396
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 2, Februari 2021
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PADA HOME INDUSTRI
MAKANAN
Sopyan Saori, Laila Hamidah, Nur Azmi, Aldi Rouf Ramdan dan Muhammad
Reza
Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
Abstract
The purpose of this research is to explain whether quality control in MSMEs Mochi
Bakat Jaya is able to provide satisfaction for consumers and can be superior to
competitors and identify the factors that cause damage to the uk prodUMKM
Mochi Bakat Jaya. This research method uses primary data which is then analyzed
based on check sheet and made pareto diagram and causal diagram. The results
showed that the failed product in MSMEs Mochi Bakat Jaya is the income of
inappropriate peanuts by 53% and the dough is too hard by 43%. Fthe lead actor
who causes damage or incompatibilityto theproduct is human and method. The
number of mochi products produced by MSMEs Mochi Bakat Jaya during
November 2020 amounted to 2,391 and the total number of failed or defective
products was 150. By analyzing using pareto diagrams, the main factor that most
affects the damage or incompatibility of mochi products is the incompatibility of
53% of the total number of failed or defective products. Followed by a dough too
hard by 43%. Furthermore, by using a causal diagram it can be concluded that the
main factors that cause damage or incompatibility in mochi products are human
and method.
Keywords: quality control; pareto diagrams; casual diagrams
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apakah pengendalian kualitas
pada UMKM Mochi Bakat Jaya mampu memberikan kepuasan bagi para konsumen
serta dapat lebih unggul dari pesaing dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan kerusakan pada produk UMKM Mochi Bakat Jaya. Metode
penelitian ini menggunakan data primer yang selanjutnya dianalisa berdasarkan
lembar check sheet serta dibuat diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa produk gagal pada UMKM Mochi Bakat Jaya
adalah pemasukan kacang tidak sesuai sebesar 53% dan adonan terlalu keras
sebesar 43%. Faktor utama yang meyebabkan kerusakan atau ketidaksesuaian pada
produk tersebut adalah manusia dan metode. Jumlah produk mochi yang dihasilkan
oleh UMKM Mochi Bakat Jaya selama bulan November 2020 sebanyak 2.391 dan
total keseluruhan produk gagal atau cacat sebanyak 150. Dengan menganalisis
menggunakan diagram pareto, faktor utama yang paling mempengaruhi kerusaakan
atau ketidaksesuaian pada produk mochi adalah pemasukan kacang tidak sesuai
sebesar 53% dari jumlah produk gagal atau cacat secara menyeluruh. Dilanjut
dengan adonan terlalu keras sebesar 43%. Selanjutnya dengan menggunakan
Sopyan Saori, Laila Hamidah, Nur Azmi, Aldi Rouf Ramdan dan Muhammad Reza
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 397
diagram sebab-akibat dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang meyebabkan
kerusakan atau ketidaksesuaian pada produk mochi adalah manusia dan metode.
Kata kunci: pengendalian kualitas; diagram pareto; diagram sebab-akibat
Pendahuluan
Kualitas merupakan suatu hal yang paling diperhatikan bagi perusahaan agar bisa
mencapai tujuannya. Untuk mencapai kualitas yang baik perlu strategi secara
menyeluruh agar bisa berkompetisi dengan para pelaku usaha lain. Kualitas yang baik
akan dihasilkan dari proses yang baik dan sesuai standar kualitas yang telah ditentukan
berdasarkan kebutuhan pasar. Situasi aktual menunjukkan bahwa perusahaan yang
sukses dan layak harus mengembangkan rencana yang berkualitas. Karena melalui
prosedur berkualitas tinggi akan mampu secara efektif menghilangkan pemborosan dan
meningkatkan daya saing perusahaan (Sari & Purnawati, 2018). Pengendalian kualitas
atau Quality Control merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh setiap perusahaan.
Tentunya pada saat melakukan Quality Control yang baik diperlukan biaya tambahan
yaitu pengawasan kualitas dan keadaan dimana kerusakan produk yang dihasilkan
sangat rendah atau produk rusak ringan (Fakhri & Kamal, 2010).
