita, (2023), artinya siswa didorong melakukan pembelajaran dengan
meng-hubungkannya dengan pengalamannya sendiri. Dalam teknik Teratai terdapat tiga
hal pokok yang merupakan perincian dari tahapan-tahapan pembelajarannya. Adapun
tahapan-tahapannya Ter- terjun, At- amati, Ai- rangkai antara lain: 1) pembelajaran
dilakukan di luar kelas (terjun ke alam terbuka), 2) pembelajaran dilakukan dengan
mengamati objek di alam terbuka, yaitu sebagai kegiatan pengumpulan bahan yang akan
dijadikan bangunan drama, 3) siswa merangkai atau menyusun bahan-bahan yang berupa
sifat dan karakteristik benda yang diamati ke dalam sebuah barisan dialog atau
keseluruhan isi drama. Dengan demikian, penggunaan teknik ini akan menuntut siswa
untuk berpikir aktif dan imajinatif dalam menuangkan apa yang ia lihat dan ia dengarkan.
Teratai juga dapat membantu siswa untuk mengalirkan secara bebas apapun yang telah
tersimpan dalam pikirannya dalam bentuk tulisan, (http://sagoro-
indo.blogspot.com/2008).
Penerapan Model Pailkem Dan Teknik Teratai Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis
Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti Waena
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 2983
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar menjadi alternatif setrategi
pembelajaran untuk memberikan kedekatan teoritis dan praktis bagi pengembangan hasil
belajar siswa secara optimal. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
merupakan bentuk pembelajaran yang berpihak pada pembelajaran melalui penggalian
dan penemuan (experiencing) serta keterkaitan (relating) antara materi pelajaran dengan
konteks pengalaman kehidupan nyata. Pada pembelajaran dengan strategi ini guru
bertindak sebagai pelatih metakognitif, yaitu membantu siswa dalam menemukan materi
belajar, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan naskah drama
dan penampilan hasil dalam bentuk presentasi.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang diharapkan sebagaimana bahasan di atas,
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pailkem dan Teknik
Teratai untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama pada Siswa Kelas XI
Sosial 4 SMA YPPK Taruna Bakti Waena.
METODE PENELITIAN
Setingan penelitian ini berpatokan pada beberapa sumber yang dituliskan oleh
para pakar tenama yang ahli dalam PTK(Susilo, Chotimah, & Sari, 2022) . Salah
sumber yang dipakai menjadi pedoman penelitian ini adalah Malik Iskandar. Iskandar,
(2011) membagi setingan penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi: tempat atau
lokasi penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK.
Secara umum, PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang, empat
bagian utama yang ada dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Pelaksanaan PTK merupakan kegiatan
kolaborasi anatara peneliti, praktisi (peneliti, dosen, dan pendidik yang lainnya) yang
melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran (Saharuni, 2022). Dari penjelasan
ini, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:
1. PTK merupakan penelitian yang mengikut sertakan secara aktif peran guru, dosen,
peneliti, dan peserta didik dalam berbagai Tindakan
2. Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran, dan evaluasi) dilakukan berdasrkan
pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna
melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.
3. Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan
segera dan dilakukan secara praktis. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya PTK
dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang. Mencakup empat langkah sebagai
berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
4. Instrument penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
tindakan kelas ini, berupa instrumaen tes dan nontes. Tes merupakan suatu bentuk
pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa. Jawaban yang
diberikan siswa terhadap pertanyaan itu dianggap sebagai informasi terpercaya yang
mencerminkan kemampuan siswa tersebut. Informasi tersebut dinyatakan sebagai
Putri Ayu Marshinta Wulandari, Juli Yani, Ismail Marzuki
2984 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
masukan yang penting untuk mempertimbangkan siswa tersebut, Nurkanca
(Nurkancana, 2011).
Berdasarkan pernyataan ahli atau pakar diatas, maka dalam penelitian ini
instrumen tes digunakan untuk mengungkapkan data tentang kemampuan menulis
naskah drama siswa dengan menggunakan teknik Teratai. Bentuk instrumen tes, yaitu
berupa pemberian tugas kepada siswa dalam bentuk LKS untuk membuat dialog-dialog
singkat dengan teknik Teratai. Selanjutnya, dari dialog-dialog singkat tersebut
dikembangkan menjadi sebuah naskah drama.
Data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran dianalisis menggunakan
presentase sederhana. Penilaian yang digunakan dalam tes adalah skala 0-100.
