Syntax Idea
: p�ISSN:
2684-6853� e-ISSN : 2684-883X
Vol. 2, No. 5 Mei 2020
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP
PERILAKU PHONE AND SNUBBING KARYAWAN
LIFEPAL�
Fajar Pahlawan dan Christian Bangun Adi Prabowo
Universitas Paramadina, Jakarta
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstrak
Penelitian ini berjudul �Pengaruh Karakteristik Individu, Intensitas Penggunaan Smartphone
dan Interaksi Sosial terhadap Perilaku Phone and
Snubbing Karyawan Lifepal��.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat, menjelaskan dan menggambarkan apakah ada pengaruh karakteristik
individu, intensitas penggunaan smartphone dan interaksi
sosial terhadap perilaku phone and snubbing karyawan
Lifepal�. Penelitian ini menggunakan teknik non probability Sampling yang digunakan
yakni dengan Sampling Jenuh (sensus) yaitu metode penarikan
sampel bila seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel yaitu 108 orang. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Lifepal�. Teori Interaksi Sosial merupakan teori utama yang digunakan pada penelitian ini, dimana menurut teori ini ketika
individu, kelompok, maupun masyarakat saling bertemu, berinteraksi, dan berkomunikasi sehingga menimbulkan sistem-sistem sosial dan pranata sosial serta semua aspek
kebudayaan. Bentuk umum proses sosial merupakan interaksi sosial karena interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas. Pada penelitian
ini, digunakan pendekatan kuantitatif analisis deskriptif. Data primer didalam penelitian ini diperoleh melalui
survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian
model memperlihatkan bahwa variabel interaksi sosial berpengaruh positif terhadap perilaku phone and snubbing. Pengaruh
positif ini bisa dilihat dari
nilai koefisien jalur (path coeffiicient) masing-masing variabel yang menunjukkan nilai positif yaitu sebesar
0,297 (Interaksi Sosial).
Kata kunci: Intensitas Penggunaan Smartphone, Interaksi Sosial,
Perilaku Phone and Snubbing
Pendahuluan
Perkembangan teknologi komunikasi yang
diikuti dengan
berkembangnya penggunaan internet akhirnya memunculkan realitas yang bernama new media (media baru). Perkembangan teknologi dan informasi, khususnya yang terjadi di Indonesia terjadi
sangat dinamis. Perkembangan tersebut tentu saja berdampak pada segala bidang,
seperti ekonomi, kesehatan, sosial dan tentunya pada bidang pendidikan
(Cholik, 2017). Media baru adalah sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi
antara teknologi komunikasi digital yang
terkomputerisasi serta terkoneksi ke dalam jaringan. Misalnya dari media yang mempresentasikan media baru yaitu internet. Program televisi, film, majalah, buku,
surat kabar, serta
jenis media cetak lain tidak termasuk media baru (Terry Flew, 2007). Menurut (McQuail, 2011) ciri utama media baru ialah adanya saling keterkaitan,
aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima ataupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, serta
sifatnya yang ada di mana-mana.
Satu diantara aspek yang mengalami perubahan ialah media komunikasi serta sistem
informasi. Perkembangan teknologi serta bentuk media
komunikasi merupakan suatu hal yang absolut dan tidak bisa dicegah. Perkembangan tersebut sering kali memberikan efek yang
begitu besar pada bagaimana sebuah individu ataupun
organisasi menerima dan mendistribusikan informasi dalam proses komunikasinya.
Sebagai contoh, penemuan mesin cetak pertama kali oleh Johannes Guttenberg pada
abad ke 15 telah memungkinkan terjadinya distribusi massa pada media
percetakan, yang menyebabkan sebuah rangkaian perubahan kemajuan sosial melalui
ledakan literatur serta pengetahuan dan yang pada akhirnya menciptakan
demokrasi pengetahuan.
Salah satu bentuk media
baru yang mengalami perkembangan pesat yaitu smartphone. Smartphone
dapat dikatakan sebagai kebutuhan pokok oleh berbagai lapisan masyarakat dalam
berkomunikasi. Pada saat ini hampir seluruh masyarakat di Indonesia menggunakan
smartphone dalam kesehariannya. Selain berfungsi unuk melakukan komunikasi jarak
jauh dengan adanya internet smartphone
juga menjadi media aktualisasi diri dengan penggunaan sosial media seperti twitter, facebook, instagram, dan
sebagainya. Smartphone juga
digunakan sebagai penghilang rasa bosan di waktu senggang dengan adanya fitur games, fitur hiburan, dan fitur
informasi. Smartphone merupakan salah
satu kemajuan teknologi di bidang komunikasi yang menawarkan berbagai macam
aplikasi yang dapat menguatkan komunikasi antar manusia untuk terhubung satu
sama lain tanpa di batasi jarak, ruang, dan waktu. Berdasarkan survei yang dilakukan Statista
pada 22 Februari 2019, proyeksi penggunaan internet di Indonesia akan
mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai 150 juta pengguna pada
tahun 2023.
Data Statista 2019 menunjukkan pengguna internet di
Indonesia pada 2018 sebanyak 95,2 juta, tumbuh 13,3% dari 2017 yang sebanyak 84
juta pengguna. Pada tahun berikutnya pengguna internet di Indonesia menjadi
semakin meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,2% pada periode 2018-2023. Pada 2019 jumlah pengguna internet di Indonesia
diproyeksikan tumbuh 12,6% dibandingkan 2018, yaitu menjadi 107,2 juta
pengguna.
Pada 2023,
jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan mencapai 150 juta pengguna.
Statista juga menyebutkan kegiatan online yang populer di Indonesia merupakan
media sosial serta perpesanan seluler. Adapun
jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah facebook, dengan jumlah pengguna mencapai 48% populasi. Indonesia
juga merupakan salah satu pasar terkuat untuk aplikasi perpesanan LINE.
Kemunculan media baru turut
memberikan andil akan perubahan pola komunikasi masyarakat. (T Flew, 2002) memandang media baru sebagai produk budaya yang
tidak terlepas dari kehidupan sosial masyarakat termasuk didalamnya dampak yang
ditimbulkan dalam penggunaannya. Selain memiliki dampak positif, smartphone juga memiliki dampak negatif.
Sadar atau tidak smartphone membuat
para penggunanya menjadi kurang peka terhadap orang lain dan lingkungan
sekitar. Pengguna smartphone
menggunakan smartphone-nya kapanpun
dan dimanapun, sehingga penggunaan smartphone
tersebut mengganggu komunikasi sehari-hari. Misalnya ketika sedang berdiskusi
tetapi setiap beberapa menit lawan bicara melirik ke layar smartphonenya untuk mencari tahu apakah
ada pesan masuk atau
tidak. Contoh lain sering kali kita melihat banyak orang berjalan di trotoar
atau di mal tapi mata tetap tertuju pada layar dan sibuk mengetik, atau ketika
berkendara banyak orang yang langsung meraih smartphonenya begitu lampu menyala merah dan membalas pesan,
memeriksa info terbaru, atau menelpon untuk mengisi waktu selama 60-90 detik
tersebut. Penggunaan smartphone mulai
sulit terkontrol, mulai dari waktu penggunaan hingga tempat penggunaannya.
Seseorang yang sudah tercandu gadget
akan sulit untuk menjalani kehidupan nyata, misalnya berbicara atau
berinteraksi. Perhatian seorang pecandu gadget
hanya akan tertuju kepada dunia maya, dan jika dipisahkan dengan gadget maka akan tumbuh perasaan
gelisah. Hal ini menimbulkan dampak buruk seperti perilaku phubbing. Phubbing merupakan sebuah singkatan dari Phone dan Snubbing, yaitu sebuah istilah untuk tindakan mengabaikan lawan
bicara didalam sebuah lingkungan, karena lebih fokus pada gadget dari pada membangun sebuah percakapan.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep perilaku phone and snubbing,
konsep new
media, konsep smartphone, konsep interaksi sosial serta melakukan
survey dengan
menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitiannya pada karyawan Lifepal� dan perilaku phubbing dalam
interaksi sosial untuk mengetahui apakah interaksi sosial berpengaruh terhadap perilaku phone and
snubbing karyawan Lifepal�.
Dalam penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana fenomena phubbing
ini berkembang atas kehadiran media baru seperti smartphone dan bagaimana signifikasinya terhadap interaksi sosial
yang ada di Indonesia yang dapat merusak hubungan interpersonal antar pelaku
komunikasi. Berdasarkan survey APJII
yang telah di paparkan di atas, bahwa usia 16 tahun sampai 28 tahun adalah
kelompok yang paling tinggi dalam mengakses internet melalui smartphone, subjek penelitian yang
penulis pilih adalah karyawan pada media online Lifepal�.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha: terdapat pengaruh
langsung antara interaksi sosial terhadap perilaku
phone and snubbing karyawan Lifepal�. Adapun
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh interaksi
sosial terhadap perilaku phone and snubbing karyawan
Lifepal�.