Naik turunnya persentase kinerja dapat diakibatkan banyak hal, terutama
penurunan kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan dari standar kerja yang ditentukan.
Banyak faktor yang andil di dalamnya. Perubahan lamanya waktu penyelesaian
pekerjaan, kualitas dan kuantitas pekerjaan dihasilkan dapat diakibatkan karena
minimnya komunikasi interpersonal antara pimpinan dengan bawahan maupun antar
karyawan, sehingga informasi mengenai waktu penyelesaian pekerjaan, kualitas dan
kuanntitas hasil pekerjaan masih kurang jelas serta kurang bisa terkejar (Falah, 2020).
Seharusnya Apabila perusahaan tidak memerhatikan pengendalian mutu,
perusahaan mungkin tidak perlu memerhatikan pengawasan kualitas. Akan tetapi,
perusahaan akan kesulitan dalam memasarkan produknya karena tertinggal dengan
perusahaan yang kualitas produknya lebih baik serta jumlah produk yang rusak akan
semakin banyak. Pengendalian mutu diperlukan untuk mengarahkan agar kesalahan
dalam segi kualitas produk dapat di minimalisir.
Kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia tidak perlu
diragukan lagi. Berdasar informasi dari Kementerian Bagian Data Biro Perencanaan
Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM memberikan
berbagai jenis kontribusi, diantaranya adalah kontribusi UMKM terhadap penciptaan
investasi nasional, Kontribusi UMKM tehadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional,
kontribusi UMKM dalam penyerapan tenaga kerja nasional, dan kontribusi UMKM
terhadap penciptaan devisa nasional (Humaira & Sagoro, 2018).
UMKM Mochi Bakat Jaya merupakan UMKM yang bergerak dibidang makanan
dan juga merupakan home industri yang cukup dikenal oleh pribumi. UMKM Mochi
Bakat Jaya sangat memperhatikan kualitas terutama pada kualitas produknya. Akan
tetapi dalam proses produksinya ada saja beberapa produk yang terjadi kesalahan atau
bisa dibilang produk cacat dalam proses produksi. Oleh karena itu perlu adanya
pengendalian mutu dengan metode Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat untuk
Analisa pengendalian kualitas pada home industri makanan
398 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
mengetahui seberapa banyak produk cacat, apakah masih dalam batas wajar atau bahkan
sebaliknya.
Menurut Montgomery dalam (Rani & Setiawan, 2017) Pengendalian Kualitas
adalah suatu kegiatan rekayasa dan manajemen yang melaluinya kita dapat mengukur
karakteristik mutu produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan
mengambil ukuran kesehatan yang tepat bila terdapat perbedaan antara tampilan
sebenarnya dan tampilan standar.
Dalam proses menciptakan produk yang berkualitas sesuai standar dan selera
konsumen sering terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan
perusahaan sehingga mengakibatkan kerusakan produk yang tentunya akan
menimbulkan kerusakan besar pada perusahaan (Ratnadi & Suprianto, 2020).
Diagram Pareto berperan penting dalam proses peningkatan kualitas. Diagram
Pareto ini adalah gambar yang mengurutkan kejelasan data dari kiri ke kanan dalam
urutan pengurutan tertinggi hingga terendah (Bon & Mustafa, 2013).
Menurut (Nasution, 2010) Diagram Sebab-Akibat adalah suatu Metode terstruktur
yang memungkinkan analisis yang lebih detail untuk menemukan penyebab masalah,
ketidaksesuaian, dan celah.
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini
adalah mengetahui bagaimana UMKM Mochi Bakat Jaya dalam mengendalikan
kualitas untuk meminimumkan produk gagal dengan menggunakan metode diagram
pareto dan diagram sebab-akibat.
Definisi kualitas memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga terdapat berbagai
definisi dari kualitas. Kualitas dalam produk menurut (Winarko, 2018), adalah kondisi
fisik, fungsi, dan sifat produk terkait yang memenuhi selera dan kebutuhan konsumen
berdasarkan nilai uang yang dikeluarkan. Pengendalian kualitas dilakukan secara
berurutan dapat menghasilkan produk dalam bentuk komoditas atau layanan yang
memenuhi standar yang dipersyaratkan dan terencana, serta meningkatkan kualitas
produk yang belum sesuai berdasarkan standar yang telah ditetapkan (Ratnadi &
Suprianto, 2020).
Pengendalian mutu atau pengendalian kualitas memiliki beberapa faktor. Menurut
Douglas C. Montgomery dalam (Bakhtiar et al., 2013) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan antara lain:
1. Kemampuan pemrosesan. Batasan yang harus dicapai harus disesuaikan dengan
kemampuan proses yang ada. Tidak masuk akal untuk mengontrol proses di luar
kemampuan proses yang ada.
2. Spesifikasi yang berlaku. Dari perspektif kapabilitas proses dan realisasi kebutuhan
konsumen dari produk-produk ini, spesifikasi hasil produksi yang ingin dicapai
harus dapat diterapkan. Dalam hal ini, pertama-tama kita harus menentukan apakah
spesifikasi dapat diterapkan dari dua aspek di atas, dan kemudian kita dapat
memulai pengendalian kualitas dalam prosesnya.
3. Tingkat kegagalan yang dapat diterima. Tujuan dari proses pengendalian adalah
untuk mengurangi produk yang ada di bawah standar. Tingkat pengendalian yang
diberlakukan tergantung pada kuantitas dan biaya kualitas produk di bawah standar
Sopyan Saori, Laila Hamidah, Nur Azmi, Aldi Rouf Ramdan dan Muhammad Reza
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 399
yang dapat diterima. Biaya mutu sangat mempengaruhi tingkat pengendalian mutu
produk yang dihasilkan, dan biaya mutu berkorelasi positif dengan produksi produk
bermutu tinggi.
Tujuan dari pengendalian kualitas adalah untuk meningkatkan kepuasan
konsumen dan dalam proses produksi dapat diproduksi dengan biaya yang murah, serta
proses dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (Fakhri & Kamal,
2010).
Untuk mengontrol kualitas produk, perusahaan dapat menggunakan metode
diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Diagram Pareto adalah gambar yang
mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan dalam urutan pengurutan tertinggi
hingga terendah (Bon & Mustafa, 2013). Hal ini dapat membantu menemukan masalah
terpenting yang perlu segera diselesaikan (peringkat tertinggi), daripada masalah yang
tidak perlu segera diselesaikan (peringkat terendah) (Ariani dalam Ramadhani et al.,
2014). Penggunaan diagram pareto dapat dilakukan dengan menggunakan lembar
periksa atau check sheet. Lembar periksa (check sheet) adalah alat untuk memudahkan
proses pengumpulan data (Sutrisno & Huang, 2013). Yang dimana data tersebut dapat
membantu dalam menggunakan metode diagram pareto.
Diagram sebab-akibat bisa juga disebut sebagai diagram tulang ikan (Fishbone
Chart). Heizer dan Render dalam (Elmas, 2017), menyatakan bahwa diagram ini
disebut juga diagram tulang ikan (Fishbone Chart) dan bermanfaat untuk menunjukkan
faktor-faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan permasalahan yang kita teliti.
Selain itu, kita juga dapat melihat lebih detail faktor-faktor yang mempengaruhi dan
mempengaruhi faktor-faktor utama tersebut, seperti bentuk tulang ikan pada Fishbone
Chart yang ditunjukkan oleh panah. Prinsip yang digunakan untuk membuat diagram
sebab akibat ini adalah sumbang saran atau brainstorming. Faktor penyebab dalam
diagram sebab-akibat adalah: Man (manusia), Material (bahan baku), Machine
(peralatan/mesin), Method (proses), Measurement (pengukuran), dan Environment
(lingkungan). (Darsono, 2013).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian kualitas
berimplikasi baik bagi UMKM Mochi Bakat Jaya serta untuk mengetahui apakah
jumlah produk gagal masih dalam batas wajar atau tidak. Penelitian yang dilakukan oleh
(Elmas, 2017) dengan judul Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode
Statistical Quality Control (SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal Pada Toko
Roti Barokah Bakery, bahwa setelah melakukan analisis diagram sebab akibat, dapat
diketahui faktor utama penyebab terjadinya kegagalan produk dikarenakan kelalaian
manusia atau faktor sumber daya manusia. Maka demikian peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pada UMKM Mochi Bakat Jaya Kota Sukabumi dengan
menggunakan metode diagram pareto dan diagram sebab akibat.
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang makanan ringan
yaitu UMKM “Mochi Bakat Jaya” yang terletak di Jl. Kaswari No.24, Selabatu, Kec.
Analisa pengendalian kualitas pada home industri makanan
400 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara terencana
dengan menggunakan data perusahaan pada bulan November 2020.
Jenis dari penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Menurut
(Sugiyono, 2010), metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
2. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah UMKM Mochi Bakat Jaya Kota Sukabumi
dengan sampel penelitian adalah pemilik usaha atau manajer UMKM Mochi Bakat
Jaya Kota Sukabumi.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dimana
data tersebut dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung ke
UMKM Mochi Bakat Jaya.
4. Metode Analisis Data
Setelah diperoleh data-data dari hasil pengamatan yang dilaksanakan selama
satu bulan pada bulan November 2020, maka langkah penelitian selanjutnya adalah
menentukan prioritas pemecahan masalah untuk jenis cacat dengan jalan memilih
tingkat kecacatan yang ada.
Tahap pertama, penyusunan diagram pareto. Langkah dalam menyusun
diagram pareto meliputi:
1. Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengindentifikasi kategori
kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang akan diperbandingkan.
Setelah itu, merencanakan dan melaksanakan pengumpulan data.
2. Membuat suatu ringkasan daftar yang mencatat frekuensi kejadian dari masalah
yang telah diteliti dengan menggunakan formulir pengumpulan data atau lembar
periksa.
3. Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi kejadian dari
yang tertinggi samapi terendah, serta menhitung frekuensi komulatif, persentase
dari total kejadian dan persentase dari total kejadian secara komulatif.
4. Menggambar dua buah garis yaitu garis vertikal dan garis horizontal.
Tahap kedua, penyusunan diagram sebab-akibat. Langkah-langkah yang harus
dilaksanakan dalam penyusunan digram sebab-akibat atau sering disebut diagram
tulang ikan adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan karakteristik mutu yang akan dianalisis (dalam hal ini adalah
masalah-masalah utama yang penting dan mendesak untuk diselasaikan).
2) Menulis pernyataan masalah itu pada kepala ikan yang merupakan akibat.
Tuliskan pada sisi sebelah kanan kepala ikan kemudian gambarkan tulang
belakang dari sisi kiri ke kanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalam
kotak.
Sopyan Saori, Laila Hamidah, Nur Azmi, Aldi Rouf Ramdan dan Muhammad Reza
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 401
3) Menulis faktor-faktor penyebab utama yang mempengaruhi masalah kualitas
sebagai tulang besar, juga ditempatkan dalam kotak. Faktor-faktor manusia,
mesin, peralatan, metode, tenaga kerja, lingkungan, dan lain-lain.
4) Menuliskan penyebab-penyebab yang mempengaruhi penyebab utama, yang
dinyatakan sebagai tulang-tulang berukuran sedang.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan pada metode penelitian, langkah pertama yang dilakukan untuk
menganalisis pengendalian kualitas secara statistik adalah membuat tabel lembar
periksa (check sheet), dan berlanjut dengan membuat diagram sebab-akibat berdasarkan
pada hasil wawancara.
Jika data-data yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka selanjutnya adalah
menganalisa data tersebut untuk memecahkan permasalahan yang sedang diteliti
(memberikan solusi).
1. Lembar Check Sheet Mochi
Tabel 1
Hasil Pengumpulan Data Novermber 2020
Lembar Check Sheet
Bulan
Jumlah
Produksi
Jenis Kerusakan
Jumlah
Kerusakan
Jumlah
Persentase
Rusak (%)
Pemasukan
kacang
tidak sesuai
Minggu ke-1
569
22
41
7,2%
Minggu ke-2
638
15
29
4,5%
Minggu ke-3
601
20
37
6,1%
Minggu ke-4
583
22
43
7,3%
Jumlah
2.391
79
150
25,1%
Rata-rata
597,75
37,5
6,27%
Sumber Data: Data diolah, 2020
2. Diagram Pareto Pada Produk Mochi
Tabel 2
Data Diagram Pareto Ketidaksesuaian Produk Mochi
No
Jenis Cacat
Frekuensi
Frekuensi
Komulatif
(%)
Persentase
Persentase
Komulatif
(%)
1.
Pemasukan kacang
tidak sesuai
79
79
53%
53%
2.
Adonan terlalu
keras
71
150
47%
100%
Jumlah
150
100%
Sumber Data: Data diolah, 2020
Analisa pengendalian kualitas pada home industri makanan
402 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Selanjutnya ialah dibuat suatu diagram pareto dari tabel 2 sebagai berikut:
Gambar 1
Diagram Pareto Produk Tidak Sesuai Pada Produk Mochi
3. Diagram Sebab-Akibat (Fishbone-Diagram)
Dari analisa diagram pareto diketahui bahwa berdasarkan pengamatan yang
dilakukan cacat dominan yang terjadi pada produk mochi adalah pemasukan kacang
tidak sesuai, dan adonan terlalu keras. Adapun yang dimaksud dengan jenis cacat
atau tidak sesuai diatas adalah:
1) Adonan terlalu keras adalah tekstur yang terjadi pada proses produksi mochi
yang disebabkan oleh gula yang terlalu ketuaan.
2) Pemasukan kacang tidak sesuai adalah proses dimana tidak seimbangnya
antara adonan dan kacang dan dapat mempengaruhi ukurannya yang
disebabkan oleh pekerja.
Hubungan antara faktor penyebab dengan masalah yang terjadi yaitu cacat
yang dominan akan ditunjukan pada diagram sebab-akibat dibawah ini :
Sopyan Saori, Laila Hamidah, Nur Azmi, Aldi Rouf Ramdan dan Muhammad Reza
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 403
METODE
SALAH
PENGUKURAN
PEMASUKAN
KACANG TIDAK
SESUAI
KURANG
KONSENTRASI
PEKERJA
METODE
API TERLALU
BESAR
ADONAN
TERLALU KERAS
TERLALU LAMA
MEREBUS GULA
PEKERJA
4. Pemasukan kacang tidak sesuai (53%)
Gambar 2
Diagram Sebab-Akibat Pemasukan Kacang Tidak Sesuai
Dari gambar diatas dapat diketahui adonan terlalu keras disebabkan oleh hal-
hal berikut:
1) Metode : Salah pengukuran, karena saat pengambilan kacang tidak seimbang
dengan adonan.
2) Pekerja : Kurang konsentrasi, karena faktor kelelahan para pekerja.
5. Adonan terlalu keras (47%)
Gambar 3
Diagram Sebab-Akibat Adonan Terlalu Keras
Dari gambar diatas dapat diketahui adonan terlalu keras disebabkan oleh
hal-hal berikut:
1)
Metode : Api terlalu besar, karena kurangnya memperhatikan waktu proses
produksi.
2)
Pekerja : Terlalu lama merebus gula, karena faktor kelalaian pekerja.
Analisa pengendalian kualitas pada home industri makanan
404 Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021
Kesimpulan
Jumlah produk mochi yang dihasilkan oleh UMKM Mochi Bakat Jaya selama
bulan November 2020 sebanyak 2.391 dan total keseluruhan produk gagal atau cacat
sebanyak 150. Dengan menganalisis menggunakan diagram pareto, faktor utama yang
paling mempengaruhi kerusaakan atau ketidaksesuaian pada produk mochi adalah
pemasukan kacang tidak sesuai sebesar 53% dari jumlah produk gagal atau cacat secara
menyeluruh. Dilanjut dengan adonan terlalu keras sebesar 43%. Selanjutnya dengan
menggunakan diagram sebab-akibat dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang
meyebabkan kerusakan atau ketidaksesuaian pada produk mochi adalah manusia dan
metode.
Adapun saran yang dikemukakan adalah untuk di masa yang akan datang
sebaiknya UMKM Mochi Bakat Jaya mengadakan pelatihan bagi para pekerja serta
memberikan evaluasi bagi para pekerja atas hasil pekerjaannya. Dengan meminimalisir
produk yang gagal atau tidak sesuai, UMKM Mochi Bakat Jaya bisa menggunakan
diagram pareto dan juga diagram sebab akibat untuk mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan produk gagal atau tidak sesuai dan apabila produk yang tidak sesuai tetapi
masih dalam batas wajar dalam artian masih bisa dikonsumsi, lebih baik produk tersebut
dijadikan tester bagi konsumen yang membeli ke outlet secara langsung.
BIBLIOGRAFI
Bakhtiar, S., Tahir, S., & Hasni, R. A. (2013). Analisa Pengendalian Kualitas Dengan
Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC). Malikussaleh Industrial
Engineering Journal, 2(1), 2936.
Bon, A. T., & Mustafa, E. M. A. (2013). Impact of total quality management on
innovation in service organizations: Literature review and new conceptual
framework. Procedia Engineering, 53, 516529.
Darsono. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Dalam Upaya
Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk. Jurnal Ekonomi Manajemen
Akuntansi, 7(35), 117.
Elmas, M. S. H. (2017). Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode
Statistical Quality Control (SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal Pada Toko
Roti Barokah Bakery. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA, 7, 1522.
Fakhri, F., & KAMAL, M. (2010). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT.
Masscom Graphy dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk
Menggunakan Alat Bantu Statistik. Universitas Diponegoro.
Falah, Z. (2020). Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan CV. Syntax Corporation Indonesia. Equivalent: Jurnal Ilmiah
Sosial Teknologi, 2(1), 2939.
Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018). Pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan,
dan kepribadian terhadap perilaku manajemen keuangan pada pelaku UMKM
Sopyan Saori, Laila Hamidah, Nur Azmi, Aldi Rouf Ramdan dan Muhammad Reza
Syntax Idea, Vol. 3, No 2, Februari 2021 405
sentra kerajinan batik Kabupaten Bantul. Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan
Manajemen, 7(1), 96110.
Nasution, M. N. (2010). Manajemen Mutu Terpadu, Edisi Ketiga. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Ramadhani, G. S., Yuciana, & Suparti. (2014). Analisis Pengendalian Kualitas
Menggunakan Diagram Kendali Demerit (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam
Kemasan 240 Ml Di Pt Tiw). Jurnal Gaussian, 3(3), 401410.
Rani, A. M., & Setiawan, W. (2017). Menganalisis Defect Sanding Mark Unit Pick Up
Tmc Dengan Metode Seven Tools Pt. Adm. JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri,
3(1), 1522.
Ratnadi, R., & Suprianto, E. (2020). Pengendalian Kualitas Produksi Menggunakan
Alat Bantu Statistik (Seven Tools) Dalam Upaya Menekan Tingkat Kerusakan
Produk. Jurnal Industri Elektro Dan Penerbangan, 6(2).
Sari, N. K. R., & Purnawati, N. K. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Proses
Produksi Pie Susu Pada Perusahaan Pie Susu Di Kota Denpasar. INOBIS: Jurnal
Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 1(3), 290304.
Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Alfabeta
Bandung.
Sutrisno, A., & Huang, Y. (2013). Solid-state NMR: a powerful tool for characterization
of metalorganic frameworks. Solid State Nuclear Magnetic Resonance, 49, 111.
Winarko, S. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Pada Produk Tahu Putih (Studi
Kasus Pada Home Industry Tahu Di Desa Klagen Tropodo Kec. Krian).
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.