Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����

Vol. 3, No. 4, April 2021

 


PENGARUH LATIHAN TARGET CONE DAN BAN TERHADAP HASIL KETEPATAN..SHOOTING..JARAK 9 METER PADA ATLET..PETANQUE DI KABUPATEN BREBES

 

Vebriana Khofifah, Maftukin Hudah dan Bertika Kusuma

Universitas PGRI Semarang Jawa Tengah, Indonesia

Emial: v[email protected], [email protected] dan [email protected]

 

Abstract

Petanque is a form of sports game that aims to throw an iron ball closer to the wooden ball. This study aims to determine how much influencetarget training has cone and tireon the results ofaccuracy shooting at 9 meters forathletes Petanque Brebes. In this research, the type of research used is quantitative research with the research method of Quasi Experimental Design. While the research design used Two Groups Pretest-Posttest Design. The sample used was 8 athletes Petanque Brebes Regency. The results showed that the increase in targettraining cone and tireto the results of theaccuracy of shooting 9 meters based on the results of the calculation of thetable Test of Homogeneity of Variances obtained the value of Sig = 0.069. Homogeneity with a significance level of 5% or 0.05, indicates that the Sig value is 0.069> 0.05, so for the overall hypothesis variable Ho: accepted. The conclusion of this study is the effect of targettraining cone and tireon the results of the accuracy of shooting a distance of 9 meters at Petanque athletes in Brebes Regency.

 

Keywords: cone target; tires; shooting accuracy 9 meters petanque distance

 

Abstrak

Petanque adalah salah satu bentuk permainan olahraga yang bertujuan untuk melemparkan bola besi dekat ke arah bola kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh..latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9..meter pada Atlet petanque Brebes. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasi Experimental Design. Sedangkan desain penelitian menggunakan Two Grup Pretest-Posttest Desaign. Sampel yang digunakan sebanyak 8 Atlet petanque Kabupaten Brebes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa meningkatannya latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9 meter bedasarkan hasil dari hitung tabel Test of Homogeneity of Variances diperoleh nilai Sig = 0.069. Homogenitas di Sig sebesar 5% atau 0.05, terlihat bahwa nilai Sig 0.069 > 0.05, maka untuk keseluruhan variabel hipotesi telah di terima. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9 meter pada Atlet.petanque di.Kabupaten Brebes.

 

Kata Kunci : cone; ban; ketepatan.shooting jarak 9.meter petanque���������� �����������



Pendahuluan

Olahraga yaitu aktivitas melatih tubuh seseorang untuk jasmani dan rohani. Olahraga adalah kegiatan aktivitas jasmani yang mengandung sifat permainan serta berisi perjuangan dengan diri sendiri, orang lain, dan alam yang mempunyai tujuan tertentu (Setiyawan 2019). Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2005 menyatakan pelaku olahraga adalah seti orang atau kelompok yang terlibat secara langsung dalam kegiatan olahraga yang meliputi olahraga pembinaan dan ketenaga keolahragaan. Olahraga sudah menjadi kebutuhan manusia, karena masyarakat semakin menyadari bahwa olahraga sangat berguna untuk kesegaran, meningkatkan kebugaran dan kesehatan.

Menurut (Agustina dan Priambodo 2017) ada banyak cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang olahraga baik tingkat nasional maupun internasional, sehingga mulai diperkenalkan cabang olahraga baru (eksibisi) pada event bergengsi Pekan Olahraga Nasional (PON) seperti arum jeram, bola tangan, rugby, basket 3x3, gateball, korfball dan petanque. Di Indonesia sendiri masih banyak cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang Nasional dan Internasional. Perkembangan olahraga di Indonesia makin bertambah dengan adanya olahraga baru yang masuk ke Indonesia terutama cabang olahraga petanque.

Petanque sendiri merupakan cabang olahraga yang baru masuk di Indonesia. Petanque adalah salah satu bentuk permainan olahraga yang bertujuan untuk melemparkan bola besi mendekat ke arah bola kayu. Olahraga petanque merupakan olahraga tradisional asal negara Prancis pada tahun 1907 permainan itu lahir, Namanya berasal dari Provencal �ped tanco�, artinya �kaki rapat�. Federasi..Internasional petanque dunia dibawah naungan FIPJP (Federasi Internasional de..Petanque Jeu Provencal). Petanque merupakan permainan yang cukup sederhana dengan sangat cepat siapa saja bisa bermain petanque. Karakteristik dari petanque yang bagus sekali secara sosial, orang bisa berkumpul antar teman, rekan, murid-murid dan keluarga di dalam aktivitas olahraga yang menarik dan menghibur dimana semua orang bisa menemukan kesenangannya.