Penskoran data final, Burhan Nurgiantoro.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian penggunaan teknik Teratai dan pemanfaatan lingkungan sebagai
media dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa. Hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini, bersumber dari kegiatan menulis naskah drama siswa
kelas XI sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti. Penelitan ini dilakukan melalui dua siklus
tindakan pembelajaran yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Uraian tersebut membahas antara lain: (1) peningkatan hasil belajar siswa kelas
XI Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti dan (2) keberhasilan pengajaran, melalui
pemanfaatan lingkungan sekolah disertai dengan penggunaan teknik Teratai khususnya
menulis naskah drama.
Desain Pembelajaran Menulis Naskah Drama dengan Model Pailkem dan Teknik
Teratai
Desain pembelajaran adalah rancangan suatu pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu dengan hasil yang diinginkan (Khoerunnisa & Aqwal, 2020; Magdalena,
Syaifulloh, & Salsabila, 2024). Begitu juga dalam penelitian tindakan kelas yang
dilakukan ini, memiliki dua tujuan utama yang harus dicapai. Salah satu tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, mendesain pembelajaran dengan model
Pailkem dan teknik Teratai untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Melalui desain pembelajaran seperti ini, jika diterapkan disekolah khususnya pada
pembelajaran menulis, diharapkan dapat mengubah pandangan siswa tentang
pembejaran menulis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran
akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Hasil desain pembelajaran dapat
terlihat pada beberapa tahapan yaitu, tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Melalui
tahapan tindakan desain pembelajaran ini, hasil yang diperolah dengan masing-masing
persentasi benar-benar akan terlihat jelas perbendingannya.
Prasiklus
Prasiklus, merupakan tahapan awal dalam penelitian tindakan kelas (Ria, Awe, &
Laksana, 2023). Pada tahapan ini, dimaksudkan untuk mengetahui pemerolehan hasil
belajar siswa khususnya menulis naskah drama. Prasiklus ini dilakukan dengan
menggunakan teknik dan model pembelajaran yang biasa dilakukan, tanpa menggunaka
model Pailkem dan teknik Teratai. Setelah dilakuan prasiklus ini, diperoleh hasil
Penerapan Model Pailkem Dan Teknik Teratai Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis
Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti Waena
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 2985
menulis naskah drama siswa kurang memuaskan. Penyebabnya adalah kurangnya minat
belajar siswa karena, proses pembelajaran sangat monoton dan tidak berfariasi.
Nilai prasiklus penulisan naskah drama tanpa menggunakan teknik Teratai dan
model Pailkem, persentase kelulusan sebesar 66,12%. Hasil frekuensi persentasi nilai
prasiklus hanya mencapai 66,12%. Pemerolehan kategori nilai ketuntasan, hanya
mampu dicapai oleh 11 orang dari 24 siswa yang mengikuti pembelajaran menulis
naskah drama. Pemerolehan nilai tersebut dapat digolongkan dalam ketegori Kurang
Baik. Namun setelah dilakukan penerapan Teknik Teratai dan Pailkem, nilai siklus
tersebut meningkat menjadi 71,70%. Sehingga asilnya dapat dikatakan memuaskan
KESIMPULAN
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar menjadi alternatif setrategi
pembelajaran untuk memberikan kedekatan teoritis dan praktis bagi pengembangan
hasil belajar siswa secara optimal. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar,
merupakan bentuk pembelajaran yang berpihak pada pembelajaran melalui penggalian
dan penemuan (experiencing) serta keterkaitan (relating) antara materi pelajaran dengan
konteks pengalaman kehidupan nyata.
Pengembangan dari metode belajar secara kontekstual, dapat diwujudkan dengan
penggunaan teknik Teratai, artinya siswa didorong melakukan pembelajaran dengan
menghubungkannya dengan pengalamannya sendiri. Pada pembelajaran dengan strategi
ini, guru bertindak sebagai pelatih metakognitif yaitu membantu siswa dalam
menemukan materi belajar, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dalam
pembuatan naskah drama dan penampilan hasil dalam bentuk presentasi.
Berdasarkan latar belakan masalah, rumusan masalah, hasil penelitian, dan
pembahasan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah
drama siswa kelas XI Sosial IV SMA YPPK Taruna Bakti mengalami perubahan.
Perubahan tersebut, berupa peningkatan hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran
menulis naskah drama, diubah dengan menggunakan model Pailkem dan teknik Teratai.