Penelitian ini diharapkan
dapat menambah bahan bacaan dan memperkaya bahan referensi bagi jurusan ilmu
komunikasi serta memperluas, memperdalam, memperkaya wawasan, dan pengetahuan
tentang teori media baru. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan bagi pihak yang terkait serta dapat bermanfaat bagi mahasiswa
Universitas Paramadina.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Lifepal� dipilih
sebagai tempat lokasi penelitian mengenai pengaruh karakteristik individu, intensitas
penggunaan smartphone dan interaksi
sosial terhadap perilaku phone and
snubbing karyawan Lifepal�. Lifepal� merupakan salah satu start-up insurtech yang ada di Indonesia
yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 108 orang yang dipilih sebagai lokasi
penelitian ini.
Pendekatan yang�
digunakan� dalam� penelitian�
ini� adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2017) data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. (Creswell, n.d.) menyatakan bahwa, �pendekatan kuantitatif adalah
pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas
sejumlah pertanyaan tentang survey
untuk menentukan frekuensi dan prosentase tanggapan mereka�.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan media online Lifepal� yang berjumlah 108
orang. Teknik non probability sampling
yang dipilih yaitu dengan Sampling Jenuh (sensus) yaitu metode penarikan sampel
bila semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
apabila jumlah populasi kecil, kurang dari 30 orang (Supriyanto, 2010).
Hasil
dan Pembahasan
Lifepal� merupakan salah satu start up yang bergerak pada bidang insurtech. Lifepal� merupakan platform
all-in-one untuk membandingkan dan membeli produk asuransi jiwa dan kesehatan
sesuai dengan preferensi pelanggan. Lifepal� percaya bahwa asuransi harus
berubah dari sekedar produk keuangan menjadi solusi atas masalah dasar
masyarakat, yaitu kesehatan yang layak. Lifepal� yakin bahwa masyarakat dapat
memberikan dampak signifikan pada misi Lifepal� untuk membantu semua orang
mendapatkan perawatan kesehatan yang baik.
Tabel 1
Hasil Uji Pengaruh
Langsung dan Uji Signifikansi Interaksi Sosial
terhadap Perilaku Phone and Snubbing
|
Original Sample |
T Statistics |
P Values |
Keterangan |
Interaksi Sosial -> Perilaku Phone And Snubbing |
0,297 |
2,530 |
0,012 |
Signifikan |
Sumber : hasil olah 2020
Hasil pengujian yang ditampilkan
pada pada tabel 1 menunjukkan nilai path
coefficient sebesar 0,297 signifikan pada t-statistic 2,530 > t-tabel 1,96 dan pada P-value 0,012 < tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian
Hipotesis yang menyatakan bahwa interaksi sosial
berpengaruh langsung terhadap perilaku phone and snubbing dapat diterima. Penelitian ini selaras dengan teori yang menyatakan bahwa
terdapat syarat agar terjadinya interaksi sosial yaitu kontak sosial dan
komunikasi sosial, terjadinya suatu kontak tidaklah tergantung dari tindakan,
tetapi juga tanggapan dari tindakan tersebut sedangkan dalam komunikasi sosial
hal terpenting adalah aktivitas memaknakan informasi yang disampaikan oleh
sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi yang diterimanya itu. Pemaknaan kepada
informasi bersifat subjektif dan kontekstual.
Hal ini menunjukan bahwa karyawan Lifepal� menganggap komunikasi sosial
dan kontak sosial dalam melakukan komunikasi itu penting, sehingga mereka
merasa komunikasi yang mereka lakukan dapat berkualitas apabila orang-orang
yang terlibat dalam pembicaraan itu fokus terhadap apa yang sedang dibicarakan
daripada menggunakan smartphone. Dalam komunikasi kemungkinan dapat terjadi berbagai macam
penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Komunikasi dapat memungkinkan
timbulnya kerja sama dalam bekerja, sebaliknya komunikasi juga dapat
menimbulkan pertikaian sebagai akibat dari salah paham. Ketika interaksi sosial
karyawan di suatu perusahaan itu baik, maka komunikasi dalam perusahaan itu
juga akan baik sesame karyawan sehingga bisa menimbulkan budaya kerja yang baik
dan juga produktivitas kerja akan meningkat.
Pada kehidupan
saat ini, kontak sosial sangat majemuk dan rumit. Hal itu� terjadi karena dipicu adanya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi, sehingga dimanapun berada, seseorang dapat
melakukan kontak sosial dengan siapa dan di mana saja yang di inginkan. Kontak
sosial bukan saja menjadi kebutuhan namun menjadi pilihan dengan siapa
seseorang melakukannya. Pada hasil penelitian ini menggambarkan bahwa karyawan
Lifepal� melakukan kontak sosial dan komunikasi sosial dengan rekan kerjanya
secara langsung, tetapi tingkat perilaku phone and snubbing karyawan
Lifepal� juga tinggi.
Hal tersebut dapat menjelaskan bagaimana interaksi sosial berpengaruh
terhadap perilaku phone and snubbing, karena ketika karyawan Lifepal�
memiliki interaksi sosial yang baik kepada sesama rekan kerja, karena mereka
menganggap bahwa komunikasi personal lebih focus dan intens dalam membantu
menyelesaikan masalah pekerjaan. Karyawan Lifepal� juga memiliki perilaku phone and
snubbing
yang tinggi karena mereka mengangap saat ini hadirnya smartphone sangat
membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan mereka ditambah dengan gaya kerja
perusahaan start-up yang menuntut harus selalu bisa menyesuaian dan
mengikuti perkembangan zaman. Jika
dikaitkan dengan penelitian terdahulu.
Kesimpulan
Dari hasil penujian partial least square yang telah
dijalankan, terdapat pengaruh langsung dan signifikan interaksi sosial terhadap
perilaku phone and snubbing pada
karyawan Lifepal� sehingga interaksi sosial yang dimiliki karyawan Lifepal�
sudah baik karena apabila interaksi sosial yang dimiliki karyawan Lifepal�
baik, maka karyawan tersebut akan dapat menjalankan pekerjaannya dengan mudah karena
komunikasi personal sesama karyawan terbangun baik sehingga dapat membantu
menyelesaikan masalah pekerjaan. Karyawan Lifepal� juga memiliki perilaku phone
and snubbing yang tinggi karena mereka menganggap dengan hadirnya smartphone
saat ini dapat membantu mereka dalam menjalankan pekerjaan mereka yang menuntut
bekerja secara cepat dalam menjalankan pekerjaannya.
Terdapat dua indikator pada
interaksi sosial yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial, komunikasi dapat berjalan
dengan baik apabila terjadi interaksi antara orang-orang yang terlibat
pembicaraan, bagaimana mereka menanggapi komunikasi dari lawan bicaranya, bagaimana
mereka melakukan kontak secara langsung dengan lawan bicaranya. Berdasarkan hasil penelitian terhadap interaksi sosial yang
ada di Lifepal� sudah baik karena mereka menganggap komunikasi yang mereka lakukan dapat berkualitas. Hal
itu sejalan dengan perilaku phone and snubbing �yang ada di karyawan Lifepal� yang
tinggi karena karyawan Lifepal� menganggap smartphone dapat membantu
mereka dalam pekerjaan.
Bagi peneliti selanjutnya
hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk penelitian dan
sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperdalam penelitian selanjutnya
dengan menggunakan metode penelitian yang lainnya seperti mix method. Peneliti
selanjutnya juga diharapkan memperkaya penelitiannya dengan objek penelitian
lain, menambah populasi dan sampel penelitian serta variabel-variabel lain
sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh
ilmu pengetahuan yang baru.
BIBLIOGRAFI
Cholik, Cecep Abdul. (2017).
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Pendidikan Di
Indonesia. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(6), 21�30.
Creswell,
J. W. (n.d.). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan Mixed. In
Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan Mixed ([Edisi
Bah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Flew, T.
(2002). New Media : an Introduction. Melbourne: Oxford University
Press.
Flew,
Terry. (2007). New media: An introduction. Oxford University Press
Oxford.
McQuail,
Denis. (2011). Teori komunikasi massa. Salemba Humanika.
Sugiyono,
P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Supriyanto,
Achmad Sani. (2010). Metodologi riset manajemen Sumber daya Manusia.
UIN-maliki Press.