Menurut (Eko Cahyono 2018) ada beberapa teknik dalam permainan olahraga petanque yaitu ada dua teknik lemparan. Teknik pertama yaitu pointing adalah jenis lemparan unutuk mendekati boka target lebih dekat dari bosi lawan. Ada beberapa cara melakukan teknik pointing, yaitu: roll, half/soft lob, high lob. Teknik shooting yaitu suatu teknik lemparan yang dilakukan tim untuk menjauhkan bola lawan dari target. Ada beberapa cara lemparan shooting, yaitu : shot on the iron, short shot, ground shot. Karakter di dalam olahraga petanque yakni membutuhkan akurasi. Nomer yang dipertandingkan pada cabang olahraga petanque, yaitu: tripel women, tripel man, double women, double man, single women, single man, dan shooting. Pada nomer pertandingan nomer shooting game �dilakukan dengan jarak 6 meter, 7 meter, 8 meter, 9 meter, dengan point yang bisa didapat 0 point untuk shooting yang tidak mengenai target atau sasaran, 1 point untuk shooting yang mengenai sasaran namun tidak terlalu tepat sehingga hanya menyenggol sasaran saja, 3 point untuk shooting yang tepat sasaran namun sasaran tersebut keluar dari arena lapangan shooting game, dan 5 point untuk tiap shooting berhasil berhenti didalam area lapangan shooting game. Menurut (Sutrisna, Asmawi, dan Pelana 2018), Universitas Negeri Jakarta dalam penelitian yang berjudul �Model Latihan Ketepatan Shooting Olahraga Petanque Untuk Pemula� hasil penelitian terdapat perbandingan angka yang menunjukan bahwasanya hasil dari tes awal dan tes akhir mengalami perkembangan, dari tes awal yang berjumlah 356 kemudian diberikan perlakukan berupa model-model latihan shooting yang sudah dikembangkan kemudian baru diadakan tes akhir atau post test untuk mengetahui efektivitas model yang dikembangkan dan diperoleh data berjumlah 557, jadi model latihan shooting petanque ini efektif untuk mengmbangkan latihan shooting olahraga petanque untuk atlet pemula. Menurut (Lubis dan Permadi 2020), Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Pendidikan Mandalika dalam penelitian yang berjudul �Perbedaan Pengaruh Latihan Imagery Dan Tanpa Latihan Imagery Terhadap Peningkatan Kemampuan Shooting Game Atlet Petanque Undikma� hasil penelitian yang telah diperoleh bahwa: terdapat pengaruh latihan imagery terhadap peningkatan kemampuan shooting game atlet petanque Undikma dengan nilai rata-rata pretest sebesar 4,7143 meningkat menjadi 13,000 dan terdapat pengaruh tanpa latihan imagery terhadap peningkatan kemampuan shooting game atlet petanque Undikma dengan nilai rata-rata pretest sebesar 3,4286 meningkat menjadi 10,0000. Selanjutnya terdapat perbedaan pengaruh latihan imagery dan tanpa latihan imagery terhadap peningkatan kemampuan shooting game atlet petanque.

Petanque di Indonesia tergolong olahraga yang mulai berkembang, petanque sendiri memasuki Indonesia tahun 2011. Petanque dipertandingkan pada event seperti KEJURDA,.KEJURNAS,.POMNAS, PON, SEA GAMES, dan event terbuka nasional lainnya. Sedangkan Induk organisasi petanque di Indonesia yaitu Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI). Olahraga petanque di Brebes saat ini sudah mulai berkembang. Cabang olahraga petanque Brebes berdiri pada tanggal 8 Maret 2017, untuk sekarang jumlah total ada 20 atlet diantaranya pelajar, mahasiswa, dan dewasa. Brebes dalam cabang olahraga petanque juga sudah banyak mengikuti event seperti KEJURPROV, PRA PORPROV, PORPROV, OWABONG, ANIVERSARY FOPI JATENG, ANIVERSARY FOPY JATENG KE 3, BANYUMAS, BOGOWONTO, KEJURNAS KOTA SEMARANG, SINGLE UNNES. Namun, olahraga petanque di Brebes dalam perkembangan latihan bermain game dan melempar bola belum banyak yang memahami cara dan teknik yang benar saat melakukan gerakan lemparan bosi. Dilihat dari beberapa pertandingan yang telah diikuti oleh atlet petanque Brebes dalam lemparan shooting masih sering tidak mengenai target.

Oleh karena itu, melihat atlet petanque Brebes masih kurang konsisten pada saat melakukan shooting dikarenakan kurangnya variasi latihan sehingga tidak maksimal saat melakukan lemparan. Berdasarkan uraian masalah tersebut peneliti ingin memberikan variasi latihan menggunakan cone dan ban. Dengan begitu peneliti memilih judul penelitian: �Pengaruh latihan..target cone dan ban terhadap hasil ketepatan..shooting jarak 9..Meter pada Atlet Petanque di Kabupaten Brebes�. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9 meter pada atlet petanque Brebes serta mengetahui mana yang efektif diantarakah latihan cone dan ban. Manfaat penelitian latihan target cone dan ban digunakan sebagai latihan untuk meningkatkan hasil ketepatan shooting dan menmbah variasi latihan shooting petanque, serta menambah prestasi dalam nomer shooting game petanque.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dan metode penelitian Quasi Experimental.Design. Sedangkan desain penelitian menggunakan Two Grup Pretest-Posttest Desaign. Pada penelitian ini dua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, sehingga terlihat hasil latihan pada atlet. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini adalah desain..penelitian terdapat pretest sebelum diberikan treatment target cone dan ban. Sampel yang digunakan sebanyak 8 Atlet petanque Kabupaten Brebes.

 

 

 

 

 


Keterangan :

O1 dan O3����� = pretest (sebelum diberi perlakuan)

X1 ����������������� = treatment latihan shooting target cone

X2������������������ = treatment latihan shooting target ban

O2 dan O4����� = posttest (setelah diberi perlakuan)


 


Hasil dan Pembahasan

1.    Data Nilai Hasil Pre-Test Shooting Jarak 9 Meter Cone

Nilai hasil pretest shooting pada jarak 9 meter yang dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 0,75. Adapun rata-rata nilai total tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 1 sebagai berikut.

 

Tabel 1

Rata-rata nilai pre-test shooting petanque jarak 9 meter

pada atlet sebelum diberikan latihan target cone

No.

Atlet

Atelier

Total Nilai

Rata-Rata Nilai Pretest

1

2

3

4

5

1

X1

5

0

0

0

3

8

1,6

2

X2

1

0

0

0

1

2

0,4

3

X3

3

0

0

0

0

3

0,6

4

X4

1

0

0

0

1

2

0,4

Nilai Rata-rata

0,75

0,15


�Sumber : www.spssindonesia.com

 

Rata-rata nilai total hasil pretest shooting petanque pada jarak 9 meter yang telah dilakukan oleh 4 atlet sebelum diberikan latihan menggunakan target cone didapatkan rata-rata nilai total sebesar 0,75. Rata-rata nilai tertinggi pretest pada atlet X1 dengan rata-rata nilai pretest 1,6. Sedangkan terendah X2 dan X4 dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 0,4.

 

2.    Data Nilai Hasil Pre-Test Shooting Jarak 9 Meter Ban

Nilai hasil pretest shooting pada jarak 9 meter yang dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 0,35. Adapun rata-rata nilai total tersebut dilihat melalui tabel 2 sebagai.berikut.

 

Tabel 2

Rata-rata nilai pre-test shooting petanque jarak 9 meter

pada atlet sebelum diberikan latihan target ban

No.

Atlet

Atelier

Total Nilai

Rata-Rata Nilai Pretest

1

2

3

4

5

1

Y1

0

0

3

0

0

3

0,6

2

Y2

0

0

1

0

0

1

0,2

3

Y3

1

0

0

1

0

2

0,4

4

Y4

0

0

1

0

0

1

0,2

Nilai Rata-rata

0,35

0,07

�Sumber : www.spssindonesia.com

 

Rata-rata nilai total hasil pretest shooting petanque pada jarak 9 sebelum diberikan latihan menggunakan target ban didapatkan rata-rata nilai total sebesar 0,35. Rata-rata nilai tertinggi pretest pada atlet YI dengan rata-rata nilai pretest 0,6. Sedangkan terendah Y2 dan Y4 dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 0,2.

 

3.    Data Nilai Post-Test Shooting Pada Jarak 9 Meter Cone

Nilai hasil posttest shooting pada jarak 9 meter dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 1,15. Adapun rata-rata nilai total tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 3 sebagai berikut.

 

Tabel 3

Rata-rata nilai post-test shooting petanque jarak 9 meter

pada atlet sebelum diberikan latihan target cone

No.

Atlet

Atelier

Total Nilai

Rata-Rata Nilai Pretest

1

2

3

4

5

1

X1

3

0

5

1

0

9

1,8

2

X2

3

0

1

0

0

4

0,8

3

X3

5

0

1

0

0

6

1,2

4

X4

3

1

0

0

0

4

0,8

Nilai Rata-rata

1,15

0,23

�Sumber : www.spssindonesia.com

 

Rata-rata nilai total hasil posttest shooting petanque pada jarak 9 meter yang telah dilakukan oleh 4 atlet sebelum diberikan latihan menggunakan target cone didapatkan rata-rata nilai total sebesar 1,15. Rata-rata nilai tertinggi posttest pada atlet X1 dengan rata-rata nilai pretest 1,8. Sedangkan terendah X2 dan X4 dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 0,8.

 

4.    Data Nilai Post-Test Shooting Pada Jarak 9 Meter Ban

Nilai hasil posttest shooting pada jarak 9 meter dilakukan oleh 4 atlet petanque Kabupaten Brebes dengan nilai rata-rata total 0.8. Adapun rata-rata nilai total tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel 4 sebagai berikut.

 

Tabel 4

Rata-rata nilai post-test shooting petanque jarak 9 meter

�pada atlet sebelum diberikan latihan target ban

No.

Atlet

Atelier

Total Nilai

Rata-Rata Nilai Pretest

1

2

3

4

5

1

Y1

1

0

3

0

0

4

0,8

2

Y2

0

0

3

1

0

4

0,8

3

Y3

3

0

1

1

0

5

1

4

Y4

3

0

0

0

0

3

0,6

Nilai Rata-rata

0,8

0,16

�Sumber : www.spssindonesia.com

 

Rata-rata nilai total hasil posttest shooting petanque pada jarak 9 sebelum diberikan latihan menggunakan target ban didapatkan rata-rata nilai total sebesar 0,8. Rata-rata nilai tertinggi posttest pada atlet Y3 dengan rata-rata nilai posttest 1. Sedangkan terendah Y4 dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 0,6.

 

5.    Hasil kenaikan nilai pretest dan posttest pada Atlet Petanque

Dapat diklarifikasikan kenaikan nilai pretest ke posttest seperti pada tabel berikut.

Tabel 5

Nilai rata-rata, selisih, dan kenaikan

atlet petanque kabupaten brebes

Data Penelitian

Rata-rata

Kenaikan

%

Pretest

Posttest

Hasil Latihan Cone

0,75

1,15

0,5333333

0.53%

Hasil Latihan Ban

0,35

0,8

1,2857143

1.28%

�Sumber : www.spssindonesia.com

 

Rata-rata nilai total pada hasil pretest latihan target cone shooting petanque jarak 9 meter sebesar 0,75 dan rata-rata hasil posttest sebesar 1,15. Sedangkan pada hasil pretest latihan target ban sebesar 0,35 dan rata-rata hasil prosttest 0,8. Sedangkan kenaikan latihan target cone sebesar 0.53% dan target ban sebesar 1.28%.

 

 

6.    Uji Normalitas

Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest. Berikut hasil data uji normalitas dapat ditunjukan melalui tabel sebagai berikut.

�

Tabel 6

tests of normality

Tests of Normality

 

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic

Df

Sig.

Statistic

Df

Sig.

Cone

.236

8

.200*

.896

8

.264

Ban

.159

8

.200*

.930

8

.516

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

 

Berdasarkan hasil uji normalitas pada nilai target cone yaitu 0.264 dan nilai target ban yaitu 0.516, karena 0.264 > 0.05 dan 0.516 > 0.05. Maka instrumen yang digunakan berdistribusi normal.

 

7.      Uji Homogenitas

�Tabel 7

test of homogeneity

Test of Homogeneity of Variances

 

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

Hasil_Cone_dan_Ban

Based on Mean

3.868

1

14

.069

Based on Median

1.595

1

14

.227

Based on Median and with adjusted df

1.595

1

9.957

.235

Based on trimmed mean

3.523

1

14

.082

Sumber : https://www.spsstests.com/2018/12/levenes-test-of-homogeneity-variance-spss.html

 

Berdasarkan hasil dari tabel Test of Homogeneity of Variances diperoleh nilai sig = 0.069. Homogenitas Sig sebesar 5% �atau 0.05, menunjukan bahwa nilai Sig 0.069 > 0.05, maka untuk keseluruhan variabel bersifat sama (homogen).

 

8. Uji Hipotesis

Dari tabel levenes Test for Equality of Variances menunjukan nilai F = 3.868 dan Sig. = 0.069. Dilihat dari nilai Sig, nilai Sig. = 0.069 dan tingkat.kepercayaan 95%, nilai Sig. > 0.05..hipotesis terima. Dapat disimpulkan bahwa hasil shooting pada pretest dan posttest� yang diperoleh kelompok ekperimen target cone dan target ban sama (homogen).

Berdasarkan tabel output Independent Samples Test pada bagian Equal Variances Assumed diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.102 > 0.05, sehingga hipotesis Ho : diterima. Pada nilai Mean Difference sebesar 1.875 dan selisih perbedaan -.425 sampai 4.175 (95% Confidence Interval of The Difference Lower Upper).

Tabel 8

�independent samples test

Independent Samples Test

 

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Hasil Shooting

Equal variances assumed

3.868

.069

1.749

14

.102

1.875

1.072

-.425

4.175

Equal variances not assumed

 

 

1.749

10.859

.108

1.875

1.072

-.489

4.239

Sumber : http://learntech.uwe.ac.uk/da/Default.aspx?pageid=1438

 

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan latihan target cone dan ban pada atlet petanque Kabupaten Brebes bahwa terdapat peningkatan hasil latihan. Peningkatan tersebut diketahui dari nilai rata-rata awal pretest shooting jarak 9 meter sampai hasil nilai posttest.

Berdasarkan hasil uji normalitas shooting jarak 9 meter nilai target pada cone menunjukan 0.264. Uji normalitas dilakukan melihat penyebaran data di sumbu diagonal grafik. Jika data mengikuti garis diagonal maka data dikatakan normal. Karena hasil uji normalitas target cone 0.264 > 0.05 maka instrumen yang digunakan berdistribusi normal. Dapat dilihat dari gambar 4.1 menunjukan bahwa hasil uji nilai pretest dan posttest pada atlet menyebar di sekitar titik-titik garis diagonal serta penyebaran mengikuti arah garis diagonal. Dapat disimpulkan bahwa grafik memenuhi asumsi normal.

Sedangkan pada uji normalitas shooting jarak 9 meter nilai target ban menunjukan 0.516. Dari hasil uji normalitas target ban dapat dilihat pada tabel 4.2 menunjukan bahwa penyebaran titik-titik yang mengikuti arah garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa grafik pada target ban memenuhi asumsi normal.

Berdasarkan hasil dari tabel uji homogenitas pada tabel Test of Homogeneity of Variances diperoleh nilai sig = 0.069. Homogenitas dengan hasil Sig sebesar 5% atau 0.05, menunjukan bahwa nilai Sig 0.069 > 0.05, maka untuk keseluruhan variabel bersifat sama (homogen).

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan pengaruh hasil latihan cone dan ban. Pada saat pretest terhadap atlet sebelum melakukan treatment latihan cone shooting jarak 9 meter nilai rata-rata sebesar 0,75 setelah melakukan treatment cone nilai posttest menunjukan nilai rata-rata sebesar 1,15. Dari hasil tersebut terdapat kenaikan sebesar 0.53% pada latihan target cone. Kenaikan 0.53% terlihat dari hasil lemparan pada saat posttest bosi yang dilempar atlet meningkat pada kelurusan lemparan bosi ke target. Dengan adanya latihan penghalang cone hasil lemparan lurus, dan juga mampu melatih konsentrasi serta kefokusan.

Sedangkan pada pretest sebelum menggunakan ban menunjukan nilai rata-rata sebesar 0,35 setelah melakukan treatment ban nilai posttest menunjukan rata-rata sebesar 0,8. Dari hasil pretest dan posttest ada kenaikan sebesar 1.28% pada latihan target ban. Kenaikan ini dilihat dari posttest, pada saat pretest ada beberapa atlet yang lemparannya masih mendatar sehingga tidak mengenai target. Setelah melakukan treatment target ban pada saat posttest lemparan atlet menjadi sedikit lambung atau naik. Karena pada saat latihan menggunakan ban lemparan harus sedikit naik dan fokus pada target di lingkaran ban sehingga dapat mengenai target di dalam ban tersebut. Akurasi lemparan atlet meningkat.