Peningkatan ini terjadi secara bertahap, berupa tindakan siklus I dan siklus II, di tinjau
dari setiap prasiklus yang telah dilaksanakan
Hasil yang diperoleh, menujukkan bahwa kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XI Sosial IV SMA Taruna Bakti, mengalami peningkatan dari siklus I
hingga siklus II. Tentunya hasil yang diperoleh siswa, disebabkan adanya perubahan
sikap yang terjadi pada proses pembelajaran berlangsung. Teknik dan model
pembelajaran yang digunakan pun, turut berperan penting dalam proses perubahan
peningkatan hasil pembelajaran ini. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
kemampuan menulis ini, berupa waktu, sikap belajar siswa, dan situasi. Namun dengan
adanya reflekasi, maka semua kendala itu dapat teratasi dan akhirnya hasil yang dicapai
peneliti menjadi maksimal, atau sesuai dengan yang diharapkan.
BIBLIOGRAFI
Abd, Ibrahim Syukur, & Sri, Wahyuni. (2013). Perencanaan Pembelajaran Bahasa
Berkarakter. Bandung: PT Refika Aditama.
Abd Rahman, B. P., Munandar, Sabhayati Asri, Fitriani, Andi, Karlina, Yuyun, &
Putri Ayu Marshinta Wulandari, Juli Yani, Ismail Marzuki
2986 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Yumriani, Yumriani. (2022). Pengertian pendidikan, ilmu pendidikan dan unsur-
unsur pendidikan. Al-Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 2(1), 18.
Ati, Sarmina. (2021). Pemanfaatan Sastra Lisan Dolabololo dalam Pembelajaran
Menulis Puisi di SMA. KOHERENSI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia, 1(1), 5264.
Faisal, Abdul Haris, & Leiliyanti, Eva. (2020). Media Pembelajaran Menulis Puisi
Berbasis Aplikasi Android Untuk Siswa Sma. Kwangsan: Jurnal Teknologi
Pendidikan, 8(1), 117.
Iskandar, Abdul Malik. (2011). Komunikasi Interpersonal Penasehat Akademik
Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Di STIKES Mega Rezky Makassar. Jurnal
Matematika, Statistika Dan Komputasi, 177182.
Khoerunnisa, Putri, & Aqwal, Syifa Masyhuril. (2020). ANALISIS Model-model
pembelajaran. Fondatia, 4(1), 127.
Magdalena, Ina, Syaifulloh, Akhmad, & Salsabila, Annisa. (2024). Asumsi Dasar dan
Desain Pembelajaran. Sindoro: Cendikia Pendidikan, 2(5), 4150.
Nadia, Nadia Safitri, & Agusdianita, Neza. (2023). Pengaruh Model Kontekstual Teknik
Teratai terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Kota Bengkulu.
JURIDIKDAS: Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 6(2), 175180.
Nurdin, Afia. (2022). Penerepan Model Pembelajaran Talking Stick dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Kelas V SDI Ende 7 Tahun pelajaran
2019/2020. Jurnal Literasi: Pendidikan Dan Humaniora, 7(1), 2834.
Nurkancana, Wayan. (2011). Pokok-pokok Ajaran Agama Hindu. Denpasar: Pustaka
Manik Geni.
Ria, Fransikus Xaverius, Awe, Ermelinda Yosefa, & Laksana, Dek Ngurah Laba.
(2023). Kemampuan membaca pemahaman dalam pembelajaran literasi dengan
suplemen buku cerita bergambar: Studi tindakan kelas pada pembelajaran tematik.
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 4(2), 570577.
Saharuni. (2022). Kreatifitas Guru Pai Dalam Pennggunaan Metode Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Minat Belajar Pai Pada Siswa di SDN 4 Maroangin. Jurnal
Al-Tabyin : Journal of Islamic Education, 1(2), 3750.
Susilo, Herawati, Chotimah, Husnul, & Sari, Yuyun Dwita. (2022). Penelitian tindakan
kelas. Media Nusa Creative (MNC Publishing).
Wahyudin, Achmad, & Zohriah, Anis. (2023). Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan.
Journal on Education, 6(1), 38223835.
Waluyati, Made. (2020). Penerapan Fokus Group Discussian (FGD) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar.
Jurnal Edutech Undiksha, 8(1), 8091.
Copyright holder:
Putri Ayu Marshinta Wulandari, Juli Yani, Ismail Marzuki (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: