How to cite:
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi (2024) Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten Bandung, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT. INDONEPTUNE NET MANUFACTURING KABUPATEN
BANDUNG
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
Universitas Indonesia Membangun, Indonesia
Abstrak
Beban kerja dan stres kerja seringkali terjadi di lingkungan kerja dan berpotensi
mempengaruhi kinerja karyawan. PT. Indoneptune Net Manufacturing adalah perusahaan
pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan jala atau jaring ikan. Namun,
dalam beberapa tahun terakhir target produksi tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh beban kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan di PT.
Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten Bandung baik secara parsial maupun simultan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif.
Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder didapat melalui
dokumentasi dan studi pustaka. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 orang karyawan
bagian produksi ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing. Analisis data dilakukan
secara deskriptif dan verifikatif. Hasil penelitian menunjukkan target pekerjaan dan standar
pekerjaan menjadi penyebab utama beban kerja dengan kategori “Buruk”. Sementara itu, stres
kerja dipengaruhi oleh beban kerja yang besar dan sikap pemimpin dengan kategori “Cukup
Baik”. Hasil uji verifikatif menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan dari beban kerja
terhadap kinerja. Sementara itu, stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Secara simultan, terdapat pengaruh beban kerja dan stress kerja terhadap kinerja
karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing.
.
Kata kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan
Abstract
Workload and work stress often occur in the work environment and have the potential to
affect Workload and work stress often occur in the work environment and have the potential
to affect employee performance. PT. Indoptune Net Manufacturing is the first company in
Indonesia engaged in making nets or fishing nets. However, in recent years the production
target has not been achieved. This research aims to determine the effect of workload and
work stress on employee performance at PT. Indoptune Net Manufacturing Bandung Regency,
both partially and simultaneously. This research uses quantitative methods with descriptive
and verification approaches. Primary data was collected using a questionnaire while
secondary data was obtained through documentation and literature study. The sample in this
study consisted of 99 employees in the ringrope production section at PT. Indoptune Net
Manufacturing. Data analysis was carried out descriptively and verified. The research results
show that work targets and work standards are the main causes of workload in the "Poor"
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3025
category. Meanwhile, work stress is influenced by a large workload and the leader's attitude
in the "Pretty Good" category. The verification test results show that there is no significant
influence of workload on performance. Meanwhile, work stress has a significant influence on
employee performance. Simultaneously, there is an influence of workload and work stress on
employee performance at PT. Indoptune Net Manufacturing.
Keywords: Workload, Work Stress, Employee Performance
PENDAHULUAN
PT. Indoneptune Net Manufacturing adalah perusahaan pertama di Indonesia yang
bergerak dalam bidang pembuatan jala atau jaring ikan. PT. Indoneptune Net Manufacturing
juga memproduksi benang nilon. Perusahaan ini menggunakan sistem produksi make to order.
Artinya, pelanggan dapat memesan produk dengan spesifikasi, jumlah, dan waktu pengiriman
sesuai kebutuhannya (Syafiqa dkk., 2020). Gambar 1 menunjukkan target dan total produksi
tahunan PT. Indoneptune Net Manufacturing tahun 2018 hingga 2022. Pada tahun 2018,
target produksi tahunan sebesar 1.372,79 ton. Meski demikian, total produksi tidak mencapai
target yaitu sebesar 1.368,28 ton. Pada tahun berikutnya, jumlah loss produksi berkurang dari
0,33% menjadi 0,29%. Meski demikian, total produksi sebesar 1.403,77 ton tetap tidak
mencapai target seharusnya sebesar 1.407,91 ton. Jumah loss kembali menurun pada tahun
2020 menjadi 0,28% dengan total produksi 1.157,76 ton dari target 1.161,04 ton. Pada tahun
2021 terjadi peningkatan loss menjadi 0,57% dengan total produksi 1.220,09 ton dari
seharusnya 1.227,14 ton. Produksi tahun 2022 juga tidak mencapai target dengan total
produksi 1.456,54 ton dari target 1.463,56 ton. Secara keseluruhan, produksi PT. Indoneptune
Net Manufacturing dari tahun 2018 hingga 2022 tidak mencapai target.
Gambar 1. Rata-Rata Produksi PT. Indoneptune Net Manufacturing
Sumber: Dokumen PT. Indoneptune Net Manufacturing
Sistem make to order membuat perusahaan perlu menjaga kualitas produksi dan
meningkatkan efisiensi teknologi jala ikan. Selain itu, jumlah permintaan menjadi dinamis
karena dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan konsumen. Target produksi juga
cenderung meningkat terutama dalam tiga tahun terakhir namun total produksi tidak mencapai
target selama periode 2018 hingga 2022. Kondisi ini membuat karyawan PT. Indoneptune Net
Manufacturing harus mampu mengikuti perkembangan tersebut untuk mencapai total
produksi sesuai permintaan yang terus meningkat setiap waktunya. Kondisi tersebut
berpotensi menyebabkan beban kerja dan stres kerja.
Beban kerja merujuk pada faktor lingkungan kerja yang dapat menjadi salah satu faktor
penentu kinerja karyawan. Beban kerja baik yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat
menyebabkan inefisiensi kerja (Lukito & Alriani, 2018). Setiap individu memiliki tingkat
beban yang berbeda karena pekerjaan manusia melibatkan aspek mental dan fisik. Jika
perbedaan beban terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan penggunaan energi yang
berlebihan dan berpotensi menyebabkan stres yang tinggi (overstress) pada karyawan
(Nurhasanah dkk., 2022). Pada perusahaan dengan tingkat permintaan produksi tinggi seperti
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
3026 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
dalam industri jala ikan dan nilon, terdapat potensi karyawan merasakan beban kerja dan stres
kerja.
Stres kerja merupakan kondisi dalam diri karyawan di mana mereka merasakan
ketegangan yang berpengaruh pada emosi, proses berpikir, dan kondisi (Ahmad dkk., 2019).
Stres dapat dialami oleh setiap individu dan merupakan bagian dari dinamika organisasi yang
tidak bisa dihindari. Karyawan cenderung merasa stres jika tidak dapat memenuhi ekspetasi
atau menyesuaikan hasil pekerjaan dengan target (Issalillah & Wahyuni, 2021). Sebuah
penelitian menunjukkan stres kerja memiliki dampak terhadap aspek pekerjaan lain seperti
kepuasan dan kinerja karyawan (Parasian & Adiputra, 2021). Beban kerja dan stres kerja
dapat memengaruhi kinerja karyawan. Hal ini selanjutnya akan berdampak pada kesulitan
mencapai tujuan akhir perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan stres dan beban kerja sangat
penting dilakukan untuk menjaga performa perusahaan.
Sebuah survey pendahuluan dilakukan untuk melihat gambaran beban kerja dan stres
kerja pada karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing. Hasilnya menunjukkan 97%
karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing merasakan beban kerja dan 100% karyawan
PT. Indoneptune Net Manufacturing merasakan stres kerja.
Beberapa penelitian juga menunjukkan pengaruh stres dan beban kerja terhadap kinerja
karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Qoyyimah dkk. (2020) menunjukkan bahwa beban
dan stres kerja berpengaruh signifikan secara negatif terhadap kinerja karyawan. Artinya,
semakin tinggi beban dan stres kerja maka semakin rendah kinerja karyawan dalam sebuah
perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Lukito & Alriani
(2018) yang menyebutkan bahwa beban dan stres kerja secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Meski demikian, studi lain menunjukkan bahwa secara parsial, beban kerja
dapat memengaruhi kinerja karyawan namun stres kerja tidak memengaruhi kinerja (Putri &
Puspitasari, 2023).
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, terlihat bahwa kinerja karyawan
merupakan aspek yang sangat penting untuk dijaga kualitasnya dalam sebuah perusahaan.
Faktor yang dapat menurunkan kinerja karyawan antara lain beban kerja dan stres kerja
namun beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. PT. Indoneptune Net
Manufacturing merupakan salah satu perusahaan dengan tuntutan produksi tinggi dan terus
meningkat dari waktu ke waktu sehingga berpotensi menimbulkan beban dan stres kerja.
Hasil survey pendahuluan menunjukkan mayoritas responden memiliki beban kerja dan stres
kerja yang apabila dibiarkan berpotensi memengaruhi kinerja karyawan. Sejauh ini belum ada
kajian mengenai pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Indoneptune Net Manufacturing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban
kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing baik
secara parsial maupun simultan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan
verifikatif. Variabel yang akan diukur meliputi beban kerja, stres kerja, dan kinerja karyawan
PT. Indoneptune Net Manufacturing. Data numerik diperoleh dari tanggapan responden
terhadap pernyataan dalam kuesioner.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang dikumpulkan secara langsung dari sumber data untuk penelitian yang sedang dilakukan.
Data primer memiliki kebaruan yang tinggi dan relevan dengan tujuan penelitian (Purnasari,
2021). Data primer dalam penelitian ini didapat dari responden melalui kuesioner.
Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3027
Sementara itu, data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau
sumber yang sudah ada sebelumnya (Purnasari, 2021). Data sekunder dalam penelitian ini
didapat melalui dokumentasi dan studi pustaka untuk mendukung analisis data primer.
Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh karyawan bagian produksi ringrope di PT.
Indoneptune Net Manufacturing yang berjumlah 99 orang karyawan bagian produksi ringrope
di PT. Indoneptune Net Manufacturing. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling,
yaitu pengambilan sampel berupa seluruh anggota populasi (Mohune, 2018). Total sampling
dilakukan karena ukuran populasi kurang dari 100 orang.
Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden
berupa usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Selain itu, tanggapan
responden pada setiap item kuesioner juga disajikan dalam bentuk persentase.
Analisis verifikatif dilakukan dengan analisis linear berganda, analisis koefisien
korelasi, dan analisis koefisien determinasi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t untuk melihat
pengaruh secara parsial maupun uji F untuk melihat pengaruh secara simultan (Saptutyningsih
& Setyaningrum, 2019).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT. Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten Bandung
PT. Indoneptune Net Manufacturing adalah perusahaan pertama di Indonesia yang
bergerak dalam bidang pembuatan jala atau jaring ikan. PT. Indoneptune Net Manufacturing
juga memproduksi benang nilon. Perusahaan ini menggunakan sistem produksi make to order.
Artinya, pelanggan dapat memesan produk dengan spesifikasi, jumlah, dan waktu pengiriman
sesuai kebutuhannya (Syafiqa dkk., 2020).
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-Laki
76
77%
Perempuan
23
23%
Jumlah
99
100%
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Sebanyak 76
(77%) responden berjenis kelamin laki-laki sedangkan 23 (23%) responden lainnya berjenis
kelamin perempuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karyawan bagian produksi
ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing didominasi oleh laki-laki.
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase
< 20 tahun
17
17%
20 29 tahun
64
65%
30 39 tahun
11
11%
40 49 tahun
4
4%
≥ 50 tahun
3
3%
Jumlah
99
100
%
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
3028 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Tabel 2 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia. Sebanyak 17 (17%)
responden berusia kurang dari 20 tahun. Sementara itu, 64 (65%) responden lainnya berusia
antara 20 hingga 29 tahun. Responden yang berusia 30 hingga 39 tahun berjumlah 11 (11%)
responden. Hanya 4 (4%) responden yang berusia antara 40 hingga 49 tahun dan 3 (3%)
responden berusia 50 tahun atau lebih. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karyawan
bagian produksi ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing didominasi oleh usia
produktif, yaitu kisaran 20 hingga 29 tahun.
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
0
0%
0
0%
73
74%
26
26%
0
0%
99
100%
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 3 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir.
Karyawan bagian produksi ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing memiliki
pendidikan terakhir SMA atau S1. Sebanyak 73 (74%) responden memiliki pendidikan
terakhir SMA sedangkan 26 (26%) responden lainnya memiliki pendidikan terahkhir S1.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karyawan bagian produksi ringrope di PT.
Indoneptune Net Manufacturing didominasi dengan latar belakang pendidikan terakhir SMA.
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja (Tahun)
Lama Kerja (Tahun)
Frekuensi
Persentase
1 2
24
24%
3 4
17
17%
5 6
20
20%
7 8
18
18%
9 10
20
20%
Jumlah
99
100%
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 4 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dalam tahun.
Sebanyak 24 (24%) responden sudah bekerja selama 1 hingga 2 tahun. Sebanyak 17 (17%)
responden sudah bekerja selama 3 hingga 4 tahun. Terdapat persamaan jumlah responden
yang sudah bekerja selama 5 hingga 6 tahun dan 9 hingga 10 tahun, yaitu 20 (20%)
responden. Sementara itu, jumlah responden yang lama kerjanya berkisar antara 7 hingga 8
tahun adalah 18 (18%) responden. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karyawan
bagian produksi ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing didominasi dengan lama
bekerja 5 hingga 6 tahun dan 9 hingga 10 tahun.
Hasil Analisis Deskriptif
Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3029
Tabel 5. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel Kinerja
Karyawan (Y)
No
Pernyataan
Skor
Kategori
1
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja sehingga
mampu mencapai target yang diinginkan perusahaan
292
Cukup
Baik
2
Saya diberikan kesempatan berinisiatif sendiri untuk mencapai target
kerja yang di tetapkan pimpinan
367
Baik
3
Saya melakukan pekerjaan dengan mengutamakan hasil pekerjaan
yang bermutu dan sesuai dengan peraturan
397
Baik
4
Saya melakukan pekerjaan dengan akurat dan jarang membuat
kesalahan
377
Baik
5
Saya merasa mudah bekerjasama dengan teman-teman di divisi yang
sama
349
Baik
6
Saya merasa mudah bekerjasama dengan teman-teman di divisi yang
berbeda
316
Cukup
Baik
7
Saya dapat memberikan saran dan kritik yang membangun di divisi
tempat bekerja
308
Cukup
Baik
8
Saya mengerjakan pekerjaan yang sudah ditentukan sesuai dengan
arahan
393
Baik
9
Saya merasa bersalah jika tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai
arahan
402
Baik
10
Saya bersedia melakukan pekerjaan tanpa diminta oleh atasan
347
Baik
11
Saya menyadari dan memperbaiki kesalahan
404
Baik
Total
3952
Baik
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 5 menunjukkan jumlah pernyataan 11 item dan jumlah responden sebanyak 99
orang didapat total skor sebesar 3952. Skor total setiap item pernyataan didominasi oleh
kategori “Baik”. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh interpretasi dari skor total seluruh
item pernyataan. Skor 3952 termasuk kategori “Baik”. Secara keseluruhan kinerja karyawan
bagian produksi ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing memiliki kategori yang baik.
Tabel 6. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel Beban
Kerja (X1)
No
Pernyataan
Skor
Kategori
1
Saya merasa target pekerjaan terlalu tinggi
225
Buruk
2
Saya harus bekerja dengan cepat untuk mencapai target kerja yang
diberikan
365
Baik
3
Saya dapat mengatasi kejadian yang tidak terduga ketika melakukan
pekerjaan
321
Cukup
Baik
4
Saya seringkali harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
ketika melakukan pekerjaan
313
Cukup
Baik
5
Saya merasa standar pekerjaan yang diberikan sangat tinggi
201
Buruk
6
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas yang
ditetapkan
335
Cukup
Baik
Total
1760
Cukup
Baik
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
3030 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 6 menunjukkan jumlah pernyataan 6 item dan jumlah responden sebanyak 99
orang didapat total skor sebesar 1760. Skor total setiap item pernyataan didominasi oleh
kategori “Cukup Baik”. Namun, terdapat dua item pernyataan yang dikategorikan sebagai
“Buruk”. Artinya, masih banyak karyawan yang merasa beban kerja yang terlalu tinggi dan
standar pekerjaan yang terlalu tinggi. Skor 1760 termasuk kategori “Cukup Baik”. Dengan
demikian, secara keseluruhan beban kerja bagian produksi ringrope di PT. Indoneptune Net
Manufacturing memiliki kategori cukup baik meski beberapa aspek berada dalam kategori
buruk.
Tabel 7. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel Stres
Kerja (X2)
No
Pernyataan
Skor
Kategori
1
Saya tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tingkat kesulitan
yang tinggi
302
Cukup
Baik
2
Saya merasa tugas yang selalu diberikan terkadang sifatnya
mendadak dengan jangka waktu yang singkat
300
Cukup
Baik
3
Saya merasa sikap pemimpin saya terlalu berlebihan
307
Cukup
Baik
4
Pemimpin saya tidak membedakan sikap antar sesama karyawan
279
Cukup
Baik
5
Waktu kerja yang saya terima sudah memenuhi standar jam kerja
399
Baik
6
Saya merasa waktu kerja yang diberikan cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan saya
344
Baik
7
Saya tidak berperilaku kasar kepada orang lain, walau dalam
keadaan marah
403
Baik
8
Setiap permasalahan dalam bekerja, saya jadikan sebagai motivasi
untuk sukses
384
Baik
9
Komunikasi yang saya lakukan sesama teman sedivisi dengan baik
383
Baik
10
Komunikasi yang saya lakukan sesama teman antar divisi dengan
baik
375
Baik
Total
3476
Baik
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 7 menunjukkan jumlah pernyataan 10 item dan jumlah responden sebanyak 99
orang didapat total skor sebesar 3476. Skor total setiap item pernyataan didominasi oleh
kategori “Baik”. Skor 3476 termasuk kategori “Baik”. Secara keseluruhan stres kerja bagian
produksi ringrope di PT. Indoneptune Net Manufacturing memiliki kategori yang baik.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh beban
kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan jika salah satu variabelnya dianggap konstan
(Sugiyono, 2019).
Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3031
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel
Nilai Konstan
Nilai Koefisien Regresi
Beban Kerja
25,766
- 0,130
Stres Kerja
- 0,324
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 8 menunjukkan nilai konstan sebesar 25,766. Nilai koefisien regresi untuk
variabel beban kerja adalah 0,130 sedangkan variabel stres kerja adalah 0,324. Dengan
demikian, didapat persamaan regresi linear sebagai berikut.
Nilai konstan α = 25,766 menunjukkan jika tidak ada beban kerja (X1) dan stres kerja
(X2), maka nilai kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 25,766.
Nilai konstan β
1
= - 0,130 menunjukkan setiap penambahan beban kerja (X1) sebesar
1%, maka nilai kinerja karyawan (Y) turun sebesar 0,130.
Nilai konstan β
2
= - 0,324 menunjukkan setiap penambahan stres kerja (X2) sebesar 1%,
maka nilai kinerja karyawan (Y) turun sebesar 0,324.
Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan
antara variabel beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Arah dinyatakan dalam
positif dan negatif. Kekuatan hubungan dinyatakan dalam nilai koefisien korelasi (Sugiyono,
2019). Interpretasi nilai korelasi adalah sebagai berikut (Rato & Rahmat, 2020):
a. Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, artinya tidak terdapat hubungan.
b. Jika nilai r = +1 atau mendekati 1, maka hubungan semakin kuat dan positif.
c. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1 maka hubungan menjadi semakin kuat dan
negatif.
Tabel 9. Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Variabel
Nilai r
Beban Kerja
- 0,303**
Stres Kerja
- 0,304**
Beban Kerja dan Stres Kerja
-0,334**
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 9 menunjukkan korelasi antara beban kerja (X1) dan kinerja karyawan (Y)
memiliki nilai sebesar -0,303 yang artinya hubungan antara kedua variabel negatif dan berada
pada interval 0,20 0,399 yang termasuk kategori lemah.
Korelasi antara stress kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) memiliki nilai sebesar -0,304
yang artinya hubungan antara kedua variabel negatif dan berada pada interval 0,20 0,399
yang termasuk kategori lemah.
Korelasi antara beban kerja (X1) dan stres kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
secara simultan adalah -0,334 yang artinya hubungan antara kedua variabel negatif dan berada
pada interval 0,20 0,399 yang termasuk kategori lemah.
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
3032 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nilai koefisien determinasi berada antara nol dan satu (0 < R
2
< 1) (Sugiyono, 2019).
Tabel 10. Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Variabel
Nilai Kuadrat Koefisien Korelasi (R
2
)
Beban Kerja
0,032
Stres Kerja
0,112
Beban Kerja dan Stres Kerja
0,118
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 10 menunjukkan nilai R
2
untuk variabel beban kerja adalah 0,032, variabel stres
kerja sebesar 0,112, serta variabel beban kerja dan stres kerja secara simultan sebesar 0,118.
Dengan demikian, beban kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 3,2% dan stress kerja
sebesar 11,2%. Secara simultan, 11,8% dari kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing dipengaruhi oleh beban kerja dan stres kerja. Sementara itu, sebesar 88,2%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis (Parsial)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dari sebuah variabel independen
terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2019). Uji signifikansi yang ditentukan melalui uji t
dengan kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2019):
a. H
0
diterima jika nilai t
hitung
≤ t
tabel
b. H
0
ditolak jika nilai t
hitung
≥ t
tabel
Tabel 11. Hasil Uji t
Variabel
t
hitung
t
tabel
Nilai Signifikansi
Beban Kerja
0,857
1,664
0,394
Stres Kerja
3,064
1,664
0,003
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Nilai t
tabel
ditentukan menggunakan derajat kebebasan (db) atau degree of freedom (df)
sebesar n-k-1 di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas. Dengan
demikian, perhitungan df = 99-2-1 = 96 sehingga didapat nilai t
tabel
1,664.
Tabel 11 menunjukkan nilai t
hitung
untuk variabel beban kerja sebesar 0,857. Nilai
signifikansi yang didapatkan adalah 0,394 (> 0,05). Artinya tidak terdapat pengaruh antara
beban kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten
Bandung.
Sementara itu, nilai t
hitung
untuk variabel stres kerja sebesar 3,064. Nilai signifikansi
yang didapatkan adalah 0,003 (< 0,05). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terdapat
pengaruh antara stres kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing
Kabupaten Bandung.
Hasil Uji F
Uji F digunakan untuk dapat mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas
terhadap variabel terikat secara simultan (Sugiyono, 2019). Pengambilan keputusan pada uji F
didasari kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2019):
Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3033
a. H
0
diterima bila F
hitung
≤ F
tabel
atau nilai sig > 0,05
b. H
0
ditolak bila F
hitung
> F
tabel
atau nilai sig < 0,05
Tabel 12. Hasil Uji F
F
hitung
F
tabel
Nilai Signifikansi
6,447
3,94
0,002
Sumber: Data Diolah Penulis, 2024
Tabel 12 menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 6,447 yang lebih besar dari nilai F
tabel
sebesar
3,94. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah 0,003 (< 0,05). Kesimpulan yang dapat ditarik
adalah terdapat pengaruh antara beban kerja dan stres kerja secara simultan terhadap kinerja
karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten Bandung.
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing
Penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja memiliki pengaruh negatif terhadap
kinerja karyawan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,303 dan berada pada interval 0,20
0,399 yang termasuk kategori lemah. Hal ini sejalan dengan hasil koefisien determinasi
parsial yang bernilai 0,032 atau hanya 3,2%. Artinya, 96,8% dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak diteliti. Hasil ini didukung oleh hasil uji t yang menunjukkan t
hitung
<
t
tabel
dan nilai signifikansi lebih dari 0,05. Artinya tidak terdapat pengaruh antara beban kerja
terhadap kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten Bandung.
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Polakitang dkk. (2019) dan
Sitompul & Simamora (2019). Hal ini disebabkan karena beban kerja bukan merupakan satu-
satunya variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian lainnya oleh Ahmad dkk.
(2019) juga menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara beban kerja terhadap kinerja
karyawan.
Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing
Penelitian ini menunjukkan bahwa stress kerja memiliki pengaruh negatif terhadap
kinerja karyawan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,304 dan berada pada interval 0,20
0,399 yang termasuk kategori lemah. Hal ini sejalan dengan hasil koefisien determinasi
parsial yang bernilai 0,112 atau hanya 11,2%. Artinya, 88,8% dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak diteliti. Meski demikian, hasil uji t menunjukkan t
hitung
> t
tabel
dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05. Artinya, terdapat pengaruh antara stress kerja terhadap kinerja
karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing Kabupaten Bandung.
Hasil ini sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa semakin tinggi stres
kerja maka semakin rendah kinerja karyawan. Pengelolaan stres kerja yang kurang baik juga
dapat menurunkan kinerja karyawan (Ekhsan & Septian, 2021). Penelitian lainnya oleh
Wartono (2017) juga menunjukkan adanya pegaruh signifikan yang sangat kuat dari stres
kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa stres kerja
berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja karyawan (Parasian & Adiputra, 2021).
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
3034 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Pengaruh Beban Kerja dan Stress Kerja Secara Simultan Terhadap Kinerja Karyawan
di PT. Indoneptune Net Manufacturing
Penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja dan stress kerja memiliki pengaruh
negatif terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,334 dan berada
pada interval 0,20 0,399 yang termasuk kategori lemah. Hal ini sejalan dengan hasil
koefisien determinasi simultan yang bernilai 0,118 atau hanya 11,8%. Artinya, 88,2%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Meski demikian, hasil uji t
menunjukkan F
hitung
> F
tabel
dan nilai signifikansi kurang dari 0,05. Artinya, terdapat pengaruh
antara beban kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2019) di
mana terdapat pengaruh yang signifikan antara beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja
karyawan. Beban kerja dan stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan
(Sulastri & Onsardi, 2020). Semakin tinggi tingkat beban kerja dan stres kerja maka semakin
rendah kinerja karyawan (Arfani & Luturlean, 2018).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diapaparkan, kesimpulan yang dapat diambil
adalah Target pekerjaan dan standar pekerjaan menjadi penyebab utama beban kerja dengan
kategori “Buruk”.Stres kerja dipengaruhi oleh beban kerja yang besar dan sikap pemimpin
dengan kategori “Cukup Baik”. Secara parsial, tidak terdapat pengaruh signifikan dari beban
kerja terhadap kinerja. Sementara itu, stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Secara simultan, terdapat pengaruh beban kerja dan stress kerja terhadap
kinerja karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing..
BIBLIOGRAFI
Ahmad, Yuliya .., Tewal, Bernhard .., & Taroreh, Rita N. (2019). Pengaruh Stres Kerja,
Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Fif Group
Manado. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3),
23031174.
Arfani, Moh Rizal, & Luturlean, Bachruddin Saleh. (2018). Pengaruh Stres Kerja dan Beban
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Sucofindo cabang Bandung. E-Proceeding of
Management, 5(2), 27702785.
Ekhsan, Muhamad, & Septian, Burhan. (2021). Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. MASTER: Jurnal Manajemen Strategik
Kewirausahaan, 1(1), 1118. https://doi.org/10.37366/master.v1i1.25
Issalillah, Fayola, & Wahyuni, Sri. (2021). Analisis Hubungan Stres Kerja dan Kinerja
Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen (BION), 1(1), 18.
Lukito, Leonardo Hendy, & Alriani, Ida Martini. (2018). Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan
Kerja, Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sinarmas Distribusi Nusantara
Semarang. Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, 25(45), 2435.
Mohune, Putri B. (2018). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja pada Pekerja
Unit Airport Rescue and Fire Fighting di Bandar Udara International Sam Ratulangi
Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, 7(3), 1
Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Indoneptune Net
Manufacturing Kabupaten Bandung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3035
8.
Nurhasanah, Nurhasanah, Jufrizen, Jufrizen, & Tupti, Zulaspan. (2022). Pengaruh Etika
Kerja, Budaya Organisasi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi
Syariah), 5(1), 245261. https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.618
Parasian, Christian Sahat, & Adiputra, I. Gede. (2021). Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan, 3(4), 922.
https://doi.org/10.24912/jmk.v3i4.13433
Polakitang, Aron F., Koleangan, Rosalina, & Ogi, Imelda. (2019). Pengaruh Beban Kerja,
Lingkungan Kerja, dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Esta Group
Jaya. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3), 41644173.
Purnasari, Nurwulan. (2021). Metodologi Penelitian. Guepedia.
Putri, Masitha Aulia, & Puspitasari, Diana. (2023). Pengaruh Stres Kerja , Beban Kerja , dan
Remunerasi terhadap Kinerja Karyawan Pt X Logistik Semarang. JEMSI (Jurnal
Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi), 9(2), 501513.
Qoyyimah, Milafatul, Abrianto, Tegoeh Hari, & Chamidah, Siti. (2020). Pengaruh Beban
Kerja, Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi
PT. INKA Multi Solusi Madiun. ASSET: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 1120.
https://doi.org/10.24269/asset.v2i1.2548
Rato, Karlos Wulla, & Rahmat, Abdul. (2020). Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap
Komitmen Organisasi Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi. Aksara:
Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(3), 295. https://doi.org/10.37905/aksara.6.3.295-
306.2020
Saptutyningsih, Endah, & Setyaningrum, Esty. (2019). Penelitian Kuantitatif: Metode dan
Alat Analisis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Sitompul, Silvia Sari, & Simamora, Feronika. (2019). The Effect Of Workload, Work
Experience, And Compensation On Employee Performance PT. Tannery Sejahtera
Mandiri Pekanbaru. Management Studies and Entrepreneurship Journal, 2(2), 142153.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulastri, & Onsardi. (2020). Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Journal of Management and Bussines (JOMB), 2(1), 19.
Syafiqa, Salma, Wiyono, Ir, & Juliani, Ir Widia. (2020). Perancangan Alat Bantu Alarm untuk
Penyebab defect Single di Departemen Netting Pada Proses Penjahitan Jala Ikan Jenis
Mt di Pt. Indoneptune Net Manufacturing Dengan Metode Reverse Engineering. E-
Proceeding of Engineering, 7(2), 55845591.
Utomo, Setiyo. (2019). Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang Di Langsa. Parameter, 4(2).
Wartono, Tri. (2017). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada
Karyawan Majalah Mother and Baby). KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen
Universitas Pamulang, 4(2), 4155.
Copyright holder:
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under:
Rico Waskito Nugraha, Palupi Permata Rahmi
3036 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024