Berdasarkan hasil analisis data maka latihan cone dan ban sama-sama berpengaruh terhadap hasil ketepatan shooting petanque jarak 9 meter dilihat dari meningkatnya hasil nilai posttest. Tetapi dari latihan cone dan ban lebih efektif menggunakan latihan ban, karena dilihat dari kenaikan nilai posttest. Menurut Pelana (2020: 32) menyatakan bahwa tujuan latihan shooting dengan target lingkaran ban untuk melatih konsentrasi dan kefokusan serta tingkat kelurusan lemparan ke target.

 

Gambar 1

Pretest Shooting jarak 9 meter

 

Gambar 2

Pretest Shooting jarak 9 meter

 

 

Gambar 3

Posttest Shooting jarak 9 meter

 

Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh..latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting.jarak 9.meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes dapat di artikan bahwa : 1) Ada pengaruh hasil latihan target cone dan ban terhadap ketepatan shooting.jarak 9.meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes. 2) Dari latihan menggunakan target cone dan ban keduanya sama-sama baik tetapi yang lebih meningkat ada pada latihan menggunakan target ban untuk meningkatkan latihan hasil ketepatan shooting jarak 9 meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes.�

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Agustina, Ayuk Tyas, dan Anung Priambodo. 2017. �Hubungan Antara Tingkat Konsentrasi Terhadap Hasil Ketepatan Shooting Olahraga Petanque Pada Peserta Unesa Petanque Club.� Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 5(3): 391�95.Google Sholar

 

Agustini, Dede Khoirunnisa, Wening Nugraheni, dan Firman Maulana. 2018. �Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Ketepatan Shooting Dalam Olahraga Petanque Di Klub Kota Sukabumi Tahun 2018.� UMMI ke-1 Tahun 2018: 163�67.Google Sholar

 

Eko Cahyono, Rendi. 2018. �Analisis Backswing Dan Release Shooting Carreau Jarak 7 Meter Olahraga Petanque Pada Atlet Jawa Timur.� Jurnal Prestasi Olahraga 1(1): 1�5.Google Scholar

 

FOPI. 2015. Peraturan Permainan Petanque.Google Scholar

 

Irawan, Fajar Awang, Dhias Fajar Widya Permana, Haniva Ratna Akromawati, dan Huang Yang-tian. 2019. �Biomechanical Analysis of Concentration and Coordination on The Accuracy in Petanque Shooting.� Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations 8(2): 96�100.

 

Jamalong, A. (2014). Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Secara Dini Melalui Pusat Pembinaan Dan Latihan Pelajaran (PPLP) Dan Pusat Pembinaan Dan Latihan Mahasiswa (PPLM). Jurnal Pendidikan Olahraga, 3(2), 156-168. Google Scholar

 

Lubis, Muhammad Ridwan, dan Andi Gilang Permadi. 2020. �Perbedaan Pengaruh Latihan Imagery Dan Tanpa Latihan Imagery Terhadap Peningkatan Kemampuan Shooting Game Atlet Petanque Undikma.� Jurnal Ilmiah Mandala Education 6(1): 101�6.Google Scholar

 

Okilanda, Ardo et al. 2018. �Sosialisasi Petanque Sebagai Olahraga Masa Kini.� Jurnal Bagimu Negeri 2(1): 69�76.Google Scholar

 

Pelana, R., Hanif, A. S., & Saleh, C. I. (2020). Teknik Dasar Bermain Olahraga Petanque. Depok: RajaGrafindo Persada.Google Scholar

 

Setiyawan. 2019. �Visi Pendidikan Jasmani dan Olahraga.� Jurnal Ilmiah PENJAS 3(October 2013): 1�224.Google Scholar

 

Souef. (2015). The Winning Trajectory. Malaysia Copy Media.Google Scholar

 

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Alfabeta.

 

Sutrisna, Tri, Moch Asmawi, dan Ramdan Pelana. 2018. �Model Latihan Keterampilan Shooting Olahraga Petanque Untuk Pemula.� Jurnal Segar 7(1): 46�53. Google Scholar

 

Widodo, Wahyu, dan Abdul Hafidz. 2018. �Kontribusi Panjang Lengan, Koordinasi Mata Tangan, dan Konsentrasi Terhadap Ketepatan Shooting Pada Olahraga Petanque.� Prestasi Olahraga 3(1): 1�6. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/view/24070. Google Scholar


 

Copyright holder :

Vebriana Khofifah, Maftukin Hudah dan Bertika Kusuma (2021)

 

First publication right :

Journal Syntax Idea

 

This article is licensed under: